Wanita hilang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(33 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
Istilah "'''Wanita Hilang'''" atau "perempuan yang hilang'''"''' menunjukkan berkurangnya jumlah perempuan karena berbagai sebab di suatu wilayah atau negara. Hal ini diukur berdasarkan perbandingan jumlah laki-laki dan perempuan. Menurut teori yang berkembang, hal ini disebabkan oleh [[Aborsi selektif jenis kelamin|seks-selektif aborsi]], pembunuhan bayi perempuan, kesehatan dan gizi buruk bagi anak-anak perempuan. Para ahli berpendapat bahwa teknologi yang memungkinkan memilih jenis kelamin sebelum kelahiran bayi yang telah diperdagangkan sejak tahun 1970-an, adalah penyebab terbesar menurunnya jumlah anak-anak perempuan.<ref>{{Cite journal|last=Sen|first=A|year=2003|title=Missing women--revisited: reduction in female mortality has been counterbalanced by sex selective abortions|journal=British Medical Journal|volume=327|issue=7427|pages=1297–1299|doi=10.1136/bmj.327.7427.1297|pmc=286281|pmid=14656808}}</ref>
Baris 5 ⟶ 4:
Ekonom lain, Emily Oster, mempertanyakan penjelasan Sen. Dia berpendapat bahwa kekurangan tersebut disebabkan virus [[hepatitis B]] yang cukup tinggi dan merata di Asia tengah dibandingkan [[Eropa]]. Namun, penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa Hepatitis B bukanlah penyebab hilangnya perempuan. Para Peneliti juga berpendapat bahwa penyakit lainnya, [[AIDS|HIVS/AIDS]], dan penculikan perempuan juga bertanggung jawab atas hilangnya wanita. Namun, pemilihan anak laki-laki serta berbagai alasan yang berhubungan dengan kesejahteraan laki-laki lebih utama dibandingkan kesejahteraan perempuan masih dianggap sebagai penyebab utama.<ref>John, Mary E., Ravinder Kaur, Rajni Palriwala, Sarawati Raju, and Alpana Sagar. 2008. ''Planning Families, Planning Gender: The Adverse Child Sex Ratio in Selected Districts of Madhya Pradesh, Rajasthan, Himachal Pradesh, Haryana, and Punjab''. New Delhi: Action
Aid/IDRC</ref> Selain untuk kesehatan dan kesejahteraan perempuan, fenomena perempuan hilang telah menyebabkan jumlah laki-laki jauh lebih banyak dalam masyarakat dan pola pernikahan yang tidak seimbang.
Para peneliti berpendapat bahwa meningkatkan kesempatan pendidikan dan kesempatan kerja pada perempuan dapat membantu mengurangi jumlah wanita yang hilang. Namun dampak dari solusi kebijakan ini sangat berbeda antar negara karena tingkat perbedaan seksualitas antara budaya. Berbagai langkah-langkah internasional telah dilakukan untuk memerangi masalah perempuan yang hilang. Misalnya, untuk menyadarkan publik terhadap masalah perempuan yang hilang, [[Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi|OECD]] mengukur jumlah perempuan yang hilang melalui parameter "Son preference"
==
Menurut Sen, meskipun wanita merupakan mayoritas dari populasi dunia, proporsi populasi perempuan di masing-masing negara bervariasi. Beberapa negara
Penelitian asli Sen menemukan bahwa walaupun ada lebih banyak wanita daripada laki-laki di negara-negara Eropa dan Amerika Utara (sekitar 0,98 pria sampai 1 wanita di sebagian besar negara), rasio jenis kelamin negara-negara berkembang di Asia, dan juga Timur Tengah, jauh lebih tinggi (dalam jumlah laki-laki untuk masing-masing perempuan). Misalnya, di China, perbandingan pria terhadap wanita adalah 1,06, jauh lebih tinggi daripada negara lainnya. Perbandingan ini jauh lebih tinggi daripada yang lahir setelah tahun 1985,
===
Sejak
Perhitungan Sen
Klasen dan
{| class="wikitable sortable" style="margin-bottom: 10px;"
! '''Negara'''
! '''Kesenjangan Gender'''<br>
0-19 kelompok umur (tahun 2010)<ref name="czg">Christophe Z Guilmoto, [https://www.unfpa.org/webdav/site/global/shared/documents/Guilmoto_Revised_presentation_Hanoi_Oct2011.pdf Sex imbalances at birth Trends, consequences and policy implications] {{Webarchive|url=https://wayback.archive-it.org/all/20120604063319/https://www.unfpa.org/webdav/site/global/shared/documents/Guilmoto_Revised_presentation_Hanoi_Oct2011.pdf |date=2012-06-04 }} Error in webarchive template: Check <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|url=</code> value. Empty.
▲ United Nations Population Fund, Hanoi (October 2011)</ref>
! %<br>
perempuan
Baris 70 ⟶ 68:
|}
=== Perbedaan
Bahkan di dalam negara,
Di sisi lain,
Bahkan
===
Beberapa bukti menunjukkan bahwa di Asia, terutama di Cina dengan [[Kebijakan satu anak|kebijakan satu-anak]],
== Perbedaan Argumen ==
===
Sen berpendapat bahwa perbedaan
</ref>
====
[[Berkas:Sex_ratio_over_65_per_country_smooth_2.png|jmpl|450x450px|Rasio jenis kelamin oleh negara untuk penduduk berusia di atas 65 tahun.
▲Sen berpendapat bahwa perbedaan dalam rasio jenis kelamin di negara-negara Asia timur seperti India, Cina, dan Korea bila dibandingkan dengan Amerika Utara dan Eropa, seperti yang terlihat pada tahun 1992, hanya bisa dijelaskan dengan sengaja gizi dan kesehatan perampasan terhadap perempuan dan anak-anak perempuan. Ini kekurangan yang disebabkan oleh mekanisme budaya, seperti tradisi dan nilai-nilai yang berbeda-beda antar negara dan bahkan regional dalam negara.<ref name="Sen update">{{Cite web|url=http://www.frontline.in/static/html/fl1822/18220040.htm|title=MANY FACES OF GENDER INEQUALITY|last=Sen|first=Amartya|publisher=Frontline|access-date=2014-03-28}}</ref> Karena bias yang melekat terhadap anak laki-laki di banyak negara-negara ini, anak-anak perempuan, jika lahir meskipun banyak kasus seks-selektif aborsi, lahir tanpa pengertian yang sama tentang prioritas diberikan kepada laki-laki. Hal ini terutama berlaku dalam perawatan medis yang diberikan kepada laki-laki dan perempuan, serta mengutamakan yang mendapat makanan di keluarga kurang mampu, yang mengarah ke tingkat kelangsungan hidup lebih rendah daripada jika kedua jenis kelamin diperlakukan sama.<ref>{{Cite news|url=http://www.nybooks.com/articles/archives/1990/dec/20/more-than-100-million-women-are-missing/|title=More Than 100 Million Women Are Missing|last=Sen|first=Amartya|date=1990-12-20|work=The New York Review of Books|newspaper=The New York Review of Books|issn=0028-7504|access-date=2015-09-15}}More than one of <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|work=</code> dan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|newspaper=</code> specified ([[Bantuan:CS1 errors#redundant parameters|bantuan]])
Menurut
Biasanya,
▲[[Berkas:Sex_ratio_over_65_per_country_smooth_2.png|jmpl|450x450px|Rasio jenis kelamin oleh negara untuk penduduk berusia di atas 65. Merah mewakili lebih banyak perempuan, biru lebih banyak laki-laki daripada rata-rata dunia 0.79 laki-laki/perempuan.]]
▲Menurut Sen kooperatif model konflik,<ref name="Model">{{Cite journal|last=Sen|first=Amartya|year=1987|title=Gender and cooperative conflicts.|journal=Helsinki: World Institute for Development Economics Research}}</ref> hubungan di dalam rumah tangga yang dicirikan oleh kedua kerjasama dan konflik: kerjasama dalam penambahan sumber daya dan konflik dalam pembagian sumber daya antara rumah tangga. Ini intra-proses rumah tangga dipengaruhi oleh persepsi dari kepentingan diri sendiri, kontribusi dan kesejahteraan. Seseorang jatuh kembali posisi adalah situasi untuk masing-masing pihak setelah proses tawar-menawar telah gagal dan juga menentukan kemampuan dari masing-masing pihak untuk bertahan hidup di luar hubungan.
==== Hilangnya anak-anak perempuan ====
▲Biasanya, jatuh kembali posisi bagi laki-laki yang memiliki hak kepemilikan tanah, lebih banyak peluang ekonomi dan perawatan yang kurang pekerjaan yang berhubungan dengan anak-anak lebih baik dari wanita jatuh kembali posisi, yang tergantung pada suaminya untuk lahan dan pendapatan. Menurut kerangka ini, ketika perempuan kurangnya persepsi dari kepentingan pribadi dan memiliki perhatian yang lebih besar untuk kesejahteraan keluarga ketidaksetaraan gender yang berkelanjutan. Sen berpendapat bahwa perempuan lebih rendah daya tawar dalam rumah tangga keputusan memberikan kontribusi terhadap kekurangan dalam populasi perempuan di Asia timur.
[[Berkas:Sex_ratio_below_15_per_country_smooth_2.png|jmpl|450x450px|Rasio jenis kelamin oleh negara untuk penduduk berusia di bawah 15 tahun.
Sen
Karena
▲[[Berkas:Sex_ratio_below_15_per_country_smooth_2.png|jmpl|450x450px|Rasio jenis kelamin oleh negara untuk penduduk berusia di bawah 15. Merah mewakili lebih banyak perempuan, biru lebih banyak laki-laki daripada rata-rata dunia 1.06 laki-laki/perempuan.]]
▲Sen menunjukkan bahwa di daerah dengan proporsi yang tinggi dari perempuan yang hilang, perawatan dan gizi anak-anak perempuan menerima terikat kepada pandangan masyarakat tentang pentingnya mereka. Orang tua, bahkan ibu-ibu, sering menghindari anak-anak perempuan karena adat budaya patriarki di negara-negara di mana penghapusan betina berlangsung. Anak laki-laki lebih berharga di wilayah ini karena mereka dipandang sebagai memiliki ekonomi produktif di masa depan, sementara perempuan tidak. Sebagai orang tua tumbuh dewasa mereka dapat mengharapkan banyak bantuan dan dukungan dari mereka independen anak-anak, dari anak-anak perempuan, yang pasca-pernikahan fungsional yang menjadi milik suami mereka' keluarga. Bahkan jika anak perempuan ini dididik dan menghasilkan pendapatan yang signifikan, mereka memiliki kemampuan yang terbatas untuk berinteraksi dengan mereka natal keluarga. Wanita juga sering praktis tidak dapat mewarisi real estate, sehingga ibu-janda akan kehilangan keluarganya (pada kenyataannya almarhum suaminya) sebidang tanah dan menjadi miskin jika dia memiliki anak-anak perempuan. Keluarga miskin di pedesaan memiliki sedikit sumber daya untuk mendistribusikan di antara anak-anak mereka, yang mengurangi kesempatan untuk melakukan diskriminasi terhadap perempuan.
▲Karena selektif orangtua penilaian dari anak-anak perempuan, bahkan perempuan yang mampu membayar layanan kesehatan yang lebih baik dan peluang ekonomi di luar rumah, perempuan yang hilang masalah masih berlanjut. Terutama, [[Ultrasonik|usg]] teknologi telah memperburuk masalah hilang anak-anak perempuan. Pengobatan usg memungkinkan orang tua untuk layar yang tidak diinginkan janin perempuan sebelum mereka lahir. Sen mengacu pada ketimpangan ini sebagai "high tech [[seksisme]]." Ia menyimpulkan bahwa ini bias terhadap perempuan yang jadi "bercokol" yang bahkan relatif perbaikan ekonomi dalam kehidupan rumah tangga yang hanya memungkinkan orang-orang tua yang berbeda avenue untuk menolak anak-anak perempuan mereka. Sen kemudian berpendapat bahwa bukan hanya meningkatkan ekonomi perempuan hak dan kesempatan yang luar rumah penekanan yang lebih besar dibutuhkan untuk ditempatkan pada peningkatan kesadaran untuk memberantas sangat bias terhadap anak-anak perempuan.
==== Peran kesuburan ====
Berbagai peneliti berpendapat bahwa
▲Population and Development Review (forthcoming).</ref> Selain itu, dalam sebuah penelitian yang kontras India dan Bangladesh, para peneliti menemukan bahwa India kesuburan menurun disebabkan besar intensifikasi pada anak preferensi dan dengan demikian peningkatan jumlah perempuan yang hilang, sementara penurunan kesuburan di Bangladesh menyebabkan kurang perempuan yang hilang.
=== Hubungan Virus Hepatitis B
Dalam
====
Beberapa peneliti membantah teori Oster. Diantaranya Avraham Ebenstein, Skewness, dan Das Gupta.<ref name="avi">{{Cite journal|last=Ebenstein|first=Avraham Y.|date=February 2007|title=Fertility Choices and Sex Selection in Asia: Analysis and Policy|url=http://www.demog.berkeley.edu/~ebenstei/Ebenstein_Avraham_JM1.pdf|access-date=19 May 2009|journal=|archive-date=2007-07-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20070708071949/http://www.demog.berkeley.edu/~ebenstei/Ebenstein_Avraham_JM1.pdf|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Oster|first=Emily|author-link=Emily Oster|date=September 2005|title=Explaining Asia's "Missing Women": A New Look at the Data – Comment|url=http://home.uchicago.edu/~eoster/dasgupta.pdf|journal=Population and Development Review|volume=31|issue=3|pages=529, 535|doi=10.1111/j.1728-4457.2005.00082.x|access-date=19 May 2009|archive-date=2008-08-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20080830045057/http://home.uchicago.edu/~eoster/dasgupta.pdf|dead-url=yes}}</ref> Namun, dalam sebuah penelitian tahun 2008 yang dipublikasikan di ''The American Economic Review'', Lin dan Luoh menggunakan data mengenai hampir 3 juta kelahiran di Taiwan dalam jangka waktu yang lama dan menemukan bahwa kemungkinan efek infeksi Hepatitis B pada kelahiran laki-laki sangat kecil. Hanya 0,25%.<ref>{{Cite journal|last=Lin|first=Ming-Jen|last2=Luoh|first2=Ming-Ching|year=2008|title=Can Hepatitis B Mothers Account for the Number of Missing Women? Evidence from Three Million Newborns in Taiwan|url=https://archive.org/details/sim_american-economic-review_2008-12_98_5/page/2259|journal=American Economic Review|volume=98|issue=5|pages=2259–73|doi=10.1257/aer.98.5.2259}}</ref> Hal ini menunjukkan bahwa tingkat infeksi Hepatitis B pada ibu-ibu hamil tidak dapat menjelaskan menurunnya jumlah wanita.
=== Penyakit lainnya ===▼
Dalam sebuah penelitian
Temuan mereka di China juga menghubungkan wanita usia tua yang meninggal dengan penyakit kardiovaskular dan penyakit tidak menular lainnya, yang menyebabkan melonjaknya kematian wanita. Namun, kelompok terbesar kematian perempuan adalah kelompok usia 0 hingga 4 tahun. Hal ini sesuai dengan Teori Sen.
Di sub-Sahara Afrika,
Dalam sebuah artikel pada tahun 2008, Eileen Stillwaggon, menunjukkan bahwa
</ref>
▲Sisanya kemungkinan adalah bahwa itu adalah infeksi di antara bapak-bapak yang bisa menyebabkan miring kelahiran rasio. Namun, Oster, bersama-sama dengan Chen Yu dan Lin, dalam tindak lanjut penelitian untuk Lin dan Luoh diperiksa data set 67,000 kelahiran (15% di antaranya Hepatitis B carrier) dan tidak menemukan efek dari infeksi pada kelahiran yang terlalu baik untuk ibu atau ayah. Akibatnya, Oster ditarik sebelumnya dia hipotesis.<ref name="revision">{{Cite web|url=http://home.uchicago.edu/~eoster/hbvnotecon.pdf|title=Hepatitis B Does Not Explain Male-Biased Sex Ratios in China|last=Oster|first=Emily|authorlink=Emily Oster|last2=Chen|first2=Gang|year=2008|access-date=19 May 2009|last3=Yu|first3=Xinsen|last4=Lin|first4=Wenyao}}</ref>
Hipotesis James
▲=== Penyakit lainnya ===
▲Dalam sebuah penelitian di tahun 2008, Anderson dan Ray mengklaim bahwa penyakit lain yang dapat menjelaskan "kelebihan kematian perempuan" di Asia dan sub-Sahara Afrika.<ref name="Diseases">{{Cite journal|last=Anderson|first=Siwan|last2=Debraj Ray|year=2010|title=Missing women: age and disease.|url=http://restud.oxfordjournals.org/content/77/4/1262.short|journal=The Review of Economic Studies|series=4|volume=77|issue=4|pages=1262–1300|doi=10.1111/j.1467-937x.2010.00609.x}}</ref> Dengan membandingkan relatif tingkat kematian dari perempuan ke laki-laki di negara-negara maju ke negara tersebut, Anderson dan Ray menemukan bahwa 37 sampai 45% dari perempuan yang hilang di Cina dapat ditelusuri ke pra-kelahiran dan masa bayi tahap terminasi faktor, sedangkan hanya sekitar 11% dari India wanita hilang disebabkan oleh faktor yang sama, menunjuk pada fakta bahwa kerugian yang tersebar di berbagai usia. Mereka menemukan bahwa pada umumnya, penyebab utama kematian perempuan di India adalah [[penyakit kardiovaskular]]. "Cedera" adalah nomor dua penyebab kematian perempuan di India. Kedua penyebab ini jauh lebih besar daripada angka kematian ibu melahirkan dan [[Gugur kandungan|aborsi]] janin, meskipun "Luka" dapat berhubungan langsung dengan diskriminasi gender.
Bukti
▲Di sub-Sahara Afrika, berbeda dengan Sen perselisihan dan rata-rata statistik, Anderson dan Ray menemukan sejumlah besar perempuan yang hilang. Sen digunakan rasio jenis kelamin dari 1.022 untuk sub-Sahara Afrika di pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2001, untuk menghindari membandingkan negara-negara maju untuk mengembangkan orang-orang. Hanya sebagai Sen diyakini, dalam studi mereka, mereka tidak menemukan bukti untuk menyalahkan perempuan yang hilang untuk melahirkan diskriminasi seperti seks-selektif aborsi atau mengabaikan. Untuk memperhitungkan tingginya jumlah wanita muda yang hilang mereka menemukan bahwa [[AIDS|HIV/AIDS]] adalah penyebab utama, melebihi [[malaria]] dan kematian ibu. Anderson dan Ray diperkirakan tahunan kelebihan perempuan tingkat kematian 600,000 karena HIV/AIDS saja. Kelompok usia dengan angka tertinggi dari perempuan yang hilang adalah 20 - 24 25 - 29 tahun berkisar. Tingginya prevalensi HIV/AIDS tampaknya menunjukkan, menurut Anderson dan Ray, ketidakseimbangan dalam akses perempuan terhadap layanan kesehatan serta sikap yang berbeda tentang seksual dan norma-norma budaya.
Secara keseluruhan, pelaporan dan perdagangan mungkin terlalu kecil untuk memperhitungkan
▲Dalam sebuah artikel pada tahun 2008, Eileen Stillwaggon, menunjukkan bahwa suku bunga yang lebih tinggi dari HIV/AIDS adalah konsekuensi yang mendalam-berakar ketimpangan gender di sub-Sahara Afrika. Di negara-negara dimana wanita tidak dapat memiliki properti mereka secara lebih genting jatuh kembali posisi, setelah kurang daya tawar untuk "bersikeras seks yang aman tanpa risiko ditinggalkan" oleh suami mereka.<ref name="Stillwaggon">{{Cite journal|last=Stillwaggon|first=Eileen|date=2008|title=Race, sex, and the neglected risks for women and girls in sub-Saharan Africa.|journal=Feminist Economics|series=4|volume=14|pages=67–86|doi=10.1080/13545700802262923}}</ref> Dia mengklaim bahwa seseorang kerentanan terhadap HIV tergantung pada kesehatan mereka secara keseluruhan, dan sebagai salah informasi praktek, seperti keyakinan bahwa berhubungan seks dengan wanita yang perawan akan menyembuhkan seorang laki-laki dari AIDS, seks kering, dan kegiatan rumah tangga yang mengekspos perempuan untuk penyakit berkontribusi terhadap melemahnya perempuan memiliki sistem kekebalan tubuh yang mengarah ke HIV yang lebih tinggi tingkat kematian. Stillwaggon berpendapat untuk meningkatkan fokus pada sanitasi dan gizi bukan hanya [[Abstinensi|pantang]] atau seks yang aman. Sebagai wanita menjadi lebih sehat kemungkinan perempuan yang terinfeksi menularkan HIV ke pasangan laki-laki menurun secara signifikan.
== Berbagai efek yang muncul ==
▲=== Penyebab alami untuk tinggi atau rendah rasio jenis kelamin manusia ===
Beberapa penelitian juga mencatat bahwa pada pertengahan 1990-an, tren sebaliknya terjadi di wilayah Asia dimana rasio laki-laki terhadap perempuan pada awalnya tinggi. Namun perlahan jumlah perbandingan laki-laki menurun terhadap perempuan. Hal ini sejalan dengan penelitian Das Gupta.
▲Ulama lain pertanyaan yang diasumsikan normal rasio jenis kelamin, dan kekayaan sejarah dan geografis data yang menunjukkan rasio seks bervariasi secara alami dari waktu ke waktu dan tempat, untuk alasan yang tidak dipahami dengan baik. William James dan lain-lain<ref name="James-JournalofEndocrinology">{{Cite journal|last=James W.H.|date=July 2008|title=Hypothesis:Evidence that Mammalian Sex Ratios at birth are partially controlled by parental hormonal levels around the time of conception|url=http://joe.endocrinology-journals.org/content/198/1/3.full.pdf+html|journal=Journal of Endocrinology|volume=198|issue=1|pages=3–15|doi=10.1677/JOE-07-0446|pmid=18577567}}</ref><ref>see:
▲Yakobus memperingatkan bahwa bukti ilmiah yang tersedia berdiri melawan atas asumsi-asumsi dan kesimpulan. Dia melaporkan bahwa ada kelebihan laki-laki lahir di hampir semua populasi manusia, dan alam rasio jenis kelamin saat lahir adalah biasanya antara 102 dan 108. Namun rasio dapat menyimpang secara signifikan dari kisaran ini untuk alasan alami seperti pernikahan dini dan kesuburan, ibu remaja, rata-rata umur ibu pada saat lahir, ayah usia, usia kesenjangan antara ayah dan ibu, akhir kelahiran, etnis, sosial dan tekanan ekonomi, peperangan, lingkungan dan efek hormonal.<ref>JAN GRAFFELMAN and ROLF F. HOEKSTRA, A Statistical Analysis of the Effect of Warfare on the Human Secondary Sex Ratio, Human Biology, Vol. 72, No. 3 (June 2000), pp. 433-445</ref> sekolah Ini ulama dukungan mereka alternatif hipotesis dengan data historis ketika seks modern-pilihan teknologi yang tersedia, serta kelahiran rasio jenis kelamin di sub-daerah, dan berbagai kelompok etnis dari negara maju.<ref name="rjhmam">R. Jacobsen, H. Møller and A. Mouritsen, Natural variation in the human sex ratio, Hum. Reprod. (1999) 14 (12), pp 3120-3125</ref><ref name="tvlkjt">{{Cite journal|last=T Vartiainen|last2=L Kartovaara|last3=J Tuomisto|last-author-amp=yes|year=1999|title=Environmental chemicals and changes in sex ratio: analysis over 250 years in finland|journal=Environmental Health Perspectives|volume=107|issue=10|pages=813–815|doi=10.1289/ehp.99107813|pmc=1566625|pmid=10504147}}</ref> Mereka menunjukkan bahwa langsung aborsi data yang harus dikumpulkan dan dipelajari, bukan menarik kesimpulan secara tidak langsung dari rasio jenis kelamin sebagai Sen dan lain-lain telah dilakukan.
▲James hipotesis ini didukung oleh sejarah kelahiran rasio jenis kelamin data sebelum teknologi untuk ultrasonographic seks-skrining ditemukan dan dikomersialkan pada tahun 1960-an dan 1970-an, dan juga terbalik dengan rasio jenis kelamin saat ini diamati di Afrika. Michel Garenne laporan bahwa banyak negara-negara Afrika memiliki, selama puluhan tahun, menyaksikan kelahiran sex rasio di bawah 100, yaitu lebih banyak anak perempuan yang lahir dari anak laki-laki.<ref>Michel Garenne, Southern African Journal of Demography, Vol. 9, No. 1 (June 2004), pp. 91-96</ref> [[Angola]], [[Botswana]] dan [[Namibia]] telah melaporkan kelahiran seks rasio antara 94, 99, yang cukup berbeda dari yang diduga 104 hingga 106 alami manusia lahir rasio jenis kelamin.<ref>Michel Garenne, Southern African Journal of Demography, Vol. 9, No. 1 (June 2004), page 95</ref> John Graunt mencatat bahwa di London lebih dari 35 tahun pada abad ke-17 (1628-1662),<ref>RB Campbell, [https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11512687 John Graunt, John Arbuthnott, and the human sex ratio], Hum Biol. 2001 Aug;73(4):605-610</ref> kelahiran rasio jenis kelamin adalah 1.07; sementara Korea catatan sejarah menunjukkan kelahiran seks rasio 1.13, berdasarkan 5 juta kelahiran, di tahun 1920-an selama periode 10-tahun.<ref>Ciocco, A. (1938), Variations in the ratio at birth in USA, Human Biology, 10:36–64</ref>
▲=== Perempuan penculikan dan penjualan ===
▲Bukti-bukti telah menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang hilang mungkin karena alasan lain dari seks-selektif aborsi atau perempuan migran bekerja. Secara khusus, wanita, bayi, anak-anak dan wanita telah menjadi korban [[perdagangan manusia]]. Di Cina keluarga kurang bersedia untuk menjual bayi laki-laki meskipun mereka membawa harga yang lebih tinggi di perdagangan. Perempuan yang lahir melebihi kebijakan satu-anak dapat dijual kepada keluarga kaya sedangkan orang tua mengaku menjual bayi perempuan mereka lebih baik dari alternatif lainnya.<ref name="N1">{{Cite book|title="A Broken Compact." China's Deep Reform: Domestic Politics in Transition|last=Pearson|first=Veronica|date=2006|page=431}}</ref>
▲Di luar negeri adopsi layanan untuk anak-anak Cina telah terlibat dalam perdagangan bayi untuk menuai keuntungan dari sumbangan dari asing pengadopsi.<ref name="N3">{{Cite journal|last=Meier|first=Patricia J.|last2=Xiaole Zhang|date=2008|title=Sold into adoption: the Hunan baby trafficking scandal exposes vulnerabilities in Chinese adoptions to the United States|url=http://www.childtrafficking.com/Docs/meier_08_sold_adoption_1009.pdf|journal=Cumberland Law Review|volume=39|issue=87}}</ref> Satu studi mencatat bahwa antara tahun 2002 dan tahun 2005 sekitar 1000 diperdagangkan bayi ditempatkan dengan mengadopsi orang tua, masing-masing bayi seharga $3000.<ref name="N2">{{Cite news|url=https://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/03/11/AR2006031100942.html|title=Stealing Babies for Adoption: With U.S. Couples Eager to Adopt, Some Infants Are Abducted and Sold in China|last=Goodman|first=Peter S.|date=Mar 12, 2006|work=Washington Post|newspaper=Washington Post|access-date=4/11/14}}More than one of <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|work=</code> dan <code style="color:inherit; border:inherit; padding:inherit;">|newspaper=</code> specified ([[Bantuan:CS1 errors#redundant parameters|bantuan]])
▲[[Kategori:Pages with citations having redundant parameters]]</ref> Untuk menjaga pasokan untuk adopsi anak yatim, panti asuhan dan panti jompo mempekerjakan perempuan sebagai bayi pengedar.
▲Secara keseluruhan, pelaporan dan perdagangan mungkin terlalu kecil untuk memperhitungkan angka-angka mengejutkan perempuan yang hilang di selatan-timur Asia dan sub-Sahara Afrika meskipun mereka mungkin terkait dengan faktor penyebab.{{Synthesis-inline|date=October 2015}}
=== Kesehatan masyarakat ===
Dengan pertumbuhan pendapatan per kapita yang tinggi di banyak bagian di India dan
Secara umum, kondisi ini
=== Pengantin yang hilang ===
Beberapa
===
Sejak munculnya
=== Efek lain ===
Berbagai perkembangan yang terjadi di [[Korea Selatan]] yang pada awal 1990-an memiliki
== Solusi dan kebijakan ==
Solusi
=== Pendidikan ===
Di sisi lain,
=== Peluang kerja ===
Sen berpendapat bahwa
Qian
=== Dukungan Organisasi
Meskipun
Pada tahun 2014, Kabeer, Huq, dan Mahmud
== Lihat juga ==
* [[Demografi Asia]]
== Referensi ==
{{reflist|2}}
[[Kategori:Halaman dengan rujukan yang memiliki parameter duplikat]]
[[Kategori:Gender]]
[[Kategori:Perempuan]]
[[Kategori:Penduduk]]
[[Kategori:Budaya]]
[[Kategori:Demografi]]
|