Amilenialisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
PT16Dennis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k clean up
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Millennial views.svg|ka|jmpl|360px|Perbandingan interpretasi dari aliran milenialisme Kristen]]
{{inuse|05 April 2011}}
 
'''Amilenialisme''' adalah istilah bagi ajaran yang meyakini bahwa [[kerajaan seribu tahun]] itu tidak ada.<ref name="Rakhmat"/> Para penganut pandangan ini menolak ajaran [[pra-milenialisme]] maupun [[postmilenialisme]].<ref name="Rakhmat"/> Mereka memercayai bahwa sebelum [[Kedatangan Kedua Yesus Kristus|kedatangan Kristus yang kedua]], maupun masa sesudah kedatangannya, dunia akan berisi kejahatan dan kebaikan sekaligus.<ref name="Rakhmat"/> Menurut pandangan Amilenialisme, pada masa kini [[Kerajaan Allah]] sudah hadir melalui pemerintahan [[Kristus]] dari [[sorga]], pesan-pesan [[Alkitab]], karya pelayanan [[gereja]], dan pekerjaan [[Roh Kudus]].<ref name="Rakhmat"/> Kemudian nanti akan datang masa "[[Kesengsaraan Besar]]" (tribulasi) yang akan dialami hingga kedatangan kembali Kristus di dunia yang waktunya tidak diketahui.<ref name="Rakhmat">Ioanes Rakhmat. 2007. 'Tiga Pandangan Tentang Kerajaan "Seribu Tahun"' dalam ''Berteologi di Tengah Perubahan, ed. Natanael Setiadi. Jakarta: KPT GKI. Hlm. 89-90.</ref>
'''Amillinialisme''' adalah sebuah konsep yang meyakini bahwa kerajaan seribu tahun tidak ada sebelum dunia berakhir. Dan sesudah kedatangan Kristus kedua kali akan ada kebangkitan dan penghakiman secara umum.
 
Amilenialisme tidak menyangkali kembalinya Kristus secara harafiah, tetapi mereka menolak pemerintahan Kristus selama seribu tahun didunia ini secara harafiah.
 
Menurut Amilenialis, Wahyu 20:4-6 menunjuk pada pemerintahan sekarang dari jiwa-jiwa orang percaya yang telah meninggal dengan Kristus disorga". Sedangkan Kerajaan Allah " sekarang hadir di dunia sebagai kemenangan dari Kristus dan memerintah umat-Nya dengan firman-Nya dan Roh-Nya. Meskipun mereka juga menantikan kemuliaan yang akan datang dan kerajaan yang sempurna diatas bumi yang baru dalam kehidupan yang akan datang.<ref>{{Cite journal|last=Enns|first=Paul|date=2008|title=The Moody Handbook of Theology|journal=Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan|volume=1|issue=|pages=473}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}2. Paul Enns, The Moody Handbook of Theology: Malang: SAAT. Hlm 473-478
 
[[Kategori:Teologi Kristen]]
 
 
{{Kristen-stub}}