Cornelis Senen: Perbedaan antara revisi

Jelajahi riwayat secara interaktif

← Revisi sebelumnya

Konten dihapus Konten ditambahkan

VisualTeks wiki

Revisi per 24 Februari 2011 09.22 sunting 61Yesie (bicara \| kontrib) 863 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi terkini sejak 18 Desember 2022 23.17 sunting balikkan Arya-Bot (bicara \| kontrib) Bot, Pengecualian blokir IP 261.428 suntingan k →‎top: clean up Tag: AWB
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1: [[Berkas:Post Meester Cornelis Batavia 1744.jpg\|~~left\|thumbnail~~jmpl\|Pos ''~~pos~~ Meester Cornelis'' dekat [[Sungai Ciliwung]].]]▼ ~~{{inuse\|25 Februari 2011}}~~ '''Meester Cornelis Senen''' adalah seorang [[anak]] orang [[kaya]] keturunan [[Portugis]] dari ~~Pulau~~pulau Lontar. Namanya diabadikan menjadi ~~Jalan~~nama ~~Senen~~jalan di kawasan [[Senen, Jakarta Pusat]]. Pada tahun 1621, ~~dia~~ia diasingkan ke [[Batavia]]. Ia berhasil membuka sekolah pada tahun 1635. Ia mempelajari [[bahasa Melayu]] sehingga ia dapat ~~berkhotbah~~berkhutbah dan memimpin [[doa]] dalam bahasa Melayu. Ia memiliki kebun besar di daerah [[Ciliwung]]. Hingga kini, daerah [[Jatinegara, Jakarta Timur\|Jatinegara]] masih disebut dengan daerah ''Meester''.<ref name="Heuken"> Heuken SJ. ''Gereja-gereja Tua di Jakarta''. Ia meninggal pada tahun 1662. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. 2003. hlm. 37-38.</ref>▼ ▲[[Berkas:Post Meester Cornelis Batavia 1744.jpg\|left\|thumbnail\| ''pos Meester Cornelis'' dekat Ciliwung]] ▲Meester Cornelis Senen adalah seorang anak orang kaya dari Pulau Lontar. Namanya diabadikan menjadi Jalan Senen di Jakarta. Pada tahun 1621, dia diasingkan ke Batavia. Ia berhasil membuka sekolah pada tahun 1635. Ia mempelajari bahasa Melayu sehingga ia dapat berkhotbah dan memimpin doa dalam bahasa Melayu. Ia memiliki kebun besar di daerah Ciliwung. Hingga kini, daerah Jatinegara masih disebut dengan daerah ''Meester''.<ref name="Heuken"> Heuken SJ. ''Gereja-gereja Tua di Jakarta''. Ia meninggal pada tahun 1662. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. 2003. hlm. 37-38.</ref> == Referensi == {{reflist}} [[Kategori:Jakarta]] [[Kategori:Portugis-Indonesia]]