Upah-upah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fikria Shaleha (bicara | kontrib)
Memperbaiki kata dan paragraf
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{inuse}}
 
[[Berkas:Lambang Kabupaten Rokan Hulu.jpg|jmpl|Lambang Kabupaten Rokan Hulu dibuat oleh ''Regency Government of Rokan Hulu'' ]]
 
'''Upah-upah''' adalah upacara tradisionaladat di Limo Luhak Rokan ([[Kabupaten Rokan Hulu]]), [[Riau]]. UpacaraTujuannya ini diselenggarakanadalah untuk memulihkan kondisi seseorang dan menguatkan semangat pada orang-orang yang baru sembuh dari sakit keras, terlepasselamat dari suatusebuah bencanamusibah, akanmenempuh menjalani kehidupanhidup baru (menikah, [[Sunat|khitan]]), atau berhasilmeraih mencapai keinginannyacita-citanya (menamatkan sekolahwisuda, khatam Qur'an, mendapat pekerjaan baru), Situasi peralihan, atau ambangbimbang, tidak di sini dan tidak di sanalinglung, dianggap rawan, sehinggga memerlukanmembutuhkan penguatan batinsemangat dan semangat dengan dukungan para kerabat, sahabat, dan handai taulan. PelaksanaOrang upah-upahyang disebutterhormat dan disegani akan dipilih sebagai pengupah-upah, yaitudalam orangupacara terpilihini, yang dihormati dan diseganidiantaranya adalah sebagai berikut:    
 
# Pucuk suku atau ketua suku.
# Alim Ulama'.
# Pemuka agama (imam masjid, khatib).
# Guru (guruGuru sekolahmadrasah dan guru ngajimengaji).
# Cendikiawan.
# Cerdik cendekia.
# Kerabat yang dituakanlebih olehtua dari orang yang diupah-upah, seperti kakek,nenek. nenekdatuk (Kakek), Mamak (paman), dan mak cik; (tante) dari pihak ibuayah maupun ayah<ref name=":0">{{Cite web|url=https://www.kompasiana.com/faisalfahmimarpaung/59afc122a7249b072439d6d2/upah-upah|title=Upah-upah|last=Kompasiana.com|website=KOMPASIANA|language=id|access-date=2019-12-04}}</ref>ibu.
 
DalamDiserangkaian upah-upahupacara ini, biasanya pengupah-upah yang dipilih tidaktidaklah lebih dari 10sepuluh orang. WaktuJika pelaksanaan upahpengupah-upah ditentukansudah apabilasiap, yangmaka akanditentukanlah diupahwaktu upacara upah-upah sudah siaptersebut. Waktuditentukan yang dipilih adalahpada hari JumatJum'at, sebelum waktu sholat. Hari Jumat dipilihshalat, karena pada hari ini para lelaki tidak berkerja di ladang maupuan di kebun karet<ref name=":0" />. Sedangkan upah-upah dalam rangkaian upacara pernikahan dilaksanakan setelah ijab kabul. TempatPelaksanaannya pelaksanaannyadilakukan adalah rumahdirumah orang yang akan diupah-upah. Dipilihdan ruangandiruangan yang cukup lapangluas untuk mengadakan upacara. Orang yang akan diupah-upah ditempatkanakan duduk di dalamsalah satu sudut ruangan, para tetamu undangan duduk bersila di setiap sisi ruang di hadapanmenghadap orang yang diupah-upah, diletakkandisiapkan pula nasi balai dan nasi upah-upah. SetelahSProsesi akan dimulai setelah semua berkumpul,tamu prosesidan upahpengupah-upah dapatberkumpul dimulaiditempat tersebuti.<ref>{{Cite journal|last='https://media.neliti.com/media/publications/184568-ID-studi-tentang-persepsi-masyarakat-terhad.pdf|first=Hasanuddin|date=2017-12-01|year=|title=DINAMIKA KUASA DALAM UPAYA PEMEKARAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU|url=http://dx.doi.org/10.35967/jipn.v16i28.5822|journal=Jurnal Ilmu Pemerintahan Nakhoda|volume=16|issue=28|pages=18–33|doi=10.35967/jipn.v16i28.5822|issn=1829-5827}}</ref>.
 
== Tata cara pelaksanaan upacara upah-upah ==
Pertama, kemenyanpara dibakarperempuan olehakan paramembakar perempuankemenyan yang duduk disudah dapurdisiapkan. Kemenyan diletakkan di atas wadah berupa dasa (tempurung kelapa yang sudah dikikis hingga licin dan menghitam), atau di atas piring alumunium sebagai tempat bara kayu untuk membakar kemenyan. Kemenyan yang telah menebarSaat aromanya inimenyebar, kemenyan kemudian diserahkan kepada tuan rumahsecararumah secara estafet, pertanda upah-upah siap dilaksanakan. Kemenyan kemudian diserahkan kepadaKemudian pengatur upacara yang menyerahkannya kepada pengupah--upah. Kemudianselanjutnya diserahkannya kemenyan kepada orang yang duduk di sebelah kanannyasebelahnya, danbegitu berantingseterusnya kepadahingga seluruh orang didiruangan sebelahmendapat kanannyakemenyan, hinggakegiatan berkelilingini ke seluruh ruangan,diulang sebanyak tujuh kali putaran dan akan berakhir di hadapan pengupah-upah. ProsesiUpacara ini merupakandiadakan sebagai upaya pembersihan tempat upacara dari hasrat-hasrat jahat yang mengganggu manusia dan jalannyaprosesi upacara.<ref>{{Cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/upah-upah-tradisi-di-rokan-hulu/|title=Upah Upah Tradisi di Rokan Hulu|last=dediarman|date=2018-08-20|website=Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau|language=en-US|access-date=2019-12-04}}</ref>
 
SelanjutnyaBerikutnya, pengupah-upah bangkit menuju tempat orang yang akan diupah-upah untuk menabur beras kuning kekepada arahnya.orang Sebelumyang melakukannya, pengupahdiupah-upah memanjatkansetelah doasebelumnya dalam hati untuk minta perlindunganberdo'a kepada yangAllah maha kuasa,swt. agar diberi kekuatankemudahan untuksaat mengupah-upahacara berlangsung.Tahap selanjutnya adalah mengupah-upah. Pengupah-upah mengambilakan melakukan prosesi dengan menaburkan nasi upah-upah dan mengangkatnya sejengkal di ataskeatas kepala orang yang diupah-upah, kemudiansambil menggoyang-goyangkannyabergerak denganmemutar gerakan berputar ke arahkearah kanan, sebanyak tujuh kali putaran . PenghitungannyaMenghitungnya dalam bahasa Melayu diucapkan secaradengan jelas: “''oso''” (esa/ satu), “''duo''” (dua), “''tigo''” (tiga), “''ompek''” (empat), “''limo''” (lima), “''onom''” (enam), “''tujuh”'', dengan intonasifonem dataryang dan tetaptenang. SetelahRangkaian itu,upacara selanjutanya ialah pengupah-upah memberikan nasihatpesan yangdan isinyanasehat anjurankepada untukorang menujuyang kebaikan,diupah-upah yangsebagai berdasarkanpenguat kondisidirinya danatas alasanketerbebasan upahdari hal-upahhal diadakanyang mengikatnya. Upah-upahSebelum diakhiri, denganpengupah-upah kembali menguapkan hitunganmenghitung satu sampai tujuh, kemudiandan diikutidisusul denganoleh kalimat, “salangkan kerbau tujuh sekandang, masih dapat dikendalikan, apalagi semangat kalian”. LaluRentetan terakhir pengupah-upah meletakkan nasi upah-upahakan kemengembalikan tempatketempat semula dankemenya kembaliyang ketelah tempatdigunakan. duduknyaUsai danupah-upah, menyerahkanpara kembalitamu kemenyanakan kepadamemakan pengaturjamuan acara.yang Usaisudah upah-upah,disediakan oleh tuan rumah. menjamuUpacara tetamuupah-upah ditutup dengan hidangando'a sesuaisetelah kemampuan.semua Setelahtamu menikmati hidangan,jamuan upacara ditutup denganyang doaada.<ref>{{Cite web|url=https://lamriau.id/upah-upah/|title=Lembaga Adat Melayu Riau|last=|first=|date=|website=www.riau.go.id|access-date=2019-12-01|archive-date=2019-12-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20191204034312/https://lamriau.id/upah-upah/|dead-url=yes}}</ref>
 
== Referensi ==
<br /><references />
<references />
 
[[Kategori:Upacara adat di Indonesia]]