Reaksi Indonesia terhadap deklarasi kemerdekaan Kosovo 2008: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
k →‎top: clean up, added orphan tag
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Orphan|date=Januari 2023}}
 
{{Main|Pengakuan internasional Kosovo}}
{{Politik Indonesia}}
Baris 25 ⟶ 27:
 
Pada Agustus 2011, Ketua [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia|Majelis Permusyawaratan Rakyat]] [[Taufiq Kiemas]] berjanji untuk menulis surat rekomendasi kepada Presiden Yudhoyono untuk mengakui Kosovo.<ref>{{cite news|date=10 Agustus 2011|title=Kosovo Minta Indonesia Akui Kemerdekaannya|url=http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/11/08/10/lppgj5-kosovo-minta-indonesia-akui-kemerdekaannya|publisher=[[Republika (surat kabar)|Republika Online]]|access-date=10 April 2021}}</ref>
 
Dalam kunjungannya ke Jakarta pada April 2016, Presiden Serbia [[Tomislav Nikolić]] menghargai sikap Pemerintah Indonesia atas kemerdekaan Kosovo. Selain mendukung kedaulatan Serbia, Indonesia juga tidak mengakui Kosovo di beberapa organisasi internasional, termasuk [[Bank Dunia]].<ref>{{cite news |title=Presiden Serbia Puji Sikap RI soal Kemerdekaan Kosovo |url=https://www.liputan6.com/global/read/2494417/presiden-serbia-puji-sikap-ri-soal-kemerdekaan-kosovo |accessdate=25 Juni 2021 |author=Tanti Yulianingsih |publisher=Liputan6 |date=28 April 2016}}</ref>
 
Selama kunjungannya ke Beograd pada Juni 2020, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia [[Yasonna Laoly]] menegaskan kembali dukungan Indonesia untuk kedaulatan Serbia atas Kosovo.<ref>{{cite news|date=6 Juli 2020|title=Indonesia dukung kedaulatan Serbia dalam konflik dengan Kosovo|url=https://www.antaranews.com/berita/1594338/indonesia-dukung-kedaulatan-serbia-dalam-konflik-dengan-kosovo|publisher=[[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|Antara]]|access-date=10 April 2021}}</ref>