Jawanisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
rapikan dan hilangkan POV statement |
k →Lihat pula: clean up |
||
(25 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{unreliable sources|date=September 2021}}
'''Jawanisme''' adalah sebuah [[fenomena]] atau gejala dalam [[bahasa Indonesia]] di mana seorang penutur, biasanya penutur ibu bahasa Jawa terpengaruh oleh bahasa ibunya.▼
{{Riset asli|date=September 2021}}
▲'''Jawanisme''' adalah sebuah [[fenomena]] atau gejala dalam [[bahasa Indonesia]] di mana seorang penutur, biasanya penutur ibu bahasa Jawa terpengaruh oleh bahasa ibunya. Hal ini merupakan bagian dari fenomena [[campur kode]] yang terjadi ketika para penutur multilingual menggunakan satu bahasa yang sama atau lebih.
Pengaruh ini meliputi bidang sintaksis dalam bahasa Indonesia.
Beberapa contoh:
* "Kamu
* "Nanti
* "Jalan'''
* "Itu buku'''
Selain itu masih banyak pengaruh dalam kosakata bahasa Indonesia.
Yang unik dari Jawanisme adalah sedikit sekali orang Jawa (pribumi) yang benar-benar mengalami Jawanisme ini. Yang mengherankan adalah banyak orang-orang Tionghoa (terutama yang hidup di kawasan
sebagai contoh:
"
"(O)ra biså/Gak isók": "Tidak bisa" menjadi: "(E)ndhak bisa" atau "(E)ndhak isók"
"Iku jarané isih nang njåbå": "Itu kudanya masih di luar", menjadi: "Itu kudané masi(h) di luar"
{{stub}}▼
== Fenomena Jawanisme dalam bahasa Inggris ==
[[kategori:Bahasa Jawa]]▼
Sebagai kelanjutan fenomena Jawanisme dalam bahasa Indonesia, penutur bahasa Jawa yang belajar bahasa Inggris atau tinggal di komunitas pemakai bahasa Inggris sering kali terdengar menggunakan istilah-istilah bahasa Jawa dalam kalimat bahasa Inggris ketika bercakap-cakap dengan penutur yang berasal dari wilayah yang sama.
Ekspresi-ekspresi yang sering dipakai adalah 'lho', 'lha', 'to', 'kok', 'ki', 'no', dan sebagainya
sebagai contoh:
* "''Lho'', I already bought that book !": "Lho, aku wis tuku buku iku!", yang berarti "''Loh'', saya ternyata sudah beli buku ini!"
* "''Kok'', buying again ?": "Kok tuku maning?", yang berarti "Mengapa beli lagi?"
* "I told you many times ''to'' !": "Wis takkandhani ping pirå toh?", yang berarti "Sudah saya beritahu berapa kali, sih!"
* "''Lha'', I didn't know ... how ''ki'' ?": "Lha aku yå ora ngerti, piyé (i)ki?", yang berarti "Ya saya tidak mengerti, bagaimana ''dong''?"
* "Don't be like that, ''to''....": "Åjå ngónó, toh...", yang berarti "Jangan begitu, ''dong''..."
== Lihat pula ==
* [[Bahasa Peranakan]]
{{Bahasa Jawa}}
▲{{bahasa-stub}}
|