Konsili Trento: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Rumusan mengenai Hubungan Alkitab dan Tradisi: penyamaran opini |
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Ecumenical council
| council_name = Konsili
| council_date =
| accepted_by = [[Gereja Katolik Roma]]
| previous = [[Konsili Lateran V]]
Baris 11:
| documents = {{longitem|Tujuh belas keputusan dogmatis yang meliputi aspek-aspek agama Katolik yang baru belakangan disengketakan}}
}}
[[Berkas:Council of Trent.JPG|
{{Konsili Ekumenis Katolik}}
'''Konsili
== Sejarah ==
[[Charles V]], Kaisar [[Kekaisaran Romawi Suci]] menyokong diadakannya sebuah konsili, namun para Paus pada umumnya enggan melakukannya. [[Francis I]] dari [[
=== Konsili
Konsili ini adalah reaksi awal gereja katolik (secara ekumenis) terhadap gerakan reformasi. Para Paus pada periode ini memperlihatkan sikap penolakan terhadap acakan Paus untuk melaksanakan konsili ini. Ada ketakutan bahwa para Paus akan disudutkan dalam konsili ini. Di bawah desakan Paulus III, konsili ini akhirnya dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 1545. Konsili ini dihadiri oleh 25 orang Uskup, 5 pemimpin umum tarekat religius, dan tidak ada seorang pun dari kalangan Protestan.<ref name="Eddy"/>
=== Konsili
Salah satu peristiwa menarik dalam konsili ini adalah penolakan para konsiliaris terhadap intervensi Karel V. Campur tangan Karel V dinilai akan menghambat perbincangan dokrtrinal yang akan dirumuskan untuk melawan para pengikut Protestan.
=== Konsili
Konsili ketiga ini menjadi usaha terakhir untuk mengadakan rekonsiliasi antara katolik dan Protestan. Usaha ini sendiri gagal sehingga protestan dan katolik terus berkonflik. Konsili ini bahkan ada di bawah ancaman perang dari pihak protestan. Karel V yang sedianya menjamin keaman konsili ditangkap oleh pihak protestan. Situasi ini membuat para Paus yang sedang bersidang menghentikan konsili dan meninggalkan Trento.
Baris 30 ⟶ 31:
== Rumusan mengenai hubungan Alkitab dengan Tradisi ==
Semangat ''sola scriptura'' ("kitab suci saja") yang disuarakan oleh para reformis Protestan secara tidak langsung menggugat aspek "tradisi" yang sangat menonjol dalam Gereja Katolik. Menanggapi gugatan ini, Konsili
"Kebenaran dan kaidah ini terkandung di dalam kitab-kitab yang tertulis serta tradisi yang tidak tertulis...[Konsili] menerima dan menghargai semua Kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru dengan kesetiaan dan kehormatan yang sama...'''bersama-sama dengan semua tradisi tersebut.'''"
Baris 36 ⟶ 37:
== Pengaruh Konsili Trento terhadap Perkembangan Musik Gereja ==
Konsili Trento juga membahas masalah dalam musik gereja. Ada dua masalah mendasar yang dibahas. Yang pertama, sifat duniawi dianggap telah menodai musik gereja, termasuk misa-misa yang berdasarkan ''cantus firmus'' sekuler, misa parodi berdasarkan ''chanson'', dan [[polifoni]] kompleks. Itu semua membuat pelafalan teks dalam musik gereja tidak terdengar jelas. Masalah yang kedua adalah ucapan kata-kata yang kurang jelas, pemakaian alat-alat keras dalam gereja, kesembronoan, dan sikap dari para penyanyi koor.
Hasil terakhir Konsili Trento tentang musik gereja adalah ”segala hal yang bersifat tidak sempurna atau menimbulkan nafsu birahi{{clarification needed|reason=Apa benar yang dimaksud "birahi"?}} harus dicegah supaya Rumah Allah menjadi benar-benar disebut rumah doa”. Pemakaian polifoni dan teknik parodi dengan musik sekuler dalam misa secara khusus tidak dilarang. Hal ini disebabkan karena Palestrina{{who|reason=Palestrina adalah nama tempat}} (komponis paling agung diseluruh dunia) berhasil memperlihatkan musik polifonik dalam enam suara yang tidak mengganggu kehikmatan ibadah dan teksnya tetap terdengar jelas.
Efek dari Konsili Trento dalam hal musik gerejawi adalah, menjadikan gaya musik Roma sebagai contoh gaya musik gerejawi “ sebagaimana mestinya” yang disimpulkan sebagai berikut:
|