Syamsul Alam dari Aceh: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Referensi: clean up |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Sultan Syamsul Alam''' (meninggal setelah tahun [[1727]]) adalah sultan kedua puluh dua dari [[Kesultanan Aceh]]. Ia memerintah [[1726]]-[[1727]] merupakan penguasa terakhir dari dinasti Jamalul Lail.<ref>Beberapa sumber menyebutkan [[1723]]-[[1724]]; lihat Taniputera (2013), p. 194.</ref>
Nama kecilnya adalah Wandi Tebing, dia adalah keponakan Sultan ke delapan belas [[Sultan Jamalul Alam Badrul Munir]]. Ia berkuasa setelah terjadinya pemberontakan tiga sagi terhadap kekuasaan [[Sultan Jamalul Alam]] Badrul Munir. Penasehat sultan yang bernama [[Sultan Jauharul Alam Aminuddin|Jauharul Alam]] sempat menguasai tahta kesultanan untuk waktu yang singkat lalu disingkirkan. Selanjutnya Wandi Tebing dinobatkan sebagai sultan dengan nama Sultan Syamsul Alam. Penobatannya mendapat sokongan dari mukim (kabupaten) Montasik, Lampakuk dan Piyeung. Namun, tidak semua kepala daerah menyetujui hal ini.<ref>Djajadiningrat (1911), p. 199.</ref>
Hari-hari terakhirnya sebagai penguasa Aceh adalah ketika wilayah-wilayah sagi dengan suara bulat menyerahkan mandat kepemimpinan kepada Maharaja Lela seorang perwira [[Bugis]] yang memimpin benteng di
== Referensi ==▼
▲==Referensi==
{{Reflist}}
Baris 17 ⟶ 15:
after=[[Sultan Alauddin Ahmad Syah]]}}
{{s-end}}
[[Kategori:Sultan Aceh]]
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Kesultanan Aceh]]
{{Sultan-bio-stub}}
|