Proposisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP47Dhorifah (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
Originisa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(92 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Proposisi''' ([[kata serapan dalam bahasa Indonesia|serapan]] dari {{lang-nl|propositie}}) adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki [[arti]] penuh dan utuh.<ref name="Jan">Rapar, Jan Hendrik (1996).''Pengantar Logika, Asas-Asas Penalaran''.Yogyakarta:Kanisius .Hal 32</ref> Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat di[[percaya]], disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.<ref name="Departemen">Departemen Pendidikan Nasional(2008);''Kamus Besar Bahasa Indonesia''. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 1106. Cet Pertama Edisi IV</ref> Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat di[[nilai]] benar atau salah.<ref name="Kamdhi">Kamdhi, JS.(2003).''Terampil Berargumentasi''.Jakarta:PT Grasindo. Hal 67-69</ref>
==Proposisi=
 
Dalam ilmu logika, proposisi mempunyai tiga unsur yakni:<ref name="Jan"/>
Proposisi mempunyai pengetian sebagai berikut:
 
# [[Subjek]], perkara yang disebutkan terdiri dari [[orang]], [[benda]], tempat, atau perkara.<ref name="Hassan">Hassan, Abdullah, dkk (2006).''Sintaksis''.Kuala Lumpur:PTS Professional Publishing. Hal 15-19</ref>
1) Suatu pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh dan utuh.<ref name=""> ().''Pengantar Logika, Asas-Asas Penalaran''. : .Hal 32 </ref>
# [[Predikat]] adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.<ref name="Hassan"/>
# [[Kopula]] adalah [[kata]] yang menghubungkan [[subjek]] dan [[predikat]].<ref name="Jan"/>
Contohnya kalimat ''Semua manusia adalah fana''.<ref name="Jan"/> Kata '''semua''' dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang.<ref name="Jan"/> Kemudian kata '''manusia''' berkedudukan sebagai [[subjek]], sedang '''adalah''' merupakan [[kopula]]. Adapun predikat di sini diwakili oleh kata '''fana'''.<ref name="Jan"/>
 
Banyak pemikir modern berpikir bahwa "pernyataan" dan "proposisi" adalah [[sinonim]], atau paling tidak seharusnya sama.<ref name=Ayer>Ayer A.J. 1936, 2nd ed 1946. ''Language, truth and logic''.</ref><ref>Lemmon E.J. Sentences, statements and propositions. In Williams & Montefiore (eds) ''British analytical philosophy''. 1966.</ref><ref>Stroll A. 1967. Statements. In Stroll A. ''Epistemology''.</ref>
2) Rancangan usulan, ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Hal 1106 kamus besar bhs indo
 
== Kategori ==
3) Pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah.<ref name=""> ().''Terampil Berargumentasi''. :. Hal 67 </ref>
[[Berkas:Proposisi2.jpg|al=Pengkelompokkan Proposisi dalam Ilmu Logika dan Manthiq|pus|jmpl|750x750px|Pengkelompokkan Proposisi dalam Ilmu Logika]]
Adapun penjelasan skema di atas adalah sebagai berikut:
 
=== Berdasarkan Bentuk ===
==Referensi==
 
Berdasarkan bentuknya, proposisi di[[klasifikasi]]kan menjadi dua kategori: [[tunggal]] dan [[majemuk]].<ref name="Kamdhi"/> Proposisi Tunggal hanya mengungkap satu pernyataan saja dimana hanya didukung satu subjek dan satu predikat (kalimat tunggal).<ref name="Kamdhi"/>. Sebagai contoh kalimat "Setiap [[manusia]] akan [[mati]]",dalam kalimat tersebut hanya terdapat satu subjek, yakni "manusia", sedang predikatnya berupa "mati".<ref name="Kamdhi"/> Kemudian Proposisi Majemuk, proposisi ini dibentuk dari gabungan dua proposisi tunggal atau lebih dimana kalimat pernyataan ini sekurang-kurangnya didukung dua [[pola]] [[kalimat]].<ref name="Kamdhi"/> Misalnya seperti kalimat "Setiap [[warga]] [[negara]] harus menyadari [[hak]] dan tanggung jawabnya".<ref name="Kamdhi"/>
 
=== Berdasarkan Sifat Pembenaran atau Pengingkaran ===
 
Berdasarkan sifat pembenaran dan pengingkaran, terdapat dua kategori proposisi: kategorial dan kondisional.<ref name="Kamdhi"/> Proposisi kategorial menunjuk pada sebuah pembenaran atau pengingkaran yang bersifat mutlak; pasti benar atau pasti salah.<ref name="Kamdhi"/> Artinya, kebenaran terjadi tanpa syarat.<ref name="Kamdhi"/> Contoh: ''Semua orang akan mati''.<ref name="Kamdhi"/> Selanjutnya adalah proposisi kondisional, yakni proposisi yang menunjuk pada pembenaran atau pengingkaran yang bersyarat atau berupa pilihan.<ref name="Kamdhi"/>
 
Kategori proposisi kondisional sendiri dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni hipotesis dan disjungtif.<ref name="Kamdhi"/> Proposisi Kondisional Hipotesis adalah proposisi yang menunjuk pada pembenaran yang bersyarat.<ref name="Kamdhi"/> Artinya bila proposisi terpenuhi, maka kebenaran terjadi.<ref name="Kamdhi"/> Hal ini bisa kita lihat dalam kalimat ''Jika [[hujan]] terjadi, tanah becek'', jadi tanah akan becek jika terjadi hujan.<ref name="Kamdhi"/> Lain halnya dengan proposisi kondisional hipotesis, Proposisi Kondisional Disjungtif disebut juga [[alternatif]].<ref name="Kamdhi"/> Hal ini didasarkan pada pembenaran yang berupa pilihan.<ref name="Kamdhi"/> Proposisi ini kerap kali menggunakan kata '''atau''' seperti dalam kalimat: ''Amir harus membantu [[orang tua]]nya atau membersihkan [[halaman]] rumah''.<ref name="Kamdhi"/>
 
=== Berdasarkan Luas Pengertian ===
 
Berdasarkan luas [[pengertian]], proposisi dibedakan menjadi tiga kategori: [[universal]], partikular, dan singular.<ref name="Kamdhi"/> Proposisi Universal ialah sebuah proposisi yang mencakup seluruh aspek atau bagian.<ref name="Kamdhi"/> Hal ini ditandai dengan adanya kata: semua, seluruh, setiap, setiap kali, masing-masing.<ref name="Kamdhi"/> Sebagai contoh pada kalimat ''Tidak seorangpun dinegeri ini yang [[atheis]]''.<ref name="Kamdhi"/>
 
Kemudian yang kedua adalah Proposisi Partikular, yakni yang mengungkapkan sebagian dari seluruh aspek.<ref name="Kamdhi"/> Kata tugas yang menandai proposisi partikular adalah beberapa, sebagaian, tidak semua, kebanyakan, banyak.<ref name="Kamdhi"/> Contoh: ''Tidak semua [[siswa]] tekun belajar.'' <ref name="Kamdhi"/> Kata "tidak semua" dalam kalimat di atas merupakan proposisi partikular, yakni hanya mencakup sebagian aspek saja.<ref name="Kamdhi"/>
 
Dan yang terakhir adalah Proposisi Singular, proposisi ini hanya mengungkap satu aspek saja, di antara penandanya adalah kata '''ini''' dan '''itu'''.<ref name="Kamdhi"/> Misal penggunaannya dalam kalimat:''Rumah ini akan dijual'', kata rumah di sini hanya menunjukkan satu unsur.<ref name="Kamdhi"/> Jika terdapat dua unsur di dalamnya, maka suatu kalimat tidak bisa disebut dengan proposisi singular.<ref name="Kamdhi"/>
 
=== Berdasarkan Kualitas dan Kuantitas ===
 
Berdasarkan [[kualitas]] juga kuantitasnya, proposisi dapat terbagi menjadi dua, yaitu proposisi A, I, E, dan proposisi O.<ref name="Kamdhi"/> Yang dimaksud dengan Proposisi A di sini adalah proposisi universal atau singular positif; proposisi yang mengungkap keseluruhan dan pembenaran, pengakuan, atau positif.<ref name="Kamdhi"/> Contohnya kalimat ''[[Meja]] ini dibuat dari [[kayu]] [[jati]]".<ref name="Sudarminta">Sudarminta, J. (2009).''Epistemologi Dasar''.Kanisius:Yogyakarta .Hal 98 Cet. 9</ref>
 
Lain halnya dengan A, Proposisi E adalah proposisi universal atau singular negatif.<ref name="Kamdhi"/> Proposisi ini mengungkap keseluruhan pengingkaran, penolakan, atau negatif.<ref name="Kamdhi"/> Misalnya seperti kalimat "Meja ini tidak dibuat dari kayu jati", kata '''tidak''' dalam kalimat tersebut menunjukkan kenegatifan yang berupa pengingkaran.<ref name="Sudarminta"/>
 
Selain proposisi A juga E, berdasarkan kualitas dan kuantitasnya, proposisi juga terbagi lagi menjadi Proposisi I dan Proposisi O.<ref name="Kamdhi"/> Proposisi I ialah proposisi partikular aktif; mengungkap sebagian dari keseluruhan pengakuan, pembenaran, atau positif.<ref name="Kamdhi"/> Sebagaimana contoh dalam kalimat berikut "Beberapa siswa SMU Kebangsaan tekun belajar".<ref name="Kamdhi"/>
 
Proposisi O sendiri adalah proposisi partikular negatif; mengungkap sebagian dari keseluruhan pengingkaran, penolakan, atau negatif.<ref name="Kamdhi"/> Contoh: "Beberapa siwa SMU Kebangsaan tidak tekun belejar.<ref name="Kamdhi"/>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Semantik]]
[[Kategori:Logika]]