Jalan Jaksa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
baru
 
Tvxqboaforlyfe (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(14 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[FileBerkas:Jalan Jaksa.jpg|thumbjmpl|200px|Jalan Jaksa]]
'''Jalan Jaksa''' adalah sebuah jalan pendek sepanjang 400 meter di [[Jakarta Pusat]], [[Indonesia]]. Jalan ini terletak sekitar 1  km di selatan [[Monas]] dan sebelah barat stasiun kereta api Gondangdia.
 
Asal nama jalan ini berawal pada zaman Belanda, ketika mahasiswa Rechts Hogeschool Batavia (Akademi Hukum Jakarta) menetap di daerah ini ketika sedang menuntut ilmu di sana.<ref>{{CitationCite neededweb|datetitle=MarchJalan 2007Jaksa, Saksi Kejayaan Backpacker di Jakarta|url=https://kumparan.com/kumparantravel/jalan-jaksa-saksi-kejayaan-backpacker-di-jakarta|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2022-02-02}}</ref> Karena itu jalan ini secara resmi dikenal sebagai ''Jalan Jaksa''.
 
== Sejarah ==
Pada akhir 1960-an, Jalan Jaksa mulai dikenal secara internasional di antara para petualang melalui [[International Youth Hostel Federation]] ([[IYHF]]). Tahun 1968, Nathaniel Lawalata, sekretaris jenderal Asosiasi PemudiaPemuda Indonesia mengubah rumahnya menjadi hotel bernama Wisma Delima. Hotel ini adalah hotel pertama di Jalan Jaksa dan satu-satunya hotel di Jakarta yang secara internasional terdaftar di IYHF.
 
Jalan ini terus mengalami perkembangan banyak hostel dan tercatat di berbagai buku panduan perjalanan terkenal seperti [[Lonely Planet]]. Jalan Jaksa kemudian menjadi titik transit untuk menjelajah seluruh Indonesia dan secara resmi ditetapkan sebagai kawasan pariwisata oleh [[dewan kota]] Jakarta.{{Citation needed|date=March 2007}}
Baris 13:
Pada 5-7 Agustus 1994, Festival Jalan Jaksa tahunan diadakan pertama kalinya.<ref>Susianty, Lenah. The Jakarta Post, 02 August (1994)</ref> Festival jalanan ini ditujukan untuk meningkatkan popularitas jalan ini dan merayakan budaya penduduk asli Jakarta yang dikenal sebagai [[suku Betawi]].
 
[[Krisis finansial Asia Timur 1997|Krisis moneter 1998]], [[pengeboman Bali 2002]], [[pengeboman kedutaan besar Jakarta 2004]] dan keputusan tahun 2005 untuk mengurangi visa standar turis dari 60 menjadi 30 hari telah mengurangi jumlah turis beranggaran rendah di Jalan Jaksa. Banyak pelancong memutuskan untuk menetap di daerah lain di Indonesia daripada menghabiskan 10% dari visa 30 hari mereka di Jakarta.{{Citation needed|date=March 2007}}
 
Pada 2007, Jalan Jaksa masih menjadi jalan berakomodasi rendah dan tempat hiburan murah di [[Jakarta]]. Jalan ini masih terkenal di antara penduduk setempat, guru bahasa Inggris, ekspatriat, dan pelancong. Meski kurang modern dan berkembang seperti [[Kuta]], [[Bali]] atau [[Khaosan Road]] di [[Bangkok]], jalan ini masih menawarkan serangkaian pelayanan untuk membantu turis beranggaran rendah termasuk agen perjalanan, toko buku, tempat penukaran mata uang, binatu, pub, dll.{{Citation needed|date=March 2007}}
 
== Catatan kaki ==
{{Reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
* {{wikitravelwikivoyage|Jakarta/Central}}
* [http://jalanjaksa.com Situs web Jalan Jaksa]
 
[[en:{{Commonscat|Jalan Jaksa]]}}
{{coord|6.186|S|106.829|E|display=title}}
 
[[Kategori:Jalan di IndonesiaJakarta|Jaksa, JalanJ]]
[[Kategori:Pariwisata di Indonesia]]
 
[[en:Jalan Jaksa]]
[[ja:ジャラン・ジャクサ]]