Zirah lempeng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 2 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q3391846
Penambahan konten dan perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(5 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Royal armoury Stockholm 1.jpg|thumbjmpl|Prajurit berkuda berbaju lempeng lengkap milik [[Sigismund II Augustus]] (berkuasa 1548–1569).]]
'''Zirah lempeng''' adalah sejenis [[zirah]] personal bersejarah yang dibuat dari lempengan [[besi]] dan [[baja]] yang dikenakan oleh prajurit. Meskipun sudah ada pendahulunya, misalnya [[lorica segmentata]] dari zaman Romawi, zirah lempeng baru benar-benar berkembang di Eropa pada [[Abad Pertengahan Akhir]], terutama dalam konteks [[Perang Seratus Tahun]], mulai dari [[jubah lempeng]] yang dipakai di luar [[zirah cincin]] selama abad ke-13. Di Eropa zirah lempeng mencapai puncak penggunaannya pada akhir abad ke-15 dan ke-16, dengan setelan lengkap [[zirah lempeng Goth]] dikenakan dalam beberapa pertempuran, misalnya [[Perang Burgundy]] dan [[Perang Italia]]. Pasukan yang paling beraberat berbaju zirah adalah [[kavaleri berat]] misalnya [[gendarme (sejarah)|gendarme]] dan [[kuirasier]] awal, namuntetapi pasukan infantri dalam pasukan [[tentara bayaran Swiss]] dan [[landsknecht]] juga memakai setelan yang lebih ringan yang terdiri dari zirah lempeng "tiga perempat", membuat bagian kaki bawah tidak terlindungi.
 
Penggunaan zirah lempeng mulai berkurang pada abad ke-17, namuntetapi tetap biasa dipakai oleh kalangan bangsawan dan para kuirasier sepanjang [[perang agama Eropa]]. Setelah tahun 1650, zirah lempeng sudah sangat dikurangi hingga hanya berupa [[lempeng dada]] ([[kuiras]]) yang dikenakan oleh prajurit [[dragoon]]. Ini akibat perkembangan [[senapan sundut]] yang mampu menembus baju zirah pada jarak yang cukup jauh, sehingga kebergunaan baju zirah lempeng lengkap menjadi jauh berkurang. Untuk infantri, lempeng dada menjadi penting kembali dengan dikembangkannya [[cangkang peluru]] pada abad ke-18. Penggunaan lempengan baja yang dijahit ke [[jaket flak]] dimulai pada [[Perang Dunia II]], dan kemudian digantikan oleh [[plastik yang diperkuat serat]] sejak tahun 1950-an.
 
== Sejarah awal ==
{{see|Lorica segmentata|Manica|Jubah lempeng}}
Zirah lempeng sebagian, yang melindungi dada dan bagian tubuh bawah, digunakan oleh [[Yunani kuno|orang Yunani kuno]] dan [[Romawi kuno|orang Romawi kuno]], namuntetapi tak lagi digunakan setelah runtuhnya [[Kekaisaran Romawi]] dikarenakan mahalnya biaya dan sulitnya pengerjaan yang diperlukan untuk membuat potongan lempeng besi atau kuiras. Zirah besi lempeng tunggal digunakan lagi mulai dari abad ke-13, untuk melindungi [[sendi]] dan [[tulang kering]], dan dipakai di luar [[zirah cincin]] [[hauberk]].
 
== Abad Pertengahan Akhir ==
Baris 14:
Yang unggul di Eropa dalam hal tekniK baju zirah adalah [[Bangsa Italia|orang Italia]] utara dan [[Bangsa Jerman|orang Jerman]] selatan. Ini berujung pada gaya ''Milanis'' dari [[Milan]], dan ''Goth'' dari [[Kekaisaran Romawi Suci]]. Inggris membuat baju zirah di ''[[Greenwich]]'' dan keduanya mengembangkan gaya mereka sendiri yang unik. [[Kesultanan Utsmaniyah]] juga banyak menggunakan zirah lempeng namun menyertakan zirah cincin dalam baju zirah mereka, yang banyak dipakai oleh pasukan kejut semisal Korps [[Yanisari]].
 
Pada masa [[Renaisans]], zirah lempeng yang dihias dengan rumit untuk keluarga kerajaan banyak diproduksi. Zirah lempeng baja untuk [[Henry II dari PerancisPrancis]] yang dibuat pada tahun 1555 tertutupi oleh hiasan timbul yang sangat rumit, yang melalui proses pembiruan, pemerakan, dan penyepuhan.<ref>{{cite web|title=Heilbrunn Timeline of History: The Decoration of European Armor|url=http://www.metmuseum.org/toah/hd/deca/hd_deca.htm|publisher=Metropolitan Museum of Art|accessdate=2011-11-26}}</ref>
 
=== Pengaruh ===
Zirah lempeng pada umumnya tahan terhadap sabetan [[pedang]] . Zirah ini juga melindungi pemakainya dari tusukan [[tombak]] atau [[tembiang]] dan menyediakan pertahanan yang cukup bagus dari trauma senjata tumpul.
 
Evolusi zirah lempeng juga memicu perkembangan pada rancangan senjata penyerang. Meskipun zirah ini efektif dalam menahan sabetan atau pukulan, titik lemahnya dapat dimanfaatkan untuk diserang dengan menggunakan [[estok|pedang panjang lancip]] atau senjata lainnya yang dirancang untuk tujuan tersebut, misalnya [[kapak galah]] [[halberd]]. Pengaruh panah dan bolt masih diperdebatkan terkait zirah lempeng. [[Busur panjang]] dan [[busur silang]] juga dapat menembus zirah lempeng sampai jarak sejauh {{convert|200|m}} dengan tembakan yang baik,<ref>http://www.chrisharrison.net/projects/sling/index.html</ref> contohnya dalam pertempuran seperti [[Battle ofPertempuran Visby]],<ref>{{Cite web |url=http://stormshock.com/archive/articles/development.html |title=Salinan arsip |access-date=2012-01-01 |archive-date=2015-01-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150108205451/http://stormshock.com/archive/articles/development.html |dead-url=yes }}</ref> meskipun sejarawan [[Jean Froissart]] berpendapat bahwa senjata semacam itu pada [[Pertempurah Poitiers (1356)|Pertempuran Poitiers]] mulai berkurang akibat penggunaan [[panah belati]] oleh pasukan Inggris lebih diarahkan pada bagian pinggir atau belakang baju zirah, yang lebih lemah. Evolusi zirah lempeng pada abad ke-14 juga memicu perkembangan berbagai [[senjata galah]]. Senjata jenis ini dirancang untuk memberikan benturan yang kuat dan memusatkan energi pada area yang kecil dan menyebabkan kerusakan melalui zirah yang diserangnya. [[Gada]], [[palu perang]] dan kepala palu pada kapak galah digunakan untuk memberikan trauma tumpul melalui baju zirah yang dipukulnya.
 
Lempeng bergalur tidak hanya dekoratif, namuntetapi juga memperkuat lempeng terhadap sabetan atau pukulan senjata tumpul. Imbangan ini melawan kecenderungan galur untuk menangkap pukulan yang menusuk. Dalam teknik zirah yang diajarkan di [[sekolah keahlian pedang Jerman]], penyerang memusatkan serangan pada "titik lemah", yang menghasilkan gaya tarung yang sangat berbeda dari pertarungan pedang tanpa baju zirah. Karena kelemahan inilah sebagian besar prajurit memakai zirah cincin (haubergeon atau hauberk) di balik zirah lempeng mereka (atau jubah lempeng). Di kemudian hari, zirah cincin lengkap digantikan oleh potongan cincin, yang disebut [[gouset]], yang dijahit ke dalam gambeson atau jaket zirah. Perlindungan lebih jauh bagi zirah lempeng adalah lempengan bulat kecil yang disebut [[besagew]] yang menutupi ketiak serta kouter dan plein dengan "sayap" untuk melindungi sendi.
 
== Referensi ==