Perang melawan Labolontio: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arsil sadaq (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Military Conflict
|conflict=Perang
|image=[[Berkas:Ilustrasi Armada Labolontio.jpg|300px]]
|caption=Ilustrasi Armada Labolontio
|place=[[Semenanjung Sulawesi Tenggara]], [[Pulau Buton]]
|date= Abad ke
|casus=Labolontio menyerang Jazirah Sulawesi Tenggara dan pulau-pulau disekitarnya
|result=Kemenangan Lakilaponto dan Kematian Labolontio
|combatant1=[[Berkas:Longa-longa Bendera Kesultanan Buton.jpg|22px]] [[Kesultanan Buton]] <br/>[[Berkas:Bendera Kerajaan Muna.
|combatant2= Armada Labolontio
|commander1=[[
|commander2= Bajak Laut Labolontio
|strength1= Tidak
|strength2=Tidak
|casualties1= Tidak
|casualties2=Tidak
|}}
'''Perang melawan Labolontio''' adalah sebuah [[perang]] yang terjadi di semenanjung tenggara [[Sulawesi]]. Perang ini melibatkan kerajaan di [[Sulawesi Tenggara]] dengan Bajak Laut dari [[Tobelo]], [[Maluku Utara]].
Labolontio adalah seorang Bajak Laut yang menguasai kepulauan Moro di Filipina, perairan
▲== Latar Belakang ==
Labolontio kerap menyerang kerajaan-kerajaan di semenanjung tenggara Sulawesi antara lain Kerajaaan Konawe, Moronene, Muna, dan Buton, termasuk daerah Selayar.
▲Labolontio adalah seorang Bajak Laut yang menguasai kepulauan Moro di Filipina, perairan banda sampai selayar. Namun dalam manuskrip Buton, tercatat bahwa Labolontio adalah seorang kapten laut dari kepulauan Tobelo Kesultanan Ternate. La bolontio memimpin pasukan laut dibawah perintah Sultan Ternate untuk memperluas wilayah kekuasaannya juga dalam rangka menyebarkan pengaruh Islam di kawasan timur Nusantara termasuk Buton, Bima, Selayar dan Makassar yang pada saat itu kebanyakan Kerajaan masih beragamakan Hindu.
▲Labolontio kerap menyerang Kerajaan-Kerajaan di semenanjung tenggara sulawesi antara lain Kerajaaan Konawe, Moronene, Muna dan Buton, termasuk daerah selayar. Disaat yang sama munculah seorang bernama Lakilaponto yang merupakan Putra dari Raja Muna Sugi Manuru dari hasil perkawinanya dengan Wa Tubapala. Selama hidupnya Lakilaponto berkeliling daerah jazirah Sulawesi Tenggara antara lain Kerajaan Konawe, Kerajaan Mekongga,Kerajaan Moronene, Kerajaan Wuna, Kerajaan Muna, dan Kerajaan Buton. Di Setiap daerah yang disinggahinya Lakilaponto berhasil menyelesaikan masalah di daerah tersebut sehingga ia menjadi Raja/Panglima Perang di masing-masing daerah tersebut, dan dikenal dengan nama yang berbeda di tiap-tiap daerah yakni Haluoleo(Konawe), Lakilaponto (Muna), Murhum (Buton)
== Awal
Konfrontasi antara Lakilaponto dan Labolontio telah terjadi sejak Lakilaponto menjadi
== Perang
Pada saat Labolontio sedang berada di Selayar,
== Rujukan ==
Baris 37 ⟶ 38:
<references />
* Rustam E Tamburaka, 2007, Sejarah dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara, Badan Riset Daerah Sulawesi Tenggara
[[Kategori:Sulawesi Tenggara]]
|