[[Berkas:9-Week Human Embryo from Ectopic Pregnancy.jpg|jmpl|embrio manusia berumur 9 minggu.]]
'''Pembekuan embrio''' adalah adalah suatu proses penghentian untuk sementara kegiatan hidup dari [[sel]] tanpa mematikan fungsi sel, dimana proses hidup dapat berlanjut setelah pembekuan dihentikan <ref name="Use of the recent animal reproduction biotechnology for improvement of animal production and quality">Boediono A. 1995. Use of the recent animal reproduction biotechnology for improvement of animal production and quality. Inovasi, 6:26-23.</ref> . ▼
▲''' Pembekuankriopreservasi embrio''' adalah adalah suatu proses penghentian untuk sementara kegiatan hidup dari [[sel]] tanpa mematikan fungsi sel, dimana proses hidup dapat berlanjut setelah pembekuan dihentikan .<ref name=" Use of the recent animal reproduction biotechnology for improvement of animal production and qualityBoediono">Boediono A. 1995. ''Use of the recent animal reproduction biotechnology for improvement of animal production and quality ''. Inovasi, 6:26-23.</ref> .
== Metode ==
Secara umum terdapat dua metode pembekuan yang telah dikembangkan, yaitu [[metode kriopreservasi konvensional]] dan [[metode vitrifikasi]] .<ref name="In vitro fertilisasi, transfer embrio dan pembekuan embrioSupriatna">Supriatna I, Pasaribu FH. 1992. In vitro fertilisasi, transfer embrio dan pembekuan embrio. Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB. </ref>.
=== Metode konvensional ===
Metode konvensional sangat menekankan pada [[pembekuan]] lambat, sehingga berpeluang besar terbentuk [[kristal es]] .<ref name="In vitro fertilisasi, transfer embrio dan pembekuan embrioSupriatna">Supriatna I, Pasaribu FH. 1992. In vitro fertilisasi, transfer embrio dan pembekuan embrio. Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB. </ref>. Metode ini memerlukan alat pembekuan terprogram untuk mengatur [[proses dehidrasi sel]] dan kecepatan pembekuan .<ref name="In vitro fertilisasi, transfer embrio dan pembekuan embrioSupriatna"></ref>.
=== Metode vitrifikasi ===
Metode vitrifikasi, pembekuan embrio dilakukan secara cepat pada temperatur -196 derajat Celcius dengan menggunakan krioprotektan konsentrasi tinggi sehingga dapat menghindari terbentuknya kristal es yang dapat merusak [[membran sel]] saat pembekuan .<ref name="Osmotic and cytotoxic study of vitrification of immature bovine oocytesArav">{{en}}Arav A, Shebu D, Mattioli M. 1993. Osmotic and cytotoxic study of vitrification of immature bovine oocytes.''J Reprod Fertil'', 99:353-358.</ref>. Pembekuan embrio dengan metode ini dapat dilakukan dengan lebih murah (tidak diperlukan peralatan yang mahal), prosedur yang mudah, dan cepat .<ref name="Vitrification of bovine oocytes and embryosVatja">Vatja G. 1997. Vitrification of bovine oocytes and embryos.''Embryo Transfer Newsletter'', 15:12-18.</ref>.
==== Krioprotektan ====
Krioprotektan adalah zat kimia non elektrolit yang berfungsi mereduksi pengaruh letal proses pemaparan pembekuan sel, yang berupa efek larutan maupun pembentukan kristal es ekstra atau intraselular sehingga dapat menjaga viabilitas sel setelah pembekuan .<ref name="In vitro fertilisasi, transfer embrio dan pembekuan embrioSupriatna"></ref>.
== Pembekuan embrio mamalia ==
Pembekuan embrio mamalia pertama kali dilaporkan oleh Witting (1971) yang melakukan pembekuan terhadap embrio mencit .<ref name="Survival of mouse embryos after freezing and thawing">{{en}}Whittingham DG. 1971. ''Survival of mouse embryos after freezing and thawing''. ''Nature'' (London) 233: 125-126</ref>. Mencit putih (''Mus musculus albinus'') merupakan salah satu hewan percobaan yang banyak digunakan sebagai model bagi penelitian mamalia lainnya.{{fact}} Hewan ini memiliki beberapa keistimewaan antara lain, umur relatif pendek, daya reproduksi dan angka kelahiran tinggi, interval antar generasi relatif pendek, memiliki siklus estrus yang pendek dengan karakteristik setiap fase siklus yang jelas .<ref name="Pemeliharaan, pembiakan dan penggunaan hewan percobaan di daerah tropisSmith">Smith B, Mangkoewidjojo S. 1988. Pemeliharaan, pembiakan dan penggunaan hewan percobaan di daerah tropis. Hlmn 3. ISBN: 08640328030-86403-280-3. Jakarta: UI Press</ref>.
== Hal penting terkait keberhasilan pembekuan embrio ==
Keberhasilan pembekuan embrio tergantung dari jenis embrio melalui upaya [[manipulasi]] [[media]] (krioprotektan), percepatan derajat pendinginan, pengaturan suhu selama [[pemaparan]], [[pendinginan]], penyimpanan, dan pen[[cair]]an .<ref name="Viability of frozen-thawed bovine IVM/IVF embryos in relation to aging using various cryoprotectansTakagi">{{en}}Takagi M, Otoi T, Boediono A, Auzuki T. 1994. ''Viability of frozen-thawed bovine IVM/IVF embryos in relation to aging using various cryoprotectans''. ''Theriogenology'' 41:915-921.</ref>. Dalam penyedian krioprotektan yang harus diperhatikan adalah faktor konsentrasi .<ref name="Viability of frozen-thawed bovine IVM/IVF embryos in relation to aging using various cryoprotectansTakagi"></ref>.
== Pengembangan kembali embrio yang telah dibekukan ==
Embrio yang telah dibekukan dapat ditumbuh kembangkan kembali secara ''in vitro'' melalui metode kultur atau secara ''in vivo'' melalui metode transfer embrio <ref name="Suplementasi piruvat dan laktat dalam medium kultur modifikasi M-16 guna meningkatkan perkembangan embrio mencit (''Mus musculus albinus'') in vitro [tesis]Lisanti">Lisanti E. 1998. Suplementasi piruvat dan laktat dalam medium kultur modifikasi M-16 guna meningkatkan perkembangan embrio mencit (''Mus musculus albinus'') in vitro [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.</ref>..
=== Media Kultur ''In vitro'' ===
Media kultur ''In vitro'' merupakan media tumbuh yang dibuat untuk mendapatkan lingkungan yang menyerupai lingkungan alami di dalam saluran reproduksi .<ref name="Suplementasi piruvat dan laktat dalam medium kultur modifikasi M-16 guna meningkatkan perkembangan embrio mencit (''Mus musculus albinus'') in vitro [tesis]Lisanti">Lisanti E. 1998. Suplementasi piruvat dan laktat dalam medium kultur modifikasi M-16 guna meningkatkan perkembangan embrio mencit (''Mus musculus albinus'') in vitro [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.</ref>. Untuk menciptakan kondisi yang mirip dengan lingkungan saluran reproduksi, embrio dikultur dalam [[inkubator]] CO2 5% pada suhu 37 derajat Celcius. Inkubator dengan CO2 5% digunakan untuk menjaga pH media kultur .<ref name="Suplementasi piruvat dan laktat dalam medium kultur modifikasi M-16 guna meningkatkan perkembangan embrio mencit (''Mus musculus albinus'') in vitro [tesis]"></ref>. Menurut Lisanti (1998), teknik kultur embrio dapat digunakan untuk menentukan jumlah dan daya hidup (viabilitas) embrio yang dihasilkan <ref name="Suplementasi piruvat dan laktat dalam medium kultur modifikasi M-16 guna meningkatkan perkembangan embrio mencit (''Mus musculus albinus'') in vitro [tesis]"></ref>.
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Teknologi reproduksi berbantuan}}
[[it:Criopreservazione#Criopreservazione]]
|