Hukum dan etika media komunikasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
 
(6 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
'''Komunikasi''' atau ''communicaton'' berasal dari bahasa Latin ''communis'' yang berarti 'sama'.<ref name="ilmu">Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. 2007</ref> ''Communico'', ''communicatio'' atau ''communicare'' yang berarti membuat sama (''make to common'').<ref name="ilmu"/> Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan.<ref name="Teori Komunikasi">Rohim,Syaiful.2009. ''Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi''. Jakarta: Rineka Cipta</ref> Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (''communication depends on our ability to understand one another'').<ref name="Introducing Communication Theory">West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. ''Introducing Communication Theory''. Third Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.</ref>
 
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.<ref name="gonick"/> [[Sinyal]]-sinyal kimiawi pada [[organisme]] awal digunakan untuk [[reproduksi]].<ref name="gonick"/> Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi [[primitif]] yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada [[ikan]].<ref name="gonick">{{id}} [[Larry Gonick]], Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalam dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins Publisher, Inc copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7</ref>.
 
[[Manusia]] berkomunikasi untuk membagi [[pengetahuan]] dan [[pengalaman]].<ref name="ilmu"/> Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, [[tulisan]], gerakan, dan penyiaran.{{fact}} Komunikasi dapat berupa [[interaksi|interaktif]], komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan. {{fact}}
Baris 32:
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
 
# Komunikator (''sender'') yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk [[bahasa]] ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua pihak.<ref>{{factCite web|title=Kiat Memiliki Kemampuan Berkomunikasi yang Baik|url=https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13426/Kiat-Memiliki-Kemampuan-Berkomunikasi-yang-Baik.html|website=www.djkn.kemenkeu.go.id|access-date=2022-05-17}}</ref>
# Pesan (''message'') itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui [[telepon]], [[surat]], [[e-mail]], atau media lainnya.{{fact}}
media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.{{fact}}
Baris 50:
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.<ref name="Introducing Communication Theory"/> Model ini menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalam sebuah episode komunikasi.{{fact}} Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.<ref name="Ilmu Komunikasi"/> Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi makna.<ref name="Teori Komunikasi"/>
 
== '''Perlunya Etika Komunikasi''' ==
[[Etika]] adalah pedoman atau aturan [[moral]] untuk situasi-situasi dimana [[media]] memiliki efek negatif dan [[hukum]] tidak bisa menjaga [[tingkah laku]]. [[Kode]] [[etik]] kebanyakan diciptakan oleh [[organisasi]] [[profesional]]. [[Etika]] adalah peraturan [[moral]] yang menuntun [[tingkah laku]] seseorang. Para pendidik yang memainkan peran yang penting dalam menerapkan [[etika]]. [[Etika]] merupakan komponen yang penting dalam [[pendidikan]] [[jurnalisme]]. Di dalam [[jurnalisme]] terdapat beberapa [[etika]] yang harus dipatuhi yaitu akurasi, [[keadilan]], [[kerahasiaan]], [[privasi]].
Saat ini [[informasi]] yang disajikan oleh [[media]] telah berubah menjadi [[komoditi]] dan mimetisme. Berkat [[media]],[[budaya]] baru telah terbentuk dan [[masyarakat]] telah berubah karenanya. Mengatasi [[keseimbangan]] antara tugas membimbing [[masyarakat]] lewat program-program yang disuguhkan kepada [[masyarakat]] dan pemenuhan tugas sebagai [[alat]] [[produksi]] [[ekonomi]]. [[Media]] pun membangun image sebagai kebutuhan masyarakat dan juga pencapai kebutuhan [[ekonomi]] baginya. Yang menjadi [[masalah]] yaitu [[sikap]] dari [[masyarakat]] yang tidak menunjukkan adanya perlawanan atas bentuk [[program]] yang ditawarkan oleh [[media]] sehingga [[media]] perlu membawa [[etika]] dan menerapkan dampak di dalam [[masyarakat]] yang harus dilindungi dan mengurangi adanya penyalahgunaan dari dampak negatif [[media]] itu sendiri.
 
== '''Dimensi Etika Komunikasi''' ==
:'''''Tujuan'''''
::# nilai-nilai yang ada dalam [[Demokrasi]]
Baris 69:
::# ilmu [[deontologi]] [[jurnalisme]]
 
== '''Media sebagai Sarana Publik''' ==
Fungsi [[media]] dapat digunakan sebagai sarana [[kritik]] terhadap [[kekuasaan]] dan kontrol [[masyarakat]]. Selain itu [[media]] juga berfungsi sebagai [[ruang]] [[publik]] atau [[ruang]] antara [[publik]]. Namun [[prinsip]] ''[[berita]] buruk merupakan [[berita]] baik'' mendorong [[media]] untuk membuat pemberitaan terkait [[skandal]] maupun keburukan [[pemerintah]]. Hal ini menyebabkan [[pemerintah]] menjadi [[apriori]] terhadap [[pers]]. [[Pemerintah]] tidak bisa melihat sisi positif dari [[kebebasan pers]]. Padahal pemberitaan yang dilakukan [[pers]] dapat memberikan fungsi [[audit]] yang gratis untuk kinerja [[pemerintah]]. [[Pers]] berperan dalam mengangkat [[aspirasi]] [[publik]], kelompok-kelompok pinggiran maupun kaum lemah. Kemudian mendiskusikan urusan-urusan [[publik]], memberikan kesempatan kepada [[masyarakat]] untuk berdialog dan bernegosiasi dengan pemegang [[kekuasaan]] atau perumus kebijakan serta sebagi [[media]] pertukaran [[gagasan]], menyerap [[aspirasi]]-aspirasi [[politik]].
 
== '''Kekerasan Media''' ==
Kesalahan lain [[media]] yaitu menyajikan [[pesan]] [[kekerasan]] di dalam [[program]] yang disiarkan tanpa memikirkan [[usia]] individu yang menontonnya. Telah terjadi banyak kasus yang menyeret nama [[media]] sebagai pelaku tindak [[kekerasan]] berbagai golongan [[masyarakat]]. Nilai-nilai itu dapat mempengaruhi tanpa sadar [[masyarakat]] yang menontonnya. Maka [[etika]] [[komunikasi]] mau tak mau juga harus merumuskan, mendefinidikan dan menentukan batas-batas [[kekerasan]]. berdasarkan peristiwa yang terjadi di [[Amerika Serikat]], pada tanggal [[20 April]] [[1999]], dua [[siswa]], '''Dylan
Klebold''' (''18 tahun'') dan '''Eric Harris''' (''17 tahun''), melakukan penembakan secara brutal dengan [[senapan]] [[mesin]] pada [[jam]] [[sekolah]] di '''''Sekolah Menengah Atas Columbine''''', '''Littleton, '''Colorado''', [[Amerika Serikat]]. Bergaya [[koboi]], kedua [[remaja]] ini menembakkan [[peluru]] dari [[senapan]] mesinnya di [[kantin]], di ruang [[kelas]], lorong [[koridor]], dan teras depan [[sekolah]]. 12 [[siswa]] dan seorang [[guru]] tewas terbunuh. Lebih dari 20 orang luka-luka. Kedua pelaku pun [[bunuh diri]] dengan [[menembak]] diri usai serangan membabi [[buta]]. [[Pembantaian]] ala [[koboi]] itu terjadi kembali berkali-kali di [[negeri]] [[paman Sam]] itu pada tahun-tahun terakhir ini dan jumlah [[korban]] semakin lebih banyak. Dalam hal ini, maka [[etika]] [[komunikasi]] diciptakan agar dapat mendukung pihak yang [[rentan]] menjadi [[korban]] [[kekerasan]] [[media]], tanpa terjebak bersikap represif.
 
== '''Tanggung Jawab Media''' ==
 
::Pertama, [[media]] harus menyajikan “pemberitaan yang benar, komprehensif dan [[cerdas]].” [[Media]] dituntut untuk selalu akurat, dan tidak berbohong. [[Fakta]] harus disajikan sebagai fakta, dan pendapat harus dikemukakan murni sebagai pendapat. Kriteria [[kebenaran]] juga dibedakan menurut ukuran [[masyarakat]]: [[Masyarakat]] sederhana dan [[masyarakat]] modern.
Baris 92:
 
== Pranala luar ==
* [http://www.depkominfo.go.id/ Departemen Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070407000209/http://www.depkominfo.go.id/ |date=2007-04-07 }}
* [http://tech.groups.yahoo.com/group/motivasi-komunikasi-leadership/ Milis Komunikasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100718043223/http://tech.groups.yahoo.com/group/Motivasi-Komunikasi-Leadership/ |date=2010-07-18 }}
{{Reflist}}
* http://id.shvoong.com/books/1942088-etika-komunikasi-menipulasi-media-kekerasan/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110505112610/http://id.shvoong.com/books/1942088-etika-komunikasi-menipulasi-media-kekerasan/ |date=2011-05-05 }}
* http://www.scribd.com/doc/6026803/Etika-media
* http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1386&Itemid=1{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* http://ganie-souza.blogspot.com/2009/01/etika-komunikasi.html
* http://almubarak.multiply.com/journal/item/71{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* http://atwarbajari.wordpress.com/2008/09/20/media-massa-dan-tanggung-jawab-kepada-publik/
* http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&task=view&id=6455&Itemid=47{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* http://www.eputobi.net/page44.html {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120923065225/http://www.eputobi.net/page44.html |date=2012-09-23 }}
 
[[Kategori:Komunikasi| ]]