(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Cindelaras''' adalah [[cerita rakyat]] yang berasal dari [[Jawa Timur]].<ref name="Dwianto">Dwianto Setyawan. 1992. Cerita Rakyat dari Jawa Timur: Volume 1. Jakarta:Grasindo. Hlm 1.</ref><ref name="Susilo">Cervenia Susilo. 2010. Pustaka Dongeng Nusantara.Jakarta:Elex Media Komputindo. Hlm 84.</ref> Kisah ini menceritakan tentang Cindelaras, seorang anak laki-laki yangketurunan bernamaseorang Cindelarasraja danyang ayamterlahir di jantannyahutan.<ref name="Dwianto"/> Cindelaras mempunyai seekor ayam jantan yang tidak terkalahkan.<ref name="Susilo"/> Ayam inilah yang mempertemukan Cindelaras dan Raden Putra, ayah dari Cindelaras.<ref name="Dwianto"/>jantan▼
[[Berkas:Ayam Cindelaras menang melawan Ayam Raden Putra.jpg|right|300px|thumb| Ayam Cindelaras menang melawan Ayam Raden Putra]]
▲'''Cindelaras''' adalah [[cerita rakyat]] yang berasal dari [[Jawa Timur]].<ref name="Dwianto"> Dwianto Setyawan. 1992. Cerita Rakyat dari Jawa Timur: Volume 1. Jakarta:Grasindo. Hlm 1.</ref><ref name="Susilo"> Cervenia Susilo. 2010. Pustaka Dongeng Nusantara.Jakarta:Elex Media Komputindo. Hlm 84.</ref> Kisah ini menceritakan tentang seorang anak laki-laki yang bernama Cindelaras dan ayam jantannya.<ref name="Dwianto"/> Cindelaras mempunyai ayam yang tidak terkalahkan.<ref name="Susilo"/> Ayam inilah yang mempertemukan Cindelaras dan Raden Putra, ayah dari Cindelaras.<ref name="Dwianto"/>
== Cerita ==
SuatuDahulu harikala hiduplah seorang [[raja]] yang bernama Raden Putra besertayang memiliki keduadua istrinyaorang istri.<ref name="Ananda">Sheina Ananda. 2013. Rangkuman 100 cerita rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Jakarta:AnakkitaAnak kamu. Hlm 4.</ref> Raden PutraPutri memimpin [[kerajaanKerajaan Jenggala]].<ref name="Pictures">Tim Optima Pictures. 2009. 101 Cerita Nusantara. Malang:Kawan Pustaka.</ref> Istri muda Raden Putra merasa iri kepada istri tua (sang permaisuri) karena iamenurutnya merasadialah bahwa iayang lebih layak menjadi [[permaisuri]].<ref name="Sumbi">Sumbi Sumbangsari. 2008. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara.Jakarta:WahyuMedia.</ref> Istri muda mendapat ide untuk mengambil posisi permaisuri dari istri tua Raden Putra.<ref name="Ananda"/> Ia bekerja sama dengan [[dukun]] untuk mejatuhkanmenjatuhkan istri tua dari posisi permaisuri.<ref name="Sumbi"/> Istri muda berpura-pura jatuh sakit. Mengetahui istrihal muda jatuh sakitini, Raden Putra mencari dukun yang dapat menyembuhkan penyakit istri mudamudanya.<ref name="Ananda"/> Dukun yang dicari pun tiba di [[istana]].<ref name="Ananda"/> DukunAtas itu rupanya dukun yang disuruh olehperintah istri muda, untuksi dukun membuat pernyataan palsu tentang penyebab dari pernyakitsakit yang diderita istri muda tersebut.<ref name="Sumbi"/> Dukun itu mengatakan bahwa istri muda sakit karena tidak disukai oleh seseorang dan orang itu telah meracuni makanan istri mudamakanannya.<ref name="Ananda"/> Orang yang dituduh itu adalah istrisang tua Raden Putrapermaisuri.<ref name="Ananda"/> Mendengar itu Raden Putra marah danlalu menyuruh [[patih]] untuk membawa permaisuri ke [[hutan]] dan membunugnyamembunuhnya di sana.<ref name="Sumbi"/> Namun, patih percaya bahwa permaisuri tidak melakukan haltindakan yang dituduhkan itu dan ia juga tahu kelicikan dari istri muda.<ref name="Ananda"/> Patih tidak membunuh istri tuapermaisuri melainkan melepaskannya di hutan.<ref name="Ananda"/> Patih mengatakan kepada permaisuri untuk dapatagar bertahan hidup di hutan.<ref name="Sumbi"/> Permaisuri yang sedang mengandung itu pun berterima kasih atas kebaikan hati sang patih dan iamengikuti punsarannya untuk bertahan hidup di hutan.<ref name="Ananda"/> SuatuBeberapa hariwaktu istrikemudian tuapermaisuri Raden Putrapun melahrikanmelahirkan seorang putra yang diberidiberinya nama Cindelaras.<ref name="Ananda"/> Ia adalah anak laki-laki yang cerdas dan pandai bergaul.<ref name="Sumbi"/> IaCindelaras bahkan berteman dengan para penghuni hutan.<ref name="Ananda"/> Suatu hari ketika Cindelaras sedang bermain di hutan, tiba-tiba seekor [[elang]] menjatuhkan sebutir [[telur]].<ref name="Sumbi"/> Telur itutersebut pecah dan keluarlah seekor [[ayam]] dengan suara yang aneh.<ref name="Ananda"/> Anak ayam mengatakan bahwa Cindelaras adalah anak Raden Putra.<ref name="Susilo"/> Cindelaras menceritakan kejadian tersebut padakepada ibunya.<ref name="Susilo"/> Namun, ibunya mengatakan bahwa Cindelaras adalah orang biasa dan bukan keturunan raja.<ref name="Susilo"/> IaPermaisuri berusaha mencegah agar Cindelaras tidak mengetahui hal itusebenarnya.<ref name="Susilo"/> Namun, pada akhirnya ibupermaisuri pun memberitahumemberitahukan kebenaran tersebut kepada Cindelaras.<ref name="Susilo"/> CinderalasSetelah punmengetahui berniatkebenaran untukitu, Cinderalas berangkat kemenuju kerajaanKerajaan Jenggala.<ref name="Susilo"/> Di tengah perjalanan, Cindelaras bertemu dengan orang-orang yang sedang menyaksikan [[sabung ayam]].<ref name="Susilo"/> Cindelaras menantang para pemilik ayam yang sedang bertaruh di sana dan mereka menerima tantangtantangan Cindelaras.<ref name="Susilo"/> Rupanya tidak satu pun ayam yang bisa mengalahkan ayam Cindelaras.<ref name="Susilo"/> Ayam Cindelaras pun terkenal sebagai ayam yang tidak terkalahkan.<ref name="Susilo"/> Berita ini terdengar sampai ke [[istana]] Raden Putra.<ref name="Susilo"/> Raden Putra mengundang Cinderlaras untuk datang ke istana serta menantang ayam Cindelaras.<ref name="Susilo"/> Raden Putra bertaruh bahwa jika ayamnya kalah maka ia akan menyerahkan seluruh kekayaannya.<ref name="Susilo"/> Akan tetapi, jika ayam Cindelaras yang kalah maka Cindelaras harus rela kepalanya dipenggal.<ref name="Sumbi"/> Cindelaras pun menyetujui hal itu.<ref name="Susilo"/> Pertarungan antara ayam Cindelaras dan ayam Raden Putra pun berlangsung.<ref name="Susilo"/> Ayam Cindelaras pun memenangkan pertandingan tersebut.<ref name="Susilo"/> Ayam itu kemudian mengeluarkan suara aneh yang mengatakan bahwa Cindelaras adalah anak dari Raden Putra.<ref name="Sumbi"/> Raden Putra pun kaget mendengar hal itu.<ref name="Susilo"/> IaKetika bertanyaRaden kepadaPutra bertanya, Cindelaras membenarkan hal itu. Tidak lama kemudian, istri tua Raden Putra datang dan menjelaskan bahwa cindelarasCindelaras adalah anak Raden Putra.<ref name="Susilo"/> Raden Putra pun menyesal atas keputusan yang telahpernah ia buatdibuatnya.<ref name="Sumbi"/> IaAkhirnya, Raden Putra pun menghukum istri muda serta dukun yang telah memfitnah istri tua Raden Putrapermaisuri.<ref name="Sumbi"/>