Arius: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kontroversi mengenai Keilahian Kristus: Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
k →Pengucilan dan Kematian: clean up |
||
(15 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 6:
|color = lightsteelblue
<!-- Image and caption -->
|image_name = Arius.
|caption =
<!-- Information -->
Baris 24:
== Latar Belakang ==
Arius lahir di Alexandria pada tahun 250, pada masa pemerintahan [[Decius|Kaisar Decius]].<ref name="Wellem"/> Ia menerima pendidikan [[teologi]] dari [[Lucian]], seorang teolog dari [[Antiokhia]].<ref name="Wellem"/> Setelah Lucian meninggal pada tahun [[306]], Arius kembali ke Alexandria dan menetap di sana.<ref name="Wellem"/> Di Alexandria, Arius diangkat sebagai [[diaken]] oleh [[Uskup]] [[Paus Petrus dari
== Kontroversi mengenai Keilahian Kristus ==
Tahun [[318]] terjadi ketegangan antara Arius dan Alexander, ketika Arius mengembangkan teologinya yang khas tradisi Antiokhia.<ref name="Berkhof"/> Pemikiran Arius yang kemudian menimbulkan perdebatan dan perselisihan dengan Alexander adalah mengenai keilahian Kristus. Sejalan dengan pemikiran [[Origenes]], ia percaya bahwa [[Allah Bapa]] lebih besar daripada [[Kristus|Sang Anak]] atau Kristus dan juga kemudian lebih besar daripada [[Roh Kudus]].<ref name="Lane">{{id}}Tony Lane. cet. ke-8 2008. ''Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 23-5.</ref> Namun, ia memasukkan konsep [[monoteisme]] dalam pemahaman mengenai Allah dengan berkesimpulan bahwa hanya Allah Bapa yang merupakan Allah, sedangkan Kristus atau Sang Anak hanya merupakan makhluk ciptaan Allah Bapa yang sulung dan tertinggi, tetapi bukan Allah.<ref name="Berkhof"/><ref name="Lane"/> Sebagai makhluk ciptaan, Kristus tidak kekal.<ref name="Lane"/> Pernah Ia tidak ada, dan kemudian diciptakan dari yang tidak ada.<ref name="Lane"/> Pokok-pokok pemahaman Arius ini terdapat dalam buku tulisannya yang berjudul ''Thallia''.
Alexander tidak menyetujui pandangan Arius ini. Menurut Alexander, Sang Bapa adalah kekal,
== Konsili Nicea ==
{{main|Konsili Nicea I}}
[[Berkas:Nikea-arius.png|225px|
Perdebatan dan perselisihan di Alexandria kemudian meresahkan Kaisar Konstantinus.<ref name="Curtis"/> Ia merasa bahwa perpecahan dalam gereja dapat mengganggu keamanan dan stabilitas negara.<ref name="Curtis"/> Namun, Konstantinus tidak segera mengambil keputusan untuk menghakimi secara sepihak.
Para peserta konsili kemudian tidak menerima pandangan Arius dan memutuskan untuk menolaknya.<ref name="Lane"/> Namun mereka juga harus merumuskan suatu pengakuan yang dapat melawan pandangan Arius.<ref name="Curtis"/> Kemudian Uskup [[Eusebius dari Kaisarea]] mengusulkan menggunakan pengakuan yang digunakan di [[Kaisarea]].<ref name="Lane"/> Pengakuan ini tidak menggunakan kata ''homoousios'' (satu hakikat) karena dianggap tidak alkitabiah.<ref name="Wellem"/> Namun, Konstantinus dan para uskup lain memilih untuk menggunakannya dalam rumusan pengakuan tersebut untuk menentang Arius, karena Arius terang-terangan menolak konsep ''homoousios''.<ref name="Wellem"/> Hanya dua orang uskup yang mendukung pandangan Arius dan menolak konsep ''homoousios''.<ref name="Wellem"/> Kelompok pendukung Arius memilih mengemukakan pandagan bahwa Sang Anak memiliki hakikat yang serupa dengan Sang Bapa (''homoiousios'').<ref name="Curtis"/> Namun pada akhirnya diputuskan bahwa Sang Anak tidak diciptakan,
== Pengucilan dan
Arius dan pandangannya dikutuk di Nicea.<ref name="Lane"/> Ia bersama beberapa uskup yang mendukungnya kemudian dikucilkan dari gereja dan dibuang serta jabatannya dicopot.<ref name="Lane"/> Bukunya, ''Thallia'', dibakar dan pengikutnya dianggap sebagai musuh gereja.<ref name="Wellem"/> Di dalam pembuangan, Arius sangat menderita sehingga adik perempuan Konstantinus,
Pada tahun 336, upacara pemulihan jabatan Arius kemudian direncanakan untuk dilaksanakan di [[katedral]] [[Konstantinopel]].<ref name="Wellem"/> Athanasius (yang menentangnya) menuliskan (Epist. ad. Scrapion, Vol. I. p. 523) berdasarkan keterangan Macarius sang penatua, yang hadir saat itu dan memberi laporan bahwa Arius telah bersumpah menerima iman ortodoks (yang berlawanan dengan [[Arianisme]], aliran yang diajarkannya), sehingga diperbolehkan untuk masuk kembali ke dalam gereja di [[Konstantinopel]].<ref name=gill>[[John Gill]]. [http://biblehub.com/commentaries/gill/acts/1.htm ''John Gill's Exposition of the Entire Bible'']. Exposition of the Old and New Testament. Published in 1746-1763. ''Acts 1''.</ref> Akan tetapi, upacara tersebut tidak pernah dilaksanakan karena pada sore hari sebelum upacara dilaksanakan, tiba-tiba Arius meninggal.<ref name="Wellem"/>
== Pengaruh Arius ==
Walaupun Arius telah dikutuk dan dan meninggal, ajaran dan pandangannya tetap berkembang dan disebarluaskan oleh para pengikutnya.<ref name="Wellem"/> Para pengikut Arius ini kemudian berkembang menjadi gerakan atau [[sekte|aliran]] yang disebut [[Arianisme]].<ref name="Wellem"/> Mereka sangat aktif menyebarluaskan ajaran-ajaran Arius dan terus berkonfrontasi dengan kelompok yang menerima pengakuan Nicea.<ref name="Lane"/> Arianisme sangat ditentang oleh Athanasius, uskup Alexandria.<ref name="Lane"/> Hampir seluruh hidup Athanasius diabdikan untuk melawan Arianisme.<ref name="Lane"/> Akan tetapi, pengikut-pengikut Arius terus dengan giat menyebarkan ajaran-ajaran Arius sampai ke [[Eropa]], terutama di kalangan bangsa [[Goth]].<ref name="Wellem"/> Seorang tokoh Arianisme yang terkenal adalah [[Ulfilas]].<ref name="Wellem"/>
== Lihat pula ==
Baris 56:
[[Kategori:Sejarah Gereja]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Mesir]]
[[Kategori:Teologi Kristen]]
[[Kategori:Kristologi]]
|