Hipnodontik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Yatim|Oktober 2022}}
'''Hipnodontik''' atau yang secara populer di masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah ''hypnodontiahipnodontia'' (inggris: ''hypnodontics''), adalah suatu praktik di dalam kedokteran gigi yang memanfaatkan prosedur dan teknik komunikasi hipnosis untuk mendukung dan memudahkan praktik perawatan gigi pada pasien.<ref name="amarta"/> Untuk menguasai bidang ini, para [[kedokteran gigi|dokter gigi]] tidak hanya dituntut untuk mahir dalam melakukan tindakan medis terkait tetapi juga perlu mahir dalam melakukan komunikasi interpersonal yang bersifat [[persuasi]]f dan [[sugesti]]f.<ref name="putra"/>
 
== Etimologi dan Definisi ==
Baris 24 ⟶ 25:
 
Walaupun hipnosis telah diakui oleh BMA & AMA sejak lebih dari 50 tahun yang lalu, namun dalam perkembangannya masih banyak terjadi miskonsepsi di kalangan praktisi kedokteran mengenai hipnosis ini. [[:en:Milton H. Erickson|Milton H. Erickson]] yang dikenal sebagai Bapak Hipnosis Modern dalam buku ''The Practical Application of Medical and Dental Hypnosis'' menyebutkan beberapa contoh miskonsepsi tersebut:<ref name="erick1"/>
* Hipnosis medis ataupun dental dapat dipelajari dari teknik hipnotishipnosis panggung. Faktanya kedua jenis praktik hipnosis ini cukup berbeda prosedurnya.
* Dokter yang ingin menggunakan hipnosis harus memiliki kekuatan yang sangat khusus, pengetahuan khusus dan kemampuan khusus. Faktanya, hipnosis adalah fenomena yang banyak terjadi dalam semua kehidupan manusia. Setiap orang dapat mempelajari hipnosis.
* Hipnosis membuat mujizat atau keajaiban. Padahal hipnosis adalah sebuah ilmu mempengaruhi pikiran seseorang yang berefek pada tubuhnya.
* Hipnosis adalah aktivitas melepaskan kehendak dan membiarkan diri dikendalikan oleh orang lain. Faktanya, hipnosis adalah sebuah kerjasama antara hipnotishipnosis dengan klien atau pasiennya.
* Hipnosis dapat melemahkan pikiran dan sel-sel otak. Padahal kenyataannya hipnosis hanya menstimulasi proses kerja pikiran untuk mempengaruhi tubuh.
* Hipnosis bekerja dengan cara membohongi atau membodohi orang. Faktanya hipnosis membantu klien atau pasien untuk mampu mengalahkan kebodohan tak beralasan seperti fobia dan kecemasan yang tidak rasional.
Baris 52 ⟶ 53:
* Komunikasi sugestif
* Mengatasi alergi
* Mengontrol pendarahan
* Mengatasi Bruxism (menggesek-gesek gigi)
* Mengubah kebiasaan (misalnya malas menyikat gigi)
Baris 59 ⟶ 60:
* Pengendalian abreaction (luapan emosi akibat pengalaman masa lalu)
* Pengendalian sirkulasi darah
* Tekanan darah dan pendarahan
* Pengendalian refleks tersedak
* Mengatasi gangguan cranio-mandibular (CMD)
* Anestesi tanpa obat
* Bimbingan Diet
Baris 67 ⟶ 68:
* Memelihara ketekunan mengikuti perawatan jangka panjang
* Memotivasi agar mau memakai peralatan prostodontik, splints, kebersihan mulut
* Saran hipnotishipnosis setelah pengobatan
* Mengatasi gangguan Psychosomatic tentang kedokteran gigi
* Mengurangi penggunaan obat
Baris 101 ⟶ 102:
* Tidak cukup waktu untuk melakukan komunikasi interpersonal
* Tidak ada keakraban antara dokter dengan pasien
* Dokter merasakan atau bersikap negatif kepada pasien
Selain itu, menurut Erickson konsepsi pasien dan keluarganya tentang hipnosis serta kesediaan pasien untuk dihipnosis juga turut mempengaruhi efektivitas penggunaan hipnodontik.<ref name="erick3"/>
 
Baris 114 ⟶ 115:
<ref name="amarta">Amarta, Chairunnisa: ''Hypnodontia: Wawasan Baru Perawatan Gigi'', Raih Asa Sukses, 2012</ref>
<ref name="putra">Putra, Yovan P: ''Rahasia di Balik Hipnosis Ericksonian dan Metode Pengembangan Pikiran Lainnya'', hlm. xii. Elex Media Komputindo, 2010</ref>
<ref name="hypnosis">Harper, Douglas: “hypnosis”. ''Online Etymology Dictionary''</ref>
<ref name="odontos">Harper, Douglas: “odontos”. ''Online Etymology Dictionary''</ref>
<ref name="Clinical01">Kroger, William S: ''Clinical and Experimental Hypnosis in Medicine, Dentistry, and Psychology'', hlm. 314. Lippincott Williams & Wilkins, 2008</ref>
Baris 130 ⟶ 131:
<ref name="little">Little, James W: "Anxiety disorders: Dental implications", ''Dental Article Review & Testing'', hlm. 562-567. Dec 31, 2002</ref>
<ref name="gow">Gow, Mike: "Hypnosis at Work", ''Dentistry Clinical'', hlm. 30. Sep 18, 2008</ref>
<ref name="care">Schmierer, Albrecht: "Chapter 9. Dental Care", ''http://www.drdgoodman.com/'', {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141006075253/http://www.drdgoodman.com/ |date=2014-10-06 }}University of Stuttgart</ref>
<ref name="harasi">Al-Harasi, S, Ashley, PF, Moles, DR, Parekh, S, Walters, V: ''Hypnosis for Children Undergoing Dental Treatment (Review)'', hlm. 2. John Wiley & Sons, 2010</ref>
<ref name="harasi1">Al-Harasi, et al: hlm. 8.</ref>
Baris 137 ⟶ 138:
<ref name="medianow">Straubhaar J, Larose R, Davenport L: ''Media Now: Understanding Media, Culture, and Technology'', hlm. 13. Update Seventh Edition. Thomson-Wadsworth, 2011</ref>
<ref name="medianow1">Straubhaar J, et al: hlm 57-58</ref>
<ref name="belinda">De Abreu, B: ''The Importance of Oral Communication'', http://www.ikeepsafe.org/educational-issues/the-importance-of-oral-communication/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141017050021/http://www.ikeepsafe.org/educational-issues/the-importance-of-oral-communication/ |date=2014-10-17 }}</ref>
<ref name="guten">“The Gutenberg Parenthesis: Oral Tradition and Digital Technologies”, ''Comparative Media Studies Forum'', MIT, 1 April 2010. http://web.mit.edu/comm-forum/forums/gutenberg_parenthesis.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141015202517/http://web.mit.edu/comm-forum/forums/gutenberg_parenthesis.html |date=2014-10-15 }}</ref>
 
</references>
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Komunikasi]]