Kebangkitan Nasional Estonia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
k clean up, added orphan tag
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
 
__NOTOC__
<!--{{Sejarah Estonia}}-->
Baris 7 ⟶ 9:
 
[[Berkas:Kreutzwald-köler.jpg|jmpl|ka|lurus|[[Friedrich Reinhold Kreutzwald]] dengan naskah [[Kalevipoeg]]. Lukisan karya [[Johann Köler]].]]
Pada tahun 1881, tujuh belas organisasi Estonia menulis sebuah pesan yang ditujukan kepada Tsar [[Alexander III dari Rusia]] untuk mendirikan lembaga-lembaga ''[[zemstvo]]'' (yang telah didirikan di sebagian besar daerah Kekaisaran Rusia), dengan perwakilan yang sama antara orang Estonia dan orang Jerman Baltik serta penyatuan administrasi untuk wilayah-wilayah etnis Estonia. ''[[Postimees]]'', surat kabar harian pertama Estonia, mulai beredar pada tahun 1891. Berdasarkan data sensus tahun 1897, orang Estonia memiliki tingkat [[melek huruf]] yang tertinggi di Kekaisaran Rusia setelah orang Finlandia di daerah [[Keharyapatihan Finlandia]]. Berdasarkan data tersebut, Sekitar 96,1% dari seluruh penduduk penutur bahasa Estonia berusia 10 tahun ke atas di [[Provinsi Baltik]] bisa membaca.<ref name=raun/><ref>{{cite book|author=Kappeler, Andreas |title=Rußland als Vielvölkerreich: Entstehung, Geschichte, Zerfall |url=https://archive.org/details/russlandalsvielv0000kapp |location=Munich |publisher=C.H. Beck |year=1992 |isbn=3-406-47573-6}}</ref>
 
Setelah masa Rusifikasi yang dilakukan oleh Kekaisaran Rusia pada tahun 1880-an, nasionalisme Estonia semakin bernuansa politis dengan para cendekiawan menyerukan otonomi yang lebih besar bagi wilayah orang Estonia. Ketika gelombang [[Revolusi Rusia 1905]] mencapai Estonia, orang Estonian menyerukan terhadap didirikannya [[kebebasan pers]], [[kebebasan berkumpul|berkumpul]], kesetaraan hak suara, serta otonomi nasional.<ref>{{cite journal|author=Raun, Toivo U.|year=1984 |title=The Revolution of 1905 in the Baltic Provinces and Finland |journal=[[Slavic Review]] |volume=43 |issue=3 |pages=453–467}}</ref> Stabilitas yang mendominasi era 1905 hingga 1917 memungkinkan orang Estonian untuk memajukan keinginan untuk merdeka. Setelah [[Revolusi Februari]] 1917, wilayah-wilayah Estonia kini disatukan dalam satu daerah administratif yaitu [[Kegubernuran Otonom Estonia]]. Ketika [[Bolshevik]] telah berhasil merebut kekuasaan di Rusia dalam [[Revolusi Oktober]] 1917 serta diiringi dengan menangnya pasukan [[Kekaisaran Jerman]] terhadap Rusia pada [[Perang Dunia I]], Estonia mendeklarasikan kemerdekaannya sebagai sebuah republik pada tanggal 24 Februari 1918.
Baris 20 ⟶ 22:
 
== Bacaan lebi lanjut ==
* Petersoo, Pille (2007). [http://doi.org/10.1111/j.1469-8129.2007.00276.x Reconsidering otherness: Constructing Estonian identity]. ''[[Nations and Nationalism (jurnal)|Nations and Nationalism]]'' 13 (1), pp. &nbsp;117–133.
* Raun, Toivo U. (2003). [http://doi.org/10.1111/1469-8219.00078 Nineteenth- and early twentieth-century Estonian nationalism revisited]. ''[[Nations and Nationalism (jurnal)|Nations and Nationalism]]'' 9 (1), pp. &nbsp;129–147.
* Raun, Toivo U. (1986). The Latvian and Estonian national movements, 1860–1914. ''[[The Slavonic and East European Review]]'' 64 (1), pp. &nbsp;66–80.
* Piirimäe, Helmut. Historical heritage: the relations between Estonia and her Nordic neighbors. Dalam [[Marju Lauristin|M. Lauristin]], et al. (ed.), ''Return to the Western world: Cultural and political perspectives on the Estonian post-communist transition''. Tartu: [[Tartu University Press]], 1997. {{ISBN|9985-56-257-7}}
* Nodel, Emanuel. ''Estonia: Nation on the Anvil''. New York: Bookman Associates, 1963.