Pengukuran kinerja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k clean up
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Image:Performance Reference Model.jpg|thumb|320px|Salah Satu Bentuk Model Pengukuran Kinerja]]
'''Pengukuran kinerja''' ({{lang-en|performance measurement}}) adalah proses pengumpulan, analisis, dan/atau pelaporan informasi mengenai [[kinerja]] dari seorang individu, grup, organisasi, sistem atau komponen.<ref name="Behn">{{cite book|last=Behn|first=Robert D.|title=Why measure Performance? Different Purposes Require Different Measures|date=2003}}</ref> Dalam proses ini, organisasi menetapkan parameter hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan.
 
'''Pengukuran kinerja''' ({{lang-en|performance measurement}}) adalah proses pengumpulan, analisis, dan/atau pelaporan informasi mengenai [[kinerja]] dari seorang individu, grup, organisasi, sistem atau komponen.<ref name="Behn">{{cite book|last=Behn|first=Robert D.|title=Why measure Performance? Different Purposes Require Different Measures|date=2003}}</ref> Dalam proses ini, organisasi menetapkan parameter hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisiakuisisi yang dilakukan.
 
Bila kemudian tidak dilakukan pengukuran kinerja:
Baris 11 ⟶ 13:
Berikut adalah alasan mengapa organisasi mengadopsi pengukuran kinerja.<ref name="Behn" />
* Evaluasi: untuk mengevaluasi seberapa baik suatu organisasi berkinerja. Proses evaluasi ini terdiri dari dua [[variabel]]: data kinerja organisasi dan patokan yang menciptakan suatu kerangka untuk menganalisis data kinerja tersebut.
* Pengendalian: [[manajer]] memiliki kebutuhan untuk memastikan bahwa bawahan mereka telah melakukan pekerjaan mereka secara benar. Organisasi pun menciptakan sistem pengukuran yang menentuanmenentukan tindakan tertentu apa yang harus dilakukan oleh karyawan. Setelah itu, mereka pun mengevaluasi apakah sang karyawan betul-betul telah melakukan apa yang telah ditugaskan kepada mereka dan membandingkannya dengan standar kinerja.
* Penganggaran: [[anggaran]] adalah perangkat mentah untuk meningkatkan kinerja. Kinerja yang buruk tidak selalu berubah menjadi baik ketika dilakukan pemotongan anggaran sebagai tindakan disipliner. Terkadang penaikan anggaran lah yang menjadi jawaban untuk peningkatan kinerja.
* Motivasi: para karyawan perlu diberikan target yang signifikan untuk mereka raih dan lalu menggunakan ukuran kinerja -termasuk target antara- untuk memfokuskan ernergienergi para karyawan dan memberikan perasaan telah mencapai sesuatu. Target kinerja juga bisa mendorong munculnya kreativitas dalam mengembangkan cara-cara yang lebih baik untuk mencapai suatu tujuan.<ref>Studi tentang kinerja pustakawan di perpustakaan perguruan tinggi swasta Daerah Istimewa Yogyakarta, MURDA, I Nyoman dan Dr. [[Hary Gunarto]] M.Sc.EE, [https://repository.ugm.ac.id/42737/ Thesis S2 Univ. Gadjah Mada (1998).]</ref>
* Perayaan: organisasi perlu memperingati prestasi-prestasi yang mereka raih, karena ritual semacam peringatan ini bisa mengikat orang-orang yang ada di dalam tim, memberikan mereka perasaan terikat. Perayaan merupakan aktivitas yang mengeksplisitkan pengakuan atas prestasi dan pencapaian.
* Media pembelajaran: pembelajaran merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh organisasi untuk bisa terus berkembang. Pembelajaran ini bisa didapat dengan mengevaluasi kinerja sendiri, semisal dengan mengidentifikasi apa-apa saja yang berhasil dan yang tidak. Dengan mengevaluasi hal ini, organisasi akan bisa pelajari alasan di balik kinerja baik dan buruk.
Baris 31 ⟶ 33:
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{perusahaan-stub}}
[[Kategori:Manajemen strategis]]
[[Kategori:Manajemen kinerja]]
 
 
{{perusahaan-stub}}