[[Berkas:20151029DAMAR WULAN-01.jpg|jmpl|Asmuni. 2015. Pentas Damar Wulan Menarik Minat Masyarakat. AntaraKalsel. https://kalsel.antaranews.com/berita/31135/pentas-damar-wulan-menarik-minat-masyarakat]]
'''Damarwulan Banjarmasin''' (atau bisa juga disebut DamarulanDamarwulan Banjarmasin), merupakan sebuah [[seni pertunjukkanpertunjukan]], yang lokasi penyebaranyapenyebarannya terdapat di [[kota Martapura]], [[Kabupaten Banjar]], dan [[kota Banjarmasin]]. Maestro kesenian ini adalah Gusti Djaelani Arif dan Muchlis Maman (kota Banjarmasin). Pada saat pementasan damarwualandamarwulan BajarmasinBanjarmasin mulai jarang dilakukandipentaskan, sehingga seni pertunjukkanpertunjukan damarwulan Banjarmasin ini termasuk dalam kategori [[warisan budaya takbenda]] yang terancam punah, serta harus dilestarikan.
Kesenian damarwulan Banjarmasin ini merupakan kesenian teater tradisonal yang berasal dari [[suku Banjar]]. Asal -usul dari nama kesenian ini diambil dari waktu pementasanyapementasannya yang dilakukan pada malam hari saat bulan purnama (''wulan''). Sedangkan kata ''damar'' sendiri, merupakan sebutan untuk getah dalam [[bahasa Banjar]] yang digunakan untuk sebagai bahan penerangan saat kesenian ini dilaksanakan.
Seni pertunjukkan damarwulan Banjarmasin berkisah mengenai tokoh bernama Damarwulan yang memiliki kesamaan tokotokoh dengan karater [[Arjuna]] dalam [[pewayangan]]. Kesenian ini juga memiliki tokoh-tokoh lain yang juga memiliki kemiripan dengan tokoh-tokoh pewayangan seperti Minak Djinggo, Minak Sugeno, dan masih banyak lainyalainnya.
Sebelum melakukan pementasan, orang-orang yang akan terliatterlihat dalam pementasan akan melakukan suatu ritual khusus yang bertujuan untuk memohon agar pementasan dapat berjalan dengan lancar. Ritual yang diadakan diisi dengan sesajisesajen berupa 41 macam kue-kue khas Banjar dan tepung tawar.<ref>{{Cite web|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/dashboard/media/Buku%20Penetapan%20WBTb%202018.pdf?utm_source=Misi+1&utm_campaign=d3fcefc15d-EMAIL_CAMPAIGN_2019_02_16_02_34&utm_medium=email&utm_term=0_36dc46f689-d3fcefc15d-301506465|title=Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2018|last=Ramly|first=Nadjamuddin|date=10 Oktober 2018|website=Warisan Budaya Takbenda Indonesia|publisher=Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan|access-date=20 Februari 2019}}</ref>
== Pementasan Damarwulan Banjarmasin ==
Dalam pementasan Damarwulan Banjarmasin terdapat seseorang seperti [[dalang]] yang bertugas untuk mengatur jalanya cerita yang akan dituturkan menggunakan bahasa Banjar. Pada saat melakukan pementasan, diperlukan sekitar 15 orang aktor dan beberapa orang pemain musik yang bertugas mengiringi jalanya pementasan dengan menggunakan [[gamelan]]. Busana yang digunakan pada saat pementasan merupakan busana khusus yang didesain layaknya pakayan pada zaman kerajaaan, lengkap dengan hiasan seperti mahkota yang disebut dengan ''ketopong''.
Pemain damarwulan menggunakan dialog bahasa sansekertasanskerta. Lakon yang dibawakan bermacam-macam, mulai dari cerita berlatar blambangan dan kerajaan Majapahit denganadegan perang tanding Raden Damar Wulan melawan raja Minak Jinggo untuk memperebutkan Dewi Putri Kencana Ungu. Damarwulan juga membawakan cerita mengenai lakon Mahabharata, Ramayana, syair Siti Zubaedah, Brama Syahdan, Legenda dan sejarah Lambung Mangkurat, Pangeran Samudra alias Sultan Suriansyah, kisah Lamut Bujang Maluala, Raden Kasan Mandi, dan Bujang Sakti.<ref>Yusmili, Yudi. 2018. Untuk Rakyat Banua. Banjarhits. </ref><ref>Asmuni. 2015. ''Pentas Damar Wulan Menarik Minat Masyarakat''. https://kalsel.antaranews.com/berita/31135/pentas-damar-wulan-menarik-minat-masyarakat diunduh tanggal 24 februari 2018</ref>
== Referensi ==
<references />
|