Tiga Pusaka Keramat Jepang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Mengganti 三神器.png dengan File:三種の神器_1200x1200.png (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: Duplicate: Exact or scaled-down duplicate: c::File:三種の神器 1200x1200.png). |
||
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:三種の神器 1200x1200.png|ka|jmpl|Ilustrasi tiga pusaka keramat: pedang, cermin, dan permata.]]
[[Berkas:"Inheritance Ceremony of Kenji and others.jpg|jmpl]]
{{nihongo|'''Tiga Pusaka Keramat'''|三種の神器|Sanshu no Jingi}}, juga dikenal sebagai '''Tanda Kebesaran Kekaisaran Jepang''', adalah pusaka yang diwariskan secara turun-temurun kepada [[Kaisar Jepang]]. Pusaka tersebut terdiri dari [[pedang]] {{nihongo|[[Kusanagi]]|草薙劍|Kusanagi no Tsurugi}}, [[cermin]] {{nihongo|[[Yata no Kagami]]|八咫鏡}}, dan permata {{nihongo|[[Magatama#Yasakani no Magatama|Yasakani no Magatama]]|八尺瓊曲玉}}. Pusaka tersebut melambangkan nilai-nilai kebaikan: [[wikt:berani|keberanian]] (pedang), [[wikt:bijaksana|kebijaksanaan]] (cermin), dan [[wikt:murah|kemurahan hati]] (permata).<ref name="Sources">{{ja}} ''[http://www.hachimangu.com/cgi/kouwa/kouwa.cgi?mode=one&namber=207&type=0&space=0]'', ミニ講話 宮司のいい話''.</ref> Pusaka tersebut dapat pula ditafsirkan sebagai berikut: cermin melambangkan Matahari; permata melambangkan Bulan; dan pedang melambangkan bintang.<ref name="Sources2">''[http://books.google.es/books?id=LMmX8OJ4RLUC&pg=PA362 Sources of Japanese tradition: From earliest times to 1600]'', ''Introduction to Asian civilizations'', volume 1, page 362, [[William Theodore De Bary]], [[Yoshiko Kurata Dykstra]], [[Columbia University Press]], 2001, ISBN 978-0-231-12139-2.</ref>
Karena statusnya yang masih legendaris, lokasi keberadaannya belum dapat dipastikan,
Sejak 690, pengenalan keberadaan benda tersebut ke hadapan [[Kaisar Jepang]] oleh para pendeta dari kuil telah menjadi elemen pokok dari upacara penobatan kaisar. Upacara tersebut tidak terbuka untuk umum, dan menurut tradisi benda tersebut hanya disaksikan oleh kaisar dan pendeta tertentu. Maka dari itu, tidak ada foto maupun gambaran yang didapat.
|