Subali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Antapurwa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(40 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{TMH Infobox|
| Image = SubaliVali, the Monkey King killed by Rāma..jpg
| Caption = Subali dalam bentuklukisan wayang[[India]], golekdibuat pada [[abad ke-19]]. Kini disimpan di [[British Museum]].
| Nama = Subali
| Devanagari = वाली
| Kitab = ''[[Ramayana]]''
| Ejaan_Sansekerta = Valī
| Ejaan_Sanskerta = Valī
| Nama_lain = Wali; Balin
| Golongan = [[Wanara]]
| Pasangan = [[Tara (Ramayana)|Tara]]
| Asal = [[Kerajaan Kiskenda]]
| Anak = [[Anggada]]
| Ayah = [[Indra]]
| Kitab = ''[[Ramayana]]''
| Tokoh = ''Ramayana''
}}
'''BaliSubali''' ([[{{Sanskerta]]: |वाली; ''|Valī''), atau yang di [[Indonesia]] lebih terkenal dengan sebutan '''Subali''',}} adalah nama seorang [[raja]] [[wanara]] (manusia [[monyet]]) dalam [[wiracarita]] ''[[Ramayana]]''. Ia merupakan kakak dari [[Sugriwa]], sekutu [[Sri Rama]]. Ketika terjadi perselisihan antara kedua wanara bersaudara tersebutitu, Sri Rama berada di pihak Sugriwa. Subali akhirnya tewas di tangan pangeranRama dariketika [[Ayodhya]]bertarung tersebutdengan Sugriwa.
 
Subali juga dikenal dalam dunia [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] sebagai seorang pendeta wanara berdarah putih yang tinggal di puncak Gunung ArgasunyaSunyapringga. Ia memiliki ''Aji Pancasunya'' (di daerah [[Sunda]] disebut ''Pancasona'') yang membuatnya hiduptidak abadibisa mati. Ilmu kesaktian tersebut diwariskannya kepada [[Rahwana]], musuh besar Sri Rama.
 
== Asal-Usul usul ==
Nama Subali berasal dari kata ''bala'', yang dalam [[bahasa Sanskerta]] bermakna "rambut". Konon ia dilahirkan melalui rambut ibunya, sehingga diberi nama Bali atau Subali. Setelah dewasa, Subali menjadi raja bangsa [[Wanara]] di [[Kerajaan Kiskenda]], sedangkan [[Sugriwa]] bertindak sebagai wakilnya.
Menurut versi ''[[Ramayana]]'', Subali dan [[Sugriwa]] adalah sepasang [[wanara]] kembar yang dilahirkan oleh seorang ibu, tetapi berbeda ayah. Keduanya sama-sama putra [[dewa]]. Subali adalah putra [[Indra]], sedangkan Sugriwa adalah putra [[Surya]].
 
NamaMenurut Subali berasal dari kataversi ''bala[[Ramayana]]'', yangSubali dalamdan [[bahasaSugriwa Sansekerta]]adalah bermaknasepasang "rambut".Wanara Kononkembar iayang dilahirkan melaluioleh rambutseorang ibunyaibu, sehinggatetapi diberiberbeda namaayah. BaliKeduanya atausama-sama Subaliputra [[dewa]]. Setelah dewasa, Subali menjadiadalah raja bangsa wanara diputra [[Kerajaan KiskendaIndra]], sedangkan Sugriwa bertindakmerupakan sebagaiputra wakilnya[[Surya]].
 
Berbeda dengan versi aslinya, dalam [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], Subali dan Sugriwa pada mulanya terlahir sebagai manusia normal. Keduanya masing-masing bernama Guwarsi dan Guwarsa. Mereka memiliki kakak perempuan bernama [[Anjani]]. Ketiganya merupakan putraanak dan putri[[Gotama (Ramayana)|Resi Gotama]] dan Dewi Indradi yang tinggal di Pertapaan Agrastina.
 
Pada suatu hari Anjani, Guwarsi, dan Guwarsa berselisih memperebutkan ''cupu'' milik ibu mereka yang luar biasa indahnya. Hal itu diketahui oleh Gotama. Indradi pun dipanggil dan ditanya dari mana cupu tersebut ia dapatkanberasal. Gotama sadarsebenarnya mengetahui kalau cupu tersebutitu adalah benda kahyangan milik [[Batara Surya]] yang bernama ''Cupumanik Astagina''. Indradi punyang ketakutan diam tidaktak mau menjawab. Gotama yang marah karena merasa dikhianati mengutuk istrinya itu menjadi [[tugu]]. Ia lalu melemparkan tugu tersebut sejauh-jauhnya, sampai jatuh di perbatasan [[Kerajaan Alengka]].
 
Meskipun kehilangan ibu, ketiga anak Gotama tetap saja memperebutkan Cupu Astagina. Gotama pun membuang benda itu jauh-jauh. Tanpa adasepengetahuan yangsiapa tahupun, Cupu Astagina jatuh di sebuah tempattanah kosong dan berubah menjadi telaga. Guwarsi dan Guwarsa begitu sampai di dekat telaga itu segera menceburkan diri karena mengira cupu yang mereka cari jatuh ke dalam telaga itudalamnya. Seketika itu juga wujud keduanya berubah menjadi ''wanara'' atau [[kera]]. Sementara itu Anjani yang baru tiba merasa kepanasan. Ia pun mencuci muka menggunakan air telaga tersebut. Akibatnya, wajah dan lengannya berubah menjadi wajah dan lengan kera.
Dengan perasaan sedih, Gotama melemparkan tugu perwujudan Indradi sejauh-jauhnya, sampai jatuh di perbatasan [[Kerajaan Alengka]]. Meskipun demikian, ketiga anaknya tetap saja memperebutkan Cupu Astagina. Gotama pun membuang benda itu jauh-jauh.
 
Anjani, Guwarsi, dan Guwarsa menghadap Gotama dengan perasaan sedih. Ketiganya pun diperintahkan untuk bertapa mensucikanmenyucikan diri. Anjani bertapa di Telaga Madirda. kelakKelak ia bertemu [[Batara Guru]] dan memperoleh seorang putra bernama [[AnomanHanoman]]. Sementara itu Guwarsi dan Guwarsa yang telah berganti nama menjadi Subali dan Sugriwa masing-masing bertapa di Gunung dan Hutan Sunyapringga. Ketiga anak Gotama tersebut berangkat ke tempat tujuan masing-masing. Sesuai petunjuk ayah mereka, Anjani bertapa dengan gaya berendam telanjang seperti seekor katak, Subali menggantung di dahan pohon seperti seekor kelelawar, sedangkan Sugriwa mengangkat sebelah kakinya seperti seekor kijang.
Tanpa ada yang tahu, Cupu Astagina jatuh di sebuah tempat kosong dan berubah menjadi telaga. Guwarsi dan Guwarsa segera menceburkan diri karena mengira cupu yang mereka cari jatuh ke dalam telaga itu. Seketika itu juga wujud keduanya berubah menjadi ''wanara'' atau kera. Sementara itu Anjani yang baru tiba merasa kepanasan. Ia pun mencuci muka menggunakan air telaga tersebut. Akibatnya, wajah dan lengannya berubah menjadi wajah dan lengan kera.
 
== Penggabungan Silsilahsilsilah ==
Anjani, Guwarsi, dan Guwarsa menghadap Gotama dengan perasaan sedih. Ketiganya pun diperintahkan untuk bertapa mensucikan diri. Anjani bertapa di Telaga Madirda. kelak ia bertemu [[Batara Guru]] dan memperoleh seorang putra bernama [[Anoman]]. Sementara itu Guwarsi dan Guwarsa yang telah berganti nama menjadi Subali dan Sugriwa masing-masing bertapa di Gunung Hutan Sunyapringga.
[[Berkas:Subali Solo.jpg|jmpl|ka|Subali dalam bentuk [[wayang]] gaya [[Surakarta]].]]
Versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] yang bersumber dari naskah ''[[Serat Arjunasasrabahu]]'', tersebutsebagaimana yang telah diceritakan di atas, rupanya telah menggabungkan silsilah beberapa tokoh dalam ''[[Ramayana]]'' menjadi satu keluarga.
 
Menurut versi ''Ramayana'', antara Subali dan [[-Sugriwa]] dengan [[Anjani]], [[AnomanHanoman]] dan [[Gotama (Ramayana)|Gotama]] tidak terdapatmemiliki hubungan keluarga. Anjani adalah istri Kesari, seorang [[raja]] [[wanaraWanara]]. Ia mendapatkan titipan janin dari [[Bayu]] sang dewa angin, yang setelah lahir diberi nama [[HanumanHanoman]] (nama [[Sansekerta]] dari Anoman). HanumanHanoman kemudian berguru kepada [[Surya]], dewa matahari. Setelah tamat, ia ditugasi gurunya itu untukditugaskan menjadi pengawal putranyaputra gurunya yang bernama [[Sugriwa]], saudara kembar Subali.
Ketiga anak Gotama tersebut berangkat bertapa ke tempat tujuan masing-masing. Sesuai petunjuk ayah mereka, Anjani bertapa dengan gaya berendam telanjang seperti seekor katak, Subali menggantung di dahan pohon seperti seekor kelelawar, sedangkan Sugriwa mengangkat sebelah kakinya seperti seekor kijang.
 
Sementara itu, Gotama versi ''Ramayana'' adalah seorang pertapa yang tidak memiliki sangkut paut dengan Subali. Menurut versi tersebutini, Gotama memiliki istri bernama Ahalya, yang kecantikannya memikatmembuat [[IndraDewa]], raja[[Indra]] kahyanganterpikat. Dengan bantuan Surya, Indra pun menyamar sebagai Gotama untuk bisa mnedekatimendekati Ahalya. Hal itu akhirnya diketahui oleh Gotama. Indra dan Surya melarikan diri, sedangkan Ahalya dikutuk oleh suaminya tersebut menjadi batu.
== Penggabungan Silsilah ==
Versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] yang bersumber dari naskah ''[[Serat Arjunasasrabahu]]'' tersebut di atas rupanya telah menggabungkan silsilah beberapa tokoh dalam ''[[Ramayana]]'' menjadi satu keluarga.
 
Menurut versi ''Ramayana'', antara Subali dan [[Sugriwa]] dengan [[Anjani]], [[Anoman]] dan Gotama tidak terdapat hubungan keluarga. Anjani adalah istri Kesari, seorang raja [[wanara]]. Ia mendapatkan titipan janin dari [[Bayu]] dewa angin, yang setelah lahir diberi nama [[Hanuman]] (nama [[Sansekerta]] dari Anoman). Hanuman kemudian berguru kepada [[Surya]], dewa matahari. Setelah tamat, ia ditugasi gurunya itu untuk menjadi pengawal putranya yang bernama Sugriwa, saudara kembar Subali.
 
Sementara itu Gotama versi ''Ramayana'' adalah seorang pertapa yang tidak memiliki sangkut paut dengan Subali. Menurut versi tersebut, Gotama memiliki istri bernama Ahalya, yang kecantikannya memikat [[Indra]], raja kahyangan. Dengan bantuan Surya, Indra pun menyamar sebagai Gotama untuk bisa mnedekati Ahalya. Hal itu akhirnya diketahui oleh Gotama. Indra dan Surya melarikan diri, sedangkan Ahalya dikutuk oleh suaminya tersebut menjadi batu.
 
== Perkawinan ==
Subali memiliki seorang istri bernama [[Tara (Ramayana)|Tara]]. Dari perkawinan tersebut lahir seorang putra bernama [[Anggada]], yang kelak banyak berjasa dalam membantu [[Sri Rama]] melawan [[Rahwana]].
 
Menurut versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]], pada mulanya Tara bukanlah istri Subali, melainkan istri [[Sugriwa]]. Ketika keduanyakedua wanara bersaudara itu bertapa untuk mensucikan diri sesuai petunjuk ayah mereka, datang [[Batara Narada]] yang diutus [[Batara Guru]] untuk meminta bantuan merekadalam menumpas musuh kahyangan, bernama Mahesasura raja [[Kerajaan Kiskenda|Guakiskenda]]. Subali dan Sugriwa pun berangkat. Subali masuk ke dalam istana Kiskennda yang terletak di dalam gua. Ia berpesan jika kelak mengalir darah merah ke luar gua, berarti Mahesasura tewas. Namun jika yang mengalir darah putih berarti dirinya yang tewas. Apabila Subali terbunuh, Sugriwa diminta untuk segera menutup pintu gua dengan batu besar.
 
Subali dan Sugriwa pun berangkat. Subali masuk ke dalam gua di mana terdapat istana KiskenndaKiskenda yang terletaksangat diindah. dalamDi gua.sana Iaia berpesanbertempur jikamelawan kelakMahesasura mengaliryang darahdibantu merahkedua kepengawalnya luarbernama gua,Lembusura berartidan MahesasuraJatasura. Ketiganya tewas dengan kepala pecah. tetapiDarah jikadan otak mereka mengalir keluar gua. Sugriwa di luar mengira yang mengalir adalah darah merah dan darah putih. berartiDengan dirinyasedih yangia tewasmenutup pintu gua lalu melapor ke kahyangan. ApabilaKarena Mahesasura telah mati, Subalisebagai terbunuhhadiah, Sugriwa dimintapun untukmemperoleh segeraseorang menutupbidadari pintubernama guaTara denganputri batu[[Batara besarIndra]].
 
Di tengah jalan Sugriwa dan Tara dihadang Subali yang ternyata masih hidup. Subali menuduh adiknya itu berkhianat. Sugriwa pun dihajarnya tanpa ampun. Narada turun melerai dan mengisahkan apa yang sebenarnya terjadi. Subali sadar dan minta maaf. Ia merelakan Tara menjadi istri Sugriwa danserta menyerahkan takhta Kiskenda peninggalan Mahesasura kepada adiknya itu. Subali memilih menjadi pertapa di Gunung Sunyapringga. Atas jasanya membunuh Mahesasura, Batara Guru memberinya anugerah dalam bentuk lain, yaitu ilmu kesaktian yang bisa membuatnya tidak bisa mati, bernama ''Aji Pancasunya'' (di daerah [[Sunda]] disebut ''Aji Pancasona'').
Subali pun masuk ke dalam gua di mana terdapat istana Kiskenda yang sangat indah. Di sana ia bertempur melawan Mahesasura yang dibantu kedua pengawalnya bernama Lembusura dan Jatasura. Ketiganya tewas dengan kepala pecah. Darah dan otak mereka mengalir keluar gua.
 
Sugriwa melihat hal itu mengira yang mengalir adalah darah merah dan darah putih. Dengan sedih ia menutup pintu gua lalu melaporkan hal itu ke kahyangan. Karena Mahesasura telah mati, sebagai hadiah, Sugriwa pun memperoleh seorang bidadari bernama Tara putri [[Batara Indra]].
 
Di tengah jalan Sugriwa dan Tara dihadang Subali yang ternyata masih hidup. Subali menuduh adiknya itu berkhianat. Sugriwa pun dihajarnya tanpa ampun. Narada turun melerai dan mengisahkan yang sebenarnya. Subali sadar dan minta maaf. Ia merelakan Tara menjadi istri Sugriwa dan menyerahkan takhta Kiskenda peninggalan Mahesasura kepada adiknya itu.
 
Subali memilih menjadi pertapa di Gunung Sunyapringga. Atas jasanya membunuh Mahesasura, Batara Guru memberinya anugerah dalam bentuk lain, yaitu ilmu kesaktian yang bisa membuatnya hidup abadi, bernama ''Aji Pancasunya''.
 
== Hubungan dengan Rahwana ==
[[File:Having flown to the four oceans to perform devotions with the humiliated Ravana at his belt, Vali returns to Kiskindha and mockingly interrogates the raksas.jpg|ki|jmpl|Ilustrasi Subali dan [[Rahwana]] (kanan) dari naskah ''[[Ramayana]]'' zaman [[Mughal]], [[abad ke-16]].]]
Versi ''[[Ramayana]]'' mengisahkan, Subali bersahabat dengan [[Rahwana]] raja bangsa [[Rakshasa]] dari [[Kerajaan Alengka]]. Pada mulanya keduanya sempat berkelahi karena Rahwana datang untuk menaklukkan Kerajaan Kiskenda. Namun dalam pertarungan tersebut Rahwana kalah. Subali mengampuninya dan menjadikannya teman.
Versi ''[[Ramayana]]'' mengisahkan, Subali bersahabat dengan [[Rahwana]] raja bangsa [[Rakshasa|raksasa]] dari [[Kerajaan Alengka]]. Pada mulanya mereka sempat berkelahi karena Rahwana datang untuk menaklukkan Kerajaan Kiskenda. Namun dalam pertarungan tersebut Rahwana kalah. Subali mengampuninya dan menjadikannya teman.<ref>{{Cite web|last=नवभारतटाइम्स.कॉम|date=2019-07-25|title=भगवान राम के अलावा इन चार योद्धाओं से भी हार चुका था रावण|url=https://navbharattimes.indiatimes.com/astro/photo/not-only-ram-even-ravan-defeated-in-war-by-these-4-warriors-63810/|access-date=2020-08-21|website=नवभारत टाइम्स|language=hi-IN}}</ref>
 
Versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] bahkan mengisahkan Rahwana kemudian menjadiberguru muridkepada Subali. Rahwana yang pandai bersandiwara berhasil meyakinkan Subali bahwa dirinya telah bertobat. Subali pun mengajarkan ''Aji Pancasunya'' kepadanya. Ia senantiasajuga selalu menasihati Rahwana supaya menggunakan ilmu tersebut di jalan kebenaran.
 
Rahwana yang telah memperoleh ilmu baru berniat melanjutkan aksinya untuk menguasai dunia. terlebihTerlebih dahulu ia berniatberusaha menyingkirkan Subali yang dianggapnya sebagai penghalang. Ia pun mengirim pembantunya yang bernama [[Marica]] untuk menyamar sebagai pelayan [[Tara (Ramayana)|Tara]]. Pelayan palsu jelmaan Marica itu datang dan melapor kepada Subali bahwa Tara setiap hari disiksa Sugriwa. Konon Sugriwa juga mengungkit-ungkit nama Subali setiap kali menyiksa Tara. Subali marah mendengar laporan tersebut. Ia pun mendatangi Sugriwa di Kiskenda. Sugriwa dihajar tanpa ampun. Tubuhnya dilemparkan sampai jatuh dan terjepit di sepasang pohon asam kembar di puncak Gunung Reksyamuka. Subali kemudian menetap di Kerajaan Kiskenda serta menikahi Tara. Dari perkawinan itu kemudian lahir [[Anggada]].
 
Subali marah mendengar laporan tersebut. Ia pun mendatangi Sugriwa di Kiskenda. Sugriwa dihajar tanpa ampun. Tubuhnya dilemparkan sampai jatuh dan terjepit di sepasang pohon asam kembar di puncak Gunung Reksyamuka. Subali kemudian menetap di Kerajaan Kiskenda serta menikahi Tara. Dari perkawinan itu kemudian lahir [[Anggada]].
 
== Perselisihan dengan Sugriwa ==
[[Berkas:Sugriva roars out his challenge to his usurping brother Bali.jpg|ka|280px|jmpl|Lukisan dari [[India]] yang dibuat sekitar [[abad ke-17]], menggambarkan [[Sugriwa]] menantang Subali dari luar istana Kiskenda, sementara [[Rama]] dan [[Laksmana]] tampak berdiri di sisi kanan.]]
[[Berkas:Rama kills vali.jpg|left|200px|thumb|Adegan yang menggambarkan terbunuhnya Subali di tangan [[Rama]]. Lukisan dari [[India]], dibuat sekitar [[abad ke-18]].]]
Kisah perselisihan Subali dan Sugriwa menurut versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] di atas agak berbeda dengan versi aslinya. Menurut versi ''[[Ramayana]]'', sejak awal Subali sudah menjadi raja di [[Kerajaan Kiskenda]]. Kemudian datang seorang [[Rakshasa|raksasa]] bernama Dundubi yang manantangnya adu kesaktian. Dalam pertarungan itu Dundubi berhasil dikalahkan. Ia melarikan diri sampai ke Gunung Reksyamuka tempat pertapaan [[Resi]] Matangga. Di [[Pertapaan]] itu Subali membunuh Dundubi. Resi Matangga marah karena pertapaannya dikotori. Ia pun mengutuk Subali akan mati jika berani menginjakkan kaki di [[Gunung]] Reksyamuka.<ref>{{Cite book |last=Bhat |first=Rama |url=https://books.google.com/books?id=ZMgclIr9aeEC&dq=sugriva+vali&pg=PA24 |title=The Divine Anjaneya: Story of Hanuman |date=September 2006 |publisher=iUniverse |isbn=978-0-595-41262-4 |pages=24 |language=en}}</ref>
 
Subali kemudian bertemu saudara Dundubi yang bernama [[Mayawi]]. Keduanya pun bertarung. Mayawi kalah dan melarikan diri ke dalam gua. Subali terus mengejarnya. [[Sugriwa]] ikut mengejar namun menunggu di luar gua. Ia mendengar suara raungan kakaknya dan melihat darah mengalir keluar gua. Sugriwa sedih dan mengira Subali telah tewas. Sugriwa kembali ke Kiskenda dan didesak rakyatnya untuk menjadi raja baru menggantikan Subali. Tiba-tiba Subali muncul dengan penuh rasa marah. Ternyata yang tewas adalah Mayawi, bukan dirinya. Ia pun menghajar Sugriwa sedemikian rupa. Sugriwa yang ketakutan melarikan diri ke Gunung Reksyamuka, di mana Subali tidak berani mengejarnya.
Kisah perselisihan Subali dan Sugriwa menurut versi [[wayang|pewayangan]] [[Jawa]] tersebut cukup berbeda dengan versi aslinya. Menurut versi ''[[Ramayana]]'', sejak awal Subali sudah menjadi raja di [[Kerajaan Kiskenda]]. Kemudian datang seorang [[Rakshasa]] bernama [[Dundubi]] yang manantangnya adu kesaktian.
 
[[Sugriwa]] bersembunyi di Gunung Reksyamuka ditemani [[Hanoman]] yang setia kepadanya. Hanoman berhasil mempertemukan Sugriwa dengan [[Sri Rama]], seorang pangeran dari [[Ayodhya]] yang kehilangan istri karena diculik oleh [[Rahwana]]. Keduanya pun mengadakan kesepakatan,. Rama akan membantu Sugriwa memperoleh kembali takhta Kiskenda, sedangkan Sugriwa berjanji akan membantu Rama menyerang tempat tinggalnegeri Rahwana.<ref>{{Cite news|date=2012-04-01|title=Lasting friendship|language=en-IN|work=The Hindu|url=https://www.thehindu.com/features/friday-review/religion/lasting-friendship/article3269444.ece|access-date=2020-08-21|issn=0971-751X}}</ref>
Dalam pertarungan itu Dundubi berhasil dikalahkan. Ia melarikan diri sampai ke Gunung Reksyamuka tempat pertapaan Resi Matangga. Di pertapaan itu Subali membunuh Dundubi. Resi Matangga marah karena pertapaannya dikotori. Ia pun mengutuk Subali akan mati jika berani menginjakkan kaki di Gunung Reksyamuka.
 
Sesuai rencana, Sugriwa pun datang ke istana Kiskenda untuk menantang Subali bertanding. Subali yang marah hendak menghadapi Sugriwa, tetapi dicegah oleh [[Tara (Ramayana)|Tara]], istrinya. Tara mencurigai Sugriwa yang dulu pernah kalah tetapi kini tiba-tiba berani datang untuk menantang bertarung. Namun Subali tidak menghiraukan nasihat istrinya itu. Ia memilih keluar untuk melayani tantangan adiknya. Antara Subali dan Sugriwa pun segera terjadi pertarungan sengit. Dari kejauhan, [[Rama]] yang ditemani adiknya, [[Laksmana]], serta [[Hanoman]], membidikkan panah ke arah Subali. Namun ia merasa bingung membedakan kedua [[Wanara]] kembar tersebut. Sugriwa yang kewalahan memilih melarikan diri. Rama datang menemui Sugriwa yang marah-marah karena merasa dikhianati. Rama mengaku bingung dan takut salah menyerang. Sugriwa pun dimintanya menantang Subali sekali lagi dengan mengenakan kalung untaian bunga sebagai penanda (dalam pewayangan Sugriwa diminta memakai kalung janur kuning).
Subali kemudian bertemu saudara Dundubi yang bernama [[Mayawi]]. Keduanya pun bertarung. Mayawi kalah dan melarikan diri ke dalam gua. Subali terus mengejarnya. [[Sugriwa]] ikut mengejar namun menunggu di luar gua. Ia mendengar suara raungan kakaknya dan melihat darah mengalir keluar gua. Sugriwa sedih dan mengira Subali telah tewas.
 
== Kematian Subali ==
Sugriwa kembali ke Kiskenda dan didesak rakyatnya untuk menjadi raja baru menggantikan kakaknya. Tiba-tiba Subali muncul dengan penuh rasa marah. Ternyata yang tewas adalah Mayawi, bukan dirinya. Ia pun menghajar Sugriwa sedemikian rupa. Sugriwa yang ketakutan segera melarikan diri ke Gunung Reksyamuka, di mana Subali tidak berani mengejarnya.
[[File:Killing of Vali Monkey.jpg|ka|jmpl|Subali tertembus panah Rama, yang mengintainya dari balik pohon. Sebuah ilustrasi dari [[India]] karya Balasaheb Pandit Pant Pratinidhi (1916).]]
Diceritakan bahwa setelah [[Rama]] mengetahui perbedaan antara Sugriwa dan Subali, ia pun bersembunyi di balik pohon dan menunggu saat yang tepat untuk membidikkan panahnya ke arah Subali. Sementara itu, Sugriwa kembali menantang Subali untuk bertarung. Saat Sugriwa terdesak untuk yang kedua kalinya, Rama muncul dan melepaskan panahnya ke dada Subali. Subali pun roboh tak sempat menghindar. Subali yang sekarat dalam keadaan marah menghina Rama sebagai ksatriakesatria pengecut yang tidak tahu ''dharma''[[darma]]. Mendengar penghinaan tersebutitu, Rama menjelaskan bahwa Subali sebenarnya telah berdosa, karena apabila masih suci, panah sakti milik Rama tidak akan mampu menembus kulitnya, bahkan senjata tersebut akan berbalik menyerang Rama. Setelah mendengar penjelasan yang panjang lebar dari Rama, Subali menyadari dosa-dosa dan kesalahannya kepada Sugriwa. SubaliIa pun meminta maaf dan meminta agar Sugriwa merawat putranya yang bernama [[Anggada]] dengan baik. Subali juga merestui Sugriwa menjadi raja Kiskenda. Setelah itu, ia pun akhirnya meninggal dunia.<ref>{{Cite web|title=Who was Angad? What is Angad's role in Ramayana?|url=https://www.timesnownews.com/spiritual/religion/article/who-was-angad-what-is-angads-role-in-ramayana/578108|access-date=2020-08-21|website=www.timesnownews.com|language=en}}</ref><ref>{{Cite web|title=Valmiki Ramayana - Kishkindha Kanda|url=http://www.valmikiramayan.net/kishkindha/sarga5/kishkindha_5_prose.htm|access-date=2020-08-21|website=www.valmikiramayan.net}}</ref>
 
Menurut versi pewayangan, meskipun Subali memiliki ''Aji Pancasunya'', tetapi saat itu ajalnya telah ditentukan oleh dewata. Oleh karena itu, ilmu tersebut sudah tidak berfungsi lagi sebagaimana biasanya.
== Kematian Subali ==
[[Berkas:100 0276.jpg|right|200px|thumb|Ukiran di kuil [[Banteay Srei]] di [[Kamboja]], menggambarkan pertempuran antara [[Sugriwa]] dan Subali. Di sebelah kanan, [[Rama]] bersiap-siap memanah Subali.]]
[[Berkas:Vali ram.jpg|right|200px|thumb|Subali terbunuh di tangan Rama. Sebuah lukisan dari [[India]], dibuat pada zaman kekaisaran Mughal, sekitar abad ke-16.]]
 
[[Sugriwa]] bersembunyi di Gunung Reksyamuka ditemani [[Hanoman]] yang setia kepadanya. Hanoman berhasil mempertemukan Sugriwa dengan [[Sri Rama]] yang kehilangan istri karena diculik oleh [[Rahwana]]. Keduanya pun mengadakan kesepakatan, Rama akan membantu Sugriwa memperoleh kembali takhta Kiskenda, sedangkan Sugriwa berjanji akan membantu Rama menyerang tempat tinggal Rahwana.
 
Sesuai rencana, Sugriwa pun datang ke istana Kiskenda untuk menantang Subali bertanding. Subali yang marah hendak menghadapi Sugriwa, namun dicegah oleh [[Tara]], istrinya. Tara mencurigai Sugriwa yang dulu kalah kini tiba-tiba berani datang untuk menantang bertarung. Tetapi Subali tidak menghiraukan nasihat istrinya itu. Ia memilih keluar untuk melayani tantangan adiknya.
 
Subali dan Sugriwa pun segera terlibat pertarungan sengit. Dari kejauhan, [[Rama]] ditemani adiknya, [[Laksmana]], serta [[Hanoman]], membidikkan panah ke arah Subali. Namun ia merasa bingung membedakan kedua [[wanara]] kembar tersebut. Sugriwa yang kewalahan memilih melarikan diri.
 
Rama datang menemui Sugriwa yang marah karena merasa dikhianati. Rama mengaku bingung dan takut salah menyerang. Sugriwa pun dimintanya menantang Subali sekali lagi dengan menggunakan kalung untaian bunga sebagai penanda (dalam pewayangan Sugriwa diminta memakai kalung janur kuning).
 
Sugriwa kembali menantang Subali. Keduanya pun terlibat pertarungan sengit kembali. Saat Sugriwa terdesak dan hampir kalah, Rama muncul dan melepaskan panahnya ke dada Subali. Subali pun roboh tak sempat menghindar.
 
Subali yang sekarat dalam keadaan marah menghina Rama sebagai ksatria pengecut yang tidak tahu ''dharma''. Mendengar penghinaan tersebut, Rama menjelaskan bahwa Subali sebenarnya telah berdosa, karena apabila masih suci, panah sakti milik Rama tidak akan mampu menembus kulitnya, bahkan senjata tersebut akan berbalik menyerang Rama. Setelah mendengar penjelasan yang panjang lebar dari Rama, Subali menyadari dosa-dosa dan kesalahannya kepada Sugriwa. Subali pun meminta maaf dan meminta agar Sugriwa merawat putranya yang bernama [[Anggada]] dengan baik. Subali juga merestui Sugriwa menjadi raja Kiskenda. Setelah itu, ia pun akhirnya meninggal dunia.
 
== Reinkarnasi Subali ==
Menurut [[susastra Hindu]], karena [[Rama]] telah membunuh Subali, maka Subali pun menitisbereinkarnasi dan membunuh reinkarnasi[[awatara|inkarnasi]] [[Wisnu]] pada kehidupan selanjutnya. Konon ''[[atma]]'' Subali [[reinkarnasi|terlahir kembali]] sebagai seorang pemburu bernama Jara pada zaman ''[[Dwapara Yuga]]''. Tokoh Jara inilah yang kemudian membunuh [[awatara]] [[Wisnu]] pada zaman tersebut, yaitu [[Sri Kresna]] meskipun tanpa sengaja. Setelah Jara melepaskan panahnya dan melukai kaki Kresna, Kresna pun [[moksa]] dan kembali ke [[Waikuntha]].<!-- Menurut buku Karmaphala dan Reinkarnasi; Penerbit Cudhamanik -->
 
== Referensi ==
Menurut [[susastra Hindu]], karena [[Rama]] telah membunuh Subali, maka Subali pun menitis dan membunuh reinkarnasi [[Wisnu]] pada kehidupan selanjutnya. Konon ''[[atma]]'' Subali [[reinkarnasi|terlahir kembali]] sebagai seorang pemburu bernama Jara pada zaman ''[[Dwapara Yuga]]''. Tokoh Jara inilah yang kemudian membunuh [[awatara]] [[Wisnu]] pada zaman tersebut, yaitu [[Sri Kresna]] meskipun tanpa sengaja. Setelah Jara melepaskan panahnya dan melukai kaki Kresna, Kresna [[moksa]] kembali ke [[Waikuntha]].<!-- Menurut buku Karmaphala dan Reinkarnasi; Penerbit Cudhamanik -->
{{reflist}}
 
== Lihat pula ==
* [[Sugriwa]]
* [[Rama]]
* [[Wanara]]
 
 
{{ramayana}}
 
[[Kategori:Tokoh Ramayana]]
 
[[en:Vali (Ramayana)]]
[[ja:ヴァーリン]]
[[te:వాలి]]
[[th:พาลี]]