Pandemi Covid-19 di Quebec: Perbedaan antara revisi

| map1 = File:COVID-19_Outbreak_Cases_in_Quebec_19 Outbreak Active Cases in Quebec (Densityper 100 000).svg

| legend1 = ConfirmedActive cases per 100,000 people (as of <!-- the date here should match the date of the last update to the map -->222 MayApril)<br/ >

{{legend|#FCEED3ff9292|1–9 confirmed0}}

{{legend|#F2A88Dff5555|10–49 confirmed1–49}}

{{legend|#E36654c31e1e|50–199 confirmed50–99}}

{{legend|#E5354B800000|200–499 confirmed100-199}}

{{legend|#87353F550000|500–999 confirmed200-299}}

{{legend|#6306062b0000|1,000–4,999 confirmed≥300}}

| date = 622 MeiApril 20202021

| confirmed_cases = 34341,327645

| deaths = 210,510845

| recovery_cases = 8318,284676

| arrival_date = 2827 Februari 2020 <br />({{Age in years, months, weeks and days|month1=02|day1=28|year1=2020|month2=|day2=|year2=}})

'''Pandemi koronavirus di Quebec''' dikonfirmasi oleh pemerintah setempat pertama kali pada 27 Februari 2020. Setelah pandemi berjalan selama 2,5 bulan, pemerintah [[Québec|Quebec]] mengonfirmasi jumlah kasus positif terbesar. Quebec melakukan sejumlah larangan untuk para warga masyarakatnya seperti yang dilakukan oleh kota-kota dan negara lain di dunia demi menghindari penyebaran pandemi koronavirus yang semakin meluas dan demi kemananan, kenyamanan, serta kesejahteraan warganya. Berbagai acara yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat di Quebec harus ditunda semuanya hingga keadaan benar-benar membaik.<ref>{{Cite web|url=https://www.inspq.qc.ca/covid-19/donnees|title=Données COVID-19 au Québec|website=INSPQ|language=fr|access-date=2020-05-07}}</ref><ref name=":0" />

Kasus pertama koronavirus di Quebec, Kanada dialami oleh seorang wanita berumur 41 tahun. Wanita tersebut baru saja kembali dari Iran menuju [[Montreal|Montreal, Kanada]]. Wanita tersebut diduga terpapar virus dari perjalanannya dari [[Doha|Doha, Qatar]]. Setelah diketahui kasus pertama ini, muncul 17 kasus baru yang terkonfirmasi pada tanggal 12 Maret 2020. Pada tanggal 13 Maret 2020, setelah diketahui kasus bertambah setiap harinya, pemerintah mulai mengimbau masyarakat Quebec untuk melakukan pembatasan sosial. Pengumuman pembatasan sosial diumumkan oleh Perdana Menteri [[Joseph Léo François Legault]]. Pemberlakuan pembatasan sosial tersebut bertujuan untuk mencegah adanya acara-acara besar yang diselenggarakan untuk publik. Pembatasan sosial dilakukan selama sepuluh hari untuk menekan mata rantai koronavirus. Para wisatawan yang baru saja sampai pada saat itu di [[Bandar Udara Internasional Montréal–Pierre Elliott Trudeau]] wajib melakukan isolasi diri selama 14 hari sesuai kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah setempat.

Kegiatan pendidikan di Quebec turut terhambat karena laju kasus terkonfirmasi pandemi koronavirus yang terus bertambah setiap harinya. Pada 11 Maret 2020, pemerintah mengeluarkan kebijakan baik bagi para siswa maupun guru dan staf lainnya yang baru saja kembali dari negara-negara dengan kasus pandemi koronavirus yang besar, seperti [[Republik Rakyat Tiongkok]] dan [[Italia]] untuk melakukan swakarantina dan isolasi di rumah masing-masing selama 14 hari dan tidak ada kegiatan belajar mengajar di sekolah.<ref>{{Cite web|url=https://globalnews.ca/news/6659748/coronavirus-quebec-march-11/|title=Quebec confirms 9th case of COVID-19 as WHO declares pandemic|website=Global News|language=en|access-date=2020-05-07}}</ref> Salah satu institusi pendidikan di Quebec, yaitu [[Collège International Marie de France]] memiliki kebijakan untuk menangguhkan semua kegiatan belajar mengajar karena pada saat itu diduga ada salah satu siswa telah terinfeksi kasus koronavirus dan masih menjalani tes swab. Tanggal 13 Maret 2020, Universitas Montreal telah meniadakan seluruh kegiatan belajar di kampus dan kegiatan-kegiatan penelitian yang mengharuskan para peneliti untuk pergi ke luar negeri. Kegaiatan belajar mengajar dan penelitian ditiadakan hingga tahun ajaran berakhir dan akan dimulai kembali pada saat tahun ajaran baru.<ref>{{Cite web|url=https://globalnews.ca/news/6659748/coronavirus-quebec-march-11/|title=Quebec confirms 9th case of COVID-19 as WHO declares pandemic|website=Global News|language=en|access-date=2020-05-07}}</ref>

Dampak dari pandemi koronavirus di Quebec juga telah merambahsampai ke dunia olahraga. Pasalnya, sebuah turnamen olahraga tenis di Quebec jugamenjadi tidak jelas statusnya karena adanya pandemi. Semua turnamen olahraga yang ada di Quebec terpaksa diundur., Turnamenseperti turnamen tenis padaRogers Cup. Pada awalnya, turnamen tersebut akan diadakan pada tanggal 7-16 Agustus 2020 dan harus diundur karena kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Quebec mengenai berbagaisemua turnamen olahraga dan budaya yang seharusnya akan diadakan di Quebec harus dibatalkan hingga tanggal 31 Agustus 2020. Hal tersebut juga berkaitan dengan pembatasan sosial dan karantina wilayah yang diberlakukan di Quebec. Pihak manajemen turnamen pada akhirnya harus mematuhi peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah Quebec demi menjaga kesehatan dan kesehatan para peserta, sukarelawan, karyawan, dan para penggemar.<ref>{{Cite web|url=https://republika.co.id/share/q8luz4438|title=Turnamen WTA tak Jelas di Tengah Pandemi Corona|date=2020-04-11|website=Republika Online|access-date=2020-05-09}}</ref>