Konsili Konstanz: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes |
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(9 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
|accepted_by=[[Gereja Katolik]]
|previous=[[Konsili Wina]]
|next={{plainlist|
* [[Konsili Siena|Siena]] (Konsiliarisme)
|convoked_by=[[Paus Yohanes XXIII yang skismatik]], dikukuhkan oleh [[Paus Gregorius XII]]▼
* [[Konsili Florence|Florence]] (Ekumenis)}}
|presided_by=[[Sigismund, Kaisar Romawi Suci]]
|attendance=600
|topics=[[Skisma Barat]]
|documents=[[
}}
{{Konsili Ekumenis Katolik}}
[[Berkas:
[[Berkas:Jan Hus-Council of Constance.jpg|jmpl|250px|Lukisan [[Jan Hus]] di Konsili Konstanz oleh [[Václav Brožík]]]]
'''Konsili Konstanz''' adalah sebuah [[Konsili Ekumenis]] dari [[Gereja Katolik Roma]] yang dihimpunkan oleh [[Sigismund, Kaisar Romawi Suci|Kaisar Sigismund]] seorang pendukung [[Paus Yohanes XXIII]] paus yang baru saja terpilih di Pisa. Konsili ini diadakan dari [[16 November]] [[1414]] hingga [[22 April]] [[1418]] di [[Konstanz]]. Tujuan utamanya adalah mengakhiri [[Skisma Barat|Skisma Kepausan]] yang terjadi karena [[Kepausan Avignon]] atau, sebagaimana yang kadang-kadang disebut, "[[Pembuangan Gereja di Babel]]." Konsili Konstanz menandai puncak dari [[Konsiliarisme|Gerakan Konsiliar]] untuk memperbarui Gereja. Namun, Gereja Katolik hanya menganggap sah dan ekumenis sesi-sesi dari Konsili yang diadakan setelah pengukuhan Konsili oleh Paus sejati, yaitu Gregorius XII.
Sesi-sesi sebelumnya, yang diadakan di bawah kekuasaan Kaisar Sigismund dan
Pada saat Konsili dihimpun, ada tiga orang [[Paus (Katolik Roma)|paus]] yang kesemuanya menganggap dirinya sah. Beberapa tahun sebelumnya, dalam salah satu pukulan pertama terhadap gerakan Konsiliar, para uskup di [[Konsili Pisa]] menggulingkan kedua orang yang sama-sama mengaku sebagai paus dan memilih paus yang ketiga, dan mengklaim bahwa dalam keadaan seperti itu, dewan para uskup mempunyai otoritas yang lebih besar daripada hanya satu orang uskup, meskipun misalnya dia adalah uskup Roma. Hal ini hanya semakin memperparah skisma.
Baris 20 ⟶ 23:
Sebuah inovasi dalam Konsili itu ialah bahwa bukannya memilih sebagai individu, para uskup memilih sesuai dengan kelompok [[nasional]], dan dengan eksplisit mengukuhkan tekanan nasional yang telah mendorong terjadinya skisma sejak 1378.
:''konsili yang dengan sah dihimpunkan di dalam Roh Kudus, merupakan sebuah konsili umum dan mewakili Gereja Katolik yang militan; konsili ini memiliki kuasa langsung dari Kristus; dan bahwa setiap orang dalam keadaan atau martabat apapun, bahkan seorang paus, harus tunduk kepadanya dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan iman, penghapusan skisma yang dimaksud dan pembaruan umum dari gereja Allah yang dimaksud di dalam diri kepala dan anggota-anggotanya.''
menandai puncak dari gerakan pembaruan dari Konsiliarisme [http://www.piar.hu/councils/ecum16.htm] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080101090223/http://www.piar.hu/councils/ecum16.htm |date=2008-01-01 }}. Namun,
Jadi, apa yang digambarkan oleh para sejarahwan sebagai "Konsili Konstanz" pada kenyataannya adalah dua perhimpunan yang berbeda di mata Gereja Katolik dan hukum kanonnya. Bagian pertama dianggap sebagai rapat gelap, tidak berhak mengeluarkan
Dengan dukungan dari [[Sigismund, Kaisar Romawi Suci]], yang bertakhta di depan altar Katedral Konstanz, Konsili Konstanz merekomendasikan agar ketiga paus itu mengundurkan diri, dan bahwa seseorang yang lainnya dipilih. Sebagian karena kehadiran kaisar terus-menerus, para penguasa lainnya menuntut agar mereka juga mempunyai hak untuk mengusulkan siapa yang harus menjadi paus. Oleh karena itu, sebagian besar dari waktu Konsili itu disibukkan dengan upaya-upaya untuk menenangkan para penguasa
Kemudian Gregorius XII mengirim utusan-utusannya ke Konstanz, dan mereka diberi kuasa penuh untuk menghimpun, membuka dan dan memimpin Konsili ekumenis, dan juga diberikan kuasa untuk mengajukan pengunduran dirinya kepada Dewan Kepausan. Hal ini akan membuka jalan bagi berakhirnya skisma Barat.
Para utusan diterima oleh Kaisar Sigismund dan oleh para uskup yang berhimpun, dan Kaisar menyerahkan pimpinan persidangan kepada para utusan paus, yaitu Kardinal Dominici dari Ragusa dan Pangeran Charles dari Malatesa. Pada 4 Juli 1415 [[bula]] Gregorius XII yang menunjuk Malatesta dan Kardinal Dominici dari Ragusa sebagai wakil-wakilnya di Konsili dibacakan secara resmi di hadapan para uskup yang berkumpul. Kardinal kemudian membacakan sebuah
Bekas Paus Gregorius XII kemudian diangkat menjadi Kardinal Uskup dari Porto oleh Konsili, dengan pangkat di bawah paus (hal ini menjadikannya orang yang tertinggi kedudukannya di Gereja, karena, setelah pengunduran dirinya, Takhta Petrus menjadi kosong). Para kardinal Gregorius XII diterima sebagai kardinal-kardinal sejati oleh Konsili, tetapi para anggota Konsili menunda pengangkatan paus yang baru karena khawatir bahwa paus yang baru itu akan membatasi percakapan-percakapan lebih lanjut dari masalah-masalah yang mendesak di dalam Gereja.
Pada waktu para
Tujuan kedua dari Konsili adalah melanjutkan pembaruan-pembaruan yang telah dimulai di Konsili Pisa. Pembaruan-pembaruan ini umumnya ditujukan untuk melawan [[John Wyclif]] yang disebutkan dalam sesi pembukaan, dan dikutuk pada sesi kedelapan, [[4 Mei]] [[1415]] dan [[Jan Hus]] serta pengikut-pengikut mereka. [[Jan Hus]] yang dipanggil ke Konstanz dengan sebuah surat yang menjamin keamanannya, dikutuk oleh konsili dan tetap [[dibakar pada tiang]] pada [[6 Juli]] [[1415]].
Konsili juga berusaha mengarahkan pembaruan-pembaruan gerejawi. Namun, begitu dua orang
Selama Konsili dibicarakan juga topik-topik politik, seperti misalnya tuduhan oleh para [[Ksatria Teutonik]] bahwa [[Polandia]] membela [[agama kafir|orang-orang kafir]]. [[Pawel Wlodkowic]] [[rektor]] [[Universitas Jagiellonian]] di [[Kraków]] [[Polandia]] menyajikan teori bahwa semua bangsa, termasuk bangsa-bangsa kafir, mempunyai hak untuk memerintah diri sendiri dan hidup dalam damai serta memiliki tanah mereka; ini adalah salah satu gagasan yang paling awal tentang [[hukum internasional]]. Konsili juga memerintahkan penyusunan buku tentang bagaimana caranya meninggal, dan karena itu pada 1415 ditulislah ''[[Ars moriendi]]''.
Baris 46 ⟶ 49:
== Sumber ==
* Cantor, Norman F. 1993. ''Civilization of the Middle Ages'' hlm. 498ff.
* {{en}} [http://www.piar.hu/councils/ecum16.htm Tanner, Norman P., editor, ''Decrees of the Ecumenical Councils''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080101090223/http://www.piar.hu/councils/ecum16.htm |date=2008-01-01 }}: ''Council of Constance 1414-18'', ringkasan dari sesi-sesinya
== Pranala luar ==
* [http://www.newadvent.org/cathen/04288a.htm Catholic Encyclopedia: Council of Constance]
{{Konsili ekumenis}}
[[Kategori:Konsili Gereja Katolik Roma|Konstanz]]
|