(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Undagi''' adalah sebutan bagi [[arsitek]] tradisional [[Bali]]. Seorang undagi tidak hanya membekali dirinya dengan ilmu rancang bangun, namuntetapi juga harus mempelajari serta memahami [[seni]], [[budaya]], [[adat]] dan [[agama]]. Hal tersebut wajib dikuasai oleh seorang undagi agar dalam proses perancangan dan penciptaan karya bangunan selaras dan sejalan dengan konsep [[Tri Hita Karana]].
{{tidak dikembangkan|d=28|m=10|y=2010|i=14|ket=}}Drs. Tjokorda Gde Raka Sukawati, Ec, MM atau akrab dipanggil 'Tjok De'adalah putra bungsu raja Ubud terakhit ' Tjokorda Gde Agung Sukawati', Tjokorda Gde Raka Sukawati adalah undagi muda yang telah menghasilkan berbagai karya rancang bangun dengan prinsip=prinsip kearifan lokal yang diwujudkannya sebagai aktualisasi trradisi dan budaya Bali tabpa mengumbar fanatisme pada perkembangan ilmu pengetahuan arsitektur modern.
Antara lain karyanya adalah beberapa bangunan pura, 'bade' atau prasarana upacara ngaben dan lain sebagainya termasuk 'tapel/ topeng rupa barong' yang banyak dipakai Pura di Bali hingga bahkan termasuk di beberapa pura di Jepang.
Walau Tjokorda Gde Raka Sukawati bukanlah lulusan sarjana arsitektur Namun karya-karya bangunannya Karya bangunan hasil karyanya sangat memukau, antara lain pengembangan hotel Tjampuhan, Pitamaha, dan seorang perancang kawasan dan bangunan hotel Royal Pitamaha yang sangat unik dan mewah.