Risin: Perbedaan antara revisi

Daya meracun ([[toksin|toksisitas]]) risin murni sangat tinggi: beberapa butir sebesar [[kristal]] [[garam dapur]] sudah cukup untuk membunuh [[manusia]]. [[LD50|LD<small>50</small>]] untuk manusia adalah sekitar 22 mikrogram per kilogram berat badan (sekitar 1,78 miligram untuk satu orang dewasa berukuran tubuh sedang, atau {{frac|1|228}} dari tablet aspirit standar), dengan paparan melalui [[injeksi|suntikan]] atau [[pernapasan]].<ref>{{cite web |url=http://www.efsa.europa.eu/EFSA/efsa_locale-1178620753812_1211902083375.htm |title=EFSA Scientific Opinion: Ricin (from Ricinus communis) as undesirable substances in animal feed [1&#93; - Scientific Opinion of the Panel on Contaminants in the Food Chain |publisher=Efsa.europa.eu |date= |accessdate=2010-09-01 }}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Jika terkonsumsi secara oral, risin kurang beracun, dan dosis letalnya mencapai 20-30 miligram per kilogram berat badan. Risin juga meracun [[mamalia]] selain manusia.

Risin pertama kali ditemukan ilmuwan [[Jerman]], [[Peter Hermann Stillmark]] pada tahun 1888. Ia menguji coba ekstrak biji kastroli atau Kasturi (Castor Bean) pada sel darah merah. Hasil uji cobanya saat itu menunjukkan bahwa ekstrak biji tersebut sanggup menggumpalkan sel darah merah. Pada saat itu, Stillmark tidak mengetahui ada apa di balik semua itu. Namun selanjutnya diketaui yang berperan dalam penggumpalan sel darah merah tersebut adalah suatu protein [[enzim]] yang dikenal sebagai risin.<ref>[http://www.ansci.cornell.edu/plants/toxicagents/ricin.html Ricin Toxin from Castor Bean Plant, Ricinus communis]</ref>

Racun ini sangat berbahaya bila termakan, disuntik, maupun bila dihirup.<ref name=":0">{{Cite web|title = CDC – The Emergency Response Safety and Health Database: Biotoxin: RICIN – NIOSH|url = https://www.cdc.gov/niosh/ershdb/emergencyresponsecard_29750002.html|website = cdc.gov|access-date = 31 December 2015}}</ref><ref name="Ujváry_2010">{{cite book | vauthors = Ujváry I | year = 2010 | title = Hayes´ Handbook of Pesticide Toxicology | edition = Third | editor = Krieger R | publisher=Elsevier, Amsterdam | pages = 119–229 |isbn = 978-0-12-374367-1 }}</ref><ref name=":0">{{Cite web|title = CDC – The Emergency Response Safety and Health Database: Biotoxin: RICIN – NIOSH|url = https://www.cdc.gov/niosh/ershdb/emergencyresponsecard_29750002.html|website = cdc.gov|access-date = 31 December 2015}}</ref> Sehingga racun risin bisa dibuat dalam bentuk bubuk, semprot, tablet/pil, dilarutkan dalam air atau di larutan asam lemah.<ref name=":0">{{Cite web |url=http://www.bt.cdc.gov/agent/ricin/facts.asp |title=Facts About Ricin |access-date=2013-06-25 |archive-date=2009-05-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090505234632/http://www.bt.cdc.gov/agent/ricin/facts.asp |dead-url=yes }}</ref> Namun racun ini bisa dinonaktifkan jika dipanaskan di atas suhu 80 derajat Celcius.<ref name=":2">{{Cite book|title = Poison: An Illustrated History| vauthors = Levy J |publisher = Lyons Press|year = 2011|isbn = 978-0-7627-7056-4|location = Guilford, Connecticut|page = 133}}</ref>

Gejala yang timbul apabila seseorang terpapar risin melalui jalur udara (pernafasan) adalah [[batuk]], kesulitan bernafas, [[demam]], mual, muntah, kulit berwarna kebiru-biruan, dan [[tekanan darah rendah]]. Terpapar risin melalui jalur pencernaan (mulut) akan menimbulkan gejala awal seperti [[diare]], [[dehidrasi]], tekanan darah rendah, [[halusinasi]], dan darah dalam urin. Apabila bubuk risin mengenai mata dan kulit, maka akan menimbulkan mata merah dan rasa sakit pada mata dan kulit.