R. Arya Mataram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Clean
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
 
'''Arya Mataram''' atau '''Arya Tinggi''' atau '''Arya Saketi''' atau '''Arya Belanga''' adalah nama yang tersebut dalam beberapa serat dan babad yang berhubungan erat dengan tokoh legendaris Jawa [[Arya Penangsang]] Raja adipati Jipang yang memerintah pada pertengahan abad ke-16 serta berakhir nya kedaulatan Kerajaan Islam Demak lalu berdiri nya Pajang.
Riwayat mengenai Pelarian Arya Mataram dan Para Petinggi Jipang ke Palembang tercantum dalam beberapa catatan Palembang dan Manuskrip Jipang Kitab Kapunggawan. Dikisahkan karakter [[Arya Mataram]] sebagai pribadi yang sabar selama mendampingi kakak nya Adipati Jipang Arya Penangsang. Keduanya adalah murid kesayangan [[Sunan Kudus]] yang dikenal memiliki kepribadian yang tegas dan kukuh, bagi Arya Mataram dan Arya Penangsang tidak ada kata kompromi dalam membela kebenaran.
 
== Silsilah ==
Baris 13:
== Sejarah ==
 
Pangeran Surowiyoto atau Raden Kikin memiliki 2 orang putra yang bernama [[R. Arya Mataram]] dan [[R. Arya Penangsang]], sedangkan Raden Trenggana memiliki putra pertama bernama [[R. Mukmin]] yang ketika berkuasa disebut Sunan Prawoto . Raden Mukmin dikisahkan membunuh Raden Kikin sepulang [[salat Jumat]] di tepi sebuah sungai di Lasem dengan menggunakan [[keris]] [[Kyai Setan Kober]] (masih diragukan kebenarannya). Sejak saat itu, Raden Kikin terkenal dengan sebutan Pangeran Sekar Seda ing Lepen ("Bunga yang gugur di sungai").
 
Sepeninggal Raden Kikin, Arya Mataram mendampingi kakak nya Penangsang menggantikan kedudukan ayahnya sebagai Adipati Jipang.
Baris 25:
== Pelarian Arya Mataram ke Palembang ==
 
Dikisahkan bahwa pasca tewas nyagugurnya Arya Penangsang, adipati Palembang tetap memegang teguh kepada Panji - panji Piagam Jipang sampai dengan kedatangan Pangeran terakhir Demak Jipang beserta rombongan yang lalu mengubah status Palembang yang merupakan kadipaten dalam wilayah kekuasaan Demak menjadi Kerajaan Palembang yang berdiri sendiri serta tidak tunduk kepada Kerajaan Pajang.
 
== Pustaka ==