Ekonomi Kuwait: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
FianM (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Ekonomi Asia menggunakan HotCat
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Ekonomi Kuwait''' sebagian besar bergantung pada sektor [[perdagangan]] pada [[abad]] ke-18 sampai abad ke-19 [[Masehi]]. Hingga tahun 1950-an, kegiatan ekonomi [[Kuwait]] masih berpusat pada perdagangan [[mutiara]]. Setelah paruh kedua abad ke-20 Masehi, Kuwait memulai kegiatan [[ekspor]] [[minyak bumi]] bersamaan dengan penemuan [[ladang minyak]]. Ekspor minyak bumi hampir menjadi sumber [[Pendapatan Negara|pendapatan negara]] secara keseluruhan. Kuwait juga melakukan kegiatan [[impor]] khususnya untuk [[kebutuhan primer]] berupa [[produk]] [[makanan]], [[minuman]], produk [[tekstil]], [[alas kaki]], [[obat]]-obatan dan [[Peralatan medis|alat medis]]. Kegiatan impor juga diadakan untuk membeli [[mesin]] dan [[Onderdil|suku cadang]], [[peralatan listrik]], [[Kendaraan|kendaraan,]], produk [[besi]], produk [[kimia]], dan [[alat ukur]] untuk [[industri]]. [[Barang]]-barang lain yang juga diimpor oleh Kuwait adalah produk [[emas]], [[mebel]], bahan pembuatan [[parfum]], [[Telepon genggam|telepon seluler]], alat [[Optika|optik]], alat [[video]] dan alat [[foto]].<ref>{{Cite web|title=Kedutaan Besar RepublikPerdagangan Indonesia DI Kuwait City, Kuwait|url=https://kemlu.go.id/kuwaitcity/id/pages/neraca_perdagangan_indonesia_-_kuwait/1589/etc-menu|website=Kementerian Luar Negeri Repulik Indonesia|language=id|access-date=11 Juli 2021-06-25}}</ref>
 
== Sejarah ==
 
=== Masa Monopoli Inggris (Abad ke-19 dan ke-20 Masehi) ===
Pada awal abad ke-19 Masehi, Kuwait merupakan sebuah [[wilayah]] kecil di [[Teluk Persia]] yang berada dalam kekuasaan [[Kesultanan Utsmaniyah|Kesultanan Ustmaniyah]]. [[Pemerintah pusat]] dari Kesultananan Ustmaniyah kurang memperhatikan wilayah kekuasannya di kawasan ini, termasuk Kuwait. Dampaknya, [[Inggris]] menguasai wilayah [[pesisir]] [[Teluk Persia]]. [[Oman]], [[Yaman]], Kesultanan Masqat, [[Qatar]], [[Bahrain]] dan Kuwait menjadi negara otonom dengan status [[protektorat]] Inggris. Jaminan keamanan diberikan oleh Inggris kepada negara-negara Teluk Persia yang [[merdeka]]. Pernyataan pengawasan keamanan oleh Inggris ditandatangi oleh para [[Syekh]] dalam kurun tahun 1820an. Dampak dari pernyataan tersebut menyebabkan negara-negara di Teluk Persia termasuk Bahrain harus memberikan kebebasan dagang kepada Inggris di wilayahnya. Inggris kemudian mendapatkan keuntungan besar melalui [[Pasar monopoli|monopoli]] perdagangan di kawasan ini. Monopoli ini berlangsung hingga negara-negara di Teluk Persia menyatakan kemerdekaan sejak tahun 1961. Setelah merdeka, negara-negara Teluk Persia termasuk Kuwait masih mengadakan kegiatan perdagangan sebagai kegiatan ekonomi yang utama.<ref name=":02">{{Cite journal|last=Latifah, N.A. dan Mulyono J.|date=2019|title=Timur Tengah dan Ekonomi Syariah: Studi Empiris Terhadap Perkembangan Ekonomi Syariah di Timur Tengah|url=http://journal.iaincurup.ac.id/index.php/alfalah/article/download/591/551|journal=Al-Falah: Journal of Islamic Economics|volume=4|issue=1|pages=73-74|doi=10.29240/alfalah.v4i1.591}}</ref>
 
== Kerja sama ==
 
=== Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk ===
Kuwait telah bergabung dalam [[Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk]]. Dewan ini merupakan [[aliansi]] [[politik]] dan ekonomi dari enam negara [[Timur Tengah]] yaitu [[Arab Saudi]], Kuwait, [[Uni Emirat Arab]], Qatar, Bahrain, dan Oman. Aliansi ini terbentuk di [[Riyadh]] pada bulan Mei 1981. Tujuan utama pembentukannya adalah untuk mencapai persatuan di antara anggotanya berdasarkan tujuan bersama mereka. Pembentukan dewan ini dilandasi oleh kesamaan [[identitas]] politik dan budaya. Semua negara anggotanya merupakan [[Khalifah|negara Islam]].<ref name=":12">{{Cite book|last=Pusat Kebijakan Kerjasama Internasional|date=2015|url=http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Analisis_Potensi_Perdagangan_Indonesia_di_Kawasan_TimTeng_dan_Afrika.pdf|title=Laporan Akhir: Analisis Potensi Perdagangan Indonesia di Kawasan Timur Tengah dan Afrika|publisher=Kementerian Perdagangan Republik Indonesia|url-status=live|access-date=2021-07-11|archive-date=2021-08-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20210803070957/http://bppp.kemendag.go.id/media_content/2017/08/Analisis_Potensi_Perdagangan_Indonesia_di_Kawasan_TimTeng_dan_Afrika.pdf|dead-url=yes}}</ref>
 
Dalam Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk, Kuwait juga telah mengadakan dan menyetujui penyatuan [[mata uang]]. Upaya pembuatan mata uang bersama ini telah diadakan pada pertemuan dua hari tanggal 14 dan 15 Desember 2009 di Kuwait. Masing-masing negara anggota akan mendirikan [[bank sentral]] untuk menangani mata uang bersama ini. Dalam prosesnya, Kuwait telah memberikan kepastian mengenai [[ratifikasi]] pakta dan persetujuan secara resmi.<ref name=":22">{{Cite journal|last=Falahi|first=Ziyad|date=2012|title=Prospek Regionalisme Timur-Tengah Pasca-Arab Spring: Telaah terhadap Identitas Kolektif Liga Arab|url=https://jkw.psdr.lipi.go.id/index.php/jkw/article/viewFile/279/154|journal=Jurnal Kajian Wilayah|volume=3|issue=2|pages=194|issn=2087-2119}}</ref>
 
Semua anggota Dewan Kerjasama Teluk merupakan negara dengan sistem pemerintahan [[kerajaan]]. Arab Saudi mengusulkan perubahan nama dan arah kerja sama Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk pada tahun 2011. Selain kerjasama ekonomi dan politik, dewan ini akan mengadakan kerjasama [[militer]]. Namanya pun diusulkan diubah menjadi Persatuan Teluk. Tujuan baru yang diusulkan adalah menandingi kekuatan dan pengaruh [[Iran]] dalam kawasan tersebut. Kuwait turut memberikan dukungan dalam usulan tersebut.<ref name=":32">{{Cite journal|last=Paryadi|first=Deky|date=2018|title=Dampak Kerja Sama Perdagangan Indonesia dengan Negara Gulf Cooperation Council (GCC)|url=https://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal/index.php/kek/article/view/378/pdf|journal=Kajian Ekonomi & Keuangan|volume=2|issue=3|pages=211|doi=10.31685/kek.v2i3.378}}</ref>
 
== Referensi ==