Muhammad Arsyad Assegaf: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membalikkan revisi 11815279 oleh Surya arafat sipahutar (bicara)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 4 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(44 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''MUHAMMAD ARSYAD''' atau '''IMEN''' merupakan seorang pembantu tukang [[sate]], yang ditahan [[Badan Reserse Kriminal Kepolisian Negara Republik Indonesia]] atas tuduhan pornografi dan penghinaan dengan melanggar Pasal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 51 UU ITE atas tindakannya mengunggah gambar hasil [[rekayasa]] yang menunjukkan Presiden [[Joko Widodo]] melakukan hubungan seksual dengan mantan presiden [[Megawati Soekarnoputri]] di [[media sosial]].{{sfn|Pria Ini Ditangkap Mabes Polri Setelah Bully Jokowi}}{{sfn|Ini alasan PDIP polisikan tukang tusuk sate penghina Jokowi-Mega}}
{{Infobox_person
 
|name = Arsyad Assegaf
|image = muhamadasryad.jpg
|imagesize =
|caption =
|Background =
|birthdate =
|birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Jakarta Timur]], [[Indonesia]]
|birthname = Muhammad Arsyad Assegaf
|genre =
|occupation = Buruh Pengipas Sate
|instrument =
|yearsactive =
|label =
|associatedacts =
|influences =
|influenced = [[Joko Widodo]]
|spouse =
|partner =
|children =
|parents =
|website =
|currentmembers =
|pastmembers =
}}
 
'''Muhammad Arsyad Assegaf''' alias '''Imen''' seorang asisten tukang [[sate]] warga [[Ciracas]], [[Jakarta Timur]], yang ditahan [[Badan Reserse Kriminal|Bareskim Polri]] atas tuduhan pornografi dan penghinaan dengan melanggar Pasal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 51 UU ITE atas tindakannya mengunggah gambar hasil [[rekayasa]] yang menunjukkan Presiden [[Joko Widodo]] beradegan seksual dengan mantan presiden [[Megawati Soekarnoputri]] di [[media sosial]].{{sfn|Pria Ini Ditangkap Mabes Polri Setelah Bully Jokowi}}{{sfn|Ini alasan PDIP polisikan tukang tusuk sate penghina Jokowi-Mega}}
 
== Kehidupan pribadi ==
Muhammad Arsyad Assegaf adalah seorang lulusan SMP dan bekerja sebagai tukang tusukpenjaja sate di warung sate Margani, depan Pasar Induk Kramat Jati.{{sfn|Penghina Presiden Ditangkap, Gerindra: Yang Menghina Prabowo, Itu Harus Diusut Juga}} Ia adalah anak dari pasangan Syafruddin dan Mursyidah — keduanya tinggal di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.{{sfn|Penghina Presiden Ditangkap, Gerindra: Yang Menghina Prabowo, Itu Harus Diusut Juga}}{{sfn|9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi}}
 
== Kronologi kasus penghinaan dan pornografi ==
=== Pelaporan dan penangkapan ===
{{double image|right|Joko Widodo 2014 official portrait.jpg|151|President Megawati Sukarnoputri - Indonesia.jpg|170|Arsyad mengunggah gambar hasil rekayasa yang memperlihatkan [[Joko Widodo]] (kiri) dalam kondisi [[telanjang]] ketika berhubungan seksual dengan Mantan Presiden [[Megawati Soekarnoputri]] (kanan).}}
Sebelum mengunggah gambar, Arsyad diketahui telah bergabung ke beberapa kelompok yang dengan sengaja melakukan penghinaan dan melakukan pencemaran nama baik terhadap Joko Widodo di [[jejaring sosial]] [[Facebook]] dengan nama pengguna Arsyad Assegaf.{{sfn|Muhammad Arsyad Sengaja Menghina Jokowi}} Arsyad kemudian mengunggah montase gambar hasil rekayasa yang memperlihatkan [[Joko Widodo]] dalam kondisi [[telanjang]] tengahketika berhubungan seksual dengan Mantan Presiden [[Megawati Soekarnoputri]]. Gambar ini kemudian dilihat dan dilaporkan oleh pengacara sekaligus politisi PDIP, Hendri[[Henry YosodininggratYosodiningrat]] pada tanggal 27 Juli 2014, namuntetapi baru bisa diproses kepolisian setelah Pemilihan Presiden 2014 usai.{{sfn|Ini alasan PDIP polisikan tukang tusuk sate penghina Jokowi-Mega}}{{sfn|Hina Presiden Jokowi di Facebook, Polisi Amankan Tukang Sate}} {{sfn|Mabes Polri Mulai Usut Kasus Penghinaan Jokowi-Mega Usai Pilpres}}
 
Karena sedang berada dalam masa kampanye Pemilihan Presiden 2014, Polisi memutuskan untuk menunda proses laporan hingga bulan Agustus 2014.{{sfn|Mabes Polri Mulai Usut Kasus Penghinaan Jokowi-Mega Usai Pilpres}} Pada pemeriksaan awal, pihak Polri meminta keterangan dari pelapor, yaitu Hendry di bulan Agustus 2014, kemudian dilanjutkan pemeriksaan terhadap Joko Widodo sebagai korban pada 10 Oktober 2014.{{sfn|Mabes Polri Mulai Usut Kasus Penghinaan Jokowi-Mega Usai Pilpres}} Setelah bukti mencukupi, tim ''cyber crime'' Polri langsung melakukan penyergapan.{{sfn|Mabes Polri Mulai Usut Kasus Penghinaan Jokowi-Mega Usai Pilpres}}
 
Arsyad ditangkap di rumahnya di Gang Jum, Kelurahan Kampung Rambutan, [[Ciracas|Kecamatan Ciracas]], [[Jakarta Timur]], Kamis pagi, 23 Oktober 2014, pukul 07.00. Saat itu Arsyad tengah tertidur sepulang mengantarkan dua adiknya di sekolah.{{sfn|9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi}} Empat polisi tanpayang tidak menggunakan seragam resmi masuk ke rumah dan menunjukkan surat penangkapan serta gambar-gambar di telepon seluler kepada Arsyad.{{sfn|9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi}} Saat Arsyad hendak dibawa, Ibu Arsyad, Mursyidah, mengamuk dan membuang barang-barang di rumahnya.{{sfn|Ibu Penghina Jokowi di Facebook Nyaris Bunuh Diri}} Ia pun sempat lari ke tepi Kali Cipinang dengan niat bunuh diri.{{sfn|Ibu Penghina Jokowi di Facebook Nyaris Bunuh Diri}} Polisi kemudian menenangkan dan menyatakan bahwa tujuan penangkapan tersebut adalah untuk melindungi Arsyad.{{sfn|Ibu Penghina Jokowi di Facebook Nyaris Bunuh Diri}} Arsyad ditahan dengan tuduhan utama melanggar pasal pornografi No 44 tahun 2008 tentang pornografi.{{sfn|Kasus Penghinaan Merekayasa Foto Jokowi, MA Terancam 12 Tahun Penjara}} Selain itu ia juga dikenai pasa‎lpasal 310 dan 311 KUHP tentang penghinaan secara tertulis.{{sfn|Kasus Penghinaan Merekayasa Foto Jokowi, MA Terancam 12 Tahun Penjara}} Pihak Polri menyita 1 barang bukti, yaitu akun Facebook atas nama "Arsyad Assegaf (anti Jokowi)".{{sfn|Mabes Polri Mulai Usut Kasus Penghinaan Jokowi-Mega Usai Pilpres}}
 
=== Proses hukum ===
Pada{{double 29image|right|Henry OktoberYosodiningrat 2014DPR.jpg|152|Fadli Zon, pelaporWakil Ketua DPR.jpg|190|Politikus [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] [[Henry YosdiningratYosodiningrat]] (kiri) menyatakan bahwa Joko Widodo sebagai korban telah sepenuhnya memaafkan Arsyad, namuntetapi berkaitan dengan kasus pornografi, proses hukum terhadap Arsyad tetap dilanjutkan.{{sfn|Presiden JokowiLusa, AkanWakil MemaafkanKetua MuhamadDewan Arsyad}}Perwakilan Tak lama setelah penangkapannya, Arsyad menunjukkan tanda-tandaRakyat [[depresiFadli Zon]].{{sfn|Gerindra Lends(kanan) Supportmenemui toorang Jokowi Critic}}tua Arsyad sempatdi dilarikan ke RS Polri pada hari kamisCiracas, 30Jakarta Oktober 2014.{{sfn|Penghina Jokowi Dibawa ke Rumah Sakit}} Begitu tiba di rumah sakitTimur, ia diberi makan dan diinfusmenyatakan selamaingin beberapamembantu jam.{{sfn|Penghinaproses Jokowipenangguhan DibawaArsyad keyang Rumahketika Sakit}}itu Setelahsudah perawatan selesaiditahan, iadengan segarmenyiapkan kembali.{{sfn|Penghinatim Jokowi Dibawa ke Rumah Sakit}} Ibu Arsyad, Mursyidah, diketahui juga dalam kondisi lemah karena menolak untuk makanpengacara.{{sfn|9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi}}
Pada 29 Oktober 2014, pelapor Henry Yosodiningrat menyatakan bahwa Joko Widodo sebagai korban telah sepenuhnya memaafkan Arsyad, namun berkaitan dengan kasus pornografi, proses hukum terhadap Arsyad tetap dilanjutkan.{{sfn|Presiden Jokowi Akan Memaafkan Muhamad Arsyad}} Tak lama setelah penangkapannya, Arsyad menunjukkan tanda-tanda [[depresi]].{{sfn|Gerindra Lends Support to Jokowi Critic}} Arsyad sempat dilarikan ke RS Polri pada hari kamis, 30 Oktober 2014.{{sfn|Penghina Jokowi Dibawa ke Rumah Sakit}} Begitu tiba di rumah sakit, ia diberi makan dan diinfus selama beberapa jam.{{sfn|Penghina Jokowi Dibawa ke Rumah Sakit}} Setelah perawatan selesai, ia segar kembali.{{sfn|Penghina Jokowi Dibawa ke Rumah Sakit}} Ibu Arsyad, Mursyidah, diketahui juga dalam kondisi lemah karena menolak untuk makan.{{sfn|9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi}}
 
Keesokan harinya, 31 Oktober 2014, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat [[Fadli Zon]] menemui orang tua Arsyad di Ciracas, Jakarta Timur, dan menyatakan ingin membantu proses penangguhan Arsyad yang ketika itu sudah ditahan, dengan menyiapkan tim pengacara.{{sfn|Fadli Zon Pasang Badan untuk Penghina Jokowi}}. Sebelum bertemu dengan petugas kepolisian, Fadli Zon memberikan pernyataan bahwa pemerintah tidak seharusnya mengkriminalisasi ''[[wong cilik]]'', dan hukum harus bisa tegas kepada siapa pun yang melanggar, baik ''wong cilik'' maupun pejabat tinggi negara.{{sfn|Kasus Penghinaan Jokowi di Sosmed Jadi Pelajaran}} DiPada hari yang sama, ia dan keluarga Arsyad mengunjungi Arsyad di Bareskim dan menyampaikan bahwa kasus ini berlebihan dan merupakan bentuk politisasi hukum dan cari muka.{{sfn|Fadli Zon Kunjungi MA di Bareskrim}}{{sfn|Penghina Presiden Ditangkap, Gerindra: Yang Menghina Prabowo, Itu Harus Diusut Juga}} Ia juga mempertanyakan mengapa polisi tidak memproses kasus-kasus penghinaan terhadap dirinya dan Ketua Umum Partai Gerindra [[Prabowo Subianto]].{{sfn|Gerindra Lends Support to Jokowi Critic}}{{sfn|Penghina Presiden Ditangkap, Gerindra: Yang Menghina Prabowo, Itu Harus Diusut Juga}}
 
Setelah rapat dengan petugas kepolisian selesai, Fadli Zon menyatakan bahwa polisi telah bekerja sebagaimana mestinya.{{sfn|Gerindra Lends Support to Jokowi Critic}} Fadli Zon menyatakan bahwa ternyata polisi telah memproses kasus-kasus penghinaan terhadap dirinya dan Prabowo Subianto.{{sfn|Gerindra Lends Support to Jokowi Critic}}
Baris 48 ⟶ 26:
 
=== Penangguhan penahanan dan hukuman ===
Pada 3 November 2014, Polri memberikan penangguhan penahanan dengan beberapa pertimbangan, antara lain jaminan dari pelaku untuk tidak melarikan diri, merusak barang bukti, maupun mengulangi perbuatannya. Ia di antardiantar ke rumahnya oleh empat orang penyidik Polri.{{sfn|MA Ingin Minta Maaf Langsung ke Jokowi}} Keluarga MA, dibantu warga juga mengadakan syukuran di rumahnya atas penangguhan penahanan tersebut.{{sfn|Penahanan Arsyad Ditangguhkan}}{{sfn|MA Ingin Minta Maaf Langsung ke Jokowi}} Meski mendapat penangguhan penahanan oleh pihak kepolisian, Muhammad Arsyad tetap tak lepas dari sanksi sosial yang diberikan warga di lingkungan rumahnya, berupa kewajiban untuk membersihkan mushalla selama satu minggu dan wajib lapor dua kali seminggu, yaitu pada hari Senin dan Kamis.{{sfn|Warga Hukum Penghina Jokowi Bersihkan Musala}} Namun karena bukan termasuk jenis [[delik aduan]], proses hukum terhadap Arsyad tetap dijalankan.{{sfn|Kapolri: Kasus Hukum Arsyad Tetap Berjalan}}
 
==Penculikan dan pencabulan anak di bawah umur==
== Penculikan dan pencabulan anak di bawah umur ==
Arsyad kembali berulah dengan menculik anak di bawah umur dan menyekapnya di puncak, setidaknya dua kali setelah dibebaskan. Diduga ia merencanakan pencabulan namun terburu ketahuan oleh warga setempat yang mendengar tangisan anak tersebut. Arsyad sudah pernah melakukan hal serupa di masa lalu namun dibebaskan karena anak tersebut juga telah dikembalikan ke orangtuanya. Polisi menemukan jejak gambar anak-anak di kamar Arsyad sehingga menduga Arsyad mengidap pedofilia.<ref>[http://www.merdeka.com/peristiwa/tukang-tusuk-sate-penghina-jokowi-sekap-bocah-10-tahun-di-puncak.html ''Tukang Tusuk Sate Penghina Jokowi Sekap Bocah 10 Tahun di Puncak''.] dari situs Merdeka diakses pada tanggal 12 Juli 2016</ref><ref>[https://m.tempo.co/read/news/2016/07/11/064786738/eks-tersangka-kasus-penghina-jokowi-sekap-gadis-10-tahun ''Eks Tersangka Kasus Penghinaan Jokowi Sekap Gadis 10 Tahun''.] dari situs Tempo diakses pada 12 Juli 2016.</ref> Fadli Zon menyatakan bahwa ia tidak lagi memberikan bantuan untuk kasus kedua ini.<ref>[http://metro.sindonews.com/read/1123167/170/fadli-zon-ogah-berikan-advokasi-untuk-arsyad-1468404575 Fadli Zon Ogah Berikan Advokasi untuk Arsyad]</ref>
 
== Tanggapan ==
Terkait kasus Imen tersebut, aktivis medsos yang juga pengkritik Presiden Jokowi, [[Jonru Ginting]] mengatakan bahwa [[Orde Baru]] jilid dua telah hadir.{{sfn|Hina Jokowi di FB dibekuk, kader PKS sebut Orde Baru hadir lagi}}
 
Sementara menurut politikus [[PDIP]] [[Eva Kusuma Sundari]] mengatakan bahwa kasus Imen bukan isu personal Jokowi melainkan publik.{{sfn|PDIP: Kasus Imen Bukan Isu Personal Jokowi,Tapi Publik}}
 
== ReferensiLihat pula ==
* [[Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik]]
* [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014]]
 
== Referensi ==
{{refs|30em}}
 
== Daftar pustaka ==
{{Refbegin|40em}}
* {{citeCite news
|title = Pria Ini Ditangkap Mabes Polri Setelah Bully Jokowi
|language = Indonesia
|url = http://news.okezone.com/read/2014/10/28/337/1058075/pria-ini-ditangkap-mabes-polri-setelah-bully-jokowi
|work = [[Okezone.com]]
|publisher = okezone.com
|location = Jakarta
Baris 73 ⟶ 55:
|archiveurl =
|archivedate =
|ref = {{sfnRef|Pria Ini Ditangkap Mabes Polri Setelah Bully Jokowi}}
|last = Fatimah
}}
|first = Susi
}}
 
* {{citeCite news
|title = Ini alasan PDIP polisikan tukang tusuk sate penghina Jokowi-Mega
|language = Indonesiaid
|url = http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-alasan-pdip-polisikan-tukang-tusuk-sate-penghina-jokowi-mega.html
|work = [[Merdeka.com]]
|publisher = merdeka.com
|location = Jakarta
Baris 86 ⟶ 70:
|archiveurl =
|archivedate =
|ref = {{sfnRef|Ini alasan PDIP polisikan tukang tusuk sate penghina Jokowi-Mega}}
}}
 
* {{cite news
|title = Muhammad Arsyad Sengaja Menghina Jokowi
|trans_title =
Baris 100 ⟶ 84:
|publisher = rmol.co
|accessdate = 41953
|ref = {{sfnRef|Muhammad Arsyad Sengaja Menghina Jokowi}}
|archive-date = 2014-11-10
}}
|archive-url = https://web.archive.org/web/20141110084251/http://hukum.rmol.co/read/2014/10/29/177810/Polri:-Muhammad-Arsyad-Sengaja-Menghina-Jokowi-
|dead-url = yes
*{{cite news
}}
 
* {{Cite news
|title = Kasus Penghinaan Merekayasa Foto Jokowi, MA Terancam 12 Tahun Penjara
|trans_title =
|language = Indonesia
|url = http://news.detik.com/read/2014/10/29/145419/2733227/10/kasus-penghinaan-merekayasa-foto-jokowi-ma-terancam-12-tahun-penjara
|work = Khalid, Idham[[Detik.com|detikcom]]
|location =
|page =
Baris 114 ⟶ 101:
|publisher = detik.com
|accessdate = 41953
|ref = {{sfnRef|Kasus Penghinaan Merekayasa Foto Jokowi, MA Terancam 12 Tahun Penjara}}
}}
 
* {{citeCite news
|title = Ibu Penghina Jokowi di Facebook Nyaris Bunuh Diri
|trans_title =
|language = Indonesiaid
|url = http://www.tempo.co/read/news/2014/10/30/078618122/Ibu-Penghina-Jokowi-di-Facebook-Nyaris-Bunuh-Diri
|work = [[Tempo.co]]
|location = Jakarta
|page =
Baris 128 ⟶ 115:
|publisher = tempo.co
|accessdate = 10 November 2014
|ref = {{sfnRef|Ibu Penghina Jokowi di Facebook Nyaris Bunuh Diri}}
|archive-date = 2014-11-10
}}
|archive-url = https://web.archive.org/web/20141110105550/https://www.tempo.co/read/news/2014/10/30/078618122/Ibu-Penghina-Jokowi-di-Facebook-Nyaris-Bunuh-Diri
|dead-url = yes
*{{cite news
}}
 
* {{cite news
|title = 9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi
|trans_title =
Baris 142 ⟶ 132:
|publisher = yahoo.com
|accessdate = 10 November 2014
|ref = {{sfnRef|9 Momen Dramatis di Balik Kasus Penghinaan Jokowi}}
|archive-date = 2014-11-10
}}
|archive-url = https://web.archive.org/web/20141110095400/https://id.berita.yahoo.com/9-momen-dramatis-di-balik-kasus-penghinaan-jokowi-033609440.html
|dead-url = yes
}}
 
* {{citeCite news
|title = Penghina Jokowi Dibawa ke Rumah Sakit
|trans_title =
|language = Indonesiaid
|url = https://www.tempo.co/read/news/2014/10/30/078618263/Penghina-Jokowi-Dibawa-ke-Rumah-Sakit-
|work = [[Tempo.co]]
|location =
|page = 30 Oktober 2014
Baris 156 ⟶ 149:
|publisher =
|accessdate = 10 November 2014
|ref = {{sfnRef|Penghina Jokowi Dibawa ke Rumah Sakit }}
|archive-date = 2014-11-10
}}
|archive-url = https://web.archive.org/web/20141110052518/http://www.tempo.co/read/news/2014/10/30/078618263/Penghina-Jokowi-Dibawa-ke-Rumah-Sakit-
|dead-url = yes
*{{cite news
}}
 
* {{cite news
|title = Gerindra Lends Support to Jokowi Critic
|trans_title =
Baris 170 ⟶ 166:
|publisher =
|accessdate = 10 November 2014
|ref = {{sfnRef|Gerindra Lends Support to Jokowi Critic}}
}}
 
* {{citeCite news
|title = Kasus Penghinaan, Jokowi Sudah Diperiksa Polri
|trans_title =
|language = Indonesiaid
|url = http://www.tempo.co/read/news/2014/10/29/078617878/Kasus-Penghinaan-Jokowi-Sudah-Diperiksa-Polri
|work = [[Tempo.co]]
|location =
|page = 29 Oktober 2014
Baris 184 ⟶ 180:
|publisher =
|accessdate = 10 November 2014
|ref = {{sfnRef|Kasus Penghinaan, Jokowi Sudah Diperiksa Polri}}
|archive-date = 2014-11-10
}}
|archive-url = https://web.archive.org/web/20141110105701/https://www.tempo.co/read/news/2014/10/29/078617878/Kasus-Penghinaan-Jokowi-Sudah-Diperiksa-Polri
|dead-url = yes
*{{cite news
}}
 
* {{Cite news
|title = Penghina Presiden Ditangkap, Gerindra: Yang Menghina Prabowo, Itu Harus Diusut Juga
|trans_title =
|language = Indonesiaid
|url = http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/30/penghina-presiden-ditangkap-gerindra-yang-menghina-prabowo-itu-harus-diusut-juga
|work = [[Tribunnews|Tribunnews.com]]
|location =
|page = 30 Oktober 2014
Baris 198 ⟶ 197:
|publisher =
|accessdate = 10 November 2014
|ref = {{sfnRef|Penghina Presiden Ditangkap, Gerindra: Yang Menghina Prabowo, Itu Harus Diusut Juga}}
}}
 
* {{citeCite news
|title = Hina Presiden Jokowi di Facebook, Polisi Amankan Tukang Sate
|trans_title =
|language = Indonesiaid
|url = http://tekno.liputan6.com/read/2126088/hina-presiden-jokowi-di-facebook-polisi-amankan-tukang-sate
|work = [[Liputan6.com]]
|location =
|page = 29 Oktober 2014
Baris 212 ⟶ 211:
|publisher =
|accessdate = 10 November 2014
|ref = {{sfnRef|Hina Presiden Jokowi di Facebook, Polisi Amankan Tukang Sate}}
|last2 = Panggabean
}}
|first2 = Edward
|editor-last = Maulana
|editor-first = Adhi
|first = Denny
|last = Mahardy
}}
 
* {{citeCite web news
|title = Fadli Zon Pasang Badan untuk Penghina Jokowi
|language = Indonesiaid
|url = http://www.tempo.co/read/news/2014/10/31/078618532/Fadli-Zon-Pasang-Badan-untuk-Penghina-Jokowi
|work = [[Tempo.co]]
|publisher = tempo.co
|location = Jakarta
|accessdate = 10 November 2014
|archiveurl = https://web.archive.org/web/20141110025955/http://www.tempo.co/read/news/2014/10/31/078618532/Fadli-Zon-Pasang-Badan-untuk-Penghina-Jokowi
|archiveurl =
|archivedate = 2014-11-10
|ref = {{sfnRef|Fadli Zon Pasang Badan untuk Penghina Jokowi}}
|dead-url = yes
}}
}}
 
* {{citeCite web news
|title = KASUS PENGHINAAN JOKOWI: Fadli Zon Kunjungi MA di Bareskrim
|language = Indonesia
|url = http://newskabar24.bisnis.com/read/20141031/16/269380/kasus-penghinaan-jokowi-fadli-zon-kunjungi-ma-di-bareskrim
|work = [[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]
|publisher = bisnis.com
|location = Jakarta
|accessdate = 10 November 2014
|archiveurl = https://web.archive.org/web/20141110033617/http://news.bisnis.com/read/20141031/16/269380/kasus-penghinaan-jokowi-fadli-zon-kunjungi-ma-di-bareskrim
|archiveurl =
|archivedate = 2014-11-10
|ref = {{sfnRef|Fadli Zon Kunjungi MA di Bareskrim}}
|dead-url = yes
}}
|last = Silitonga
|first = Linda Teti
|editor-last = Sari
|editor-first = Dimas Novita
}}
 
* {{citeCite web news
|title = Kasus Penghinaan Jokowi di Sosmed Jadi Pelajaran
|language = Indonesia
|url = http://news.okezone.com/read/2014/10/31/337/1059420/kasus-penghinaan-jokowi-di-sosmed-jadi-pelajaran
|work = [[Okezone.com]]
|publisher = okezone.com
|location = Jakarta
|accessdate = 10 November 2014
|archiveurl =
|archivedate =
|ref = {{sfnRef|Kasus Penghinaan Jokowi di Sosmed Jadi Pelajaran}}
|last = Andini
}}
|first = Raiza
}}
 
* {{citeCite news
|title= Mabes Polri Mulai Usut Kasus Penghinaan Jokowi-Mega Usai Pilpres
|trans_title=
|language= id
|url= http://www.merdeka.com/peristiwa/mabes-polri-mulai-usut-kasus-penghinaan-jokowi-mega-usai-pilpres.html
|work= [[Merdeka.com]]
|location= Jakarta
|page=
Baris 265 ⟶ 278:
|publisher= merdeka.com
|accessdate= 10 November 2014
|ref= {{sfnRef| Mabes Polri Mulai Usut Kasus Penghinaan Jokowi-Mega Usai Pilpres }}
}}
 
* {{citeCite news
|title= Presiden Jokowi Akan Memaafkan Muhamad Arsyad
|trans_title=
|language= id
|url= http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/29/presiden-jokowi-akan-memaafkan-arsyad-tukang-sate
|work= [[Tribunnews|Tribunnews.com]]
|location= Jakarta
|page=
Baris 279 ⟶ 292:
|publisher= tribunnews.com
|accessdate= 10 November 2014
|ref= {{sfnRef| Presiden Jokowi Akan Memaafkan Muhamad Arsyad }}
}}
 
* {{citeCite news
|title= Penahanan Arsyad Ditangguhkan
|trans_title=
|language= id
|url= http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/04/penahanan-arsyad-ditangguhkan-kapolri-kan-sudah-minta-ampun
|work= [[Tribunnews|Tribunnews.com]]
|location= Jakarta
|page=
Baris 293 ⟶ 306:
|publisher= tribunnews.com
|accessdate= 10 November 2014
|ref= {{sfnRef| Penahanan Arsyad Ditangguhkan }}
}}
 
* {{citeCite news
|title= Warga Hukum Penghina Jokowi Bersihkan Musala
|trans_title=
|language= id
|url= http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/04/warga-hukum-penghina-jokowi-bersihkan-musala
|work= [[Tribunnews|Tribunnews.com]]
|location= Jakarta
|page=
Baris 307 ⟶ 320:
|publisher= tribunnews.com
|accessdate= 10 November 2014
|ref= {{sfnRef| Warga Hukum Penghina Jokowi Bersihkan Musala }}
}}
 
* {{cite news
|title= MA Ingin Minta Maaf Langsung ke Jokowi
|trans_title=
Baris 321 ⟶ 334:
|publisher= republika.co.id
|accessdate= 10 November 2014
|ref= {{sfnRef| MA Ingin Minta Maaf Langsung ke Jokowi }}
}}
 
* {{citeCite news
|title= Kapolri: Kasus Hukum Arsyad Tetap Berjalan
|trans_title=
|language= id
|url= http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/03/kapolri-kasus-hukum-arsyad-tetap-berjalan
|work= [[Tribunnews|Tribunnews.com]]
|location= Jakarta
|page=
Baris 335 ⟶ 348:
|publisher= tribunnews.com
|accessdate= 10 November 2014
|ref= {{sfnRef| Kapolri: Kasus Hukum Arsyad Tetap Berjalan }}
}}
 
* {{citeCite news
|title= Ibu Negara Beri Amplop Berisi Uang kepada Ibunda Penghina Suaminya
|trans_title=
|language= id
|url= http://wartakota.tribunnews.com/2014/11/01/ibu-negaraberi-amplop-berisi-uang-kepada-ibunda-penghina-suaminya
|work= [[Tribunnews|Tribunnews.com]]
|location= Jakarta
|page=
Baris 349 ⟶ 362:
|publisher= tribunnews.com
|accessdate= 10 November 2014
|ref= {{sfnRef| Ibu Negara Beri Amplop Berisi Uang kepada Ibunda Penghina Suaminya }}
}}
 
* {{citeCite news
|title= Hina Jokowi di FB dibekuk, kader PKS sebut Orde Baru hadir lagi
|trans_title=
|language= id
|url= http://www.merdeka.com/peristiwa/hina-jokowi-di-fb-dibekuk-kader-pks-sebut-orde-baru-hadir-lagi.html
|work= [[Merdeka.com]]
|location= Jakarta
|page=
Baris 363 ⟶ 376:
|publisher= merdeka.com
|accessdate= 12 November 2014
|ref= {{sfnRef| Hina Jokowi di FB dibekuk, kader PKS sebut Orde Baru hadir lagi }}
}}
 
* {{cite news
|title= PDIP: Kasus Imen Bukan Isu Personal Jokowi,Tapi Publik
|trans_title=
Baris 377 ⟶ 390:
|publisher= ibanteng.com
|accessdate= 12 November 2014
|ref= {{sfnRef| PDIP: Kasus Imen Bukan Isu Personal Jokowi,Tapi Publik }}
|archive-date= 2014-11-12
}}
|archive-url= https://web.archive.org/web/20141112062126/http://ibanteng.org/pdip-kasus-imen-bukan-isu-personal-jokowitapi-publik
 
|dead-url= yes
}}
{{refend}}
 
[[Kategori:Hukum]]
== Lihat pula ==
[[Kategori:Joko Widodo]]
 
* [[Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik]]
* [[Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014]]
 
[[Kategori: Hukum]]
[[Kategori: Joko Widodo]]