Subali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(40 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{TMH Infobox|
| Image =
| Caption = Subali dalam
| Nama = Subali
| Devanagari = वाली
| Kitab = ''[[Ramayana]]''
| Ejaan_Sanskerta = Valī
| Nama_lain = Wali; Balin
| Golongan = [[Wanara]]
| Pasangan = [[Tara (Ramayana)|Tara]]
| Asal = [[Kerajaan Kiskenda]]
| Anak = [[Anggada]]
| Ayah = [[Indra]]
| Kitab = ''[[Ramayana]]''
| Tokoh = ''Ramayana''
}}
'''
Subali juga dikenal dalam dunia [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] sebagai seorang pendeta wanara berdarah putih yang tinggal di puncak Gunung
== Asal
Nama Subali berasal dari kata ''bala'', yang dalam [[bahasa Sanskerta]] bermakna "rambut". Konon ia dilahirkan melalui rambut ibunya, sehingga diberi nama Bali atau Subali. Setelah dewasa, Subali menjadi raja bangsa [[Wanara]] di [[Kerajaan Kiskenda]], sedangkan [[Sugriwa]] bertindak sebagai wakilnya.
Berbeda dengan versi aslinya, dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Subali dan Sugriwa pada mulanya terlahir sebagai manusia normal. Keduanya masing-masing bernama Guwarsi dan Guwarsa. Mereka memiliki kakak perempuan bernama [[Anjani]]. Ketiganya merupakan
Pada suatu hari Anjani, Guwarsi, dan Guwarsa berselisih memperebutkan ''cupu'' milik ibu mereka yang luar biasa indahnya. Hal itu diketahui oleh Gotama. Indradi pun dipanggil dan ditanya dari mana cupu tersebut
Meskipun kehilangan ibu, ketiga anak Gotama tetap saja memperebutkan Cupu Astagina. Gotama pun membuang benda itu jauh-jauh. Tanpa
Anjani, Guwarsi, dan Guwarsa menghadap Gotama dengan perasaan sedih. Ketiganya pun diperintahkan untuk bertapa
▲Tanpa ada yang tahu, Cupu Astagina jatuh di sebuah tempat kosong dan berubah menjadi telaga. Guwarsi dan Guwarsa segera menceburkan diri karena mengira cupu yang mereka cari jatuh ke dalam telaga itu. Seketika itu juga wujud keduanya berubah menjadi ''wanara'' atau kera. Sementara itu Anjani yang baru tiba merasa kepanasan. Ia pun mencuci muka menggunakan air telaga tersebut. Akibatnya, wajah dan lengannya berubah menjadi wajah dan lengan kera.
▲Anjani, Guwarsi, dan Guwarsa menghadap Gotama dengan perasaan sedih. Ketiganya pun diperintahkan untuk bertapa mensucikan diri. Anjani bertapa di Telaga Madirda. kelak ia bertemu [[Batara Guru]] dan memperoleh seorang putra bernama [[Anoman]]. Sementara itu Guwarsi dan Guwarsa yang telah berganti nama menjadi Subali dan Sugriwa masing-masing bertapa di Gunung Hutan Sunyapringga.
[[Berkas:Subali Solo.jpg|jmpl|ka|Subali dalam bentuk [[wayang]] gaya [[Surakarta]].]]
Versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] yang bersumber dari naskah ''
Menurut versi ''Ramayana'', antara Subali
Sementara itu, Gotama versi ''Ramayana'' adalah seorang pertapa yang tidak memiliki sangkut paut dengan Subali. Menurut versi
▲== Penggabungan Silsilah ==
▲Versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] yang bersumber dari naskah ''[[Serat Arjunasasrabahu]]'' tersebut di atas rupanya telah menggabungkan silsilah beberapa tokoh dalam ''[[Ramayana]]'' menjadi satu keluarga.
▲Menurut versi ''Ramayana'', antara Subali dan [[Sugriwa]] dengan [[Anjani]], [[Anoman]] dan Gotama tidak terdapat hubungan keluarga. Anjani adalah istri Kesari, seorang raja [[wanara]]. Ia mendapatkan titipan janin dari [[Bayu]] dewa angin, yang setelah lahir diberi nama [[Hanuman]] (nama [[Sansekerta]] dari Anoman). Hanuman kemudian berguru kepada [[Surya]], dewa matahari. Setelah tamat, ia ditugasi gurunya itu untuk menjadi pengawal putranya yang bernama Sugriwa, saudara kembar Subali.
▲Sementara itu Gotama versi ''Ramayana'' adalah seorang pertapa yang tidak memiliki sangkut paut dengan Subali. Menurut versi tersebut, Gotama memiliki istri bernama Ahalya, yang kecantikannya memikat [[Indra]], raja kahyangan. Dengan bantuan Surya, Indra pun menyamar sebagai Gotama untuk bisa mnedekati Ahalya. Hal itu akhirnya diketahui oleh Gotama. Indra dan Surya melarikan diri, sedangkan Ahalya dikutuk oleh suaminya tersebut menjadi batu.
== Perkawinan ==
Subali memiliki seorang istri bernama [[Tara (Ramayana)|Tara]]. Dari perkawinan tersebut lahir seorang putra bernama [[Anggada]], yang kelak banyak berjasa dalam membantu [[Sri Rama]] melawan [[Rahwana]].
Menurut versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], pada mulanya Tara bukanlah istri Subali, melainkan istri [[Sugriwa]]. Ketika
Subali
Di tengah jalan Sugriwa dan Tara dihadang Subali yang ternyata masih hidup. Subali menuduh adiknya itu berkhianat. Sugriwa pun dihajarnya tanpa ampun. Narada turun melerai dan mengisahkan apa yang sebenarnya terjadi. Subali sadar dan minta maaf. Ia merelakan Tara menjadi istri Sugriwa
▲Di tengah jalan Sugriwa dan Tara dihadang Subali yang ternyata masih hidup. Subali menuduh adiknya itu berkhianat. Sugriwa pun dihajarnya tanpa ampun. Narada turun melerai dan mengisahkan yang sebenarnya. Subali sadar dan minta maaf. Ia merelakan Tara menjadi istri Sugriwa dan menyerahkan takhta Kiskenda peninggalan Mahesasura kepada adiknya itu.
== Hubungan dengan Rahwana ==
[[File:Having flown to the four oceans to perform devotions with the humiliated Ravana at his belt, Vali returns to Kiskindha and mockingly interrogates the raksas.jpg|ki|jmpl|Ilustrasi Subali dan [[Rahwana]] (kanan) dari naskah ''[[Ramayana]]'' zaman [[Mughal]], [[abad ke-16]].]]
Versi ''[[Ramayana]]'' mengisahkan, Subali bersahabat dengan [[Rahwana]] raja bangsa [[Rakshasa|raksasa]] dari [[Kerajaan Alengka]]. Pada mulanya mereka sempat berkelahi karena Rahwana datang untuk menaklukkan Kerajaan Kiskenda. Namun dalam pertarungan tersebut Rahwana kalah. Subali mengampuninya dan menjadikannya teman.<ref>{{Cite web|last=नवभारतटाइम्स.कॉम|date=2019-07-25|title=भगवान राम के अलावा इन चार योद्धाओं से भी हार चुका था रावण|url=https://navbharattimes.indiatimes.com/astro/photo/not-only-ram-even-ravan-defeated-in-war-by-these-4-warriors-63810/|access-date=2020-08-21|website=नवभारत टाइम्स|language=hi-IN}}</ref>
Versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] bahkan mengisahkan Rahwana kemudian
Rahwana yang telah memperoleh ilmu baru berniat melanjutkan aksinya untuk menguasai dunia.
== Perselisihan dengan Sugriwa ==
[[Berkas:Sugriva roars out his challenge to his usurping brother Bali.jpg|ka|280px|jmpl|Lukisan dari [[India]] yang dibuat sekitar [[abad ke-17]], menggambarkan [[Sugriwa]] menantang Subali dari luar istana Kiskenda, sementara [[Rama]] dan [[Laksmana]] tampak berdiri di sisi kanan.]]
Kisah perselisihan Subali dan Sugriwa menurut versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] di atas agak berbeda dengan versi aslinya. Menurut versi ''[[Ramayana]]'', sejak awal Subali sudah menjadi raja di [[Kerajaan Kiskenda]]. Kemudian datang seorang [[Rakshasa|raksasa]] bernama Dundubi yang manantangnya adu kesaktian. Dalam pertarungan itu Dundubi berhasil dikalahkan. Ia melarikan diri sampai ke Gunung Reksyamuka tempat pertapaan [[Resi]] Matangga. Di [[Pertapaan]] itu Subali membunuh Dundubi. Resi Matangga marah karena pertapaannya dikotori. Ia pun mengutuk Subali akan mati jika berani menginjakkan kaki di [[Gunung]] Reksyamuka.<ref>{{Cite book |last=Bhat |first=Rama |url=https://books.google.com/books?id=ZMgclIr9aeEC&dq=sugriva+vali&pg=PA24 |title=The Divine Anjaneya: Story of Hanuman |date=September 2006 |publisher=iUniverse |isbn=978-0-595-41262-4 |pages=24 |language=en}}</ref>
Subali kemudian bertemu saudara Dundubi yang bernama
Sesuai rencana, Sugriwa pun datang ke istana Kiskenda untuk menantang Subali bertanding. Subali yang marah hendak menghadapi Sugriwa, tetapi dicegah oleh [[Tara (Ramayana)|Tara]], istrinya. Tara mencurigai Sugriwa yang dulu pernah kalah tetapi kini tiba-tiba berani datang untuk menantang bertarung. Namun Subali tidak menghiraukan nasihat istrinya itu. Ia memilih keluar untuk melayani tantangan adiknya. Antara Subali dan Sugriwa pun segera terjadi pertarungan sengit. Dari kejauhan, [[Rama]] yang ditemani adiknya, [[Laksmana]], serta [[Hanoman]], membidikkan panah ke arah Subali. Namun ia merasa bingung membedakan kedua [[Wanara]] kembar tersebut. Sugriwa yang kewalahan memilih melarikan diri. Rama datang menemui Sugriwa yang marah-marah karena merasa dikhianati. Rama mengaku bingung dan takut salah menyerang. Sugriwa pun dimintanya menantang Subali sekali lagi dengan mengenakan kalung untaian bunga sebagai penanda (dalam pewayangan Sugriwa diminta memakai kalung janur kuning).
▲Subali kemudian bertemu saudara Dundubi yang bernama [[Mayawi]]. Keduanya pun bertarung. Mayawi kalah dan melarikan diri ke dalam gua. Subali terus mengejarnya. [[Sugriwa]] ikut mengejar namun menunggu di luar gua. Ia mendengar suara raungan kakaknya dan melihat darah mengalir keluar gua. Sugriwa sedih dan mengira Subali telah tewas.
[[File:Killing of Vali Monkey.jpg|ka|jmpl|Subali tertembus panah Rama, yang mengintainya dari balik pohon. Sebuah ilustrasi dari [[India]] karya Balasaheb Pandit Pant Pratinidhi (1916).]]
Diceritakan bahwa setelah [[Rama]] mengetahui perbedaan antara Sugriwa dan Subali, ia pun bersembunyi di balik pohon dan menunggu saat yang tepat untuk membidikkan panahnya ke arah Subali. Sementara itu, Sugriwa kembali menantang Subali untuk bertarung. Saat Sugriwa terdesak untuk yang kedua kalinya, Rama muncul dan melepaskan panahnya ke dada Subali. Subali pun roboh tak sempat menghindar. Subali yang sekarat dalam keadaan marah menghina Rama sebagai
Menurut versi pewayangan, meskipun Subali memiliki ''Aji Pancasunya'', tetapi saat itu ajalnya telah ditentukan oleh dewata. Oleh karena itu, ilmu tersebut sudah tidak berfungsi lagi sebagaimana biasanya.
▲== Kematian Subali ==
▲[[Sugriwa]] bersembunyi di Gunung Reksyamuka ditemani [[Hanoman]] yang setia kepadanya. Hanoman berhasil mempertemukan Sugriwa dengan [[Sri Rama]] yang kehilangan istri karena diculik oleh [[Rahwana]]. Keduanya pun mengadakan kesepakatan, Rama akan membantu Sugriwa memperoleh kembali takhta Kiskenda, sedangkan Sugriwa berjanji akan membantu Rama menyerang tempat tinggal Rahwana.
▲Subali yang sekarat dalam keadaan marah menghina Rama sebagai ksatria pengecut yang tidak tahu ''dharma''. Mendengar penghinaan tersebut, Rama menjelaskan bahwa Subali sebenarnya telah berdosa, karena apabila masih suci, panah sakti milik Rama tidak akan mampu menembus kulitnya, bahkan senjata tersebut akan berbalik menyerang Rama. Setelah mendengar penjelasan yang panjang lebar dari Rama, Subali menyadari dosa-dosa dan kesalahannya kepada Sugriwa. Subali pun meminta maaf dan meminta agar Sugriwa merawat putranya yang bernama [[Anggada]] dengan baik. Subali juga merestui Sugriwa menjadi raja Kiskenda. Setelah itu, ia pun akhirnya meninggal dunia.
== Reinkarnasi Subali ==
Menurut [[susastra Hindu]], karena [[Rama]] telah membunuh Subali, maka Subali pun
== Referensi ==
▲Menurut [[susastra Hindu]], karena [[Rama]] telah membunuh Subali, maka Subali pun menitis dan membunuh reinkarnasi [[Wisnu]] pada kehidupan selanjutnya. Konon ''[[atma]]'' Subali [[reinkarnasi|terlahir kembali]] sebagai seorang pemburu bernama Jara pada zaman ''[[Dwapara Yuga]]''. Tokoh Jara inilah yang kemudian membunuh [[awatara]] [[Wisnu]] pada zaman tersebut, yaitu [[Sri Kresna]] meskipun tanpa sengaja. Setelah Jara melepaskan panahnya dan melukai kaki Kresna, Kresna [[moksa]] kembali ke [[Waikuntha]].<!-- Menurut buku Karmaphala dan Reinkarnasi; Penerbit Cudhamanik -->
{{reflist}}
{{ramayana}}
[[Kategori:Tokoh Ramayana]]
|