Pierre Bourdieu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adeninasn (bicara | kontrib)
k Rujukan: // Edit via Wikiplus
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan spam pranala
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 147:
 
=== Kekerasan simbolik ===
{{Harvtxt|Haryatmoko|2016}} menggambarkan bahwa interaksi sosial merupakan mekanisme reproduksi hubungan-hubungan dominasi antar individu-individu dan kelompok-kelompok. Mekanisme tersebut salah satunya menetapkan ''apa'' yang disebut budaya, dan [[budaya]] yang berlaku biasanya adalah budaya penguasa.{{sfn|Haryatmoko|2016|p=36}} Upaya pembedaan diri dari apa yang dilakukan kebanyakan orang, menjadi salah satu strategi dalam mempertahankan [[dominasi]] https://www.youtube.com/watch?v=Ci4susJ-QoU; serta sarana untuk mengakumulasi jenis-jenis modal.{{sfn|Haryatmoko|2016|p=36}} Strategi dominasi bervariasi, dan bergantung jenis ranah. Dominasi tersebut ditentukan oleh kepemilikan modal, ''habitus'' dan strategi penempatan modal.{{sfn|Haryatmoko|2016|p=36}} Dominasi melalui wacana menurut {{Harvtxt|Haryatmoko|2016}} merupakan bagian dari strategi penguasa, yang menyelubungi kekerasan simbolik.{{sfn|Haryatmoko|2016|p=36}}
 
Konsep kekerasan simbolik mengacu pada buku Pierre Bourdieu yang berjudul ''La domination masculine'' (1998).{{sfn|Haryatmoko|2016|p=57}} Dominasi laki-laki ini merupakan kekerasan yang tak kasatmata,{{sfn|Haryatmoko|2016|p=57}}{{sfn|Piliang|2010|p=326}} yang beroperasi pada tingkat simbol (gambar, teks, foto); dapat berupa pemalsuan [[realitas]], makna dan informasi, dengan cara memberikan informasi yang keliru.{{sfn|Piliang|2010|p=326}} Korban dari dominasi tersebut, tidak merasakannya sebagai kekerasan, bahkan melihatnya sebagai sesuatu yang alamiah dan wajar.{{sfn|Haryatmoko|2016|p=57}} Konsepsi ini berasal dari proses perubahan yang bertanggung jawab dari sejarah yang seolah-olah menjadi sesuatu yang sudah semestinya; kemudian menjadi mitos yang didukung oleh wacana yang dikuasai oleh "laki-laki" atau penguasa. Lalu diterima dan didukung oleh struktur sosio-budaya dan pengorganisasian masyarakat.{{sfn|Haryatmoko|2016|p=57}} Menurut {{Harvtxt|Haryatmoko|2016}}, kekerasan simbolik pada dasarnya berlangsung karena ketidaktahuan, serta adanya pengakuan dari yang ditindas. Logika dominasi ini berjalan karena prinsip simbolik yang diketahui dan yang diterima baik oleh yang menguasai maupun yang dikuasai. Prinsip simbolik tersebut berupa [[bahasa]], [[gaya hidup]], cara [[berpikir]], cara bertindak, dan kepemilikan yang khas pada kelompok tertentu yang didsarkan pada ketubuhan.{{sfn|Haryatmoko|2016|p=58-59}}
Baris 239:
|isbn=9793684577|ref=harv}}
'''Sumber internet'''
* {{Cite web|url=http://pierre-bourdieu.entmip.fr/|title=LYCEE GENERAL PIERRE BOURDIEU -|last=Admin|first=super|website=pierre-bourdieu.entmip.fr|year=2017|language=fr-FR|access-date=2017-12-07|ref=harv|archive-date=2017-12-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20171209044019/http://pierre-bourdieu.entmip.fr/|dead-url=yes}}
* {{Citation|url=http://www.univ-poitiers.fr/|title=Université de Poitiers - Accueil|last=Bordel|first=Anne Claire.|year=2017|website=www.univ-poitiers.fr|language=fr|access-date=2017-12-03|ref=harv}}
* {{Citation|url=http://hyperbourdieu.jku.at/hyperbourdieuVita.htm|last=HyperBourdieu|title=HyperBourdieu: Vita|year=2017|website=hyperbourdieu.jku.at|access-date=2017-12-04|ref=harv}}