Deskripsi rinci karakter [[tipe (biologi)|neotipe]] ''Dendrelaphis formosus'' adalah sbb. (angka dalam kurung siku adalah median dan kisaran dari 33 spesimen):<ref name=vogel>{{aut|Vogel, G. & J. van Rooijen}}. (2007). "A new species of ''Dendrelaphis'' (Serpentes: Colubridae) from Southeast Asia. ''Zootaxa'' '''1394''': 25–45. DOI: http://dx.doi.org/10.11646/zootaxa.1394.1.2 (laman [https://www.researchgate.net/publication/235615690_A_New_Species_Of_Dendrelaphis_Serpentes_Colubridae_From_Southeast_Asia ResearchGate])</ref>{{rp|31-2}}
:"<small>... Panjang tubuh SVL (''snout-vent length'', dari moncong ke [[anus]]) 99,0 [[sentimeter|cm]]; ekor 48,0 cm; panjang kepala 32,7 [[milimeter|mm]]. [[Sisik_ularSisik ular#Sisik-sisik_di_badansisik di badan|Sisik-sisik ventral]] 178 buah [181 (172–194)]; sisik [[anus|anal]] berbelah; [[Sisik_ularSisik ular#Sisik-sisik_ekorsisik ekor|sisik-sisik subkaudal]] 143 pasang [149 (142–162)]. [[Sisik_ularSisik ular#Sisik-sisik_di_badansisik di badan|Sisik-sisik dorsal]] dalam 15-15-11 deret di tengah badan; sisik vertebral lebih besar daripada sisik dorsal deret pertama, bentuk segi enam. [[Sisik_ularSisik ular#Sisik-sisik_kepalasisik kepala|Sisik loreal]] 1 buah (yang kiri -kebetulan- menyatu dengan sisik prefrontal); .. Perisai supralabial (bibir atas) 9 buah, ''tiga di antaranya'' (no 4-6) menyentuh mata; perisai infralabial (bibir bawah) 10 buah, no 6 yang terbesar, ..; sisik sublabial (di bawah bibir) yang pertama ''sangat panjang'', bersinggungan dengan perisai infralabial no 6-9 ..</small>"
:"<small>..matanya sangat besar (diameter 8,0 mm, rata-rata kanan dan kiri), ''kepalanya terkesan membendol'' karena mengakomodasi ukuran matanya yang besar itu. Warna dasar (kulitnya) biru; suatu coretan atau pita hitam berjalan di sisi kepala, mulai dari belakang [[Sisik_ularSisik ular#Sisik-sisik_kepalasisik kepala|perisai rostral]], melintasi perisai-perisai nasal (setengah bagian bawah), perisai loreal (penuh), perisai preokular (setengah bagian bawah), seluruh wilayah pelipis, dan ''terus memanjang hingga sisi samping leher'' kira-kira sejauh perisai ventral no-12. Semua [[Sisik_ularSisik ular#Sisik-sisik_di_badansisik di badan|sisik-sisik dorsal]] dengan tepi depan dan bawah berwarna hitam; dan juga semua sisik-sisik dorsal, kecuali deret yang pertama, dengan bintik putih di tepi bawahnya; dalam keadaan normal tepian hitam dan bintik putih ini tertutupi oleh sisik-sisik dorsal di sebelah depan dan bawahnya. Semua sisik-sisik vertebral memiliki tepi depan (anterior) berwarna hitam dan tepi samping (lateral) berwarna putih; warna-warna mana yang dalam keadaan normal akan tertutupi oleh sisik vertebral di sebelah depannya dan sisik-sisik dorsal di sebelah bawahnya. Sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) dengan noktah hitam di tengahnya. Di sisi setengah tubuh bagian belakang ''terdapat 3 garis hitam berjajar memanjang'' ke belakang; garis yang paling bawah terbentuk dari warna-warna hitam di tepi sisik-sisik dorsal terbawah dan sisik-sisik ventral. Di atas ekor terdapat pola-pola hitam yang membentuk gambaran serupa jala. ''Tidak ada garis'' (pita) terang sepanjang sisi ventrolateral.</small>"
=== Jenis berkerabat ===
== Penyebaran dan habitat ==
Ular paku tersebar di [[Paparan Sunda|region Sunda]], mulai dari [[Semenanjung Malaya]] ([[Thailand]], [[Malaysia]], [[Singapura]]), hingga Kepulauan [[Indonesia]] bagian barat. Di Indonesia, ular ini ditemukan di [[SumateraSumatra]] dan pulau-pulau sekitarnya (Kep. [[Mentawai]], Kep. [[Riau]], [[Bangka]] dan [[Belitung]]), [[Jawa]], dan [[Kalimantan]]. Juga di [[Brunei Darussalam]].<ref>The Reptile Database: [http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Dendrelaphis&species=formosus ''Dendrelaphis formosus'' (BOIE, 1827)], diakses pada 10/VI/2020</ref>
Ular ini hidup di [[hutan primer]] dan [[hutan sekunder|sekunder]] pada elevasi rendah.<ref name=stuebing/>{{rp|140}}
Ular paku termasuk spesies [[ular tali]] yang cukup jarang ditemukan. Aktif pada siang hari dan berkelana di pepohonan, tanaman, atau semak-semak. Ular ini diketahui hanya beraktivitas di atas pohon, dan hampir tidak pernah berkelana di tanah, biasanya hanya untuk memburu mangsa atau mencari air untuk minum. Makanan utamanya adalah jenis-jenis kadal pohon.<ref name=UJIAN/>
Ular paku berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan antara 6 hingga 8 butir dan akan menetas setelah diinkubasi selama 13 hingga 17 pekan. Seekor ular paku muda yang baru menetas berukuran panjang sekitar 30 cm.<ref name=UJIAN>[http://ularindonesian.blogspot.com/p/dendrelaphis-formosus.html Ular Asli Indonesia: Ular Tali (Dendrelaphis formosus)<!-- Judul yang dihasilkan bot -->]</ref>
== Catatan taksonomis ==
|