Kutukan pengetahuan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
baru
 
k clean up, added orphan tag
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
'''Kutukan pengetahuan''' (''curse of knowledge'') adalah [[bias kognitif]] ketika orang-orang yang lebih tahu merasa sangat sulit memikirkan masalah dari sudut pandang orang-orang yang kurang/belum tahu. Istilah ini dicetuskan oleh Robin Hogarth.<ref>{{cite journal|last=Camerer|first=Colin|coauthors=[[George Loewenstein]] & Mark Weber|title=The curse of knowledge in economic settings: An experimental analysis|journal=Journal of Political Economy|year=1989|volume=97|pages=1232–1254}}</ref>
 
'''Kutukan pengetahuan''' (''curse of knowledge'') adalah [[bias kognitif]] ketika orang-orang yang lebih tahu merasa sangat sulit memikirkan masalah dari sudut pandang orang-orang yang kurang/belum tahu. Istilah ini dicetuskan oleh Robin Hogarth.<ref>{{cite journal|last=Camerer|first=Colin|coauthors=[[George Loewenstein]] & Mark Weber|title=The curse of knowledge in economic settings: An experimental analysis|journal=Journal of Political Economy|year=1989|volume=97|pages=1232–1254}}</ref>
Dalam satu eksperimen, sekelompok subjek "memilih" sebuah lagu yang terkenal di meja, sedangkan subjek lainnya mendengarkan dan mencoba mengidentifikasi lagu tersebut. Beberapa "pemilih" mendeskripsikan pengalaman sensori yang kaya di dalam pikirannya ketika mereka mengikuti melodinya. Para pemilih rata-rata memperkirakan 50% pendengarnya tahu lagu yang dimaksud. Kenyataannya, hanya 2,5% pendengar yang tahu lagu tersebut.<ref>{{cite book|last=Heath|first=Chip|title=[[Made to Stick]]|year=2007|publisher=Random House|coauthors=Dan Heath}}</ref><ref>Ross, L., & Ward, A. (1996). Naive realism in everyday life: Implications for social conflict and misunderstanding. In T. Brown, E. S. Reed & E. Turiel (Eds.), Values and knowledge (pp. 103–135). Hillsdale, NJ: Erlbaum.</ref> Ada pula fenomena yang dialami para pemain [[charade]]: Si aktor mungkin sulit memercayai bahwa lawan mainnya terus-menerus gagal menebak kalimat rahasia yang hanya diketahui aktor sambil digambarkan dengan [[pantomim]].
 
Dalam satu eksperimen, sekelompok subjek "memilih" sebuah lagu yang terkenal di meja, sedangkan subjek lainnya mendengarkan dan mencoba mengidentifikasi lagu tersebut. Beberapa "pemilih" mendeskripsikan pengalaman sensorisensorik yang kaya di dalam pikirannya ketika mereka mengikuti melodinya. Para pemilih rata-rata memperkirakan 50% pendengarnya tahu lagu yang dimaksud. Kenyataannya, hanya 2,5% pendengar yang tahu lagu tersebut.<ref>{{cite book|last=Heath|first=Chip|title=[[Made to Stick]]|year=2007|publisher=Random House|coauthors=Dan Heath}}</ref><ref>Ross, L., & Ward, A. (1996). Naive realism in everyday life: Implications for social conflict and misunderstanding. In T. Brown, E. S. Reed & E. Turiel (Eds.), Values and knowledge (pp. 103–135). Hillsdale, NJ: Erlbaum.</ref> Ada pula fenomena yang dialami para pemain [[charade]]: Si aktor mungkin sulit memercayai bahwa lawan mainnya terus-menerus gagal menebak kalimat rahasia yang hanya diketahui aktor sambil digambarkan dengan [[pantomim]].
 
Kutukan pengetahuan belakangan ini dianggap sebagai salah satu faktor kesulitan dalam [[mengajar]].<ref>{{cite journal|last=Wieman|first=Carl|title=The "Curse of Knowledge," or Why Intuition About Teaching Often Fails|journal=APS News|year=2007|volume=16|series=The Back Page|issue=10|url=http://www.aps.org/publications/apsnews/200711/backpage.cfm|accessdate=8 March 2012}}</ref>
Baris 13 ⟶ 15:
* [[Seleksi maju]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
[[CategoryKategori:Bias kognitif]]
{{psikologi-stub}}
[[Kategori:Kutukan]]
 
 
[[Category:Bias kognitif]]
{{psikologi-stub}}