Sel Langerhans: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
k →Rujukan: clean up |
||
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
Sel Langerhans diberi [[nama]] sesuai dengan penemunya, yaitu [[Paul Langerhans]], seorang [[ilmuwan]] [[Jerman]] yang dengan tidak sengaja menemukan sel tersebut pada saat kuliah [[kedokteran]] di usia 21 tahun. Pada saat itu sel Langerhans, dengan keliru, dianggap sebagai bagian dari [[sistem saraf]].
Dari penelitian yang telah dilakukan, seperti hilangnya kapasitas [[sel dendritik]] untuk menangkap dan kemudian menampilkan ekspresi [[antigen]], setelah induksi [[siklosporina|siklosporina A]], demikian pula terapi ''prednisolone'' dan ''azathioprine'' akan menginduksi penurunan jumlah, kapasitas penampil antigen dan perubahan morfologi dari sel Langerhans.<ref>{{en}} {{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1541967/pdf/clinexpimmunol00090-0157.pdf
| title = The effect of retinoids on dendritic cell function
Baris 10:
}}</ref> Terapi dengan [[retinoid]] dapat memperpanjang waktu ekspresi HLA-DR dan CD1 pada [[sel epitelial]], sehingga distribusi abnormal sel Langerhans pada lapisan epidermal, seperti pada [[psoriasis]], menjadi normal kembali.
Ekspresi pencerap [[langerin]] yang terdapat pada LC, diteliti, merupakan mekanisme yang dapat mencegah penularan [[HIV-1]].<ref>{{en}} {{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17334373
| title = Langerin is a natural barrier to HIV-1 transmission by Langerhans cells.
Baris 19:
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{Biologi-stub}}▼
{{Authority control}}
[[Kategori:Sel]]
▲{{Biologi-stub}}
[[de:Dendritische Zelle#Langerhans-Zellen]]
|