Teori ini berpendapat bahwa pada prinsipnya lupa disebabkan oleh kerusakan informasi di dalam ingatan atau terhalang informasi lain. Selain itu, disebabkan pula oleh terlalu jauhnya informasi yang ingin diingat kembali oleh seseorang.<ref>{{Cite journal|last=Bhinnety|first=Magda|title=Struktur dan Proses Memori|url=https://core.ac.uk/download/pdf/304224565.pdf|journal=Buletin Psikologi|volume=16|issue=2|pages=75}}</ref>
== Pranala luarteoriluar == ▼
4.teori pemudaran
* http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum_1/Bab_6.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150726000400/http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum_1/Bab_6.pdf |date=2015-07-26 }}
* http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1998/04/29/0027.html{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
== Referensi ==
Teori pemudaran menyatakan bahwa informasi yang disimpan akan semakin melemah sehingga informasi itu akan sulit diambil kembali dari tempat penyimpanan dan bahkan akan hilang seiring dengan waktu yang berjalan jika informasi tersebut jiks tidak di gunakan. penelitian yang di jadikan bukti bahwa telah terjadi pemudaran adalah penelitian Brown di inggris yang di lakukan pada tahun 1958 da penelitian Peterson dan Peterson yang dilakukan di amerika pada tahun 1959.
== Teori Kelupaan Karena Ketergantungan Pada Tanda (Cue‐Dependent Forgetting)<ref>{{Cite journal|title=|url=file:///C:/Users/UIN%20FAS/Downloads/7376-13014-1-SM.pdf|journal=}}</ref> ==
Informasi dalam memori jangka‐panjang ada kemungkinan bersifat permanen. Informasi yang masuk dalam memori jangka‐ panjang akan tetap berada disitu selamanya. Hanya saja, kegagalan untuk mendapatkan akses pada informasi di memori jangka‐ panjang bisa saja terjadi, sehingga kita jadi lupa. Kegagalan untuk mendapatkan akses informasi yang telah tersimpan disebabkan tanda‐tanda yang dipakai untuk mendapat‐ kan akses informasi adalah tidak efektif atau tidak tepat. Maka dapat dikatakan, kelupaan adalah masalah kegagalan mengambil kembali informasi yang telah disimpan dalam memori akibat tanda‐tanda yang kurang tepat. Misalnya, seorang guru kita di SD dulu (30 tahun lalu) ada yang bernama pak Suharto dengan ciri‐ciri tinggi besar, berkulit hitam, berkumis tebal, ramah dan suka bermain gitar. Hari ini kita bertemu dengan bekas teman kita di SD dan ia lupa nama pak Suharto. Kita memberi tahu kepadanya bahwa pak Suharto itu laki‐laki yang sudah nikah dan tetap saja bekas teman kita itu tidak mampu mengingat nama pak Suharto. Baru ketika kita bilang bahwa pak Suharto itu berbadan tinggi berkulit hitam, maka bekas teman tersebut langsung bisa menyebutkan nama pak Suharto.
== Dasar Fisiologis Kelupaan ==
Memori orang meskipun seringkali bersi‐ fat reliabel namun terkadang juga dapat kurang akurat. Gejala ketidakakuratan memori orang oleh Schacter (1999) dinilai dan digolongkan sebagai 7 dosa, yaitu kesementaraan (transience), linglung (absent‐ mindedness), bloking (blocking), salah atribusi (misattribution), sugestibilitas (suggestibility), bias (bias), dan persistensi (persistence). Dosa kesementaraan, linglung dan bloking meru‐ pakan bentuk dari kelupaan (forgetting). Uraian dibawah mengenai dasar‐dasar syaraf proses kelupaan merupakan kesimpulan artikel Schacter (1999).
* http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/psikologi_umum_1/Bab_6.pdf<nowiki/>Referensi
[[Kategori:Memori]]
<references />
|