Kayafas: Perbedaan antara revisi

[[Berkas:Mattias Stom, Christ before Caiaphas.jpg|thumbjmpl|300px|rightka|''Yesus di sebelah Kayafas'', oleh[[Matthias Stom]].]]

[[Imam Besar Yahudi|Imam Besar]] Kayafas adalah pengganti dari Imam Besar [[Hanas]], dilantik setelah tiga tahun turunnya jabatan imam besar [[Hanas]] yang dilakukan oleh [[Valerius Gratus]].<ref name="Mermejo"/><ref name="Baker"/> Pengganti Imam Besar Hanas sendiri ada 4 putra Hanas, dan Kayafas yang adalah menantu Hanas menjabat imam besar pada masa pemerintahan [[Pontius Pilatus]] sebagai prokurator di [[Provinsi Iudaea]].<ref name="Mermejo"/> Diperkirakan Kayafas menjabat dari tahun 18 hingga 36 Masehi, disebutkan dalam Injil {{Alkitab|Yohanes 18}}.<ref name="Baker">{{id}}Baker D. L. & Baker J. Bomson Mari Mengenal Arkeologi Alkitab, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004</ref>

Kayafas tampak membela Yesus dan menghukum para imam-imam kepala serta orang-orang [[Farisi]] dalam peristiwa dibangkitkannya Lazarus di Betania.<ref name="Baker"/> Hal ini dilakukannya karena kebebalan imam kepala dan orang Farisi yang bebal hati.<ref name="Baker"/> Namun dalam peristiwa sengsara Yesus hingga kematian-Nya, Kayafas ternyata tidak berpengaruh sama sekali, dialah yang mengirim Yesus terakhir kali kepada Pontius Pilatus.<ref name="Baker"/> Sulit untuk mencari kepastian bahwa Kayafas setuju dengan hukuman Yesus, namuntetapi juga tidak bisa dikatakan dia setuju dengan hukuman itu.<ref name="Baker"/>

Pada bulan November 1990, sebuah peti mati ([[ossuary]]) dari batu limestone berhias ditemukan pada waktu perbaikan jalan di "Peace Forest" sebelah selatan [[Abu Tor]] suatu daerah di [[Yerusalem]].<ref name="oxford">Metzger & Coogan ''Oxford Companion to the Bible'', 1993. p 97</ref> <ref>[http://www.nytimes.com/1992/08/14/world/tomb-may-hold-the-bones-of-priest-who-judged-jesus.html?pagewanted=all''"Tomb May Hold the Bones Of Priest Who Judged Jesus"'']</ref> Ossuary ini nampaknyatampaknya otentik dan berisi sisa jenazah manusia. Sebuah tulisan [[bahasa Aram]] di sisinya dibaca "Yusuf putra Kayafas" dan dengan dasar ini diduga tulang-tulang orang tua itu milik Imam Besar Kayafas.<ref name="oxford"/><ref name="James H. Charlesworth 2006. pp 323-329">James H. Charlesworth, ''Jesus and archaeology'', Wm. B. Eerdmans Publishing, 2006. pp 323-329</ref> Sejak penemuan ini, identifikasi Kayafas dipertanyakan oleh beberapa pakar dengan berbagai alasan, termasuk ejaan tulisan, tidak disebutkannya status Kayafas sebagai Imam Besar, kubur yang biasa saja (meskipun ossuary itu dihias sesuai yang diperkirakan dari keluarga dengan kedudukan tinggi), dan lain-lain.<ref name="James H. Charlesworth 2006. pp 323-329"/><ref>{{cite book|last=Bond|first=Helen Katharine|title=Caiaphas: friend of Rome and judge of Jesus? |year=2004|publisher=Westminster/John Knox Press|isbn=978-0664223328|url=http://books.google.co.uk/books?id=TRGpNmDmfxAC&pg=PA7&dq=family+tomb+of+Caiaphas&hl=en&ei=i9y-TJ2DE8WD4QaQjvzUAQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCgQ6AEwAA#v=onepage&q=family%20tomb%20of%20Caiaphas&f=false|pages=4–8}}</ref>