Angklung buncis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k clean up |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Seren Taun 2009 Bogor E.jpg|jmpl|Angklung Buncis dalam acara [[seren taun]].]]
'''Angklung buncis''' adalah salah satu jenis variasi [[kesenian]] dari alat [[musik]] [[angklung]].<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=369&|title=Angklung Buncis-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2019-02-21}}{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Nama kesenian buncis berasal dari satu teks lagu yang terdapat dalam kesenian buncis dan memiliki lirik ''cis kacang buncis nyengcle.....'',seterusnya.<ref name=":0" /> Berdasarkan hal tersebut masyarakat menyebut kesenian ini buncis.<ref name=":0" /> Kesenian ini menjadi ciri khas [[Jawa Barat]] terutama [[daerah]] yang memiliki pola kehidupan [[agraria]] (seperti [[baduy]], cigugur [[kuningan]], baros arjasari),<ref name=":0" /><ref name=":3" /><ref name=":1" /><ref name=":2">{{Cite journal|last=Pratama|first=Rinaldo Adi|last2=Saputra|first2=Muhammad Adi|date=2018-03-29|title=Dari Sakral Menuju Profan: Pasang-Surut Kesenian Angklung Buncis di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Tahun 1980-2010|url=http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbardik/article/view/10638|journal=MIMBAR PENDIDIKAN|language=id|volume=3|issue=1|pages=57–70|doi=10.17509/mimbardik.v3i1.10638|issn=2503-457X}}</ref>
== Bentuk ==
Angklung buncis berwarna hitam karena terbuat dari [[bambu]] [[hitam]] yang merupakan ciri khas daerah [[Cigugur, Kuningan|Cigugur]] Kabupaten Kuningan. Umur bambu yang digunakan adalah 3-4 tahun. Berdasarkan ketebalan bambu, bagian bawah sampai tengah biasa digunakan sebagai rangka. Bambu bagian tengah sampai atas biasanya digunakan sebagai bahan utama membuat angklung.
Angklung buncis ada yang terdiri dari tiga [[tabung]] ([[nada]]), ada pula yang terdiri dari empat tabung.<ref name=":1">Deni Hermawan, dkk. ''Angklung Sunda Sebagai Wahana Industri Kreatif dan Pembentukan Karakter Bangsa.'' Jurnal Seni & Budaya Panggung Vol. 23, No. 2, Juni 2013: 109 - 209. STSI Bandung.
== Kelengkapan ==
[[Instrumen]] yang digunakan dalam kesenian buncis adalah 2 angklung indung, 2 angklung ambrug, angklung panempas, 2 angklung pancer, 1 angklung enclok.<ref name=":0" /> Kemudian 3 buah [[dogdog]], terdiri dari 1 talingtit, panembal, dan badublag.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=369&|title=Angklung Buncis-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2019-02-21}}</ref> Dalam perkembangannya kemudian ditambah dengan [[terompet]], [[kecrek]], dan [[gong]].<ref name=":0">{{Cite web|url=http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=369&|title=Angklung Buncis-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|website=www.disparbud.jabarprov.go.id|access-date=2019-02-21}}</ref> Angklung buncis berlaras [[salendro]] dengan lagu [[vokal]] bisa berlaras [[madend]]a atau degung.
== Lagu ==
Baris 24 ⟶ 22:
Pertunjukan angklung buncis mulai tahun 2010 mengalami perubahan yang sangat menonjol, karena kesenian [[tradisional]] ini pada pertunjukan dari tahun 1999 hingga 2010, tidak bisa terlepas dari keceriaan atau suka cita atas berkah hasil bertani yang diberikan oleh [[Tuhan]] Yang Maha Esa.<ref name=":2" /> Tapi pada tahun 2010, pertunjukan angklung buncis menjadi lebih diam dan penuh dengan penghayatan.<ref name=":2" /> Dalam memainkan angklung buncis dilakukan dengan penuh perasaan dan tenang, meskipun tidak mengubah nilai terdahulu sebagai [[simbol]] luapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.<ref name=":2" /> Hal tersebut dipertegas bahwa dalam pertunjukan angklung buncis yang dulu bisa diatraksikan dengan gerakan [[jongkok]], [[duduk]], dan [[tidur]], tetapi mulai tahun 2010 tidak lagi dengan gerakan-gerakan seperti itu, tapi dengan penuh penghayatan yang disebut ''lenyepan''.<ref name=":2" />
Perubahan yang terjadi pada pertunjukan angklung buncis selanjutnya diikuti oleh lagu yang ditampilkan dan [[laras]] atau nada yang digunakan.<ref name=":2" /> Sebelum tahun 2010, lagu angklung buncis diambil dari awal mula lahirnya kesenian tersebut, yakni dengan judul lagu ''buncis''.<ref name=":2" /> Saat ini, setelah tahun 2010, lagu yang dimainkan dan ditampilkan lebih bervariasi dan banyak.<ref name=":2" /> Hal tersebut membuat perubahan laras yang tadinya dikenal dengan [[salendro]] (pentatonis rendah) berubah menjadi [[pelog]] (pentatonis tinggi).<ref name=":2" /> Lagu yang semakin bervariasi menuntut terjadinya perubahan tersebut.
<ref name=":2" /><br />
== Referensi ==
Baris 32 ⟶ 30:
* [https://www.youtube.com/watch?v=UpSjmqGUZN8 Pentas Angklung Buncis]
* [https://opini.id/budaya/read-5821/angklung-buncis-ritual-penghormatan-pada-nyai-sri-pohaci Angklung Buncis sebagai ritual penghormatan Dewi Sri]
[[Kategori:Warisan budaya takbenda Indonesia]]
|