Imunodefisiensi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Penyangkalan medis}}
PENGERTIAN IMMUNODEFISIENSI{{Infobox disease |
Name = Imunodefisiensi |
Image = |
Baris 13 ⟶ 14:
MeshID = D007153 |
}}
'''ImmunodefisiensiImunodefisiensi''' adalah keadaan di manaketika komponen [[sistem imun]] tidak dapat berfungsi secara normal. Akibatnya, penderita imundefisiensiimunodefisiensi lebih rentan terhadap infeksi [[virus]], [[jamur]], atau [[bakteri]], [[kanker]], dan jugaserta infeksi berulang (reaktivasi infeksi laten), serta terhadap [[kanker]].<ref name="abbas">{{en}} Abul K. Abbas, Andrew H. H. Lichtman. 2014. Basic Immunology: Functions and Disorders of the Immune System. Saunders Elsevier.</ref> GangguanBerdasarkan imundefisiensisumber dapatpenyebabnya, imunodefisiensi dibagi menjadi dua golongankategori, yaitu imunodefisiensi primer (kongenital) dan sekunder (imunodefisiensi didapatperolehan). Imunodefisiensi primer disebabkan oleh [[kelainan genetik]] pada satu atau lebih komponen sistem imun, sedangkan imunodefisiensi sekunder merupakan kerusakan sistem imun yang disebabkan [[infeksi]], kekurangan nutrisi, ataupun efek dari pengobatan.<ref name="abbas" /><ref name="jan">{{id}} Jan Tambayong. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 58-60</ref> Sedangkan, imunodefisiensi sekunder merupakan kerusakan sistem imun yang disebabkan [[infeksi]], kekurangan nutrisi, ataupun efek dari pengobatan<ref name="abbas" />.
 
== Jenis Immunodefisiensi ==
=== Immunodefisiensi Primer ===
Hingga tahun 2010, sebanyak lebih dari 130 jenis kelainan immunodefisiensiyang mengakibatkan imunodefisiensi primer telah ditemukan. Berbagai kelainan tersebut dapat mempengaruhimemengaruhi perkembangan dan/atau fungsi sistem imun serta dapat diwariskan seseorang kepada keturunannya. Umumnya gejala immunodefisiensiimunodefisiensi primer dapat terdeteksi sejak kecil. Namun, gejala muncul dapat berbeda-beda antara satu pasien dengan pasien lainnya sebagai dampat dari pengaruh genetik dan lingkungan.<ref name="luigi">{{en}}Cite [httpjournal|last=Notarangelo|first=Luigi D.|date=2010-2|title=Primary immunodeficiencies|url=https://www.jacionlinencbi.orgnlm.nih.gov/articlepubmed/S0091-6749%2809%2901162-2/fulltext Luigi D. Notarangelo. 2009. Primary immunodeficiencies.20042228|journal=The Journal of Allergy and Clinical Immunology. Volume |volume=125, Issue |issue=2, SupplementSuppl 2, Pages S182–S194|pages=S182–194|doi=10.]1016/j.jaci.2009.07.053|issn=1097-6825|pmid=20042228}}</ref> Beberapa contoh penyakit yang tergolong ke dalam immunodefisiensiimunodefisiensi primer adalah:<ref name="abbas" />:
{| class="wikitable" border="1" cellpadding="3" cellspacing="0" align="center"
! Penyakit !! Kelainan / Kerusakan yang disebabkan !! Dampak klinis
Baris 24 ⟶ 25:
| Penurunan jumlah sel T, sel B, sel NK, dan/atau antibodi || Rentan terhadap infeksi virus, fungi, dan bakteri karena kecacatan pada [[sistem kekebalan seluler]] dan [[Sistem kekebalan humoral|humoral]].
|- align="center"
! [[X-linked agammaglobulinemia|Agammaglobulinemia terkait kromosom-X]]
| Kegagalan maturasi sel B di sumsum tulang belakang || Penurunan atau sama sekali tidak ada produksi sel B dan antibodi
|- align="center"
Baris 30 ⟶ 31:
| Ketidaksempurnaan perkembangan [[Timus|organ timus]] dan kegagalan maturasi sel T || Rentan terhadap infeksi virus dan fungi karena kegagalan sistem imunitas humoral
|- align="center"
! [[Sindrom Wiskott–Aldrich|Sindrom Wiskott-Aldrich]]
| CacatMutasi pada gen ''WAS'' menyebabkan kerja protein WASP kurang fungsional yang mengganggu fungsi trombosit,sitoskeleton selaktin T,dalam danperkembangan kekurangansel antibodidarah (terutamadan pembentukan [[Imunoglobulin|IgAsinapsis imunologi]]) || Rentan terhadap ekzema atopik dan infeksi yang mudah kambuh
|- align="center"
! ''[[Hyper-IgM syndrome|Sindrom Hiper-IgM]]''
| Cacat pada sel B sehingga tidak dapat melakukan pergantian kelas antibodi ([[imunoglobulin]]) || Kadar IgM di dalam tubuh menjadi berlebihan dan kekurangan IgA, IgG, dan IgE. Hal ini menyebabkan sering terjadinya infeksi berulang.
|- align="center"
|}
 
=== Immunodefisiensi Sekunder ===
ImmunodefisiensiImunodefisiensi sekunder umumnya didapatkan pada usia lanjut dan merupakan dampak dari penyakit lain yang diderita atau efek obat-obatan. Contohnya adalah penderita kegananasan (kanker) yang mendapatkan [[radioterapi]] atau [[kemoterapi]] dapat menderita immunodefisiensiimunodefisiensi karena sel-sel imun ikut dirusak oleh perlakuan tersebut. Selain itu, cacat pada sistem kekebalan seluler juga dapat disebabkan oleh [[malagizi]] (kekurangan protein). Beberapa kondisi lain yang dapat menimbulkan immunodefisiensiimunodefisiensi sekunder adalah [[Kanker|keganasan]] ([[leukemia]], [[limfoma]]), [[gagal ginjal akut]], infeksi [[HIV]], sarkodosis, [[splenektomi]], dan infeksi virus [[Virus Epstein-Barr|Epstein-Barr]] .<ref name="patologi">{{id}} JCE Underwood. 1999. Patologi: Umum dan Sistemik. Penerbit buku kedokteran EGC. Editor: Sarjadi. Edisi 2. Hal 225-227.</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Konsep dalam penyakit infeksius}}
{{authority control}}
 
[[Kategori:Imunologi]]