Dzabihah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(5 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 38:
{{one source|Bab atau bagian|date=Desember 2010}}
[[Berkas:ModernEgypt,_Opening_of_Luxor-Aswan_rail_line,_Album-2-BAL-00000606-0039.jpg|ka|jmpl|300x300px|Penyembelihan di [[Esna]], Mesir, 1926]]
Tindakan menyembelih haruslah menyebut nama Allah. Menyebut nama Allah dimaknai sebagai tanda pengakuan hak Allah atas segala sesuatu dan syukur kepada Allah atas rezeki yang diberikan-Nya: bukan dalam rangka berbuat dosa atau tamak, melainkan untuk bertahan hidup dan beribadah. Ucapan yang umum adalah [[basmalah]] versi pendek-takbir, ''bismillah'' "Dengan menyebut nama Allah" diikuti ''allahu akbar'' "Allah Maha Besar". Tidak tepat untuk menggunakan basmalah versi panjang: "''Bismillahir-raḥmānir-raḥīm''" (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) dalam situasi ini, karena menyembelih adalah tanda ketundukan alih-alih belas kasihan.{{cn|date=July 2022}}
 
Dalam tradisi Islam, hewan harus dibawa ke tempat yang tepat dan dibaringkan dengan perlakuan wajar agar tidak melukainya. Ini adalah [[Sunnah|''sunnah'']] tetapi tidak [[Fardhu|''fardhu'']] (wajib), kepala hewan menghadap [[kiblat]]. Pisau yang digunakan untuk menyembelih tidak boleh terlihat oleh hewan. Metode umum yang digunakan untuk menyembelih hewan melibatkan pemotongan urat nadi (arteri) serta kerongkongan dan tenggorokan dengan satu sembelihan pisau yang tidak bergerigi. Sistem saraf tidak boleh rusak, karena dapat menyebabkan hewan mati sebelum eksanguinasi terjadi. Kepala hewan tidak boleh dipenggal, karena mata pisau tidak boleh menyentuh sumsum tulang belakang. Begitu darah mengalir, hewan tersebut tidak ditangani sampai mati. Meskipun ini adalah metode yang disetujui, Komite Fatwa Mesir telah sepakat bahwa seekor hewan boleh dibuat tidak peka terhadap rasa sakit melalui [[elektronarkosis]] dan tetap halal.<ref name="auto" />
Baris 48:
Metode ini tidak boleh melanggar hukum-hukum Islam (hewan tidak boleh mati berdasarkan hal yang diharamkan oleh hukum Islam) dan harus menghilangkan darah. Hal ini penting karena memakan darah hewan hukumnya haram;{{cite quran|2|173}} akan tetapi, tidak ada kejelasan menghilangkan seluruh darah yang tersisa menyebabkan dagingnya terbebas dari najis. Faktanya, ulama menyatakan bahwa hanya perlu menghilangkan "sebagian besar" darah dari hewan.<ref>{{citation|url=http://www.guidedways.com/articles/halalslaughtermethod.php#dhabh|title=An Assessment of the Muslim Method of Slaughter|date=18–19 September 1986|author=Dr. Abdul Majid Katme|location=presented at the UFAW Symposium on Humane Slaughter and Euthanasia, held at the Zoological Society of London, Regent’s Park|access-date=29 March 2010|archive-url=https://web.archive.org/web/20130713132532/http://www.guidedways.com/articles/halalslaughtermethod.php#dhabh|archive-date=13 July 2013|url-status=dead}}</ref>
 
=== PembiusanPemingsanan ===
 
Banyak Muslim menentang penggunaan teknik pembiusanpemingsanan apa pun pada hewan, meskipun tidak fatal.<ref>{{cite web|date=10 May 2012|title=UK: Stunning before slaughter can cause pain, is cruel and tortures the animal|url=https://halalfocus.net/uk-stunning-before-slaughter-can-cause-pain-is-cruel-and-tortures-the-animal/|website=www.halalfocus.net|access-date=20 July 2022}}</ref>
 
Agar halal, penyembelihan mensyaratkan hewan tersebut mati dengan pisau yang dipotong ke tenggorokan, dan pembiusanpemingsanan yang dilakukan sebelum penyembelihan tidak boleh sampai membunuh hewan, tidak termasuk menggunakan senjata api, yang dapat menyebabkan kematian seketika. Di tempat yang melakukan penyembelihan halal, teknik pembiusanpemingsanan dengan listrik reversibel dapat digunakan untuk membuat hewan tidak sadar selama proses penyembelihan, agar memenuhi [[kesejahteraan hewan]] dan persyaratan halal.<ref>{{cite web|title=Meat Industry Association - Halal|url=https://www.mia.co.nz/what-we-do/trade/halal/|publisher=[[Meat Industry Association of New Zealand]]|access-date=16 January 2020}}</ref>
 
Untuk ternak sapi, penyembelih halal cukup menggunakan pembiusanpemingsanan di kepala, yang mengharuskan sapi dikeluarkan darahnya dalam waktu 10 detik.<ref>{{cite web|title=Electric Stunning of Cattle|url=http://www.grandin.com/humane/elec.stunning.cattle.html|website=www.grandin.com|access-date=3 April 2018}}</ref> Penggunaan elektronarkosis untuk hewan besar dibolehkan sejak dikeluarkannya fatwa 1978 oleh Komisi Fatwa Mesir.<ref>Egyptian Fatwa Committee, 18 December 1978, [http://www.organic-halal-meat.com/article/fatwa-stunning.php "The Opinions of the Ulema on the Permissibility of Stunning Animals"] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121202233118/http://www.organic-halal-meat.com/article/fatwa-stunning.php|date=2 December 2012}}, ''Organic Halal Meat'', 1978</ref> Terlepas dari kebolehan penggunaannya, praktik tersebut telah menghadapi penolakan beberapa dekade dari banyak komunitas Muslim.<ref>Sam Jones, 6 March 2014, [https://www.theguardian.com/world/2014/mar/06/halal-shechita-politics-animal-slaughter "Halal, shechita and the politics of animal slaughter"]. ''The Guardian''. 2014.</ref>
 
== Kesejahteraan ==
{{main|Pelarangan penyembelihan hewan kurban}}
 
Para penentang ''dzabīḥah,'' umumnya berasal dari aktivis kesejahteraan hewan, menganggap bahwa sejumlah metode penyembelihan "menyebabkan rasa sakit atau penderitaan yang parah pada hewan" dibandingkan dengan hewan yang dibiusdipingsankan sebelum disembelih, dengan beberapa kelompok agama – seperti Komite Fatwa Mesir – menyetujui elektronarkosis sebagai metode penyembelihan atas dasar ini. Bahkan dikatakan lagi bahwa penyembelihan tanpa pembiusanpemingsanan sebelumnya meninggalkan [[sumsum tulang belakang]], dan dengan demikian kemampuan untuk merasakan sakit sampai mati, masih dirasakan.<ref>{{cite news|last=Coghlan|first=Andy|date=13 October 2009|title=Animals feel the pain of religious slaughter|url=https://www.newscientist.com/article/dn17972-animals-feel-the-pain-of-religious-slaughter.html|newspaper=[[New Scientist]]|access-date=28 February 2013}}</ref>
 
Namun, sejumlah Muslim lainnya membantah tudingan kekejaman terhadap hewan dengan merujuk pada masalah kesejahteraan hewan yang timbul dari pembiusanpemingsanan hewan sebelum disembelih.<ref name="asidcom">{{cite web|title=ASIDCOM report. Benefits of Religious Slaughter|url=http://www.asidcom.org/IMG/pdf/ASIDCOM_report-Benefits_of_religious_slaughter-2.pdf|website=asidcom.org|access-date=3 April 2018}}</ref>
 
=== Di Britania Raya ===
InPada tahun 2003, [[Compassion in World Farming]] supportedmendukung recommendations made by the UK'srekomendasi [[FarmDewan AnimalKesejahteraan WelfareHewan CouncilPeternakan]], the government's animal welfare adviseBritania committeeRaya, ofuntuk outlawingmelarang slaughterpenyembelihan withouttanpa stunningpemingsanan, statingserta thatmenyatakan bahwa "WeKami believepercaya thatbahwa thehukum lawharus mustdiubah beuntuk changedmewajibkan tosemua requirehewan alldipingsankan animalssebelum to be stunned before slaughterpembantaian."<ref>{{cite news|date=16 June 2003|via=news.bbc.co.uk|title=Should Halal and Kosher meat be banned?|url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/talking_point/2977678.stm|access-date=3 April 2018}}</ref><ref>{{cite news|date=10 June 2003|via=news.bbc.co.uk|title=Halal and Kosher slaughter 'must end'|url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/2977086.stm|access-date=3 April 2018}}</ref> TheRekomendasinya, council'spenyembelihan recommendationstanpa werepemingsanan thatsebelumnya slaughter"tidak withoutdapat pre-stunning was "unacceptablediterima", anddan thatpengecualian thepraktik exemptionkeagamaan ofdi religiousbawah practicesUndang-Undang underKesejahteraan theHewan (''Welfare of Animals (Slaughter or Killing) Regulations'') Tahun 1995 should beharus repealeddicabut.<ref name="rspca 2010">{{cite web|date=February 2015|title=Slaughter without pre-stunning (for religious purposes)|url=https://www.rspca.org.uk/ImageLocator/LocateAsset?asset=document&assetId=1232719611043&mode=prd|publisher=RSPCA|page=2|format=PDF|archive-url=https://web.archive.org/web/20100928025710/https://www.rspca.org.uk/ImageLocator/LocateAsset?asset=document&assetId=1232719611043&mode=prd|archive-date=28 September 2010|access-date=8 November 2015|url-status=dead}}</ref>
Pada tahun 2004, pemerintah menanggapi laporan Dewan tersebut tahun 2003 dalam bentuk dokumen usulan, yang menunjukkan bahwa pemerintah tidak berniat untuk mengadopsi rekomendasi Dewan untuk mencabut pengecualian agamawi terhadap Undang-Undang tersebut, tetapi bahwa itu dapat mempertimbangkan untuk menerapkan pelabelan daging yang berasal dari hewan yang dipotong tanpa pemingsanan sebelumnya secara sukarela. [[Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals|RSPCA]] menanggapi usulan pemerintah dan mendesaknya untuk mempertimbangkan implikasi kesejahteraan hewan dengan mengizinkan kelanjutan penyembelihan tanpa pemingsanan, serta mendesak pelabelan wajib daging dari hewan yang disembelih dengan cara ini.{{cn|date=July 2022}}
In 2004, the government issued its response to the FAWC's 2003 report in the form of a consultation document, indicating that the government was not intending to adopt the FAWC's recommendation to repeal religious exemptions to the Welfare of Animals Regulations (1995), but that it might consider implementing the labelling of meat originating from animals slaughtered without pre-stunning on a voluntary basis. The RSPCA responded to the government's consultation and urged it to consider the animal welfare implications of allowing continuation of slaughter without pre-stunning, as well as pressing for compulsory labelling of meat from animals slaughtered in this way.{{cn|date=July 2022}}
 
Namun, dalam tanggapan terakhirnya terhadap laporan Dewan pada bulan Maret 2005, pemerintah kembali menyatakan tidak akan mengubah undang-undang tersebut dan penyembelihan tanpa pemingsanan sebelumnya tetap dibolehkan untuk masyarakat Yahudi dan Muslim.{{cn|date=July 2022}}
However, in its final response to the FAWC report in March 2005, the government again stated that it would not change the law and that slaughter without pre-stunning would continue to be permitted for Jewish and Muslim groups.{{cn|date=July 2022}}
 
InPada April 2008, the UK government's [[Department for Environment, Food and Rural Affairs|FoodMenteri andPangan Farmingdan ministerPertanian]], [[Lord Rooker]], statedyakin hisbahwa belief thatdaging halal anddan kosher meat should''kashrut'' beharus labeleddilabeli whensaat solddijual, inagar ordermasyarakat formemiliki memberspilihan ofatas the public to have choice over their purchasespembeliannya. Rooker statedmenyatakan thatbahwa "ISaya objectkeberatan todengan themetode method of slaughterpenyembelihan ... mypilihan choicesaya assebagai apelanggan customeradalah issaya thatingin Imembeli woulddaging wantyang tosegar buydan meatdisembelih thatdengan hascara beenyang lookedpaling after, and slaughtered in the most humane way possiblemanusiawi." The [[RSPCA]] supportedmendukung pandangan Lord Rooker's views.<ref>CIWF [https://www.independent.co.uk/news/uk/home-news/halal-and-kosher-meat-should-not-be-slipped-in-to-food-chain-says-minister-805396.html Halal and kosher meat should not be slipped in to food chain, says minister]</ref>
 
InPada tahun 2009, thekomite FAWCtersebut againkembali advisedmenyarankan onuntuk endingmenghapus practicespraktik ofpenyembelihan slaughteringtanpa wherein animals were not stunned before their throats were cutpemingsanan, statingdengan thatmenyatakan "significant pain andbahwa distress"rasa wassakit causeddan bypenderitaan leavingyang thesignifikan" spinaldisebabkan cordoleh ofpembiaran thesumsum animaltulang intactbelakang. HoweverNamun, thedewan counciltersebut alsojuga recognisedmengakui thesulit difficultiesuntuk ofmendamaikan reconcilingmasalah scientificilmiah mattersdan and those ofmasalah faithiman, urgingmendesak thepemerintah government tountuk "continueterus toberhubungan engagedengan withkomunitas religious communitiesagama" assebagai part ofbagian makingdari progresskemajuan.<ref name="independent 2009">{{cite news|last=Hickman|first=Martin|date=22 June 2009|title=End 'cruel' religious slaughter, say scientists|url=https://www.independent.co.uk/news/uk/home-news/end-cruel-religious-slaughter-say-scientists-1712241.html|work=The Independent|location=London}}</ref> InMenanggapi responsesosialisasi to outreach frommelalui ''[[The Independent]]'', Massood Khawaja, then-president ofmantan thepresiden Halal Food Authority, statedmenyatakan thatbahwa allsemua animalshewan passingyang throughmelewati slaughterhousesrumah regulatedpotong byhewan itsyang organisationdiatur wereoleh stunnedorganisasinya dipingsakan, indibandingkan comparisondengan toyang thosediatur regulatedoleh tootoritas another authority onpenyembelihan halal slaughterlainnya, the Halal Monitoring Committee.<ref name="independent 2009" /> HalalPenyembelih andhalal kosherdan butchers denied the FAWC's'kashrut'' findingsmenolak oftemuan crueltyDewan interkait slaughterkekejaman withouttanpa pre-stunningpemingsanan, and expresseddan angermenanggapi overkeberatan theterhadap FAWCrekomendasi recommendationDewan.<ref>[http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/2977086.stm Halal and Kosher slaughter 'must end'] BBC News. 10 June 2003. Retrieved 4 May 2010.</ref> Majid Katme of thedari [[Muslim Council of Britain]] alsojuga disagreed,tidak statingsetuju thatdengan menyatakan "it'spendarahan aitu suddenmendadak and quickdan hemorrhagecepat. AKehilangan quickdarah lossdan ofotak bloodsecara pressurecepat andakan themenyababkan brainkekurangan is instantaneously starved of blood anddarah theredan istidak noada timewaktu tobagi starthewan feelinguntuk anymerasakan painsakit."<ref name=":0">Karen Armstrong, ''Muhammad: Prophet for Our Time'', HarperPress, 2006, p.167 {{ISBN|0-00-723245-4}}</ref>
 
=== Seluruh dunia ===
VariousBerbagai researchmakalah paperspenelitian ontentang cattlepenyembelihan slaughtersapi collectedyang bydikumpulkan oleh [[Compassion In World Farming]] mentionmenyebutkan thatbahwa "aftersetelah thetenggorokan throat is cutdipotong, largegumpalan clotsbesar canterbentuk formdi atujung thearteri severedkarotis endsyang of the carotid arteriesterputus, leading to occlusionsehingga ofmenyebabkan thepenyumbatan woundluka (oratau "ballooningmenggelembung" asseperti ityang isdikenal knowndalam in the slaughtering tradepembantaian). Nick Cohen wrotemenulis indi the ''New Statesman'', "Occlusions slow blood loss from the carotidsPenggumpalan andini delaymemperlambat thekehilangan declinedarah indari bloodkarotid pressuredan thatmenunda preventspenurunan thetekanan sufferingdarah brainyang frommencegah blackingotak outpingsan. InDalam onesatu groupkelompok ofanak calvessapi, 62.,5 percentpersen sufferedmengalami from ballooningpenggelembungan. Even if the cut toBahkan thejika neckluka istelah cleanbersih, blooddarah isdibawa carriedke tootak theoleh brainarteri bytulang vertebralbelakang arteriesdan andmembuat itternak keepstetap cattlesadar consciousakan ofrasa theirsakit painmereka."<ref>{{cite news|last=Cohen|first=Nick|date=5 July 2004|title=God's own chosen meat|url=http://www.newstatesman.com/node/148337|newspaper=New Statesman|access-date=28 February 2013}}</ref> Cohen alsojuga wrotemenulis thatbahwa "ExperimentsPenelitian carriedyang outdilakukan byoleh theKepala principalInstitut ofKedokteran theHewan Swedish Veterinary InstituteSwedia ({{lang|sv|Veterinärhögskolan}}) byatas orderperintah ofpemerintah theSwedia Swedishpada governmenttahun in1925 1925dan andditerbitkan publishedpada intahun 1928 determinedmenetapkan thatbahwa thedarah bloodyang carrieddialirkan toke theotak brainoleh byarteri thetulang vertebralbelakang arteriespada insapi bovinesberkurang issetelah reduceddisembelih afterdengan slaughtermetode by the Jewish {{transl|he|''shehitah}}'' methodYahudi fromdari 1/30 tosampai 1/40, anddan onatas thedasar basisini ofdan thissatu andpercobaan oneoleh other experiment ProfessorProfesor Axel Sahlstedt declaredmenyatakan themetode methodtersebut humanemanusiawi anddan nottidak cruelkejam. HoweverNamun, onberdasarkan theeksperimen basislain ofyang othermenunjukkan experimentshasil that had showed different resultsberbeda, Sahlstedt recommendedmerekomendasikan post-stunningpascapemingsanan assebagai standardstandar."<ref>"Some Attempts to Obtain, by Means of Physiological Experiments, an Objective Basis for an Opinion as to the Cruelty Alleged to Be Attendant on the Jewish Ritual Method of Slaughtering Cattle" by Professor A. V. Sahlstedt, Principal of the Veterinary Institute, Stockholm. (Abstract from 3 Nordiske, Veterinärmöte Oslo, 11 July 1928</ref>
 
HoweverNamun, betweenantara tahun 1974 anddan 1978, [[Wilhelm Schulze]] anddan hisrekan-rekannya colleaguesmelakukan carriedpenelitian outdi aSekolah studyKedokteran atHewan, the School of Veterinary Medicine,[[Universitas Hannover]] Universitydi in GermanyJerman: "''Attempts to Objectify Pain and Consciousness in Conventional ([[captive bolt pistol]] stunning) and Ritual (knife) Methods of Slaughtering Sheep and Calves"''<ref>Schulze W, Schultze-Petzold H, Hazem AS, Gross R. [http://www.halalfocus.com/artman2/uploads/1/Hanover_report_1978.pdf Experiments for the objectification of pain and consciousness during conventional (captive bolt stunning) and religiously mandated ("ritual cutting") slaughter procedures for sheep and calves.] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101123004625/http://www.halalfocus.com/artman2/uploads/1/Hanover_report_1978.pdf|date=23 November 2010}} Deutsche Tierärztliche Wochenschrift 1978 Feb 5;85(2):62-6. (English translation by [http://www.islamicparty.com/people/sahib.htm Sahib Mustaqim Bleher]) ([http://halal-produkte.eu/pdf/bolzenschuss+schaechten_gutachten_schulze_tiho.pdf German])</ref> isdilaporkan reporteddalam onsitus Islamicweb websitesIslam<ref>[http://mustaqim.co.uk/halal.htm The Halal Slaughter Controversy: Do Animal Rights activists protect the sheep or the Butcher?] by Sahib Mustaqim Bleher www.mustaqim.co.uk</ref><ref>[http://www.islamonline.net/english/Science/2003/02/article01.shtml Is Islamic Slaughtering Cruel to Animals?] By Dr. Aisha El-Awady, IslamOnline.net 2 February 2003 {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091016014056/http://www.islamonline.net/english/Science/2003/02/article01.shtml|date=16 October 2009}}</ref> totelah havemenyimpulkan concluded thatbahwa "thecara Islamicpenyembelihan wayIslami ofadalah slaughteringmetode ispenyembelihan theyang mostpaling humane method of slaughter andmanusiawi thatdan ''captive bolt pistol stunning'', practicedyang indipraktikkan thedi WestBarat, causesmenyebabkan severerasa painsakit toyang theparah pada animalhewan." HoweverNamun, recentstudi studiesterbaru havemembantah countered thestudi Schulze study, whichyang ismendasarkan dated anddiri reliedpada onteknik olderpengukuran EEG measurementyang techniqueslebih lawas. Dr. Schulze himselfsendiri alsojuga warnedmenjelaskan indalam hislaporannya reportbahwa thatteknik the stunningpemingsanan techniquetersebut maymungkin nottidak haveberfungsi functioneddengan properlybenar.<ref>Andy Coghlan (13 October 2009). [https://www.newscientist.com/article/dn17972-animals-feel-the-pain-of-religious-slaughter.html "Animals feel the pain of religious slaughter".] [[New Scientist]].</ref>
 
ForMenurut thepengakuan [[FoodOrganisasi andPangan Agriculturedan OrganizationPertanian]] of the United[[Perserikatan NationsBangsa-Bangsa]] and thedan [[Humane Society International]], "thehewan animalsyang thatdisembelih aremenurut slaughteredsyarat accordinghalal todan kosherkashrut andyang halaldiikat shoulddengan be securely restrainedaman, particularlyterutama thekepala headdan and neckleher, beforesebelum cuttingmemotong the throattenggorok" assebagai "movementsgerakan (duringselama slaughterpenyembelihan) resultsyang inmenyebabkan a poor cutluka, bad bleedingpendarahan, slowkehilangan losskesadaran ofyang consciousnesslambat, ifjika at allada, anddan rasa painsakit."<ref>Guideline for Humane Handling, Transport, and Slaughter of Livestock, Religious or ritual slaughter, ["?"http://www.fao.org/docrep/003/X6909E/x6909e00.HTM {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190215091724/http://www.fao.org/docrep/003/X6909E/X6909E00.HTM |date=2019-02-15 }} "?"]. [http://www.fao.org/docrep/003/X6909E/x6909e09.htm#b5-Religious%20or%20ritual%20slaughter%20(Halal%20and%20Kosher "?"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160627204715/http://www.fao.org/docrep/003/x6909e/x6909e09.htm#b5-Religious%20or%20ritual%20slaughter%20(Halal%20and%20Kosher |date=27 June 2016 }}</ref>
 
InDi EuropeEropa, theproyek [[DIALREL]] projectmembahas addressedmasalah religiouspenyembelihan slaughteragama issuesdengan bymengumpulkan gatheringdan andmenyebarkan disseminatinginformasi informationdan anddengan bymendorong encouragingdialog dialogueantara between thekomunitas spiritual and scientificdan communitiesilmiah.<ref>[http://www.dialrel.eu/ DIALREL Website], Encouraging Dialogue on issues of Religious Slaughter</ref> Funding for DIALREL wasdidanai providedKomisi by The European CommissionEropa, anddan itmulai beganjalan functioning inpada November 2006. DIALREL producedmenghasilkan manybanyak factcatatan sheetsfaktual anddan ultimatelyakhirnya publishedmenerbitkan alaporan finalakhir reportpada intahun 2010, "berjudul ''Report on good and adverse practices – Animal welfare concerns in relation to slaughter practices from the viewpoint of veterinary sciences."''
 
CertainKomunitas Muslim anddan JewishYahudi communitiestertentu expressedmerasa frustrationfrustrasi withdengan theproses processdialog ofyang dialogueaudiensinya skewedcondong forke non-religioustidak audiencesberagama.<ref>ASIDCOM (3 March 2010). [http://www.asidcom.org/Interview-with-Dr-Joe-M-Regenstein.html "Interview with Dr. Joe M. Regenstein: "A live worth living"".] ASIDCOM.</ref>
 
ResearchPenelitian undertakenyang indilakukan pada tahun 2010 byoleh [[Meat & Livestock Australia]] ontentang animalrasa painsakit anddan distresskesusahan concludedhewan menyimpulkan, "technologies availableteknologi tountuk alleviatemeringankan suchrasa sufferingsakit overwhelminglytersebut supportssangat themendukung usepenggunaan ofpemingsanan pre-slaughtersebelum stunningpenyembelihan".<ref>{{cite book|author=Pleiter, Helmut|date=February 2010|url=https://www.livecorp.com.au/sites/default/files/rd_report/project_file/w.liv_.0383_review_of_stunning_and_halal_slaughter.pdf|title=Review of Stunning and Halal Slaughter|work=[[Meat & Livestock Australia]]|isbn=9781741915730|access-date=4 February 2015|archive-url=https://web.archive.org/web/20150204013215/https://www.livecorp.com.au/sites/default/files/rd_report/project_file/w.liv_.0383_review_of_stunning_and_halal_slaughter.pdf|archive-date=4 February 2015|url-status=dead|df=dmy-all}}</ref>
 
== Dalam agama lain ==
Pengikut agama lain dilarang makan daging yang disembelih dengan cara yang dijelaskan di atas. [[Rehat Maryada]] dari Sikhisme menyatakan bahwa dalam [[Sikhisme]], "makan daging yang dibunuh dengan cara ritual" dilarang, oleh karena itu melarang daging halal dan ''kashrut''.{{cn|date=July 2022}}
Followers of some religions are prohibited from consuming meat slaughtered in the fashion described above. The [[Rehat Maryada]] of [[Sikhism]] states that in Sikhism, "consumption of any meat killed in a ritualistic manner" is strictly [[Prohibitions in Sikhism|prohibited]], therefore prohibiting both halal and kosher meat.{{cn|date=July 2022}}
 
=== Yahudi ===
{{Main|Comparison of Islamic and Jewish dietary laws}}
 
Ada kemiripan antara ''dzabihah'' dan [[shechita|''shechita'']], tata cara penyembelihan Yahudi.
There are many similarities between the rules concerning dhabihah and [[shechita]], Jewish ritual slaughter.
 
Umat Islam terpencar, apakah penyembelihan Yahudi dapat menggantikan metode ''dzabihah''. Beberapa mengeklaim bahwa penyembelihan Yahudi tidak mengucap nama Allah sehingga metode penyembelihannya tidak sama dengan yang disyariatkan; dengan demikian, daging mereka haram. Yang lain mengeklaim bahwa proses penyembelihan cukup mirip secara praktik dan teori untuk membuat hewan yang disembelih oleh hukum Yahudi menjadi halal.{{cn|date=July 2022}}
Muslims are divided as to whether or not Jewish slaughter suffices as a replacement for Islamic dhabihah halal. Some claim that Jewish slaughter leaves out the takbīr (saying "allahu akbar" ["God is great"]) and changes the method of slaughter; thus, their meat is [[haraam]]. Others claim that the slaughtering processes are similar enough in practice and in theory to render animals slaughtered by Jewish laws as halal.{{cn|date=July 2022}}
 
Jeremiah J. Berman menulis dalam 1941: "Sekarang di sebagian besar dunia Islam membeli daging Yahudi, meskipun mereka tidak akan membeli daging Kristen. Ini berlaku di Istanbul, Beirut, Yerusalem, dan Mogador. Muslim kontemporer di kota-kota ini menganggap penyembelihan orang Yahudi memenuhi semua persyaratan hukum mereka, sedangkan penyembelihan yang dilakukan oleh orang Kristen bertentangan dengannya. Di Yaman ... daging Yahudi tidak dapat diterima." Berman juga melaporkan bahwa daging Yahudi yang disembelih di Salonika (Thessaloniki) tidak dapat diterima oleh umat Islam.<ref name="shehitah">Jeremiah J. Berman, ''Shehitah'' (1941)</ref>
Jeremiah J Berman wrote in 1941:
"At the present day in most of the Islamic world Muslims purchase Jewish meat, though they will not buy Christian meat. This is true in Istanbul, Beirut, Jerusalem and Mogador. Contemporary Muslims in these cities consider Jewish slaughtering as fulfilling all the requirements of their law, while they regard the slaughtering performed by Christians as done in contravention thereof. In Yemen ... Jewish meat is not acceptable." Berman also reports that Jewish meat slaughtered in Salonica (Thessaloniki) was not acceptable to Muslims.<ref name="shehitah">Jeremiah J. Berman, ''Shehitah'' (1941)</ref>
 
Agar memenuhi syarat ''kashrut'', daging harus disembelih oleh seorang ''shohet'' Yahudi yang memegang izin seorang rabi dan mampu memahami hukum ''shechitah''. Hal ini berarti daging dengan status ''halal'' dilarang bagi mereka yang beragama Yahudi. Syarat pisau yang digunakan lebih ketat, pemotongan haruslah dalam satu torehan dan harus tepat sasaran. Selain itu, terdapat pemeriksaan paru-paru (bedikah) yang harus dilewati mamalia, yang tidak ada dalam umat Islam.<ref name="shehitah" />
To be kosher, fit for consumption by those of the Jewish faith, meat must be slaughtered by a Jewish shohet who holds a license from a rabbi and has been examined on the laws of shechitah. This alone means that halal meat is forbidden to those of the Jewish faith. The requirements for the shape of the knife are more severe, the knife must be free from a single nick and the method of cutting is exactly defined. In addition, there is an inspection of the lungs (bedikah) that mammals must pass, which Muslims do not have.<ref name="shehitah" />
 
== Lihat pula ==