Mikotoksin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
22Kartika (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k clean up
 
(45 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Mikotoksin''' adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada [[toksin]] yang dihasilkan oleh [[cendawan]].<ref>{{cite journal
{{inuse|8 Mei}}
| author = Alvi Yani
Secara umum, mikotoksin merupakan [[toksin]] yang dihasilkan oleh [[cendawan]]<ref>{{cite journal
| author = Alvi Yani
| year = 2009
| month =
| title = DETOKSIFIKASIDetoksifikasi BIOLOGISBiologis BERBAGAIBerbagai MIKOTOKSINPADAMikotoksin BAHANpada PANGANBahan Pangan
| journal = Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=59:detoksifikasi-biologis-berbagai-mikotoksin-pada-bahan-pangan-&catid=25:prosiding&Itemid=28
| format =
| accessdate =
| archive-date = 2014-01-18
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20140118132030/http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=59:detoksifikasi-biologis-berbagai-mikotoksin-pada-bahan-pangan-&catid=25:prosiding&Itemid=28
</ref>. Lebih lengkapnya, mikotoksin didefinisikan sebagai produk alami dengan bobot molekul rendah yang dihasilkan sebagai metabolit sekunder dari cendawan berfilamen dan dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian pada manusia, hewan, tumbuhan, maupun mikroorganisme lainnya<ref>{{cite journal
| dead-url = yes
}}</ref> Lebih lengkapnya, mikotoksin didefinisikan sebagai produk alami dengan bobot molekul rendah yang dihasilkan sebagai [[metabolit sekunder]] dari [[cendawan berfilamen]] dan dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian pada manusia, hewan, tumbuhan, maupun [[mikroorganisme]] lainnya.<ref>{{en}} {{cite journal
| author = J. W. Bennett, M. Klich
| year = 2003
| month = Juli
| title = Mycotoxins
| journal = CLINICALClinical MICROBIOLOGYMicrobiology REVIEWSReviews
| volume = 16
| issue = 3
Baris 29 ⟶ 30:
| format =
| accessdate =
| archive-date = 2010-07-06
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20100706122504/http://cmr.asm.org/cgi/reprint/16/3/497
</ref>.
| dead-url = yes
}}</ref>
 
== Jenis-jenis ==
Terdapat enam jenis mikotoksin utama yang sering merugikan manusia, yaitu [[aflatoksin]], [[citrinin]], [[ergot alkaloid]], fumonisins[[fumonisin]], [[ochratoxin]], [[patulin]], trichothecenes[[trichothecene]], dan [[zearalenone]].<ref>{{en}} {{cite journal
| author = Gwiazdowska D, Pawlak-Lemanska K
| year = 2009
Baris 42 ⟶ 45:
| issue =
| pages = 119
| doi =
| id =
| url = http://www.ism2009.at/ISM2009_posters.pdf
| format =
| accessdate =
| archive-date = 2014-01-23
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20140123201558/http://www.ism2009.at/ISM2009_posters.pdf
</ref>.
| dead-url = yes
}}</ref>
 
=== Aflatoksin ===
{{main|Aflatoksin}}
Sebagian besar aflatoksin dihasilkan oleh ''Aspergillus flavus'' Link dan juga ''A. parasiticus'' Speare<ref name="b">{{cite book |last= Hamed K. Abbas|first= |authorlink= |coauthors= |title= Aflatoxin and food safety|year= 2005|publisher= CRC Press|location= |id= ISBN 978-0824723033}}</ref>. Kedua cendawan tersebut hidup optimal pada suhu 36-38°C dan menghasilkan toksin secara maksimum pada suhu 25-27°C<ref name="b"></ref>. Pertumbuhan cendawan penghasil aflatoksin biasanya dipicu oleh humiditas/kelembaban sebesar 85% dan hal ini banyak ditemui di Afrika sehingga kontaminasi Alflatoksin pada makanan menjadi masalah umum di benua tersebut<ref name="b"></ref>. Untuk menghindari kontaminasi aflatoksin, biji-bijian harus disimpan dalam kondisi kering, bebas dari kerusakan, dan bebas hama.
[[Berkas:Aflatoxin B1.svg|jmpl|kiri|160px|Struktur kimia aflatoksin B1.]]
Sebagian besar aflatoksin dihasilkan oleh ''[[Aspergillus flavus]]'' Link dan juga ''[[A. parasiticus]]'' Speare.<ref name="b">{{en}} {{cite book|last= Hamed K. Abbas|first=|authorlink=|coauthors=|title= Aflatoxin and food safety|year= 2005|publisher= CRC Press|location=|id= ISBN 978-0-8247-2303-3}}</ref> Kedua cendawan tersebut hidup optimal pada suhu 36-38&nbsp;°C dan menghasilkan toksin secara maksimum pada suhu 25-27&nbsp;°C.<ref name="b"/> Pertumbuhan cendawan penghasil aflatoksin biasanya dipicu oleh [[humiditas]]/kelembaban sebesar 85% dan hal ini banyak ditemui di [[Afrika]] sehingga kontaminasi Alflatoksin pada makanan menjadi masalah umum di benua tersebut.<ref name="b"/> Untuk menghindari [[kontaminasi]] aflatoksin, biji-bijian harus disimpan dalam kondisi kering, bebas dari kerusakan, dan bebas [[hama]].
 
=== Citrinin ===
[[Berkas:Citrinin structure.svg|jmpl|ka|150px|Struktur kimia Citrinin.]]
Citrinin pertama kali diisolasi dari ''Penicillium citrinum'' Thom pada tahun 1931<ref name="a">{{cite journal
[[Citrinin]] pertama kali diisolasi dari ''[[Penicillium citrinum]]'' Thom pada tahun 1931.<ref name="a">{{en}} {{cite journal
| author =
| year = 1978
| month = September
| title = Production and Analysis of Citrinin in Corn
| journal = APPLIEDApplied ANDand ENVIRONMENTALEnvironmental MICROBIOLOGYMicrobiology
| volume = 36
| issue = 3
Baris 69 ⟶ 77:
| accessdate =
}}
</ref>. Mikotoksin ini ditemukan sebagai kontaminan alami pada [[jagung]], [[beras]], [[gandum]], ''barley'', dan gandum hitam (''rye'').<ref name="a"></ref>. Citrinin juga diketahui dapat dihasilkan oleh berbagai spesies ''[[Monascus]]'' dan hal ini menjadi perhatian terutama oleh masyarakat [[Asia]] yang menggunakan ''[[Monascus]]'' sebagai sumber zat pangan tambahan.<ref name="d">{{en}} {{cite journal
| author = P.J. BLANC, M.O. LORET, G. GOMA
| year = 1995
| month = Maret
| title = PRODUCTIONProduction OFof CITRININCitrinin BYby VARIOUSVarious SPECIESspecies OFof MONASCUSMonascus
| journal = BIOTECHNOLOGYBiotechnology LETTERSLetters
| volume = 17
| issue = 3
| pages = 291-294
| doi =
| id =
| url = http://www.springerlink.com/content/l6g787743061722x/fulltext.pdf?page=1
| format =
| accessdate =
}}{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> ''Monascus'' banyak dimanfaatkan untuk diekstraksi pigmennya (terutama yang berwarna merah) dan dalam proses pertumbuhannya, pembentukan toksin citrinin oleh ''[[Monascus]]'' perlu dicegah.<ref name="d"/>
}}
</ref>. ''Monascus'' banyak dimanfaatkan untuk diekstraksi pigmennya (terutama yang berwarna merah) dan dalam proses pertumbuhannya, pembentukan toksin citrinin oleh ''Monascus'' perlu dicegah<ref name="d"></ref>.
 
=== Ergot Alkaloid ===
[[Ergot alkaloid]] diproduksi oleh berbagai jenis cendawan, namuntetapi yang utama adalah golongan ''[[Clavicipitaceae]]''.<ref name="e">{{en}} {{cite journal
| author = Kent Kainulainen
| year = 2003
Baris 96 ⟶ 103:
| format =
| accessdate =
| archive-date = 2007-06-10
}}
| archive-url = https://web.archive.org/web/20070610094620/http://www.fkog.uu.se/course/essays/secale_cornutum.pdf
</ref>. Dulunya kontaminasi senyawa ini pada makanan dapat menyebabkan epidemik keracunan ergot (ergotisme) yang dapat ditemui dalam dua bentuk, yaitu bentuk gangren (''gangrenous'') dan kejang (''convulsive'')<ref name="e"></ref>. Pembersihan serealia secara mekanis tidak sepenuhnya memberikan proteksi terhadap kontaminasi senyawa ini karena beberapa jenis gandum masih terserang ergot dikarenakan varietas benih yang digunakan tidak resiten terhadap ''Claviceps purpurea'', penghasil ergot alkaloid<ref name="e"></ref>. Pada hewan ternak, ergot alkoloid dapat menyebabkan tall fescue toxicosis yang ditandai dengan penurunan produksi susu, kehilangan bobot tubuh, dan fertilitas menurun<ref name="e"></ref>.
| dead-url = yes
}}</ref> Dulunya kontaminasi senyawa ini pada makanan dapat menyebabkan epidemik keracunan ergot ([[ergotisme]]) yang dapat ditemui dalam dua bentuk, yaitu bentuk gangren (''gangrenous'') dan kejang (''convulsive'').<ref name="e"/> Pembersihan [[serealia]] secara mekanis tidak sepenuhnya memberikan proteksi terhadap kontaminasi senyawa ini karena beberapa jenis [[gandum]] masih terserang ergot dikarenakan varietas benih yang digunakan tidak resiten terhadap ''[[Claviceps purpurea]]'', penghasil ergot alkaloid.<ref name="e"/> Pada hewan ternak, ergot alkoloid dapat menyebabkan ''[[tall fescue toxicosis]]'' yang ditandai dengan penurunan produksi [[susu]], kehilangan bobot tubuh, dan [[fertilitas]] menurun.<ref name="e"/>
 
=== Fumonisin ===
[[Berkas:Fumonisin B1 B2 B3 B4.svg|jmpl|ka|150px|Struktur kimia Fumonisin.]]
Fumonisin ditemukan pada tahun 1988 pada ''Fusarium verticilloides'' dan ''F. proliferatum'' yang sering mengontaminasi jagung<ref name="g">{{cite journal
Fumonisin ditemukan pada tahun 1988 pada ''[[Fusarium verticilloides]]'' dan ''[[F. proliferatum]]'' yang sering mengontaminasi [[jagung]].<ref name="g">{{en}} {{cite journal
| author = EUROPEAN COMMISSION
| author = European Commission Health & Consumer Protection Directorate-General
HEALTH & CONSUMER PROTECTION DIRECTORATE-GENERAL
| year = 2000
| month =
| title = PART 31: FUMONISINFumonisin B1 (FB1)
| journal =
| volume =
Baris 116 ⟶ 125:
| accessdate =
}}
</ref>. Namun, selain kedua spesies tersebut masih banyak cendawan yang dapat menghasilkan [[fumonisin]]. Toksin jenis ini stabil dan tahan pada berbagai proses pengolahan [[jagung]] sehingga dapat menyebabkan penyebaran toksin pada [[dedak]], [[kecambah]], dan tepung jagung.<ref name="g"></ref>. Konsentrasi fumonisin dapat menurun dalam proses pembuatan [[pati]] jagung dengan penggilingan basah karena senyawa ini bersifat larut air.<ref name="g"></ref>.
 
=== ''Ochratoxin'' ===
[[Berkas:Ochratoxin A.svg|jmpl|kiri|150px|Struktur kimia ''ochratoxin'' A]]
Ochratoxin dihasilkan oleh cendawan dari genus Aspergillus, Fusarium, and Penicillium dan banyak terdapat di berbagai macam makanan, mulai dari serealia, babi, ayam, kopi, bir, wine, jus anggur, dan susu<ref name="p">{{cite journal
''Ochratoxin'' dihasilkan oleh cendawan dari genus ''[[Aspergillus]]'', ''[[Fusarium]]'', and ''[[Penicillium]]'' dan banyak terdapat di berbagai macam makanan, mulai dari serealia, [[babi]], [[ayam]], [[kopi]], bir, ''wine'', jus anggur, dan [[susu]].<ref name="p">{{en}} {{cite journal
| author = Jack D. Thrasher
| year =
Baris 128 ⟶ 138:
| format =
| accessdate =
}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Secara umum, terdapat tiga macam ''ochratoxin'' yang disebut ''ochratoxin'' A, B, dan C, tetapi yang paling banyak dipelajari adalah ''ochratoxin'' A karena bersifat paling toksik di antara yang lainnya.<ref name="p"/> Pada suatu penelitian menggunakan [[tikus]] dan mencit, diketahui bahwa ''ochratoxin'' A dapat ditransfer ke individu yang baru lahir melalui [[plasenta]] dan [[air susu]] induknya.<ref name="p"/> Pada anak-anak (terutama di Eropa), kandungan ''ochratoxin'' A di dalam tubuhnya relatif lebih besar karena konsumsi susu dalam jumlah yang besar.<ref name="p"/> Infeksi ''ochratoxin'' A juga dapat menyebar melalui udara yang dapat masuk ke [[saluran pernapasan]].<ref name="p" />
}}
</ref>. Secara umum, terdapat tiga macam ochratoxin yang disebut ochratoxin A, B, dan C, namun yang paling banyak dipelajari adalah ochratoxin A karena bersifat paling toksik diantara yang lainnya<ref name="p"></ref>. Pada suatu penelitian menggunakan tikus dan mencit, diketahui bahwa ochratoxin A dapat ditransfer ke individu yang baru lahir melalui plasenta dan air susu induknya<ref name="p"></ref>. Pada anak-anak (terutama di Eropa), kandungan ochratoxin A di dalam tubuhnya relatif lebih besar karena konsumsi susu dalam jumlah yang besar<ref name="p"></ref>. Infeksi ochratoxin A juga dapat menyebar melalui udara yang dapat masuk ke saluran pernapasan<ref name="p"></ref>.
 
== Patulin ==
[[Berkas:Patulin structure.svg|jmpl|ka|150px|struktur kimia patulin.]]
Patulin dihasilkan oleh Penicillium, Aspergillus, Byssochlamys, dan spesies yang paling utama dalam memproduksi senyawa ini adalah Penicillium expansum<ref nam="r">{{cite journal
Patulin dihasilkan oleh ''[[Penicillium]]'', ''[[Aspergillus]]'', ''[[Byssochlamys]]'', dan spesies yang paling utama dalam memproduksi senyawa ini adalah ''[[Penicillium expansum]]''.<ref name="r">{{en}} {{cite journal
| author = CA/RCP
| year = 2003
| month =
| title = CODECode OFOf PRACTICEPractice FORFor THEThe PREVENTIONPrevention ANDAnd REDUCTIONReduction OFOf PATULINPatulin CONTAMINATIONContamination INIn APPLEApple JUICEJuice ANDAnd APPLEApple JUICEJuice INGREDIENTSIngredients INIn OTHEROther BEVERAGESBeverages
| journal =
| volume =
Baris 145 ⟶ 155:
| url = www.codexalimentarius.net/download/standards/405/CXC_050e.pdf
}}
</ref>. Toksin ini menyebabkan kontaminasi pada buah, sayuran, sereal, dan terutama adalah [[apel]] dan produk-produk olahan apel sehingga untuk diperlukan perlakuan tertentu untuk menyingkirkan patulin dari jaringan-jaringan tumbuhan.<ref name="r"></ref>. Contohnya adalah pencucian apel dengan cairan [[ozon]] untuk mengontrol pencemaran patulin. Selain itu, [[fermentasi]] [[alkohol]] dari jus buah diketahui dapat memusnahkan patulin.<ref name="r"></ref>.
 
== ''Trichothecene'' ==
[[Berkas:Trichothecenes.png|jmpl|kiri|150px|Struktur kimia ''trichothecenes''.]]
Terdapat 37 macam ''[[sesquiterpenoid]]'' alami yang termasuk ke dalam golongan ''[[trichothecene]]'' dan biasanya dihasilkan oleh ''[[Fusarium]]'', ''[[Stachybotrys]]'', ''[[Myrothecium]]'', ''[[Trichodemza]]'', dan ''[[Cephalosporium]]''.<ref>{{en}} {{cite journal
| author = A.CIEGLER
| year = 1978
| month = Mai
| title = Trichothecenes: Occurrence and Toxicoses
| journal = foumal ofFood Protection
| volume = 41
| issue = 5
| pages = 399-403
| doi =
| id =
| url = http://ddr.nal.usda.gov/bitstream/10113/28189/1/CAIN789100875.pdf
| format =
| accessdate =
}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Toksin ini ditemukan pada berbagai serealia dan biji-bijian di [[Benua Amerika|Amerika]], [[Asia]], dan [[Eropa]].<ref name="j">{{en}} {{cite journal
| author = Selma Yazar, Gülden Z. Omurtag
| year = 2008
| month =
| title = Fumonisins, Trichothecenes and Zearalenone in Cereals
| journal = Int. J. Mol. Sci.
| volume =
| issue =
| pages = 2062-2090
| doi 10.3390/ijms9112062
| id =
| url = http://www.mdpi.com/1422-0067/9/11/2062/pdf
| format =
| accessdate =
}}
</ref> Toksin ini stabil dan tahan terhadapa pemanasan maupun proses pengolahan makanan dengan ''autoclave''.<ref name="j"/> Selain itu, apabila masuk ke dalam [[pencernaan]] manusia, toksin akan sulit dihidrolisis karena stabil pada [[pH]] asam dan netral.<ref name="j"/> Berdasarkan struktur kimia dan cendawan penghasilnya, golongan ''trichothecene'' dikelompakan menjadi 4 tipe, yaitu A ([[gugus fungsi]] selain [[keton]] pada posisi C8), B (gugus [[karbonil]] pada C8), C ([[epoksida]] pada C7,8 atau C9,10) dan D (sistem cincin mikrosiklik antara C4 dan C15 dengan 2 ikatan [[ester]]).<ref name="j"/>
 
=== Zearalenone ===
[[Berkas:Zearalenone.svg|ka|150px|jmpl|Struktur kimia ''zearalenone''.]]
''Zearalenone'' adalah senyawa estrogenik yang dihasilkan oleh cendawan dari genus ''[[Fusarium]]'' seperti ''[[F. graminearum]]'' dan ''[[F. culmorum]]'' dan banyak mengkontaminasi nasi jagung, tetapi juga dapat ditemukan pada [[serelia]] dan produk tumbuhan.<ref name="j"/> Senyawa toksin ini stabil pada proses penggilingan, penyimpanan, dan pemasakan makanan karena tahan terhadap degradasi akibat suhu tinggi.<ref name="j"/> Salah satu mekanisme toksin ini dalam menyebabkan penyakit pada manusia adalah berkompetisi untuk mengikat reseptor [[estrogen]].<ref name="j"/>
 
== Efek pada manusia ==
Banyak mikotoksin yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia melalui makanan, salah satunya adalah kontaminasi citrinicitrinin pada produk [[keju]] karena proses [[fermentasi]] [[keju]] yang melibatkan ''[[P. citrinum]]'' dan ''[[P. expansum]]'' penghasil citrinin.<ref>{{en}} {{cite journal
| author = Bailly J.D., Querin A.; Le Bars-Bailly S., Benard G., Guerre P.
| year = 2002
| month = Agustus
| title = Citrinin Production and Stability in Cheese
| url = https://archive.org/details/sim_journal-of-food-protection_2002-08_65_8/page/1317
| journal = Journal of Food Protection
| volume = 65
Baris 158 ⟶ 206:
| pages = 1317-1321(5)
}}
</ref>. Pada manusia dan hewan, citrinin dapat menyebabkan penyakit kronis, di antaranya dapat terjadi akibat toksisitas pada [[ginjal]] dan terhambatnya kerja [[enzim]] yang berperan dalam [[respirasi]].<ref>{{en}} {{cite book |last= M. Ellin Doyle, Food Research Institute, Carol E. Steinhart, Barbara A. Cochrane|first= |authorlink= |coauthors= |title= Food safety 1993|year= 1993|publisher= CRC Press|location= |id= ISBN 978-08247915680-8247-9156-8 }}</ref>. Aflatoksin merupakan [[senyawa karsinogenik]] yang dapat memicu timbulnya [[kanker]] [[liver]] pada manusia karena konsumsi susu, daging, atau [[telur]] yang terkontaminasi dalam jumlah tertentu.<ref name="f">{{en}} {{cite news
|first = Romer Labs®, Inc.
|last =
|author =
|coauthors =
|url = http://www.romerlabs.com/downloads/Mycotoxins/Aflatoxins.pdf
|title = Aflatoxin
|access-date = 2010-05-04
}}
|archive-date = 2008-10-13
</ref>. Kehilangan tanaman pangan akibat kontaminasi aflatoksin juga sangat merugikan manusia, baik petani maupun kalangan industri hasil pertanian di dunia<ref name="b"></ref>. Pada laki-laki, kandungan ochratoxin A yang terlalu tinggi di dalam tubuhnya dapat menyebabkan kanker testis<ref name="p"></ref>.
|archive-url = https://web.archive.org/web/20081013013302/http://www.romerlabs.com/downloads/Mycotoxins/Aflatoxins.pdf
 
|dead-url = yes
== Efek pada tumbuhan ==
}}</ref> Kehilangan tanaman pangan akibat kontaminasi aflatoksin juga sangat merugikan manusia, baik petani maupun kalangan [[industri]] hasil pertanian di dunia.<ref name="b"/> Pada laki-laki, kandungan [[ochratoxin A]] yang terlalu tinggi di dalam tubuhnya dapat menyebabkan [[kanker]] [[testis]].<ref name="p"/>
Kontaminasi tumbuh-tumbuhan terhadap mikotoksin sangat banyak dan bervariasi di dunia. Aflatoksin merupakan salah satu penyebab terbesar timbulnya gagal panen di berbagai daerah dunia karena banyak menyerang tanaman kacang, jagung, kapas, dll<ref name="b"></ref>.
 
== Efek pada hewan ==
Aflatoksin dapat menyebabkan penyakit [[liver]] pada hewan (terutama aflatoksin B1) yang ditandai dengan produksi telur, susu, bobtdan bobot tubuh yang menurun.<ref name="f"></ref>. Untuk mereduksi atau mengeliminasi efek aflatoksin pada hewan, dapat digunakan ammoniasi[[amoniasi]] dan beberapa molekul penyerap.<ref name="f"></ref>. Pada [[ayam petelur]], babi, sapi, tikus, dan [[mencit]], toksin fumonisin sulit siserap namun penyebarannya sagatsangat cepat dan ditemukan dapat tertimbun di [[hati]] dan [[ginjal]] hewan hingga menyebabkan kerusakan oksidatif.<ref name="g"></ref>. Senyawa ochratoxin A bersifat [[karsinogenik]], [[mutagenik]], [[teratogenik]], dan mampu menimbulkan gejala [[imunosupresif]] pafapada berbagai hewan.<ref name="p"></ref>. Pada ternak babi, senyawa zearalenone dapat menyebabkan [[kelainan reproduksi]] yang disebut [[vulvovaginitis]].<ref name="j"/>
 
 
 
== Aplikasi ==
Ergot alkaloid telah lama dimanfaatkan dalam dunia medis karena memiliki kemiripan struktur dengan [[neurotransmiter]] manusia memberikan berbagai pengaruh [[fisiologi]] pada manusia sehingga digunakan untuk mengembangkan obat-obatan dipada masa depan.<ref name="e"></ref>. Selain itu, ergot alkaloid juga digunakan dalam berbagai riset untuk mengetahui dan perawatan kelainan fisiologis pada manusia.<ref name="e"/> Senyawa ''trichothecene'' pernah dimanfaatkan sebagai [[senjata biologis]] di [[Laos]], [[Kampuchea]], dan [[Afganistan]] pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an.<ref name="j"/> Peristiwa tersebut dikenal sebagai hujan kuning (yellow rain) dan menyebabkan berbagai gejala penyakit pada [[masyarakat sipil]] di ketiga negara tersebut, seperti pendarahan, [[vertigo]], mual, demam, dan pusing.<ref name="j"/> Beberapa korban yang berhasil selamat dari peristiwa itu menceritakan bahwa adanya hujan senyawa kuning di langit membuat masyarakat tiba-tiba menderita rasa panas, kejang-kejang, dan pendarahan internal parah hingga mengakibatkan kematian.<ref name="time"/> Hal serupa juga dialami tentara Yaman dan Afganistan ketika diserang oleh Uni Soviet.<ref name="time"/> Mereka diserang dengan roket yang ditembakkan dari helikopter dan melepaskan senyawa yang menyebabkan awan berwarna kekuningan kemudian korban mengalami muntah darah dan kematian secara tiba-tiba.<ref name="time">{{en}} {{cite news
|first = TIME.com
|last =
|author =
|coauthors =
|url = http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,924846,00.html
|title = Yellow Rain
|work =
|publisher = TIME Inc.
|pages =
|page =
|date = 14 September 1981
|accessdate =
|quote =
|archive-date = 2010-10-15
|archive-url = https://web.archive.org/web/20101015140501/http://www.time.com/time/magazine/article/0,9171,924846,00.html
|dead-url = yes
}}</ref>
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
[[Kategori:Mikotoksin| ]]