Mucukunda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(10 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{TMH Infobox
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Mucukunda''' {{Sanskerta|मुचुकुण्ड|Mucukuṇḍa}} adalah seorang raja dari kalangan [[dinasti Surya]], putra [[Mandata]], dan disebut "Raja Para Manusia".<ref name="Myth"/> Mucukunda membantu para [[dewata|dewa]] memenangkan peperangan melawan [[asura]] selama bertahun-tahun. Pengabdiannya telah membuatnya jauh dari kenikmatan duniawi. Akhirnya masa pengabdian Mucukunda berakhir setelah [[Kartikeya]] diangkat menjadi jenderal para dewa. Didasari rasa terima kasih atas bantuan Mucukunda selama bertahun-tahun, maka para dewa memberi kesempatan kepada Mucukunda untuk meminta suatu anugrah.
| Nama = Mucukunda
| Image = Vishnu_Appears_to_King_Muchukunda_in_a_Cave_in_the_Himalayas.jpg
| Caption = [[Wisnu]] muncul di hadapan Mucukunda. Lukisan cat air dari [[Punjab]], [[India]]. Dibuat sekitar [[abad ke-18]].
| Kasta = [[kesatria]]
| Kitab = ''[[Mahabharata]]'', ''[[Bhagawatapurana]]''
| Dinasti = [[Dinasti Surya|Surya]]
| Ayah = [[Mandata]]
| Asal = [[Kerajaan Kosala]]
| Tempat = [[Ayodhya]]
| Profesi = raja
| Devanagari = मुचुकुण्ड
| Ejaan_Sanskerta = Mucukuṇḍa
}}
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Mucukunda''' {{Sanskerta|मुचुकुण्ड|Mucukuṇḍa}} adalah seorang raja dari kalangan [[dinasti Surya]], putra [[Mandata]], dan disebut "Raja Para Manusia".<ref name="Myth"/> Ia merupakan leluhur [[Hariscandra]], [[Dilipa]], [[Raghu]], dan [[Rama]], yang disebutkan dalam [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]''. Berkat jasa-jasanya dalam membantu para dewa, Dewa [[Indra]] memberinya anugerah berupa tidur lelap dalam jangka waktu sangat panjang, dan siapa pun yang mengusik tidurnya akan segera terbakar sampai menjadi abu. Tokoh ini muncul dalam wiracarita ''[[Mahabharata]]'' bagian ''[[Santiparwa]]'', serta dalam kitab ''[[Bhagawatapurana]]'' sebagai orang yang dimanfaatkan oleh [[Kresna]] dalam menghadapi raksasa [[Kalayawana]] yang sakti.
 
== Konfrontasi dengan Waisrawana ==
Mucukunda berkata bahwa ia telah lelah dalam pertarungan yang panjang selama bertahun-tahun. Ia ingin beristirahat dalam jangka waktu panjang, sehingga ia meminta anugrah agar ia bisa tidur dalam jangka waktu yang lama dan siapa pun yang berusaha membangunkannya dengan paksa akan terbakar oleh api kemarahannya. Anugrah itu pun dikabulkan oleh para dewa. Akhirnya Mucukunda mencari sebuah gua sebagai tempat beristirahat. Setelah menemukan gua yang cocok, ia pun memulai istirahat panjangnya.
Dalam ''[[Santiparwa]]'' (buku ke-12 dari 18 jilid ''[[Mahabharata]]''), [[Bisma]] memberikan wejangan kepada [[Yudistira]] tentang kewajiban atau darma seorang raja. Wejangan tersebut disampaikan dalam bentuk [[cerita berbingkai]] dan penuh dengan [[alegori]]. Dalam satu wejangan tersebut, Bisma menjelaskan pentingnya kerjasama antara kaum [[brahmana]] dengan [[kesatria]] agar kejayaan kerajaannya dapat terjaga. Bisma memakai kisah Raja Mucukunda sebagai percontohan.
 
Dikisahkan bahwa Mucukunda menginvasi kediaman [[Kubera|Waisrawana]]. Waisrawana merespons serangan tersebut dengan mengerahkan laskar [[rakshasa|raksasa]]. Laskar tersebut membantai pasukan Mucukunda tanpa kesulitan. Menyaksikan pasukannya terbantai, Mucukunda memanggil pendeta agungnya, yaitu [[Resi]] [[Wasista]] untuk membantunya di medan perang. Sang resi mengerahkan kesaktiannya sehingga laskar raksasa musnah.
Bertahun-tahun kemudian, saat menikmati tidur nyenyaknya, seorang raksasa bernama [[Kalayawana]] menendangnya. Sebenarnya Kalayawana bermaksud menantang [[Kresna]] yang bersembunyi dalam gua tersebut. Karena keadaan gua yang remang-remang, ia menyangka tubuh Mucukunda sebagai tubuh Kresna. Mucukunda yang merasa tidurnya terganggu, segera bangun dengan perasaan marah. Ia memandang Kalayawana dengan sorot mata penuh amarah sehingga Kalayawana terbakar hingga menjadi abu. Setelah membakar Kalayawana, Mucukunda keluar dari gua. Kemudian ia pergi ke gunung Gandhamadana untuk bertapa.<ref name="Myth">[http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/muchukunda.htm Story of Muchukunda]</ref>
 
Waisrawana pun menyerah lalu menghadap secara takzim ke hadapan Mucukunda. Ia menyatakan bahwa para raja sebelum Mucukunda belum pernah menyerangnya; sebaliknya mereka memuja Waisrawana yang juga dikenal sebagai bendahara para dewa. Waisrawana juga hendak menyerahkan wilayah kekuasaannya kepada Mucukunda tetapi sang raja menolaknya sebab ia ingin agar wilayah kekuasaan tersebut bukan diperoleh dengan cara serah terima, melainkan dengan kekuatan pasukannya sendiri. Mucukunda juga menjelaskan bahwa dengan menjaga hubungan yang harmonis antara kaum [[brahmana]] dengan [[kesatria]], maka kekuasaannya di dunia dapat berjaya.<ref>{{citation|url=https://www.sacred-texts.com/hin/m12/m12a073.htm |title=The Mahabharata of Krishna Dwaipayana Vyasa| chapter=Santi Parva: Section LXXIV| publisher=Sacred-Text.com| Author=[[Kisari Mohan Ganguli]]}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Kalayawana]]
 
== CatatanJenderal kakipara dewa ==
{{reflist}}
 
Menurut [[mitologi Hindu]] yang tercatat dalam kitab-kitab ''[[Purana]]'', pada suatu masa lampau, para [[dewata|dewa]] yang dipimpin [[Indra]] terlibat peperangan melawan para [[asura]] yang dipimpin [[Tarakasura]]. Dalam keadaan terdesak, mereka memohon bantuan kepada Mucukunda. Setelah Mucukunda setuju, ia berangkat ke dunia para dewa. Selama bertahun-tahun di sana, ia membantu para [[dewata|dewa]] memenangkan peperangan melawan [[Tarakasura]]. Pengabdiannya telah membuatnya jauh dari kenikmatan duniawi. Akhirnya masa pengabdian Mucukunda berakhir setelah [[Kartikeya]], putra [[Siwa]] diangkat menjadi jenderal para dewa.
 
Mucukunda mohon pamit kepada [[Indra]] setelah masa pengabdiannya berakhir, sebelum kembali ke Bumi untuk melanjutkan pemerintahannya yang ia tinggalkan selama perang bertahun-tahun di alam para dewa. Indra menegaskan bahwa Mucukunda tidak akan berjumpa lagi dengan keluarganya dan tak dapat lagi melanjutkan pemerintahannya, sebab satu tahun di dunia para dewa setara dengan 3060 tahun di Bumi. Maka dari itu, ribuan tahun telah berlalu di dunia manusia meskipun Mucukunda hanya menghabiskan waktu beberapa tahun di alam para dewa.
 
Didasari rasa terima kasih atas bantuan Mucukunda selama bertahun-tahun, Indra memberi kesempatan kepadanya untuk meminta suatu anugrah, selain [[moksa]] (pembebasan dari [[samsara]]). Mucukunda berkata bahwa ia telah lelah dalam pertarungan yang panjang selama bertahun-tahun. Ia ingin beristirahat dalam jangka waktu panjang, sehingga ia meminta anugrah agar ia bisa tidur lelap dalam jangka waktu yang lama, dan siapa pun yang berusaha membangunkannya dengan paksa akan terbakar oleh api kemarahannya. Anugrah itu pun dikabulkan oleh para dewaIndra. AkhirnyaKemudian, Mucukunda kembali ke dunia manusia dan mencari sebuah gua sebagai tempat beristirahat. Setelah menemukan gua yang cocok, ia pun memulai istirahat panjangnya.
 
*== Kematian [[Kalayawana]] ==
[[File:Fattu (Indian) - Raja Muchukanda enters the Gandhamadana mountains, Muchukanda departs for Badrinath in the Himalayas - 2018.83 - Cleveland Museum of Art.jpg|right|300px|thumb|Lukisan Raja Mucukunda mendaki gunung Gandhamadana setelah kematian Kalayawana, kini disimpan di Museum Seni Cleveland, [[Amerika Serikat]].]]
Suatu bab dalam kitab ''[[Bhagawatapurana]]'' mengandung cerita tentang seorang manusia raksasa bernama [[Kalayawana]], putra seorang resi bernama Gangga. Menurut cerita, ia adalah seorang kesatria kebal dan tak terkalahkan di medan pertempuran, berkat anugerah yang diterimanya. Ia tahu bahwa hanya kesatria [[Yadawa]] bernama [[Kresna]] saja yang dapat meladeninya di medan laga. Maka dari itu, ia menyerbu kediaman Kresna di [[Mathura]]. Dalam suatu pertempuran dengan [[kereta perang]], Kresna memancing Kalayawana untuk mengikutinya menuju sebuah gua. Setibanya di mulut gua, Kresna turun dari kereta kudanya, lalu masuk ke dalam. Kalayawana, yang tidak mengetahui bahwa gua itu adalah tempat Mucukunda menjalani tidur panjang, terus mengejar Kresna.
 
Bertahun-tahunDalam kemudian,pandangan saatyang menikmatiremang-remang tidurdalam nyenyaknyagua, seorangKalayawana raksasamenendang bernama [[Kalayawana]]tubuh menendangnyaMucukunda. Sebenarnya Kalayawanaia bermaksud menantang [[Kresna]] yang bersembunyi dalam gua tersebut. Karena keadaan gua yang remang-remanggelap, ia menyangka tubuh Mucukunda sebagai tubuh Kresna. Mucukunda yang merasa tidurnya terganggu, segera bangun dengan perasaan marahmurka. Ia memandang Kalayawana dengan sorot mata penuh amarah, sehinggamembuat Kalayawana terbakar hingga menjadi abu. Setelah membakar Kalayawana, Kresna menghampirinya. Sebagai penjelmaan Dewa [[Wisnu]], Kresna sudah tahu perihal kesaktian Mucukunda, dan berterima kasih atas bantuannya. Kresna menyarankan bahwa untuk mencapai [[moksa]], Mucukunda harus keluar dari gua peristirahatannya demi melakukan tapa brata. KemudianAtas iasaran Kresna, Mucukunda pergi ke gunung Gandhamadana untuk bertapa.<ref name="Myth">[http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/muchukunda.htm Story of Muchukunda]</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.sacred-texts.com/hin/vp/vp140.htm Vishnu Purana chapter XXIII]
* {{en}} [http://www.mythfolklore.net/india/encyclopedia/muchukunda.htm Muchukunda in Mythfolklore.net]
 
 
{{tokoh mitologi hindu}}
 
{{mahabharata}}
[[Kategori:Tokoh dalam mitologi Hindu]]
 
[[Kategori:TokohRaja dalam mitologi Hindu]]
[[en:Muchukunda]]
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
[[hi:मुचुकुन्द]]