Sisik ular: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(22 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Ahaetulla head.jpg|thumbjmpl|350px|rightka|Kepala [[ular pucuk]] ''[[Ahaetulla nasuta]]'', menampakkan susunan sisik-sisik besar yang simetris.]]
 
'''[[Ular]]''', sebagaimana [[reptil]] lainnya, memiliki [[sisik|sisik-sisik]] yang menutupi kulitnya. Tubuh ular tertutupi seluruhnya oleh sisik-sisik, yang memiliki beraneka bentuk dan ukuran, tersebut. Sisik-sisik itu berfungsi untuk melindungi tubuh, membantu pergerakan ular, mempertahankan kelembaban, berguna dalam [[kamuflase]] dan mengubah penampilan, dan untuk beberapa kasus juga membantu dalam menangkap mangsa (misalnya pada [[ular kadut]]).
 
Sisik ular juga berevolusi dan berubah untuk melayani fungsi-fungsi tertentu, misalnya sisik bening serupa kaca [[arloji]] yang melindungi [[mata]] ular.<ref name="INSnakes"> [http://herpcenter.ipfw.edu/outreach/INherps/INsnakes.htm The Snakes of Indiana] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120419015726/http://herpcenter.ipfw.edu/outreach/INherps/INsnakes.htm |date=2012-04-19 }} at [http://herpcenter.ipfw.edu/ The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160907080644/http://herpcenter.ipfw.edu/ |date=2016-09-07 }}. Accessed 14 August 2006.</ref> Serta yang paling aneh mungkin adalah ‘kerincingan’ di ekor [[ular derik]] Amerika Utara, yang terbentuk dari sisik-sisik mati yang tertinggal ketika ular melungsung (berganti kulit).
 
== Kegunaan sisik bagi ular ==
[[Berkas:AB 053 Banded Krait.JPG|thumbjmpl|rightka|200px|Sisik-sisik punggung (''dorsal'') pada [[ular welang]] ''[[Bungarus fasciatus]]'']]
Sisik-sisik ular terutama berguna manakala ular bergerak, yakni untuk mengurangi gesekan dengan substrat atau lingkungannya. Gesekan adalah sumber utama kehilangan energi pada pergerakan (lokomosi) ular. Sisik-sisik ventral (perut), yang berukuran besar dan lebar, licin dan minim friksi; sementara pada beberapa jenis ular pohon, sisik-sisik ini memiliki lekuk atau lunas di tepinya yang berguna untuk ‘memegang’ cabang dan ranting [[pohon|pepohonan]].
 
Kulit dan sisik-sisik ular membantu mempertahankan kelembaban tubuhnya.<ref name="Kentucky2">{{Cite [web |url=http://www.kentuckysnakes.org/publication.cfm |title=Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky] |access-date=2008-11-16 |archive-date=2008-03-13 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080313004050/http://www.kentuckysnakes.org/publication.cfm |dead-url=yes }}</ref> Ular juga dapat merasai getaran baik yang berasal dari tanah maupun dari udara, dan mampu membedakannya dengan menggunakan sistem resonansi internal yang rumit, yang kemungkinan melibatkan peranan sisik di dalamnya.[http://jeb.biologists.org/cgi/content/abstract/54/2/349]
 
Sebagian ular-ular primitif seperti [[boa]], dan juga [[ular bandotan|ular-ular bandotan]], memiliki kepala yang tertutupi oleh sisik-sisik kecil tak beraturan. Namun kebanyakan ular memiliki sisik-sisik besar yang menutupi kepalanya, yang disebut perisai (''shields'').<ref name="Greene_pg22"/> Pola dan susunan perisai-perisai ini berbeda-beda dari spesies ke spesies, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi jenisnya.
 
== Morfologi sisik ==
[[Berkas:AB Keeled Scales.jpg|thumbjmpl|200px|leftkiri|Sisik-sisik berlunas dari ular rumput ''[[Amphiesma stolatum]]'', anggota suku Colubridae.]]
 
Sisik ular merupakan modifikasi dan diferensiasi dari lapisan kulit terluar atau [[epidermis]].[http://www3.interscience.wiley.com/cgi-bin/abstract/110429759/ABSTRACT?CRETRY=1&SRETRY=0]{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Sisik-sisik ini terbuat dari [[keratin]], bahan yang sama yang menyusun [[kuku]] dan [[rambut]].<ref name="RSSlimy"/> Tiap sisik memiliki permukaan luar dan dalam, sisik-sisik ini saling menutupi pada pangkalnya, seperti susunan [[genting]]. <ref name = "Greene_pg22">Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 22</ref>
 
Setiap individu ular menetas dengan jumlah sisik yang tetap; sisik-sisik ini tidak bertambah atau berkurang sejalan dengan bertambahnya umur ular. Meski demikian, sisik-sisik ini bertambah besar ukurannya, dan kadang-kadang berubah bentuknya, setiap kali melungsung.<ref name="RSSlimy">[http://www.szgdocent.org/resource/rr/c-slimy.htm Are snakes slimy?] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060503162622/http://www.szgdocent.org/resource/rr/c-slimy.htm |date=2006-05-03 }} at [http://www.szgdocent.org/ Singapore Zoological Garden's Docent]. Accessed 14 August 2006.</ref> Sisik-sisik ini tertancap sedemikian rupa di kulit di sekitar mulut dan sisi tubuh, memungkinkan kulit itu mengembang sehingga ular dapat menelan mangsa yang berukuran lebih besar dari diameter tubuhnya.
 
Sisik-sisik ular memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Sisik-sisik ini bisa jadi berbutir-butir (''granular''), datar dan halus, atau berlunas, yakni memiliki tonjolan memanjang serupa lunas [[perahu]]. Sering pula sisik-sisik ini memiliki pori, lubang, bintil, atau bentuk-bentuk halus yang dapat diamati dengan mata telanjang maupun yang harus menggunakan mikroskop. Sisik-sisik ular mungkin juga berubah bentuk dengan fungsi khusus, sebagaimana halnya kerincingan (''rattle'') pada ekor [[ular derik]]. <ref name="Greene_pg23">Greene, Harry W. Snakes - The Evolution of Mystery in Nature, page 23</ref> Contoh modifikasi yang lain adalah sisik tansparan yang menutupi mata ular. Sisik yang serupa kaca arloji ini dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''brille'' atau ''spectacle''. Sisik ini dianggap sebagai kelopak mata yang menyatu, dan turut mengelupas ketika ular berganti kulit.<ref name="INSnakes"/>
[[Berkas:Leptotyphlops humilis - head.jpg|thumbjmpl|200px|rightka|Sisik-sisik sikloid pada [[ular kawat]] ''[[Leptotyphlops humilis]]''.]]
 
Beberapa variasi bentuk sisik itu, di antaranya:
* membulat (sikloid), seperti sisik-sisik pada tubuh [[ular kawat]] dari [[familiaFamili (biologi)|sukufamili]] [[Typhlopidae]].<ref name="Boulenger_234"> Boulenger, George A. ''The Fauna of British India''... page 234</ref>
* panjang meruncing dengan ujung lancip, misalnya pada [[ular gadung]] (''Ahaetulla prasina'').
* lebar serupa bentuk daun, misalnya pada [[ular bangkai laut]] (''Trimeresurus albolabris'').<ref name="Smith3_6"> Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 6</ref>
* sama lebar dan panjangnya, misalnya pada [[ular jali]] (''Ptyas korros'')
* berlunas kuat, seperti pada [[ular picung]] (''Rhabdophis subminiatus'') dan kerabatnya.
Baris 33:
* seperti kenop yang besar dan tak saling tumpang-tindih, misalnya pada [[ular-lumpur Jawa]] (''Xenodermus javanicus'')
 
== Susunan sisik ==
Sisik-sisik pada tubuh bagian atas atau punggung dikenal sebagai sisik '''dorsal''' atau '''kostal''' (''costal''). Sisik-sisik ini tersusun sebagai genting, yang disebut susunan ''imbrikata'' (''imbricate''),<ref name="Smith3_5"> Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 5</ref> serupa dengan susunan sisik pada tubuh [[kadal]] dan [[bunglon]]. Sisik-sisik dorsal tersusun berderet-deret di sepanjang tubuhnya, deretan berikutnya terletak sedikit bergeser, sehingga sisik-sisik ini –dari satu deret ke deret sebelahnya- nampaktampak lurus pada garis diagonal. Kebanyakan jenis ular memiliki deretan sisik yang ganjil jumlahnya, kecuali pada beberapa spesies semisal [[ular sapi]] (''Zaocys''). Sementara, pada beberapa spesies [[ular laut]] dan ular-ular akuatik lainnya, sisik-sisik ini berbutir-butir (''granular'') dan deretannya tak bisa dihitung.<ref name="Smith3_5"/>
 
Deretan sisik-sisik ini bervariasi banyaknya; biasanya dihitung pada kira-kira tengah panjang tubuh ular. Terkadang dihitung pada tiga tempat, yakni beberapa jauh setelah leher; tengah badan; dan beberapa jauh sebelum anus. Ular ''Spilotes pullatus'' memiliki sepuluh deret sisik dorsal pada tengah badan, [[ular tangkai]] (''Calamaria'' spp.) memiliki 13 deret, [[ular sanca]] antara 65–75 deret, dan [[ular kadut]] sekitar 130–150 deret. Kebanyakan ular dari suku [[Colubridae]], yakni suku ular yang terbesar, memiliki 15, 17, atau 19 deret sisik. <ref name="Greene_pg22"/><ref name="Smith3_7"> Smith, Malcolm A. Fauna of British India...Vol III - Serpentes, page 7</ref>
 
== Tatanama sisik ==
[[Berkas:AB044 Scales on a snakes head.jpg|thumbjmpl|300px|rightka|Tatanama sisik (dilihat dari sisi samping kepala)]]
Aneka sisik pada kepala dan tubuh ular ditunjukkan di bawah, dengan rujukan pada foto ular rumput ''[[Amphiesma stolata]]'' yang telah diberi kode nama sisik.
 
=== Sisik-sisik kepala ===
Mengenali sisik-sisik di kepala ular paling mudah dilakukan dengan berpatokan pada '''''nostril''''', yakni lubang hidung. Untuk ular-ular bandotan (Viperidae), hati-hati, karena lubang hidung ini dapat tertukar dengan dekik pipi penghidu bahang, yang letaknya lebih dekat ke mata. Lubang hidung biasa terletak di ujung moncong.
 
Nostril atau lubang hidung ini umumnya bertepikan dua sisik yang dinamai '''perisai ''nasal'''''. Perisai nasal yang sebelah muka dikenal pula sebagai '''pranasal''' (atau prenasal), sedangkan yang belakang (ke arah mata) disebut '''''postnasal'''''. Di atas moncong di sebelah depan, ada sepasang sisik yang menghubungkan perisai-perisai nasal di kanan dan kiri; sisik-sisik ini disebut perisai '''''internasal'''''. Sedangkan di depan sekali, di ujung bibir di antara pranasal kanan dan kiri, terdapat sisik yang dikenal sebagai perisai '''''rostral''''' (''rostrum'', paruh). Perisai rostral ini berlekuk di bawahnya sebagai tempat keluar masuk [[lidah]].
 
[[Berkas:AB047 Scales on a snakes head.jpg|thumbjmpl|300px|rightka|Nama-nama sisik (dilihat dari sisi bawah kepala)]]
Berderet di sepanjang bibir adalah perisai-perisai '''labial''' (''labium'', bibir). Sisik-sisik di bibir atas disebut sebagai perisai '''supralabial''' (atau '''labial atas'''); labial atas yang pertama adalah yang terletak di belakang rostral. Sisik-sisik di bibir bawah disebut sebagai perisai '''infralabial''' (atau '''labial bawah'''); labial bawah pertama terletak di belakang sisik dagu yang paling ujung (depan) yang dikenal sebagai perisai '''''mental'''''.
 
Sisik-sisik di seputar mata dikenal sebagai '''sirkumorbital''' (''circumorbital'') dan disebut perisai-perisai '''okular''' dengan ditambahi awalan tertentu untuk menunjukkan letaknya. Perisai okularnya sendiri sebetulnya adalah sisik transparan yang menutupi [[mata]], yang serupa kaca [[arloji]] serta dikenal pula dengan berbagai nama (dalam [[bahasa Inggris]]) seperti ''spectacle'', ''brille'' atau ''eyecap''.<ref name="RSSlimy"/><ref name = "Evolution">{{Cite [web |url=http://arachnophiliac.co.uk/burrow/evolution_of_snakes.htm |title=Evolution of snakes. Accessed 21 August 2006.] |access-date=2008-11-16 |archive-date=2006-09-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20060925080114/http://arachnophiliac.co.uk/burrow/evolution_of_snakes.htm |dead-url=yes }}</ref>.
 
Sisik-sisik sirkumorbital di sebelah depan mata disebut '''praokular''' (atau preokular), yang di sebelah atas mata disebut '''supraokular''', dan yang di belakang mata disebut '''postokular'''. Yang berada di bawah mata dan di atas perisai supralabial, jika ada, disebut '''subokular'''.
Baris 58:
Di atas kepala kebanyakan ular, di antara kedua matanya, biasanya berjajar tiga buah sisik besar. Yang berada di tepi kanan dan kiri, tepat di atas mata, tadi telah disebutkan namanya yaitu supraokular. Yang tengah dan berukuran besar dikenal sebagai perisai '''frontal''' (dahi). Di sebelah mukanya, di antara perisai frontal dan internasal, terdapat sepasang perisai '''prafrontal''' (atau prefrontal). Sedangkan di belakang perisai frontal dan supraokular terdapat sepasang perisai '''parietal''' (ubun-ubun), yang pada umumnya berukuran besar. Di sebelah parietal, di masing-masing sisi kepala di belakang postokular, berderet beberapa perisai '''temporal''' (pelipis); kebanyakan berukuran kecil-kecil memanjang. Susunan perisai temporal ini kerapkali dinyatakan sebagai kombinasi sejumlah perisai '''temporal depan''' (''anterior temporal'') dan '''temporal belakang''' (''posterior temporal'').
 
[[Berkas:ColuberScales.png|thumbjmpl|rightka|300px|Terminologi sisik-sisik di kepala ular, dengan panduan diagram sisik kepala ular ''[[Coluber ventromaculatus]]'' menurut Malcolm A. Smith (1943).{{br}}
----
'''Legenda'''{{br}}
Baris 83:
</div>
----]]
Di belakang perisai parietal umumnya hanya terdapat sisik tengkuk kecil-kecil, namun terkadangkadang-kadang pada beberapa jenis ular terdapat sisik-sisik besar yang dikenal sebagai perisai '''oksipital'''. Sepasang perisai oksipital yang besar, misalnya, merupakan salah satu ciri pengenal [[ular anang]] alias ''king cobra'' (''Ophiophagus hannah''). Sedangkan adanya sebuah perisai oksipital tengah yang besar, yang memisahkan parietal kiri dan kanan, adalah ciri milik [[ular pelangi]] (''Xenopeltis unicolor'').
 
Telah disebutkan sebelumnya, sisik dagu yang paling muka dikenal sebagai perisai mental. Di belakangnya, diapit sisik-sisik labial bawah kiri dan kanan, terdapat sederet '''perisai dagu''' yang dapat dibedakan lebih lanjut antara perisai '''dagu depan''' (''anterior chin shields'') dengan perisai '''dagu belakang''' (''posterior chin shields''). Di belakangnya lagi terdapat deretan perisai '''''gular''''' (tenggorokan), yang membatasi perisai-perisai '''''ventral''''' (perut) di sisi bawah tubuh sebelah depan.
 
Tepat di tengah dagu, memisahkan perisai-perisai dagu (dan juga sisik-sisik gular) kanan dan kiri, terdapat celah memanjang yang dikenal sebagai '''celah dagu''' (''mental groove''). Ular-ular tertentu yang termasuk kelompok [[ular siput]] (''Pareas carinatus''), yakni anak-suku ''Pareatine'' pada [[familiaFamili (biologi)|sukufamili]] [[Colubridae]], tidak memiliki celah dagu ini.<ref name="tweedie">Tweedie, M.W.F. 1983. ''The Snakes of Malaya''. The Singapore National Printers. Singapore. p.35.</ref>
 
=== Sisik-sisik di badan ===
Sisik-sisik yang menutupi tubuh ular sebelah atas dikenal sebagai sisik-sisik '''dorsal''' (''dorsum'', punggung) atau '''kostal'''. Ini adalah deretan sisik-sisik kecil mulai dari belakang kepala (leher dan seterusnya) hingga sebelah atas [[anus|dubur]]. Deretan yang paling atas (apabila dilihat dari samping tubuh) atau yang paling tengah (dari kanan-kiri tubuh), terkadangkadang-kadang membesar dan memiliki bentuk yang berbeda dengan deretan di kanan kirinya; sisik-sisik yang demikian dikenal sebagai perisai '''vertebral''' karena terletak tepat di atas tulang punggung (''vertebrae''). Lihat pula uraian pada bagian [[Sisik ular#Susunan sisik|Susunan sisik]] di atas.
 
Sisik-sisik yang menutupi tubuh bagian bawah biasanya berupa sederetan sisik-sisik lebar namun sempit yang terletak melintang tubuh. Sisik-sisik yang umumnya licin keras ini dikenal sebagai perisai '''ventral''' (atau ''gastrosteges'') dan berguna dalam pergerakan ular. Jumlahnya bervariasi bergantung kepada spesies ular yang bersangkutan (yang juga bervariasi antar individu dan antar jenis kelamin), dan dihitung mulai dari tenggorokan (setelah perisai gular) hingga, namun tidak termasuk, perisai yang menutupi dubur.
Baris 98:
Pada ular-ular golongan [[Caenophidia]] yang lebih maju, jumlah deretan sisik-sisik dorsal serta jumlah sisik-sisik ventralnya terkait dengan jumlah tulang-tulang belakang, sehingga memungkinkan seorang peneliti untuk menghitung jumlah tulang belakang ular tanpa membedahnya. -->
 
=== Sisik-sisik ekor ===
[[Berkas:AB048 Scales on a snakes body.jpg|thumbjmpl|300px|rightka|Nama-nama sisik di sisi bawah tubuh]]
Ekor ular adalah bagian yang terletak di belakang dubur (yang sebenarnya adalah [[kloaka]]). <ref name = "RepSnakeFacts">[{{Cite web |url=http://www.colszoo.org/animalareas/reptiles/snakfact.html |title=Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.] |access-date=2008-11-16 |archive-date=2007-09-28 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070928030618/http://www.colszoo.org/animalareas/reptiles/snakfact.html |dead-url=yes }}</ref> Menutupi dubur ini dan tepat di belakang deretan perisai ventral, terletak perisai '''anal''' (''anus'', dubur). Berbentuk serupa perisai ventral, perisai ini terkadangkadang-kadang tunggal dan terkadangkadang-kadang berbelah dua atau sepasang; bergantung kepada spesiesnya.
 
Di sisi bawah ekor, di belakang dubur, biasanya terdapat deretan sisik-sisik besar yang menyerupai dan menjadi kelanjutan dari perisai ventral. Perisai-perisai ini dinamai '''subkaudal''' atau '''''urosteges''''' (''cauda'' atau ''ura'', ekor), dan sebagaimana perisai anal, perisai-perisai ini terkadangkadang-kadang tunggal atau berpasangan atau kombinasi keduanya, bergantung kepada spesiesnya. Ujung ekor amat bervariasi bentuknya, mulai dari meruncing biasa sebagaimana umumnya ular; menyerupai duri seperti pada ekor [[ular adder]] (''Acanthophis''), duri yang menulang seperti pada ular bandotan [[genus|marga]] ''[[Lachesis]]'', kerincingan kulit seperti pada [[ular derik]] (''[[Crotalus]]''), atau memipih seperti dayung (pada [[ular laut]]).
 
<!--
Baris 108:
-->
 
== Catatan kaki ==
{{reflist|2}}
 
==Rujukan Referensi lain ==
<div class="references-small">
* {{aut|Boulenger, George A.}}, (1890), ''The Fauna of British India including Ceylon and Burma, Reptilia and Batrachia''. Taylor and Francis, London.
* {{aut|Daniels, J.C.}} ''Book of Indian Reptiles and Amphibians''. (2002). BNHS. Oxford University Press. Mumbai.
* {{aut|Greene, Harry W.}} (2004), ''Snakes - The Evolution of Mystery in Nature''. University of California Press, pages 22-2322–23 (excerpted from Google Book Search beta on 07 August 2006).
* {{aut|Leviton A. E.}}, {{aut|Wogan G. O. U.}}, {{aut|Koo M. S.}}, {{aut|Zug G. R.}}, {{aut|Lucas R.S.}}, {{aut|Vindum J. V.}} (2003) ''The Dangerously Venomous Snakes of Myanmar'', Illustrated Checklist with Keys. Proc. Cal. Acad. Sci. 54 (24):407-462. [http://www.nmnh.si.edu/vert/reptiles/Publications/levitonal2003-dangven.pdf PDF] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060830183051/http://www.nmnh.si.edu/vert/reptiles/Publications/levitonal2003-dangven.pdf |date=2006-08-30 }} at [http://www.nmnh.si.edu/vert/reptiles/ Smithsonian National Museum of Natural History, Division of Amphibians and Reptiles].
* {{aut|Mallow D.}}, {{aut|Ludwig D.}}, {{aut|Nilson G.}} (2003). ''True Vipers: Natural History and Toxinology of Old World Vipers''. Krieger Publishing Company, Malabar, Florida. 359 pp. ISBN 0-89464-877-2.
* {{aut|Smith, Malcolm A.}} (1943), ''The Fauna of British India, Ceylon and Burma including the whole of the Indo-Chinese Sub-region'', Reptilia and Amphibia. Vol I - Loricata and Testudines, Vol II-Sauria, Vol III-Serpentes. Taylor and Francis, London.
</div>
 
== Pranala luar ==
* [http://www.sdnhm.org/research/herpetology/herpfaq.html San Diego Museum of Natural History Herpetology FAQ]
* [httphttps://web.archive.org/web/20060503162622/http://www.szgdocent.org/resource/rr/c-slimy.htm ''Are snakes slimy'' - Singapore Zoological Garden's Docent site]
* [http://whozoo.org/ZooPax/Microscales.htm Microscopic structure of smooth and keeled scales in snakes]
* [http://www.kentuckysnakes.org/snake/ How to identify snakes - Kentucky snake identification. University of Kentucky]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* [http://www.kentuckysnakes.org/publication.cfm Kentucky Snake Publication (pdf). University of Kentucky] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080313004050/http://www.kentuckysnakes.org/publication.cfm |date=2008-03-13 }}
* [http://herpcenter.ipfw.edu/outreach/INherps/INsnakes.htm The Snakes of Indiana - The Centre for Reptile and Amphibian Conservation and Management, Indiana] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120419015726/http://herpcenter.ipfw.edu/outreach/INherps/INsnakes.htm |date=2012-04-19 }}
* [http://www.sdgfp.info/Wildlife/Snakes/SnakeInfo.htm General Snake Information - Division of Wildlife, South Dakota] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090331095025/http://www.sdgfp.info/Wildlife/Snakes/SnakeInfo.htm |date=2009-03-31 }}
* [http://www.colszoo.org/animalareas/reptiles/snakfact.html Reptiles - Snake facts. Columbus Zoo & Aquarium.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070928030618/http://www.colszoo.org/animalareas/reptiles/snakfact.html |date=2007-09-28 }}
* [http://www.ces.ncsu.edu/nreos/wild/wildlife/wdc/snakes.html North Carolina State Wildlife Damage Notes - Snakes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150115054656/http://www.ces.ncsu.edu/nreos/wild/wildlife/wdc/snakes.html |date=2015-01-15 }}
* [http://pubs.cas.psu.edu/FreePubs/pdfs/uh124.pdf Pennsylvania State University - Wildlife Damage Control 15 (pdf)] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090116010928/http://pubs.cas.psu.edu/FreePubs/pdfs/uh124.pdf |date=2009-01-16 }}
* [http://whozoo.org/ZooPax/ZPScales_3.htm ZooPax Scales Part 3]
* [http://www.cites.org/eng/disc/species.shtml Species in Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES)] - accessed on 14 August 2006.
* [http://www.endangeredspecieshandbook.org/trade_reptile_lizards.php The Endangered Species Handbook - ''Trade'' (chapter) ''Reptile Trade - Snakes and Lizards'' (section)] - accessed on 15 August 2006.
 
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Ular]]
[[Kategori:Anatomi hewan]]
 
[[de:Hornschuppe]]
[[en:Snake scales]]