Tiroisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AliakbarX (bicara | kontrib)
k //
Iqbalhafidh (bicara | kontrib)
k tamah né
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{refimprove|date=Juli 2021}}
'''Tiroisme''' adalah keyakinan, pemikiran dan cita-cita perjuangan [[Gerakan Aceh Merdeka|Gerakan Aceh Merdeka (GAM)]] sebagaimana diajarkan oleh [[Hasan di Tiro|Teungku Hasan Tiro]] untuk menjadikan Bangsa [[Aceh]] yang merdeka dan bermartabat, yang terus hidup di dalam diri Bangsa Aceh.<ref name=":0" />.
 
== Teori Utama ==
Tiroisme berdiri atas tiga nalar ijtihad teori utama, yakni
 
* (1) Teori Agama
Baris 9:
* (3) Teori Politik.
 
Teori agama yang dimaksud disinidi sini adalah Islam. [[Hasan di Tiro|Teungku Hasan Tiro]] menyadari bahwa pendidikan Islam telah mengajari ketabahan dan semangat rakyat Aceh dalam mempertahankan kemerdekaannya dari imperialisme dan kolonialisme Belanda. Islam merupakan kesatuan dari i’tiqad (keyakinan), ibadah dan hukum. Islam telah menjadikan manusia sebagai makhluk terhormat yang memberikan batas-batas yang tegas sampai dimanadi mana seorang manusia boleh tunduk atas manusia lainnya (''determinism''), demikian juga negara yang memiliki batas dalam memerintahkan masyarakatnya. Karena, seorang manusia jangankan memiliki hak atas manusia yang lain, ia justru tidak memiliki hak mutlak atas dirinya sendiri.<ref>{{Cite web|title=Membedah Mazhab Tiroisme|url=https://www.acehtrend.com/2016/06/03/membedah-mazhab-tiroisme/|language=id-ID|access-date=2021-07-25}}</ref>.
 
== Pemikiran Tiroisme ==
Nilai inti dari pemikiran dan gagasannya tersebut adalah;
 
* ''Turi Droë'' (identitas),
* ''Tu'oh Droë'' (kualitas),
* ''Tusoë Droë'' (superioritas) dan
* ''Meuadoe A'' (pluralitas).
 
Empat pondasi inilah yang menjadi nilai inti dari ajaran pemikiran Tiroisme.<ref>{{Cite web|title=Bupati Panglima, The Real Tiroisme|url=https://www.acehtrend.com/2016/10/09/17922-2/|website=www.acehtrend.com|language=id-ID|access-date=2021-07-25}}</ref>.
 
== Ideologi Tiroisme ==
Ideologi Tiroisme dibangun di atas 2 fondasi utama yakni:<ref name=":0" />
 
* Pertama, fakta sejarah Aceh yang ‘tidak bisa diperdebatkan’ atau ‘''undisputed history''’ di masa lalu, jaman keemasan Kesultanan Aceh Darussalam, dan,
* Kedua, adalah hukum internasional.
 
Ideologi yang diajarkan oleh [[Hasan di Tiro|Teungku Hasan Tiro]] merupakan ideologi yang didasarkan atas landasan ilmiah yakni fakta sejarah dan hukum internasional. Keilmiahan inilah yang menurut [[Hasan di Tiro|Teungku Hasan Tiro]] menjadikan ideologi ini sebagai hujjah atau kebenaran yang kokoh dan dapat diterima oleh masyarakat internasional secara umum.<ref name=":0" />
 
konsepsiKonsepsi ideologinya melihat Islam dari sudut pandang sosiologi politik Islam, atau bagian dari kebiasan hidup yang menjadi hukum adat masyarakat Aceh, dan bukan ideologi politik Islam-nya (Islam politik). [[Hasan di Tiro|Teungku Hasan Tiro]] menampilkan Islam sebagai nilai-nilai (values) yang luhur yang memotivasi orang untuk berjuang (Jihad) melawan kebatilan, amar ma’ruf nahi munkar, dan semangat kesetaraan/egalitarian sesama warga Aceh, dan bukan syariat Islam. Ideologi Tiroisme menempatkan masyarakat Islam Aceh sebagai ‘fakta historis’ atau pun realitas yang hidup di masyarakat.<ref name=":0">{{Cite book|last=Mukti|first=Takdir Ali|date=2021-02-21|url=http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35985|title=TIROISME DAN PARADIPLOMASI DALAM PEMERINTAHAN ACEH|publisher=Komojoyo Press|isbn=978-623-6961-11-7|language=en}}</ref>.
 
== Nilai-nilai ==
Nilai-nilai atau ‘core values’ dari ajaran Tiroisme yang menjadi ideologi politik [[Gerakan Aceh Merdeka|Gerakan Aceh Merdeka (GAM)]] dapat disarikan antara lain sebagai berikut;<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|last=Azzam.|first=Thung, Ju-Lan. Manan, M.|date=2011|url=http://worldcat.org/oclc/768807314|title=Nasionalisme dan ketahanan budaya di Indonesia : sebuah tantangan|publisher=LIPI Press bekerja sama dengan Yayasan Obor Indonesia|isbn=978-979-461-794-6|oclc=768807314}}</ref><ref>{{Cite book|last=Husaini.|first=Santoso, Aboeprijadi. Nurdin,|date=2010|url=http://worldcat.org/oclc/667615394|title=Hasan Tiro, the unfinished story of Aceh|publisher=Bandar Pub.|isbn=978-602-95119-4-9|oclc=667615394}}</ref>
 
* Pertama, kemerdekaan Aceh, yang wajib diusahakan dengan segenap jiwa-raga dan harta bangsa Aceh, untuk mencapai kejayaan bangsa yang damai dan makmur.
Baris 40:
* Kelima, adalah kesejahteraan bagi Bangsa Aceh secara keseluruhan tanpa pandang bulu.
 
Selain itu juga dilengkapi dengan nilai-nilai Adat yang hidup di tengah masyarakat Aceh selama ratusan tahun sebagai realitas sosial, yakni nilai-nilai Islam, kemudian diturunkan menjadi nilai-nilai yang menjiwai bendera dan lambang Negara Aceh Merdeka.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==