Monastisisme senobitik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:StPakhom.jpg|thumbjmpl|[[Ikon (Kristen Timur)|Ikon]] [[Koptik]] dari St. [[Pakomius Agung]], pendiri monastisisme senobitik Kristiani.]]
 
'''Monastisisme senobitik''' ({{lang-en|cenobitic/coenobitic monasticism}}) merupakan suatu tradisi [[biara (tempat tinggal)|monastik]] yang menekankan kehidupan dalam komunitas. Di [[Kekristenan Barat|Barat]], kerap kali komunitas tersebut termasuk dalam suatu tarekat atau [[ordo keagamaan]] dan kehidupan dari [[rahib]] senobitik diatur dalam suatu peraturan keagamaan, satu kumpulan aturan. Model [[monastisisme]] yang lebih tua, yang disebut eremitik, adalah menjalani kehidupan sebagai seorang petapa atau [[eremit]]. Satu bentuk monastisisme yang ketiga, yang utamanya ditemukan di [[Kekristenan Timur|Timur]], adalah [[skiti]].
Baris 13:
Pada abad ke-1 M, [[Filo|Filo dari Aleksandria]] ({{c.}} 25 SM – {{c.}} 50 M) mendeskripsikan suatu komunitas [[asketisme|asketik]] Yahudi yang terdiri dari kaum pria dan kaum wanita di [[Danau Maryut|Danau Mareotis]] di sekitar [[Aleksandria, Mesir]], yang ia sebut [[Therapeutae]].<ref>{{cite book|last1=dari Aleksandria|first1=Filo|title=''De vita contemplativa'' (Tentang Hidup Kontemplatif)|date={{c.}} abad ke-1 M}}</ref> Para anggota komunitas tersebut hidup terpisah antara satu dengan yang lainnya selama enam hari dalam seminggu, mempelajari [[Alkitab Ibrani]] pada siang hari dan makan pada sore hari, lalu setelahnya mereka berharap untuk memimpikan penglihatan-penglihatan yang diinformasikan oleh studi mereka. Para anggota komunitas tersebut menyusun kitab-kitab [[midras]], suatu metode alegoris untuk menafsirkan kitab suci. Hanya pada hari Sabat saja Therapeutae bertemu, berbagi pembelajaran mereka, makan bersama, meski sederhana, dengan hidangan roti dan air dari sumbernya, serta mendengarkan suatu pengajaran tentang [[Taurat]] yang diberikan oleh salah seorang anggota terhormat komunitas tersebut. Setiap hari Sabat ketujuh diselenggarakan festival pembelajaran dan menyanyi, yang berpuncak dalam suatu tarian egalitarian.
 
Penulis Kristen abad ke-3 [[Eusebius dari Kaisarea]] ({{c.}} 263–339), dalam ''[[Sejarah Gereja (Eusebius)|Sejarah Gereja]]'' karyanya, mengidentifikasi Therapeutae yang disebutkan oleh Filo sebagai para rahib Kristen pertama, mengidentifikasikan penolakan mereka atas harta milik, praktik hidup dalam kemurnian, puasa, dan kesendirian, dengan keteladanan senobitik para rahib Kristen.<ref>{{en}} Constantine Scouteris, University of Athens [http://www.orthodoxresearchinstitute.org/articles/patrology/scouteris_theraputae.htm Source] ''"The semianchoritic character of the Therapeutae community, the renunciation of property, the solitude during the six days of the week and the gathering together on Saturday for the common prayer and the common meal, the severe fasting, the keeping alive of the memory of God, the continuous prayer, the meditation and study of Holy Scripture were also practices of the Christian anchorites of the Alexandrian desert."'' http://www.omhros.gr/kat/history/Txt/Rl/Therapeutae.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030105161158/http://www.omhros.gr/kat/history/Txt/Rl/Therapeutae.htm |date=2003-01-05 }} Constantine Scouteris, "The ''Therapeutae'' of Philo and the Monks as Therapeutae according to Pseudo-Dionysius Scouteris, The ''Therapeutae'' of Philo and the Monks as Therapeutae according to Pseudo-Dionysius</ref>
 
== Monastisisme Kristen ==
Versi terorganisir monastisisme senobitik Kristen umumnya dianggap dimulai di Mesir pada abad ke-4 M. Para rahib Kristen dari abad-abad terdahulu biasanya adalah para [[eremit]] atau petapa, khususnya di Timur Tengah; hal ini tetap menjadi sangat umum hingga kemunduran Kekristenan [[Orang Aram|Aram]] pada [[Abad Pertengahan Akhir]]. Bagaimanapun, bentuk kehidupan dalam kesendirian semacam itu tidak sesuai bagi kebanyakan orang. Beberapa rahib mendapati bahwa gaya hidup eremitik terlalu soliter dan sulit; dan apabila orang tidak siap secara rohani, gaya hidup tersebut dapat menyebabkan gangguan mental.<ref>{{en}} C.H. Lawrence, “Chapter 1: The Call of the Desert” in ''Medieval Monasticism'', 3rd edition, (Toronto: Pearson Education Limited, 2001), 7.</ref>
 
Alasan di atas merupakan penyebab didirikannya komunitas-komunitas monastik terorganisir agar para rahib dapat memperoleh lebih banyak dukungan dalam pergulatan rohani mereka masing-masing. Kehidupan eremitik tidak memiliki unsur sosialisasi, karena para eremit hanya bertemu seminggu sekali untuk berdoa bersama, sementara para senobit berkumpul untuk berdoa bersama secara lebih teratur dan sering.<ref>{{en}} James E. Goehring, "Withdrawing from the Desert: Pachomius and the development of Village Monasticism in Upper Egypt," ''Harvard Theological Review'' 89(1996), 275.</ref> Para rahib senobitik juga mempraktikkan lebih banyak sosialisasi karena [[biara (tempat tinggal)|biara]] tempat mereka tinggal seringkalisering kali terletak di atau dekat desa berpenghuni. Sebagai contoh, versi [[Bahasa Koptik#Bohairik|Bohairik]] dari ''Kisah Hidup Santo Pakomius'' terjemahan [[Dionysius Exiguus]] menyatakan bahwa para rahib biara di [[Tabenna]] membangun sebuah gereja bagi penduduk desa dari kota di dekatnya yang bernama sama, bahkan "sebelum mereka membangun [gereja] bagi mereka sendiri".<ref>Goehring, "Withdrawing from the Desert," 282.</ref> Hal ini berarti bahwa para rahib senobitik mendapati kalau kehidupan mereka bersentuhan dengan kehidupan orang lain, termasuk kaum awam, sedangkan para rahib eremitik berupaya sedapat mungkin tidak berhubungan dengan orang lain, hanya sesekali berkumpul untuk berdoa.
 
== Santo Pakomius ==
Baris 25:
Kendati St. Pakomius sering dikreditkan sebagai "bapa monastisisme senobitik", adalah lebih tepat memandangnya sebagai "bapa monastisisme senobitik ''yang terorganisir''", karena ia merupakan rahib pertama yang mengumpulkan kelompok-kelompok komunal kecil yang banyak terdapat pada saat itu ke dalam suatu gabungan yang lebih besar biara-biara.<ref>Dunn, 26.</ref>
 
Catatan mengenai bagaimana St. Pakomius mendapat gagasan untuk memulai suatu biara senobitik terdapat dalam ''[[Sejarah Lausiak]]'' karya [[Palladius dari Galatia]], yang menyebutkan bahwa seorang malaikat menyampaikan gagasan tersebut kepadanya.<ref>{{en}} Paul Halsall, “Chapter XXXII: Pachomius and Tabennesiots” in ''Palladius: The Lausiac History'', September 1998. Internet Medieval Sourcebook. 15 February 2007 <http://www.fordham.edu/halsall/basis/palladius-lausiac.html>.</ref> Terlepas dari penjelasan menarik mengenai mengapa ia memutuskan untuk memulai tradisi senobitik, terdapat sumber-sumber yang mengindikasikan bahwa telah ada komunitas-komunitas monastik komunal lainnya sekitar waktu tersebut dan mungkin sebelum ia. Pada kenyataannya, tiga dari sembilan biara yang tergabung dalam gabungan senobitik St. Pakomius bukan didirikan oleh ia, yang berarti bahwa ia bukan orang pertama yang memiliki gagasan semacam itu karena ketiganya "jelas memiliki suatu asal mula sendiri".<ref>{{en}} Harold W. Attridge and Gohei Hata, “The Origins of Monasticism” in ''Ascetics, Society, and the Desert : Studies in Egyptian monasticism'', (Harrisburg, PA: Trinity Press International, 1999), 28.</ref>
 
Meski ia bukan yang pertama kali menerapkan monastisisme komunal, St. Pakomius tetap merupakan bagian penting dari sejarah monastik senobitik, karena ia adalah orang pertama yang mengumpulkan biara-biara terpisah bersama-sama masuk ke dalam suatu struktur yang lebih terorganisir. Hal ini merupakan alasan mengapa (serta kenyataan bahwa banyak hagiografi dan literatur yang menulis tentangnya) ia tetap diakui sebagai bapa tradisi tersebut.
 
== Kaum Meletian dan Manikean ==
[[Berkas:Saint Gall planta.PNG|thumbjmpl|Skema dasar [[Biara St. Gallen]] di Swiss, menyediakan semua kebutuhan para rahib di dalam batas-batas tembok biara.]]
 
Selain dari biara-biara yang menggabungkan diri dalam gabungan biara-biara senobitik St. Pakomius, terdapat juga kelompok-kelompok senobitik lainnya, baik Kristen maupun non-Kristen, yang memutuskan untuk tidak bergabung dengannya. [[Kaum Meletian]] dan [[Maniisme|Manikean]] adalah contoh dari kelompok-kelompok senobitik itu.
Baris 43:
Gagasan monastik senobitik tidak berakhir pada kelompok-kelompok awal tersebut, namun menginspirasikan kelompok-kelompok dan individu-individu masa mendatang:
* [[Mar Awgin]] mendirikan suatu biara di [[Gunung Izla]], di atas [[Nusaybin|Nisibis]] di [[Mesopotamia]] ({{c.}} 350), dan tradisi senobitik dari biara ini tersebar ke Mesopotamia, [[Kekaisaran Persia|Persia]], [[Armenia]], [[Georgia]], [[India]], dan [[Tiongkok]].
* [[Sabas|Mar Saba]] mengorganisir para rahib di [[Gurun Yudea]] ke dalam suatu biara di dekat [[Betlehem]] (483), dan biara ini dipandang sebagai induk dari semua biara dalam [[Gereja Ortodoks Timur]].<ref>{{en}} Hannick, C., "Hymnographie et hymnographes sabaïtes," in Patrich, J., ed., [http://www.peeters-leuven.be/boekoverz.asp?nr=7193 ''The Sabaite Heritage in the Orthodox Church from the Fifth Century to the Present''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20170109010529/http://www.peeters-leuven.be/boekoverz.asp?nr=7193 |date=2017-01-09 }}, Orientalia Lovaniensia Analecta 98 ([[Leuven]]: [[Peeters (publishing company)|Peeters Publishers]], 2001), [https://books.google.cz/books?id=O4pj9YNdgJYC&pg=P217#v=onepage&q&f=false pp. 217–228].</ref>
* St. [[Benediktus dari Nursia]] mendirikan biara di [[Monte Cassino]] di [[Italia]] (529), yang merupakan benih dari monastisisme [[Katolik Roma]] pada umumnya, dan dari [[Ordo Santo Benediktus]] pada khususnya.
* [[Bruno dari Cologne|St. Bruno dari Cologne]] mendirikan biara pertamanya di [[Pegunungan Chartreuse]] di [[PerancisPrancis]] (1084) yang menjadi tonggak berdirinya Ordo [[Kartusian]].
 
Dalam [[Kekristenan Timur]] maupun [[Kekristenan Barat|Barat]], senobitisme mengukuhkan diri sebagai bentuk utama monastisisme, dengan banyaknya pendirian biara yang didukung kaum bangsawan dan penguasa pada zamannya. Perolehan harta milik dan kekayaan secara berlebihan mengakibatkan sejumlah upaya reformasi, misalnya yang dilakukan oleh St. [[Bernardus dari Clairvaux]] di Barat dan St. [[Nilus dari Sora]] di Timur.
Baris 61:
 
== Referensi ==
* {{en}} Attridge, Harold W. and Gohei Hata. “The Origins of Monasticism” in ''Ascetics, Society, and the Desert : Studies in Egyptian monasticism''. Harrisburg, PA: Trinity Press International, 1999.
* {{en}} Dunn, Marilyn. ''The Emergence of Monasticism: From the Desert Fathers to the Early Middle Ages''. Malden, Mass.: Blackwell Publishers, 2000.
* {{en}} Goehring, James E. "Withdrawing from the Desert: Pachomius and the development of Village Monasticism in Upper Egypt." ''Harvard Theological Review'' 89(1996): 267-285.