Rahtawu, Gebog, Kudus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Bing (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k clean up
 
(12 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 8:
|kode pos =59333
|nama pemimpin =-
|luas =-15 hektar
|penduduk =-153 jiwa
|kepadatan =-38 jiwa/km²
}}
'''Rahtawu''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Gebog, Kudus|Gebog]], [[Kabupaten Kudus|Kudus]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].Banyak petilasan disana. Rahtawu terletak di daerah paling atas dari Kecamatan Gebog, Kudus. Desa Rahtawu ini terdiri dari sebuah lembah hijau yang dikelilingi bukit-bukit terjal. Kehidupan masyarakatnya sebagian besar adalah petani. Padi dan kopi merupakan komoditas unggulanan.
Di desa Rahtawu juga memiliki potensi wisata yang sangat menarik. Karena mernurut Pemerintah Kabupaten Kudus sendiri, potensi wisata yang dapat dikembangkan di Kec.Gebog adalah Rahtawu. Di kawasan ini, dengan ketinggian ± 1.627 m dari permukaan air laut, pengunjung dapat menikmati panorama alam pegunungan yang asri dan indah mempesona dengan udara yang bersih, segar dan sejuk. Di desa ini terdapat gunung yang terkenal dengan sebutan Wukir Rahtawu. Gunung ini terletak di sebelah gunung Muria.
Letak geografis desa Rahtawu sendiri seharusnya bisa menarik minat masyarakat untuk melakukan wisata. Bagi para pecinta alam (penjelajahan alam, hiking, dll.) dapat menyusuri jalan setapak menjelajahi medan pegunungan Rahtawu untuk menaklukkan puncak gunung wukir yang disebut dengan puncak Songo Likur. Selain itu, di kawasan itu juga terdapat mata air sungai yang cukup besar di Kudus, yaitu mata air Kali Gelis.
Potensi wisata yang lain adalah adanya budaya yang unik bagi masyarakat Rahtawu, yaitu budaya tanah jawa yg teramat kental dan masih berbau mistik. Rahtawu mempunyai daya tarik tersendiri bagi mereka yang suka melakukan ritual ziarah. Di kawasan Rahtawu banyak menyimpan petilasan dengan nama-nama tokoh pewayangan leluhur Pandawa. Sebut saja petilasan Eyang Sakri, Lokajaya, Pandu, Palasara, Abiyoso. Selain itu di sana juga ada kawasan yang diberi nama Jonggring Saloka dan Puncak Songolikur. Petilasan pertapaan tersebut diyakini dahulu kala memang benar-benar merupakan tempat bertapanya “para suci” yang “Eyang” oleh penduduk.
Namun demikian, potensi wisata yang sangat besar di desa Rahtawu tersebut belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan dengan optimal. Terbatasnya dana yang dimiliki oleh baik pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten menjadi hambatan terbesar. Oleh karena itu dibutuhkan investor yang berasal dari pihak swasta agar mau menanamkan modal di Rahtawu, khususnya sektor pariwisata.
Masyarakat daerah lain juga belum begitu familiar dengan nama Rahtawu, jika dibandingkan dengan Colo yang terletak di kecamatan Dawe. Hal itu bisa dikarenakan masih minimnya promosi akan potensi wisata di desa Rahtawu itu sendiri.
Oleh karena itu, promosi potensi wisata di desa Rahtawu harus di tambah. Salah satu media yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan website. Dengan media website semua pihak bisa mengakses informasi tentang pariwisata di daerah Rahtawu dengan mudah, karena pengguna internet di Indonesia semakin bertambah.
Diharapkan dengan adanya website tersebut ada dua pihak yang tertarik. Pihak pertama adalah masyarakat Kudus maupun daerah sekitar Kudus. Mereka bisa mengetahui adanya tempat sebagai salah satu alternative wisata yang menarik di desa Rahtawu. Pihak yang kedua adalah para investor. Para investor bisa mengetahui potensi-potensi yang bisa dikembangkan berhubungan dengan wisata di desa rahtawu. Dengan demikian, sektor pariwisata bisa menjadi salah satu sektor yang diunggulkan di desa Rahtawu.
 
==Pariwisata Potensi ==
* Potensi Pertanian
* [[Air Terjun Gonggomino]]
pihak yang tertarik. Pihak pertama bisa mengetahui adanya tempat sebagai salah satu satu sektor yang diunggulkan di desa Rahtawu.
* Puncak Songolikur
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Gebog, Kudus}}
 
{{Authority control}}
{{kelurahan-stub}}
 
 
{{kelurahanKelurahan-stub}}