Tradisi lisan Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tiara Adelia (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Tradisi lisan Jepang''' adalah aspek budaya penting dari Jepang. Dalam penggunaan umum, mereka menandakan serangkaian cerita klasik terkenal, dengan perbedaan samar apakah itu sesuai dengan definisi ketat "[[tradisi lisan]]" atau tidak di antara berbagai jenis [[cerita rakyat]]. Para penyamar campuran adalah penulis karya terpelajar, berasal dari [[Periode Muromachi]] (abad 14-16) atau bahkan lebih awal pada Abad Pertengahan. Ini biasanya tidak memenuhi syarat untuk deskripsi [[bahasa Inggris]] "tradisi lisan" (yaitu, potongan-potongan yang dikumpulkan dari tradisi lisan di antara masyarakat).
 
Dalam arti yang lebih ketat, "tradisi lisan Jepang" mengacu pada cerita rakyat yang disampaikan secara lisan. Pengumpulan spesimen secara sistematis dipelopori oleh folkloris [[Kunio Yanagita]]. Yanagita tidak menyukai kata itu. '''{{nihongo|''Minwa''|民話}}''', istilah yang diciptakan langsung diterjemahkan dari "cerita rakyat" (Yanagita menyatakan bahwa istilah itu tidak akrab dengan tradisi lisan yang ia kumpulkan dari masyarakat terdahulu, dan tidak bersedia untuk "ikut" dengan konvensi negara lain).<ref>Yanagita, "Preface to the 1960 edition", appended to ''Nihon no mukashibanashi'' (Folk tales of Japan), Shinchosha, 1983, p.175</ref>) Oleh karena itu ia mengusulkan penggunaan istilah ''{{Nihongo |mukashibanashi |[[:ja:昔話]] |"cerita dahulu"}}'' untuk diterapkan pada semua jenis kreatif dari tradisi lisan (yaitu, yang bukan jenis "legendaris" yang lebih merupakan reportase).<ref name= heibonsha-minwa>{{cite book |editor=Heibonsha |script-title=ja:世界百科事典 |title=Sekai hyakka jiten |year=1969 |orig-year=1968 |volume=21 |page=492 |chapter=minwa |script-chapter=ja:民話 |first=Katsumi |last=Masuda}}</ref>
 
==Ringkasan==
Baris 194:
* Mayer, Fanny Hagin. "Japan's Folk Tale Boom". In: ''Journal of Japanese Studies'' 4, no. 1 (1978): 215-24. Accessed July 25, 2021. doi:10.2307/132081.
* Mulhern, Chieko Irie and Mayer, Fanny Hagin. “Ancient Tales in Modern Japan: An Anthology of Japanese Folk Tales” (1986).
* Nakawaki Hatsue. "Japanese Heroine Tales and the Significance of Storytelling in Contemporary Society". In: ''Re-Orienting the Fairy Tale: Contemporary Adaptations across Cultures''. Edited by Mayako Murai and Luciana Cardi. Detroit: Wayne State University Press. 2020. pp. 139-168&nbsp;139–168. {{ISBN|978-0-8143-4537-5}}.
* Rasch, Carsten: TALES OF OLD JAPAN FAIRY TALE - FOLKLORE - GHOST STORIES - MYTHOLOGY: INTRODUCTION IN THE JAPANESE LITERATURE OF THE GENRE OF FAIRY TALES - FOLKLORE - GHOST STORIES AND MYTHOLOGY, Hamburg. 2015.
* Seki, Keigo. "Types of Japanese Folktales". In: ''Asian Folklore Studies'' 25 (1966): 1-220. {{DOI|10.2307/1177478}}.