Tan Liong Houw: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
k Pranala luar: clean up, removed stub tag
 
(29 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Tan Liong Houw (Aksara Tradisional:陳龍虎, Aksara sederhana:陈龙虎)''' aliasatau '''Latief Harris Tanoto''' (lahir di {{lahirmati|[[Kota Surabaya|Surabaya]], [[|26 Juli]] [[|7|1930]]}}) adalah seorang pemain [[sepak bola]] terkenal [[Indonesia]] dipada era tahun 1950an[[1950-an]]. Ia dikenal sebagai pemain lini tengah yang perkasa dan ditakuti lawan. Posisinya sebagai [[gelandang]] kiri, mengharuskan Liong Houw bermain keras untuk merusak formasi lawan.
 
Pada masanya, Tan Liong Houw menjadi pujaan tim nasional dan [[Persija]] [[Jakarta]]. Bahkan para pendukung Tim Persija memberinya julukan "'''Macan Betawi'''" walaupun Ia berasal dari etnis [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Mereka tidak lagi melihat mata sipit atau kulitnya yang kuning.
 
Tan Liong Houw tumbuh remaja di Jakarta. Nama yang diberikan orangtuanya mempuyai arti "naga" (''liong'') dan "harimau" (''hauw''), yang diberikan orangtuanya adalah dua binatang perkasalambang keperkasaan dalam [[mitologi]] etnis tionghoaTionghoa. Sedangkan Tan merupakan nama keluarganya (she). AyahnyaIbunya, TanOng ChienGiok HoatTjiam, semula tidak mengijinkannyamengizinkannya menjadi pemain sepak bola. Adiknya, Tan Liong Pha, yang sempat bermain untuk [[Persib Bandung]] Junior akhirnyaterpaksa berhenti karena larangan sang ibu. Berbeda dengan adiknya, Liong Houw tetap bermain sepak bola secara sembunyi-sembunyi. Sang ibu memergokinya dan kemudian mengirimnya ke [[Semarang]] agar tak bermain sepak bola lagi. Namun nasib baik justru mempertemukannya dengan orang-orang dari klub [[Tjung Hwa]] (sekarang [[PS Tunas Jaya]]), perkumpulan olahraga warga keturunan Tionghoa kala itu. Orangtuanya kemudian meminta Jaya]]), perkumpulan olahraga warga keturunan Tionghoa kala itu. Orangtuanya kemudian meminta Liong Houw kembali ke Jakarta. Sang ayah akhirnya mengizinkan bermain bola setelah menyaksikan kegigihan anaknya mengasah bakat. Liong Houw kemudian dipanggil masuk ke tim nasional dan prestasinya semakin bersinar.
 
Tanoto, demikian Iaia juga biasa dipanggil, tidak menggantungkan penghidupan dari bermain sepak bola. Bermain sepak bola baginya benar-benar karena [[hobi]] dan mengabdi kepada negara. Pada waktu itu sebagian dari pemain [[Tim Sepak bola Nasional Indonesia]] berasal dari keturunan Tionghoa, seperti; [[Thio Him Tjiang]], [[Kwee Kiat Sek]], [[Phoa Sian Liong]], [[Lie Kiang An]], [[Chris Ong]], dan [[Harry Tjong]].
Berbeda dengan adiknya, Liong Houw tetap bermain bola secara sembunyi-sembunyi. Sang ayah memergokinya dan kemudian mengirimnya ke Surabaya agar tak bermain bola lagi. Namun nasib baik justru mempertemukannya dengan orang-orang dari klub [[Tjung Hwa]] (sekarang [[PS Tunas Jaya]]), perkumpulan olah raga warga keturunan Tionghoa kala itu. Orangtuanya kemudian meminta Liong Houw kembali ke Jakarta. Sang ayah akhirnya mengijinkan bermain bola setelah menyaksikan kegigihan anaknya mengasah bakat. Liong Houw kemudian dipanggil masuk ke tim nasional dan prestasinya semakin bersinar.
 
Ketika ada tudinganTudingan bahwa para pemain keturunan Tionghoa akan bermain setengah hati dan kendur semangatnya bila Indonesia bertemu dengan pemain dari [[Cina]]. Hal ini sempat membuat Tanoto dan kawan-kawan sakit hati mendengarnya. Pada dekade itu1950-an Indonesia sempat dua kali bertemu dengan Cina[[Republik Rakyat Tiongkok]], yaitu pada kualifikasi [[Olimpiade]] 1956]] dan kualifikasi [[Piala Dunia]] 1958]]. Faktanya, Indonesia selalu sukses melewati para pemain Cina.
Tanoto, demikian Ia juga biasa dipanggil, tidak menggantungkan penghidupan dari bermain sepak bola. Bermain sepak bola baginya benar-benar karena hobi dan mengabdi kepada negara. Pada waktu itu sebagian dari pemain Tim Nasional Indonesia berasal dari keturunan Tionghoa, seperti; [[Thio Him Tjiang]], [[Kwee Kiat Sek]], [[Phoa Sian Liong]], [[Lie Kiang An]], [[Chris Ong]], dan [[Harry Tjong]].
 
Tanoto dan kawan-kawan berhasil masuk perempat final Olimpiade 1956 di [[Melbourne]], [[Australia]]. Pada ajang inilah cerita legendaris itu tertoreh. Tim Merah Putih berhasil menahan [[Uni Soviet]] 0-0 sebelum akhirnya kalah 0-4 pada partai ulang hari berikutnya. Tanoto bermain dengan "keringat darah". Kaus kakinya sampai robek di tengah pertandingan karena termakan permainan keras lawan.
Ketika ada tudingan bahwa para pemain keturunan Tionghoa akan bermain setengah hati dan kendur semangatnya bila Indonesia bertemu dengan pemain dari [[Cina]]. Hal ini sempat membuat Tanoto dan kawan-kawan sakit hati mendengarnya. Pada dekade itu Indonesia dua kali bertemu dengan Cina yaitu pada kualifikasi [[Olimpiade]] 1956 dan kualifikasi [[Piala Dunia]] 1958. Faktanya, Indonesia selalu sukses melewati para pemain Cina.
 
Setelah [[Asian Games 1962]] IV 1962 di [[Jakarta]], Tan Liong Houw memutuskan pensiun. Hidupnya kemudian lebih banyak dihabiskan bersama istriistrinya, Loe Lan Eng atau sekarang lebih akrab dipanggil Hilda Lanawati, dan ke-empat anaknya;: Wahyu Tanoto, Budhi Tanoto, Indah Nurjani, dan Harijanto Tanoto. Dua anaknya, [[Wahyu Tanoto]] dan [[Budhi Tanoto]], meneruskan bakat sang ayah. Keduanya sempat menjadi pemain nasional pada tahun 1980an1980-an.
Tanoto dan kawan-kawan berhasil masuk perempat final Olimpiade 1956 di [[Melbourne]], [[Australia]]. Pada ajang inilah cerita legendaris itu tertoreh. Tim Merah Putih berhasil menahan [[Uni Soviet]] 0-0 sebelum akhirnya kalah 0-4 pada partai ulang hari berikutnya. Tanoto bermain dengan "keringat darah". Kaus kakinya sampai robek di tengah pertandingan karena termakan permainan keras lawan.
 
Setelah [[Asian Games]] IV 1962 di Jakarta, Tan Liong Houw memutuskan pensiun. Hidupnya kemudian lebih banyak dihabiskan bersama istri dan ke-empat anaknya; Wahyu Tanoto, Budhi Tanoto, Indah Nurjani, dan Harijanto Tanoto. Dua anaknya, [[Wahyu Tanoto]] dan [[Budhi Tanoto]], meneruskan bakat sang ayah. Keduanya sempat menjadi pemain nasional pada tahun 1980an.
Tan Liong Houw bermain untuk Tim Merah Putih selama 12duabelas tahun sejak 1950. Ia memperkuat tim nasional dalam empat Asian Games dan banyak kejuaraan regional. Salah satunya menjuarai Merdeka Games 1961 di [[Malaysia]] setelah di babak final mengalahkan tuan rumah 2-1. Ia masih memberikan sumbangan pikiran untuk perkembangan sepakbolasepak bola nasional dengan menjadi anggota Dewan Penasihat [[PSSI]] periode 1999-2003.
 
== Pranala luar ==
* [http://www.psmti.or.id/html/tokoh/t/tanlionghouw.htm/ Pemuda Tionghoa dalam Dunia Sepak Bola]
* [http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0408/14/athena/1206818.htm/ Indonesia di Kancah Olimpiade 1952-1984]
* [http://id.88db.com/id/Discussion/Discussion_reply.page/Personal_Community/?DiscID=1198/ Tan Liong Houw Pembawa Obor Olimpiade Tertua]
* [http://www.sports-reference.com/olympics/countries/INA/summer/1956/FTB/ Pemain Sepak Bola Indonesia di Olimpiade 1956]
* [http://www.sinarharapan.co.id/berita/0710/09/ola05.html/ Thio Him Tjiang: Setia Sampai Tua]
 
* {{id}} [http://www.psmti.or.id/html/tokoh/t/tanlionghouw.htm/ Pemuda Tionghoa dalam Dunia Sepak Bola]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{indo-bio-stub}}
* {{id}} [http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0408/14/athena/1206818.htm/ Indonesia di Kancah Olimpiade 1952-1984] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081019204955/http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0408/14/athena/1206818.htm |date=2008-10-19 }}
* {{id}} [http://id.88db.com/id/Discussion/Discussion_reply.page/Personal_Community/?DiscID=1198/ Tan Liong Houw Pembawa Obor Olimpiade Tertua]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.sports-reference.com/olympics/countries/INA/summer/1956/FTB/ Pemain Sepak Bola Indonesia di Olimpiade 1956] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110107010537/http://www.sports-reference.com/olympics/countries/INA/summer/1956/FTB/ |date=2011-01-07 }}
* {{id}} [http://www.sinarharapan.co.id/berita/0710/09/ola05.html/ Thio Him Tjiang: Setia Sampai Tua]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{Skuat Indonesia Pra Olimpiade 1956}}
 
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Tan, Liong Houw}}
 
{{DEFAULTSORT:TanHouw, LiongTan HouwLiong}}
[[Kategori:Kelahiran 1930]]
[[Kategori:Tokoh dari Surabaya]]
[[Kategori:Pemain sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia]]
[[Kategori:KelahiranMarga 1930Chen]]
[[Kategori:Pemain Persija Jakarta]]