Cranggang, Dawe, Kudus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →top: clean up |
||
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 9:
|nama pemimpin =H. Imam Zuhri
|luas =-
|penduduk =2.500
|kepadatan =
}}
'''Cranggang''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Dawe, Kudus|Dawe]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
Cranggang adalah sebuah desa yang masih hijau dan natural,karena masih terdapat pohon-pohon besar yang rindang hingga udara masih terasa sejuk dan segar,
desa yang masih merupakan pegunungan,yang dekat dengan gunung muria tempat bersemayamnya salah satu [[Walisongo]] yaitu Sunan Muria (Syekh Umar Said)
asal usul nama cranggang ,
pada zaman wali.
Di ceritakan mbah SAGIYO (alm) salah satu sesepuh di desa cranggang barat. "pada saat itu ada perjalanan rombongan dari kudus menuju ke kediaman sunan muria, saat itu melewati desa honggosoco karena mulai senja sehingga sinaran matahari condong ke bawah sehingga menyoroti daerah perbukitan kala itu rombongan tersebut melihat ke arah utara dan mendapati pemandangan pohon bambu kecil atau carang yang sangat lebat atau grumbul, di situlah mereka berkata,{ iko opo kok ono carang berganggang,, iko mbesok rejone zaman bakal kecelok deso [http://cranggang.blogspot.com/ CRANGGANG],(carang berganggang)
} sabda wali zaman itu memang di percaya ampuh, akirnya sampai saat ini di sebut desa cranggang, :"
{{Dawe, Kudus}}
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}▼
|