Laskar Sedekah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
xx |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
||
(28 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Laskar Sedekah''' adalah sebuah komunitas sosial yang melakukan aktivitas [[filantropi]] [[Islam]] dengan membantu orang-orang yang membutuhkan melalui pemberian [[sedekah]]. Komunitas ini didirikan di [[Godean, Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta]] pada tanggal 30 Maret 2012 oleh
== Awal Mula ==
Alasan pembentukan komunitas Laskar Sedekah dapat dikatakan sangat emosional, karena berhubungan dengan pengalaman pribadi Ma’ruf Fahrudin. Kala itu, ia dimintai pertolongan tetangga di samping rumahnya untuk membantu seorang balita bernama Nugie Cahya Ramadhani yang membutuhkan biaya operasi kelainan [[bibir sumbing]]. Biaya operasi yang diperlukan oleh balita itu terlalu besar sehingga orang tuanya merasa tidak sanggup untuk menjalaninya. Akhirnya, Ma’ruf melakukan penggalangan dana publik melalui
Setelah pengalaman pertama tersebut, pada tanggal 29 Maret 2012, Ma’ruf memperoleh mimpi yang berisi “perintah” agar ia menolong saudara dan orang lain lebih banyak. Berbekal dua pengalaman tersebut, Ma’ruf kemudian mengumpulkan keenam kawannya yang ternyata juga antusias menyambut ide Ma’ruf. Mereka
== Gambaran Umum ==
Laskar Sedekah memiliki visi dan misi sebagaimana komunitas atau organisasi lainnya. Perlu digarisbawahi bahwa komunitas ini menggunakan nilai-nilai [[Islam]] dalam pergerakannya. Nilai-nilai itu berlandaskan pada QS. Al-Baqarah: 274 yang artinya “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, maka mereka akan mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati".<ref name=":2" />
Adapun misi yang dimiliki oleh Laskar Sedekah adalah:
* Menyalurkan sedekah secara cepat, tepat, mudah, professional, dan bertanggung jawab
* Membantu anak yatim, piatu, dan dhuafa
* Membantu anak
* Membantu orang sakit
* Membantu pelajar yang tidak mampu
* Membantu janda dan duda yang tidak mampu.
Berkaitan dengan logo dan simbol, logo Laskar Sedekah didesain oleh salah seorang anggota bernama Wisnu Ardianto
Sebagaimana yang telah dijelaskan di awal, komunitas Laskar Sedekah mengajak sebanyak mungkin orang untuk bersedekah yang nantinya akan digunakan untuk kepentingan kemanusiaan. Beberapa cara sedekah yang diterapkan di dalam komunitas ini ada tiga macam, yaitu melalui ''online'', ''offline'', dan layanan jemput. Melalui sistem ''online'', para donatur dapat mendonasikan uangnya melalui transfer lewat
== Program Kerja Laskar Sedekah ==
Baris 24:
=== Sedekah untuk anak yatim piatu yang tidak mampu ===
Program ini bermaksud untuk memberikan santunan kepada anak yatim piatu, baik untuk keperluan [[sekolah]], [[kesehatan]], [[gizi]] dan [[nutrisi]], serta keperluan-keperluan lainnya. Dalam kasus
=== Sedekah untuk janda dan duda yang tidak mampu ===
Selain anak [[yatim piatu]], Laskar Sedekah juga memberikan santunan kepada janda dan duda tidak mampu, terutama yang telah berusia lanjut. Mereka mengatakan bahwa sebagian besar duda dan janda itu tidak terurus oleh keluarganya. Mereka juga banyak yang terlantar sehingga memerlukan kepedulian dari publik. Beberapa bantuan yang disalurkan untuk mereka antara lain sembako untuk keperluan sehari-hari, [[uang]], serta biaya [[kesehatan]]
=== Tebar nasi bungkus ===
Program tebar nasi bungkus biasanya dilakukan selama satu minggu sekali, tepatnya pada hari minggu pada pukul 05.00-06.00. Kegiatan tersebut juga diikuti oleh komunitas Laskar Sedekah dari seluruh chapter di [[Indonesia]]. Nasi bungkus itu dibagikan kepada para tukang becak, tukang sampah, pemulung, pengemis, dan orang-orang [[dhuafa]] lain yang memerlukan makanan.<ref>{{Cite news|url=http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/wakaf/15/08/09/nstam7313-laskar-sedekah-tebar-nasi-bungkus-di-11-provinsi|title=Laskar Sedekah Tebar Nasi Bungkus di 11 Provinsi {{!}} Republika Online|date=2015-08-09|newspaper=Republika Online|access-date=2017-12-12}}</ref>
=== Wakaf Al Quran ===
Program wakaf [[Al
=== ''
Program ''
=== Sedekah untuk orang sakit ===
Kegiatan tersebut berbentuk pemberian santunan kepada
=== Sedekah untuk bencana alam ===
Seperti namanya, program itu memberikan santunan kepada para korban [[bencana alam]]. Beberapa korban yang pernah menerima manfaat dari program tersebut adalah korban bencana banjir di [[Purworejo]], kebakaran hutan di
== Pembentukan Chapter Laskar Sedekah ==
Sebagaimana yang telah disinggung di awal, Laskar Sedekah semula hanya ada di [[Kota Yogyakarta]]. Seiring berjalannya waktu, komunitas itu kini telah berkembang di 16 kota lain di [[Indonesia]], seperti di [[Medan]], [[Padang]], [[Jakarta]], [[Bekasi]], [[Tangerang]], [[Bogor]], Bandung, [[Probolinggo]], Surakarta, Semarang, Surabaya, Pasuruan, Malang, [[Samarinda]], Banjarmasin, dan [[Kota Makassar|Makassar]]. Pembentukan ke-16 chapter tersebut mulai dilakukan pada tahun 2013. Sementara itu, pada tahun 2014 juga terbentuk Laskar Sedekah untuk chapter [[Jakarta]] yang diinisasi oleh seorang teman SMA Ma’ruf bernama Ari dan seorang lainnya bernama Hari yang mengetahui informasi mengenai Laskar Sedekah dari laman [[Facebook]]. Dalam perkembangannya, salah satu dari mereka berpindah ke [[Bekasi]] dan akhirnya membentuk komunitas Laskar Sedekah chapter Bekasi pada tahun 2015.<ref>https://infobekasi.co.id/2015/08/01/laskar-sedekah-bekasi/</ref>
Dalam perkembangannya, Laskar Sedekah chapter [[Jakarta]] menjadi semakin populer dengan diundangnya Ma’ruf ke acara ''reality show'' seperti [[Kick Andy]] di [[MetroTV]] pada tahun 2015 dan acara [[Hitam Putih]] di [[Trans TV]] pada tahun yang sama. Kemunculan Ma’ruf di televisi membuat komunitas Laskar Sedekah menjadi semakin dikenal baik oleh masyarakat. Hal itu yang menjadikan berbagai kelompok masyarakat dari berbagai kota berbondong-bondong untuk ikut membuka komunitas Laskar Sedekah di kota mereka. Bagi mereka yang bersungguh-sungguh ingin membuka chapter, mereka diperkenankan untuk datang ke sekretariat pusat Laskar Sedekah di [[Yogyakarta]] untuk dijelaskan mengenai SOP (''Standart Operasional Procedure'') sekaligus untuk memvalidasi profil calon pembuka chapter. Apabila pengurus Laskar Sedekah pusat menganggap profil mereka berkualifikasi, maka pembentukan chapter baru akan segera dilakukan. Sementara itu, SOP yang dijelaskan kepada calon pembuka chapter juga dijelaskan dengan detail. Informasi itu adalah seputar aturan broadcast informasi di media sosial, mekanisme laporan, dan ''job description'' dari para pengurus. Seluruh kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan kegiatan yang dilakukan oleh Laskar Sedekah di [[Yogyakarta]].<ref>{{Cite web|url=http://lingkarbekasi.com/laskar-sedekah-from-zero-to-hero/|title=Laskar Sedekah From Zero to Hero – lingkarbekasi|website=lingkarbekasi.com|language=en-US|access-date=2017-12-12|archive-date=2017-12-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20171213010303/http://lingkarbekasi.com/laskar-sedekah-from-zero-to-hero/|dead-url=yes}}</ref>
Berkaitan dengan itu, salah satu unsur terpenting yang harus termuat dalam kegiatan masing-masing chapter adalah adanya laporan keuangan. Laporan keuangan dalam komunitas Laskar Sedekah dibagi menjadi beberapa, yaitu laporan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan. Laporan harian dilakukan oleh admin di tiap chapter untuk mencatat dan melaporkan jumlah [[sedekah]] yang diterima di setiap chapter untuk dilaporkan ke grup bendahara Laskar Sedekah Nasional agar segera dapat divalidasi. Sementara itu, laporan mingguan dilakukan setiap hari Jum’at oleh masing-masing bendahara chapter dan harus diberikan kepada Laskar Sedekah pusat berupa laporan kegiatan dan rincian dana di grup bendahara Laskar Sedekah Nasional. Selanjutnya, akan dilakukan proses transfer dari bendahara pusat ke bendahara chapter. Sedangkan laporan bulanan merupakan kegiatan pelaporan yang harus dilakukan setiap tanggal 25 di setiap bulannya. Seluruh bendahara harus merekap semua [[sedekah]] yang masuk dan dilaporkan ke bendahara nasional. Terakhir, laporan tahunan dilakukan setiap bulan Desember. Semua bendahara masing-masing chapter wajib mengirimkan file catatan pembukuan keuangan sedekah selama satu tahun terakhir.<ref name=":3">Abidin, H. & Kurniawati. 2004. Galang Dana Ala Media. Jakarta: Piramedia</ref>
== Kendala Laskar Sedekah ==
Sebagaimana yang telah disinggung di awal, komunitas Laskar Sedekah bukanlah komunitas ''offline'' yang hanya melakukan kegiatannya di lapangan. Mereka adalah komunitas yang memanfaatkan media sosial untuk aktivitasnya. Aktivitas yang mereka lakukan juga dikenal dengan istilah [[filantropi]] [[Islam]]. Dalam menjalankan aktivitas tersebut, tentu mereka menghadapi beberapa kendala. Berikut ini adalah penjabaran dari kendala-kendala yang dihadapi oleh Komunitas Laskar Sedekah.<ref name=":1">Abubakar, I. & C.S. Bamualim. 2006. Filantropi Islam dan Keadilan Sosial: Studi tentang Potensi, Tradisi, dan Pemanfaatan Filantropi Islam di Indonesia. Jakarta: CSRC UIN Syarif Hidayatullah</ref>
Menggunakan media sosial [[Facebook]] untuk aktivitas sosial tidak selamanya mudah. Komunitas Laskar Sedekah menerima sumbangan atau donasi yang cenderung sedikit, tergantung pada bagaimana konten yang dibuat. Sebagai misal, setiap harinya mereka menerima [[donasi]] yang sedikit karena tidak ada momentum khusus yang membuat para netizen ingin mendonasikan uangnya. Namun, ketika datang waktu-waktu tertentu seperti bulan [[Ramadan|Ramadhan]], [[Iduladha|Idul Adha]], atau terjadi peristiwa bencana alam, jumlah donatur yang mendonasikan uangnya dapat dikatakan naik signifikan. Oleh karena itu, mereka sangat bergantung pada seberapa kreatif sumber daya yang ada dalam mengurus konten sosial media mereka.
Selain itu, aktivitas di sosial media [[Facebook]] juga tidak terlalu menjamin kegiatan mereka dapat berjalan dengan lancar. Sebagai misal, ketika akan menggelar program tebar nasi bungkus setiap hari Minggu pagi, hanya ada 1-2 orang masyarakat umum yang berpartisipasi. Mereka bahkan pernah mengubah jadwal kegiatan itu menjadi hari Sabtu di setiap akhir bulan, harapannya adalah untuk memberikan kesempatan kepada mereka yang tidak bisa berpartisipasi pada hari Minggu. Namun, persoalannya juga tidak berubah. Jumlah partisipan yang bergabung dalam program tersebut masih sangat sedikit. Hal itu menunjukan, aktivisme yang dilakukan lewat media sosial [[Facebook]] tidak sepenuhnya memberikan dampak yang progresif. Bahkan, dapat dikatakan, gerakan Laskar Sedekah hanya ''booming'' di awal-awal saja. Mereka menuturkan, makin kesini antusiasme masyarakat menurun; tidak sebesar dulu ketika [[komunitas]] ini pertama kali terbentuk.<ref name=":3" />
Lebih jauh lagi, penelitian dari Astuti (2017) juga menyebutkan bahwa ''engagement'' antara ''user'' dengan admin di media sosial [[Facebook]] mereka juga terkesan sangat menurun. Jumlah ''likers, comments,'' dan ''share'' yang dilakukan oleh netizen di akun [[Facebook]] Laskar Sedekah juga tidak seberapa. Hal itu mereka nilai sebagai bergesernya trend sosial media yang dulunya sangat menggemari [[Facebook]], sekarang banyak yang beralih ke line, [[Instagram]], dan [[twitter]].<ref name=":0">Astuti, Indriati Tri. 2017. Facebook Dan Komunitas Filantropi Islam. Skripsi. Program Studi Sosiologi Universitas Gadjah Mada</ref> Namun demikian, Laskar Sedekah juga memiliki sosial media seperti itu, tetapi tetap saja terhambat dari segi ''engagement''. Meskipun Laskar Sedekah sudah berupaya untuk memperbaiki konten mereka dengan membuat desain-desain baru, hal itu rupanya dirasa belum cukup. Menurut penelitian yang sama, hal itu disebabkan karena pola [[komunikasi]] yang dibangun di dalamnya hanya satu arah. Laskar Sedekah lebih banyak mengunggah postingan tentang penggalangan bantuan, laporan penyaluran sedekah, publikasi kegiatan, dan konten-konten tentang motivasi [[sedekah]]. Mereka kurang membangun pola komunikasi dua arah dengan cara yang kreatif untuk melibatkan pengguna sosial media dalam aktivisme ''online'' mereka. Menurut penelitian yang sama, tidak adanya inovasi dari pengurus Laskar Sedekah akan berdampak pada tidak ada antusiasme publik terhadap aktivisme sosial media yang dilakukan oleh Laskar Sedekah.<ref name=":0" />
== Filantropi Islam dan Laskar Sedekah ==
Sedikit banyak, terminologi [[Filantropi]] [[Islam]] telah banyak dibahas di bagian pembuka, yaitu sebuah aktivitas sosial yang bersifat [[filantropi]] yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai [[Islam]]. Praktik [[filantropi]] [[Islam]] yang dilakukan oleh Laskar Sedekah adalah [[filantropi]] yang bersifat karikatif. Mereka melakukan kegiatan komunitasnya dengan mengombinasikan unsur ''online-offline''. Setelah melakukan kampanye, promosi program, dan penggalangan dana di [[Facebook]], dana lalu mereka salurkan langsung untuk membiayai program-program pelayanan sosial bagi mereka yang membutuhkan. Dari seluruh target yang mereka pilih, yaitu anak [[yatim piatu]], janda dan duda lanjut usia, dan lain-lain, mereka lebih memprioritaskan mereka yang tinggal di lokasi sekitar keberadaan Laskar Sedekah. Sebagai misal, mereka lebih mengutamakan mereka yang berada di sekitar sekretariat Laskar Sedekah dibandingkan mereka yang berada jauh. Sementara itu, dana yang mereka salurkan kepada publik biasanya berbentuk uang atau barang kepada orang-orang yang perlu dibantu, seperti sembako bagi persediaan makan kaum dhuafa dan uang untuk biaya sekolah dan peralatan belajar anak-anak [[yatim piatu]].<ref name=":1" />
Penelitian yang sama menjelaskan bahwa cara pandang pengurus Laskar Sedekah adalah faktor utama yang memengaruhi mereka melakukan kegiatan [[filantropi]] [[Islam]]. Mereka sepakat bahwa dengan memberikan santunan dan berusaha memenuhi kebutuhan para penerima bantuan tersebut, maka mereka dapat digolongkan sebagai orang yang telah melakukan kebaikan kepada mereka yang memerlukan sekaligus menunaikan kewajiban karena diberikan rezeki yang berlebih oleh [[Allah]].<ref name=":0" /> Dalam kasus tersebut, mereka belum berpikir pada pemberdayaan atau pemberian modal pertama kepada mereka yang membutuhkan sehingga mereka dapat hidup mandiri dan tidak lagi bergantung pada keberadaan dana yang diberikan oleh Laskar Sedekah. Masih menurut Astuti (2017), ketidakmampuan mereka melakukan program pemberdayaan itu dipengaruhi oleh faktor [[sumber daya manusia]] yang belum mumpuni. Pengurus Laskar Sedekah belum ada yang memiliki [[pengetahuan]] atau ''skill'' yang mampu memberdayakan masyarakat. Selain itu, jumlah mereka juga sangat terbatas, sehingga bidang pekerjaan yang harus mereka urus juga beragam. Mereka juga memiliki kesibukan lain di luar komunitas Laskar Sedekah. Hal itu menjadikan [[komunitas]] ini kurang berkembang dengan baik.<ref name=":0" />
Lebih jauh lagi, penelitian serupa juga menggarisbawahi bahwa program karikatif yang dikerjakan oleh Laskar Sedekah juga lebih mudah karena konsepnya yang sederhana dan tidak membutuhkan komitmen yang mengikat. Meskipun di dalam aktivisme sosial media [[Facebook]] mereka mengalami beberapa kendala, tetapi secara konsep, memaksimalkan sosial media adalah cara yang efisien. Selebihnya, mereka juga amat menggantungkan diri pada relawan sebagai penggerak.<ref name=":0" />
== Referensi ==
{{Reflist}}
|