(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Oei Tiong Ham merupakan kelompok bisnis Tionghoa terbesar di Asia Tenggara sebelum perang.
Masa kejayaan Oei Tiong Ham concern berselang pada 1920-AN. Total kekayaannya diperkirakan mencapai 200 juta gulden. Surat kabar "De Locomotief", yang terbit di Semarang, menyebut Oei Tiong Ham sebagai "The Richest Man Between Shanghai and Australia."
Kunci suksesnya mengelola bisnis gula karena mampu menjadi yang terdepan dalam teknologi. Pabrik-pabrik gula Oei Tiong Ham adalah yang pertama menggunakan teknologi elektrifikasi. PG Rejoagung merupakan pabrik gula pertama di Hindia Belanda yang dijalankan dengan tenaga listrik. Ia juga memperkerjakan para teknisi barat, akuntan, dan pengacara didikan barat. Para ahli dari Jerman juga didatangkan sebagai penasihat untuk mengolah hasil panen secara modern