Angkatan Pujangga Baru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BP54Yonia (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{inuse|BP54Yonia}} Kategori:Sastra'
Tag: BP2014
 
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
(18 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{inuse|BP54Yoniarefimprove}}
[[Berkas:Sutan Takdir Alisjahbana Page 97c.JPG|jmpl|ka|200px|[[Sutan Takdir Alisjahbana]] (Salah satu pemimpin Angkatan Pujangga Baru)]]
 
'''Angkatan Pujangga Baru''' adalah angkatan yang hadir untuk menggantikan angkatan [[Balai Pustaka]] yang berjaya sebelumnya. Angkatan ini diberi nama Angkatan Pujangga Baru karena angkatan ini dipublikasikan lewat [[Poedjangga Baroe|majalah Pujangga Baru]]. Angkatan Pujangga Baru terbentuk tahun 1933.
 
== Sejarah ==
Angkatan Pujangga Baru merupakan sebuah angkatan sastra yang muncul pada tahun 1933 di bawah pimpinan [[Sutan Takdir Alisjahbana]] dan [[Armijn Pane]]. Angkatan ini mendasarkan diri pada semangat kebangsaan dan pembentukan budaya bam dalam gaya romantik. Secara resmi muncul bersamaan terbitnya majalah mereka, [[Poedjangga Baroe]], pada bulan Mei 1933. Kebanyakan karya angkatan ini berupa puisi baru yang bentuknya berbeda dengan puisi sebelumnya, misalnya syair dan pantun. Para sastrawan yang menulis jauh sebelum tahun 1933 adalah [[Muhammad Yamin]](Tanah Air, 1922), [[Sanusi Pane]] (Pancaran Cinta, 1925), [[Roestam Effendi]] (Percikan Permenungan, 1926), [[A. Rivai Yogi]] (Puspa Aneka, 1931).<ref>{{Cite web|title=Angkatan Pujangga Baru|url=https://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/Angkatan-Pujangga-Baru|website=Encyclopedia DKI Jakarta|access-date=2022-04-19|archive-date=2022-04-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20220418191124/https://encyclopedia.jakarta-tourism.go.id/post/Angkatan-Pujangga-Baru|dead-url=yes}}</ref>
 
Adapun nama-nama sastrawan yang digolongkan Angkatan Pujangga Baru antara lain: Armijn Pane, Sutan Takdir Alisyahbana, Sanusi Pane, Amir Hamzah, Hamka, J.E Tatengkeng, Anak Agung Pandji Tisna, Ali Hasymi, Roestam Effendi, Mozasa, Said Daeng Muntu, Karim Halim, Sariamin Ismail, dan Fatimah Hasan Delais.
 
== Referensi ==
<references/>
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Sastra]]
 
[[en:Indonesian literature]]